Anda di halaman 1dari 25

Presentasi Kasus

REHABILITASI MEDIK

SEORANG PEREMPUAN USIA 77 TAHUN DENGAN POST TOTAL


KNEE REPLACEMENT E.C OSTEOARTHRITIS GENU GRADE IV

Periode 23 Agustus – 05 September 2021

Oleh:

Luthfi Hafizh Khoiruddin G992008040

Pembimbing:

Dr. dr. Noer Rachma, Sp.KFR (K)

KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN REHABILITASI MEDIK

FAKULTAS KEDOKTERAN UNS/RSUD DR. MOEWARDI

SURAKARTA

2021
HALAMAN PENGESAHAN

Presentasi kasus ini disusun untuk memenuhi persyaratan kepaniteraan klinik


bagian Rehabilitasi Medik, Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret –
RSUD Dr. Moewardi Surakarta

Presentasi kasus dengan judul:

Seorang Perempuan Usia 77 Tahun dengan Post Total Knee Replacement Dextra
e.c osteoarthritis genu grade IV

Senin, 30 Agustus 2021

disusun oleh:

Luthfi Hafizh Khoiruddin G992008040

Mengetahui dan menyetujui,

Pembimbing

Dr. dr. Noer Rachma, Sp.KFR (K)

ii
BAB I

STATUS PENDERITA

A. ANAMNESIS
1. Identitas Pasien
Nama : Ny. S
Umur : 77 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Karanganyar
No RM : 0137XXXX
Tanggal periksa: 26 Agustus 2021

2. Keluhan Utama
Nyeri lutut kanan post operasi ganti sendi lutut

3. Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien datang ke poli rehab medik RSUD Dr. Moewardi
sendiri dengan keluhan nyeri lutut kanan setelah operasi totak knee
replacement. Keluhan tersebut dirasakan sejak 3 tahun yang lalu.
Pasien mengaku awalnya mempunyai riwayat OA genu sejak
2017, kemudian jatuh tertabrak motor ketika bekerja ke sawah.
Keluhan nyeri tersebut dapat dirasakan saat beraktivitas terutama
saat beraktifitas sehari-hari seperti menyapu, jalan-jalan pagi,
mencuci piring. Keluhan tersebut berkurang saat pasien melakukan
istirahat. Keluhan nyeri lutut tesebut mengganggu aktivitas namun
pasien masih bisa melakukan aktifitas sehari-hari dengan mandiri
dan berjalan meskipun terbatas. Sehari- hari pasien lebih sering
duduk istirahat di rumah.

1
4. Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat alergi :-
Riwayat asma :-
Riwayat trauma : jatuh tertabrak motor
Riwayat operasi : total knee replacement
Riwayat sakit THT :-
Riwayat kejang :-
Riwayat mondok :+
5. Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat keluhan serupa : disangkal
Riwayat alergi obat/makanan : disangkal
Riwayat asma : disangkal
Riwayat tumor/keganasan : disangkal
6. Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien adalah ibu rumah tangga dan sudah tidak bekerja, tinggal
bersama suami di rumah. Pasien berobat menggunakan BPJS.

B. PEMERIKSAAN FISIK
1. Status Generalis
Keadaan umum baik, GCS E4V5M6.
2. Tanda Vital dan Status Gizi
Nadi : 80 kali/menit
Respirasi : 24 kali/menit
Suhu : 36,7 oC
VAS : 5-6
Berat badan : 44 kg
Tinggi badan : 153 cm
3. Kulit

