REHABILITASI MEDIK
Oleh:
Pembimbing:
SURAKARTA
2021
HALAMAN PENGESAHAN
Seorang Perempuan Usia 77 Tahun dengan Post Total Knee Replacement Dextra
e.c osteoarthritis genu grade IV
disusun oleh:
Pembimbing
ii
BAB I
STATUS PENDERITA
A. ANAMNESIS
1. Identitas Pasien
Nama : Ny. S
Umur : 77 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Karanganyar
No RM : 0137XXXX
Tanggal periksa: 26 Agustus 2021
2. Keluhan Utama
Nyeri lutut kanan post operasi ganti sendi lutut
1
4. Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat alergi :-
Riwayat asma :-
Riwayat trauma : jatuh tertabrak motor
Riwayat operasi : total knee replacement
Riwayat sakit THT :-
Riwayat kejang :-
Riwayat mondok :+
5. Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat keluhan serupa : disangkal
Riwayat alergi obat/makanan : disangkal
Riwayat asma : disangkal
Riwayat tumor/keganasan : disangkal
6. Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien adalah ibu rumah tangga dan sudah tidak bekerja, tinggal
bersama suami di rumah. Pasien berobat menggunakan BPJS.
B. PEMERIKSAAN FISIK
1. Status Generalis
Keadaan umum baik, GCS E4V5M6.
2. Tanda Vital dan Status Gizi
Nadi : 80 kali/menit
Respirasi : 24 kali/menit
Suhu : 36,7 oC
VAS : 5-6
Berat badan : 44 kg
Tinggi badan : 153 cm
3. Kulit
2
Warna sawo matang, pucat(-), ikterik(-), petechiae(-), venectasi(-),
spider naevi(-), striae(-), hiperpigmentasi(+), hipopigmentasi(+).
4. Kepala
Mesocephal, luka operasi(-), rambut hitam, tidak mudah rontok,
tidak mudah dicabut
5. Mata
Konjungtiva anemis(-/-), sklera ikterik(-/-), refleks cahaya
langsung dan tidak langsung(+/+), pupil isokor(3mm/3mm), oedem
palpebra(-/-), sekret(-/-)
6. Hidung
Nafas cuping hidung(-), deformitas(-), darah(-/-), sekret(-/-)
7. Telinga
Deformitas(-/-), darah(-/-), sekret(-/-)
8. Mulut
Bibir kering(-), sianosis(-), lidah kotor(-), lidah simetris,
stomatitis(-), gusi berdarah(-)
9. Leher
Simetris, trakea di tengah, step off(-), JVP tidak meningkat,
limfonodi tidak membesar, nyeri tekan(-), benjolan(-)
10. Thoraks
a. Jantung
1) Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
2) Palpasi : Ictus cordis tidak kuat angkat
3) Perkusi : Konfigurasi jantung kesan tidak melebar
4) Auskultasi : BJI BJII normal, reguler, bising(-)
b. Paru
1) Inspeksi : Pengembangan dada kanan=kiri, retraksi(-)
2) Palpasi : Fremitus kanan=kiri
3) Perkusi : Sonor seluruh lapang paru
4) Auskultasi : Suara dasar vesikuler(+)
11. Trunk
3
a. Inspeksi : skoliosis(-), kifosis(-), lordosis(-)
b. Palpasi : massa(-), nyeri tekan(-)
c. Perkusi : nyeri ketok kostovertebra(-)
12. Abdomen
a. Inspeksi : dinding perut sama dengan dinding dada
b. Auskultasi : peristaltik (+) normal
c. Perkusi : timpani
d. Palpasi : supel, nyeri tekan (-)
13. Ekstremitas
- - - -
- - - -
333 555
- -
4
5) Sikap terhadap Pemeriksa: kooperatif,
6) Afek : Sesuai, Mood : Eutimik
7) Gangguan Persepsi , Halusinasi : (-) , Ilusi : (-)
b. Proses Berfikir
1) Bentuk : realistik
2) Isi : Waham (-)
3) Arus : koheren
c.Sensorium dan Kognitif
1) Daya Konsentrasi : baik
2) Orientasi : baik
3) Daya Ingat : baik
4) Daya Nilai : baik
5) Insight : baik
16. Status Neurologis
a. Keadaan Umum : baik
b. Keadaan kuantitatif : compos mentis, GCS E4V5M6
c. Orientasi : baik
d. Daya ingat : baik
e. Kemampuan bicara : baik
f. Tanda rangsang meningeal : dalam batas normal
g. Pemeriksaan Sensorik : dalam batas normal
h. Nervus Cranialis
1) Nn. II, III : pupil isokor (3mm/3mm), RCL (+/+), tidak
ada ptosis
2) Nn. III, IV, VI : gerakan bola mata (sde)
3) Nn. V : refleks kornea (sde), dagu simetris
4) Nn. VII, XII : tidak ditemukan deviasi lidah
5
17. Range of Motion
6
Finger MCP I 0-500 0-500 0-500 0-500
fleksi
MCP II-IV 0-900 0-900 0-900 0-900
fleksi
DIP II-V 0-900 0-900 0-900 0-900
fleksi
PIP II-V 0-1000 0-1000 0-1000 0-1000
fleksi
MCP I 0-00 0-00 0-00 0-00
ekstensi
Ekstensi 00 00 00 00
7
Ekstremitas Superior Dextra Sinistra
8
Shoulder Flexor M