2
Warna sawo matang, pucat(-), ikterik(-), petechiae(-), venectasi(-),
spider naevi(-), striae(-), hiperpigmentasi(+), hipopigmentasi(+).
4. Kepala
Mesocephal, luka operasi(-), rambut hitam, tidak mudah rontok,
tidak mudah dicabut
5. Mata
Konjungtiva anemis(-/-), sklera ikterik(-/-), refleks cahaya
langsung dan tidak langsung(+/+), pupil isokor(3mm/3mm), oedem
palpebra(-/-), sekret(-/-)
6. Hidung
Nafas cuping hidung(-), deformitas(-), darah(-/-), sekret(-/-)
7. Telinga
Deformitas(-/-), darah(-/-), sekret(-/-)
8. Mulut
Bibir kering(-), sianosis(-), lidah kotor(-), lidah simetris,
stomatitis(-), gusi berdarah(-)
9. Leher
Simetris, trakea di tengah, step off(-), JVP tidak meningkat,
limfonodi tidak membesar, nyeri tekan(-), benjolan(-)
10. Thoraks
a. Jantung
1) Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
2) Palpasi : Ictus cordis tidak kuat angkat
3) Perkusi : Konfigurasi jantung kesan tidak melebar
4) Auskultasi : BJI BJII normal, reguler, bising(-)
b. Paru
1) Inspeksi : Pengembangan dada kanan=kiri, retraksi(-)
2) Palpasi : Fremitus kanan=kiri
3) Perkusi : Sonor seluruh lapang paru
4) Auskultasi : Suara dasar vesikuler(+)
11. Trunk

3
a. Inspeksi : skoliosis(-), kifosis(-), lordosis(-)
b. Palpasi : massa(-), nyeri tekan(-)
c. Perkusi : nyeri ketok kostovertebra(-)
12. Abdomen
a. Inspeksi : dinding perut sama dengan dinding dada
b. Auskultasi : peristaltik (+) normal
c. Perkusi : timpani
d. Palpasi : supel, nyeri tekan (-)
13. Ekstremitas

Akral Dingin Oedem

- - - -
- - - -

14. Pemeriksaan Fungsi Motorik dan Refleks


Tonus Reflex Fisiologis
N N +2 +2
N N +2
sde

Reflex Patologis Kekuatan Otot


- - 555 555

333 555
- -

15. Status Psikiatri


a.Deskripsi Umum
1) Penampilan : Perempuan, perawatan diri cukup
2) Kesadaran : Compos mentis
3) Perilaku dan Aktivitas Motorik: Normoaktif
4) Pembicaraan : Normal

4
5) Sikap terhadap Pemeriksa: kooperatif,
6) Afek : Sesuai, Mood : Eutimik
7) Gangguan Persepsi , Halusinasi : (-) , Ilusi : (-)
b. Proses Berfikir
1) Bentuk : realistik
2) Isi : Waham (-)
3) Arus : koheren
c.Sensorium dan Kognitif
1) Daya Konsentrasi : baik
2) Orientasi : baik
3) Daya Ingat : baik
4) Daya Nilai : baik
5) Insight : baik
16. Status Neurologis
a. Keadaan Umum : baik
b. Keadaan kuantitatif : compos mentis, GCS E4V5M6
c. Orientasi : baik
d. Daya ingat : baik
e. Kemampuan bicara : baik
f. Tanda rangsang meningeal : dalam batas normal
g. Pemeriksaan Sensorik : dalam batas normal
h. Nervus Cranialis
1) Nn. II, III : pupil isokor (3mm/3mm), RCL (+/+), tidak
ada ptosis
2) Nn. III, IV, VI : gerakan bola mata (sde)
3) Nn. V : refleks kornea (sde), dagu simetris
4) Nn. VII, XII : tidak ditemukan deviasi lidah

5
17. Range of Motion

Neck ROM Pasif ROM Aktif


Fleksi 0-700 0-700
Ekstensi 0-400 0-400
Lateral bending kanan 0-600 0-600
Lateral bending kiri 0-600 0-600
Rotasi kanan 0-900 0-900
Rotasi kiri 0-900 0-900

Ekstremitas Superior ROM pasif ROM aktif


Dextra Sinistra Dextra Sinistra

Shoulder Fleksi 0-900 0-900 0-900 0-900


Ekstensi 0-300 0-300 0-300 0-300
Abduksi 0-1800 0-1800 0-1800 0-1800
Adduksi 0-450 0-450 0-450 0-450
External 0-450 0-450 0-450 0-450
Rotasi
Internal 0-550 0-550 0-550 0-550
Rotasi
Elbow Fleksi 0-800 0-800 0-800 0-800
Ekstensi 5-00 5-00 5-00 5-00
Pronasi 0-900 0-900 0-900 0-900
Supinasi 900-0 900-0 900-0 900-0
Wrist Fleksi 0-900 0-900 0-900 0-900
Ekstensi 0-700 0-700 0-700 0-700
Ulnar 0-300 0-300 0-300 0-300
deviasi
Radius 0-200 0-200 0-200 0-200
deviasi

6
Finger MCP I 0-500 0-500 0-500 0-500
fleksi
MCP II-IV 0-900 0-900 0-900 0-900
fleksi
DIP II-V 0-900 0-900 0-900 0-900
fleksi
PIP II-V 0-1000 0-1000 0-1000 0-1000
fleksi
MCP I 0-00 0-00 0-00 0-00
ekstensi

Ekstremitas Inferior ROM pasif ROM aktif


Dextra Sinistra Dextra Sinistra

Hip Fleksi 0-600 0-1500 0-1500 0-1500

Ekstensi 0-300 0-300 0-300 0-300

Abduksi 0-300 0-300 0-300 0-300

Adduksi 300-00 30-00 300-00 300-00

Eksorotasi 0-450 0-600 0-600 0-600

Endorotasi 0-350 0-350 0-350 0-350

Knee Fleksi 0-500 0-1000 0-1000 0-1000

Ekstensi 00 00 00 00

Ankl Dorsofleksi 0-200 0-200 0-200 0-200


e Plantarfleksi 0-400 0-500 0-500 0-500

Eversi 0-200 0-200 0-100 0-100

Inversi 0-300 0-300 0-300 0-300

18. Manual Muscle Testing

7
Ekstremitas Superior Dextra Sinistra

8
Shoulder Flexor M.deltoideus antor 5 5
    M.biceps brachii 5 5
  Extensor M.deltoideus antor 5 5
    M.teres major 5 5
  Abduktor M.deltoideus 5 5
    M.biceps brachii 5 5
  Adduktor M.latissimus dorsi 5 5
    M.pectoralis major 5 5
  Rotasi M.latissimus dorsi 5 5
internal
    M.pectoralis major 5 5
  Rotasi M.teres major 5 5
eksternal
    M.pronator teres 5 5
Elbow Flexor M.biceps brachii 5 5
    M.brachialis 5 5
  Extensor M.triceps brachii 5 5
  Supinator M.supinator 5 5
  Pronator M.pronator teres 5 5
Wrist Flexor M.flexor carpi 5 5
radialis
  Extensor M.extensor digitorum 5 5
  Abduktor M.extensor carpi 5 5
radialis
  Adduktor M.extensor carpi 5 5
ulnaris
Finger Flexor M.flexor digitorum 5 5
  Extensor M.extensor digitorum 5 5

Extremitas Inferior Dextra Sinistra


Hip Flexor M.psoas major 3 5
  Extensor M.gluteus 3 5
maximus
  Abduktor M.gluteus 3 5
medius
  Adduktor M.adductor 3 5
longus
Knee Flexor Hamstring 3 5

9
muscles
  Extensor M.quadriceps 3 5
femoris
Ankle Flexor M.tibialis 3 5
  Extensor M.soleus 3 5

C. PEMERIKSAAN PENUNJANG
(19/09/2018)

(09/07/2020)

10
D. ASSESSMENT
Post Total Knee Replacement Dextra e.c osteoarthritis genu grade IV

E. DAFTAR MASALAH
1. Masalah Medis
Post Total Knee Replacement Dextra
2. Problem Rehabilitasi Medik

a. Fisioterapi : nyeri lutut kanan


b. Speech terapi : tidak ada
c. Okupasi terapi : tidak ada
d. Sosiomedik : tidak ada
e. Ortesa-protesa : tidak ada
f. Psikologi : tidak ada

11
3. Impairment, Disability, Handicap
Impairment : nyeri lutut kanan post TKR
Disability :-
Handicap :-
F. PENATALAKSANAAN
1. Rehabilitasi Medik
a. Edukasi pasien dan keluarganya mengenai penyakit pasien

b. Fisioterapi : Infra Red Radiations genu dextra

c. Terapi Okupasi : tidak dilakukan

d. Terapi wicara : tidak dilakukan

e. Sosiomedik : tidak dilakukan

f. Ortesa-protesa : tidak dilakukan

g. Psikologi : tidak dilakukan

G. PLANNING
1. Planning Terapi
Fisioterapi
2. Planning Edukasi
1. Penjelasan mengenai penyakit pasien
2. Penjelasan tujuan pemeriksaan dan tindakan yang dilakukan
3. Edukasi untuk ketaatan untuk melakukan terapi
3. Planning Monitoring
Evaluasi hasil terapi dalam 1 bulan
H. TUJUAN
1. Tujuan Jangka Pendek
Mengurangi nyeri gerak saat melakukan flexi extensi.
Meningkatkan lingkup gerak sendi.
Meningkatkan kekuatan otot flexor dan extensor knee
2. Tujuan Jangka Panjang

12
Meningkatkan kemampuan dan aktivitas fungsional secara
maksimal.

I. PROGNOSIS
Ad vitam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam
Ad fungsionam : dubia ad bonam

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Total Knee Replacement

1. Definisi
Total Knee Replacement (TKR) adalah prosedur operasi penggantian
sendi lutut yang tidak normal dengan material buatan. Pada TKR, ujung dari
tulang femur akan dibuang dan diganti dengan metal shell dan ujung dari
tibia juga akan diganti dengan metal stem dan diantara keduanya
dihubungkan dengan plastik sebagai peredam gerakan. Tergantung dari

13
kondisi tempurung lutut pasien biasanya di belakang tempurung lutut juga
ditambahkan plastik.

2. Anatomi
Sendi lutut adalah hinge joint atau sendi engsel yang memfasilitasi
gerakan pada paha dan anggota gerak tubuh bawah. Sendi lutut terdiri dari 3
tulang, yakni tulang paha (femur), tulang kering (tibia) dan tulang
tempurung lutut (patella). Fungsi tempurung lutut adalah untuk mengurangi
atau menyerap daya tekanan pada otot-otot tersebut.

Sendi lutut yang normal memiliki permukaan ujung tulang-tulang


dilapisi tulang rawan yang licin dan kenyal. Tulang rawan ini berfungsi
untuk menghalangi pertemuan langsung antara ujung tulang-tulang yang
bersendi dan mengurangi gesekan yang terjadi saat bergerak. Apabila tulang
rawan rusak, ujung tulang-tulang tersebut akan bertemu satu sama lain, yang
akan menyebabkan gesekan, rasa nyeri dan akhirnya kerusakan tulang
rawan yang lebih lanjut lagi. Kerusakan pada tulang rawan biasanya di
sebabkan oleh berbagai jenis arthritis (radang sendi), yang paling umum
yaitu osteoarthritis. Tidak ada obat ataupun perawatan yang dapat
memulihkan kembali tulang rawan yang sudah rusak, selain dengan operasi
penggantian tulang sendi (arthroplasty). Salah satu tindakan arthroplasty
adalah total knee replacement.

14
Total knee replacement diberikaan untuk kondisi perkapuran stadium
lanjut atau grade IV, biasanya disertai dengan perubahan bentuk fisik dari
kaki menyerupai huruf ‘O’ atau ‘X’.
Tujuan total knee replacement yaitu :
a. Untuk membebaskan sendi dari rasa nyeri
b. Untuk menggembalikkan rentang gerak (ROM)
c. Untuk menggembalikkan fungsi normal bagi seorang pasien
d. Untuk membangun kembali akrivitas sehari-hari (ADL), dengan modifikasi
yang tetap menjaga ROM pasien.

3. Etiologi
Indikasi pasien yang membutuhkan tindakan TKR antara lain:
 Pasien-pasien yang menderita osteoarthritis berat
 Sakit lutut yang dialami pasien setiap hari, terutama bila berjalan >100m
 Sakit sampai membatasi pergerakan untuk aktivitas sehari-hari
 Kekakuan sendi yang signifikan
 Ketidakstabilan sendi lutut saat berjalan
 Kelainan deformitas yang menonjol seperti kaki O atau X
 fraktur kolum femoralis

15
 kegagalan pembedahan rekontruksi sebelumnya (kerusakan prostesis,
osteotomi, penggantian kaput femoris)

Kontraindikasi total knee replacement:


 Infeksi Lutut
 Obesitas morbid (lebih besar dari 300 pound atau 136 kg)
 Quadriceps sangat lemah, karena dapat menyebabkan kesulitan berjalan
dan lutut karena kelemahan.
 Kerusakan atau penyakit pada kulit di sekitar lutut.
 Cacat mental yang berat.
 Aliran darah yang buruk di kaki untuk penyakit pembuluh darah perifer.
 Sebuah penyakit, jenis kanker terminal, yang telah menyebar.

4. Patofisiologi
Tindakan TKR paling sering dilakukan pada pasien dengan penyakit
osteoarthritis tingkat lanjut. Osteoarthritis adalah peradangan sendi yang
disebabkan oleh kerusakan progresif tulang rawan yang mengakibatkan
hilangnya pelapis permukaan tulang sehingga menimbulkan rasa nyeri jika
terjadi setuhan antara tulang dengan tulang.
Penghancuran osteoarthritis lutut adalah alasan umum untuk total knee
replacement. Hal ini terutama berkaitan dengan penuaan. Gejala
osteoarthritis biasanya muncul pada usia tua. Kartilago yang terkena
menjadi kasar dan rata. Akan menjadi parah saat kartilago menghilang
ketika terjadi gesekan tulang. Spur pada tulang biasanya tumbuh di sekitar
sendi.
Osteoarthrtitis diklasifikasikan menjadi Primer dan Sekunder.
Osteoarthitis primer terjadi tanpa cedera yang dapat diidentifikasi.
Osteoarthritis sekunder terjadi karena penyakit lain. Penyebab paling umum
dari osteoarthritis sekunder yaitu kondisi metabolisme, cedera atau pun
karena gangguan peradangan seperti arthritis septik. Derajat osteoartritis
lutut dinilai menjadi lima derajat oleh Kellgren dan Lawrence.

16
0 : tidak ada gambaran osteoartritis.
1 : osteoartritis meragukan dengan gambaran sendi normal, tetapi terdapat
osteofit minimal.
2 : osteoartritis minimal dengan osteofit pada 2 tempat, tidak terdapat
sklerosis dan kista subkondral, serta celah sendi baik.
3 : osteoartritis moderat dengan osteofit moderat, deformitas ujung tulang,
dan celah sendi sempit
4 :osteoartritis berat dengan osteofit besar, deformitas ujung tulang, celah
sendi hilang, serta adanya sklerosis dan kista subkondral

Operasi dilakukan dengan anastesi umum. Dokter ortopedi akan


membuat insisi di sendi lutut yang terkena. Patellanya dipindah (diambil
dari tempatnya) kemudian ujung femur dan tibia dipotong agar sesuai
dengan protesa. Demikian pula permukaan bawah patella dipotong untuk
memungkinkan penempatan protesa tersebut.
Dalam pembedahan penggantian total sendi lutut(arthroplasty), bagian
ujung-ujung tulang diganti dengan bahan logam dan plastic (polyethylene).
Permukaan tulang rawan yang rusak di tiga bagian tulang pada sendi lutut
akan di buang. Kemudian permukaan tulang tersebut baru akan dilapisi
dengan implant.
Permukaan tulang atas akan diganti dengan suatu bagian logam bulat
yang hampir menyerupai lekuk tulang asli. Permukaan tulang bawah diganti
dengan logam yang datar dan dialasi pula dengan plastik (polyethylene)
yang berperan sebagai tulang rawan. Bagian bawah tempurung lutut juga
bisa diganti dengan plastik (polyethylene).

17
5. Gejala Klinis
Gambaran klinis pasien yang memerlukan tindakan TKR adalah:
1. Rasa nyeri pada sendi
Merupakan gambaran primer pada osteoarthritis maupun kerusakan sendi
lutut dengan penyebab yang lain, nyeri akan bertambah apabila sedang
melakukan sesuatu kegiatan fisik.

18
2. Kekakuan dan keterbatasan gerak
Biasanya akan berlangsung 15 – 30 menit dan timbul setelah istirahat atau
saat memulai kegiatan fisik.
3. Peradangan
Sinovitis sekunder, penurunan pH jaringan, pengumpulan cairan dalam
ruang sendi akan menimbulkan pembengkakan dan peregangan simpai sendi
yang semua ini akan menimbulkan rasa nyeri.
4. Mekanik
Nyeri biasanya akan lebih dirasakan setelah melakukan aktivitas lama dan
akan berkurang pada waktu istirahat. Mungkin ada hubungannya dengan
keadaan penyakit yang telah lanjut dimana rawan sendi telah rusak berat.
Nyeri biasanya berlokasi pada sendi yang terkena tetapi dapat menjalar,
misalnya pada osteoartritis coxae nyeri dapat dirasakan di lutut, bokong
sebelah lateral, dan tungkai atas. Nyeri dapat timbul pada waktu dingin,
akan tetapi hal ini belum dapat diketahui penyebabnya.
5. Pembengkakan Sendi
Pembengkakan sendi merupakan reaksi peradangan karena pengumpulan
cairan dalam ruang sendi biasanya teraba panas tanpa adanya pemerahan.
6. Deformitas
Disebabkan oleh distruksi lokal rawan sendi.
7. Gangguan Fungsi
Timbul akibat Ketidakserasian antara tulang pembentuk sendi.

6. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan meliputi:
 Foto Rontgent menunjukkan penurunan progresif massa kartilago
sendi sebagai penyempitan rongga sendi.

19
Gambar hasil foto rontgen pada pengkapuran sendi lutut

Gambar hasil foto rontgen pada lutut sebelum dan setelah dilakukan TKR

 Gambaran radiografik yang menyokong adalah penyempitan celah


sendi yang sering kali asimetris (lebih berat pada bagian yang
menanggung beban), peningkatan densitas (sklerosis) tulang
subkondral, kista tulang, osteofit pada pinggir sendi dan perubahan
struktur anatomi sendi.

20
7. Komplikasi
Komplikasi dari penggantian lutut total (TKR):
a) dislokasi prosthese (akibat infeksi atau tidak kuatnya phrotesa
menanggung beban berat badan penderita serta akibat dari aktivitas yang
dilakukan penderita)
b) drainase Luka
c) thrombosis (pembekuan darah di sekitar bidang operasi), thrombosis Vena
Profunda
d) nabloding (infeksi akibat dari pembalutan yang berlapis-lapis)

21
DAFTAR PUSTAKA

Jones, G. G., Logishetty, K., Clarke, S., Collins, R., Jaere, M., Harris, S., & Cobb,
J. P. (2018). Do patient-specific instruments (PSI) for UKA allow non-
expert surgeons to achieve the same saw cut accuracy as expert
surgeons?. Archives of orthopaedic and trauma surgery, 138(11), 1601–
1608. https://doi.org/10.1007/s00402-018-3031-9

Ghosh, A., & Chatterji, U. (2019). An evidence-based review of enhanced


recovery after surgery in total knee replacement surgery. Journal of
perioperative practice, 29(9), 281–290.
https://doi.org/10.1177/1750458918791121

Guo, E. W., Sayeed, Z., Padela, M. T., Qazi, M., Zekaj, M., Schaefer, P., &
Darwiche, H. F. (2018). Improving Total Joint Replacement with
Continuous Quality Improvement Methods and Tools. The Orthopedic
clinics of North America, 49(4), 397–403.
https://doi.org/10.1016/j.ocl.2018.05.002

Song, Y., Zhu, F., Lin, F., Zhang, F., & Zhang, S. (2018). Bone quality, and the
combination and penetration of cement-bone interface: A comparative
micro-CT study of osteoarthritis and rheumatoid arthritis. Medicine, 97(35),
e11987. https://doi.org/10.1097/MD.0000000000011987

Vasso, M., Antoniadis, A., & Helmy, N. (2018). Update on unicompartmental


knee arthroplasty: Current indications and failure modes. EFORT open
reviews, 3(8), 442–448. https://doi.org/10.1302/2058-5241.3.170060

Walker, L. C., Clement, N. D., & Deehan, D. J. (2019). Predicting the Outcome of
Total Knee Arthroplasty Using the WOMAC Score: A Review of the

22
Literature. The journal of knee surgery, 32(8), 736–741.
https://doi.org/10.1055/s-0038-1666866

23

Anda mungkin juga menyukai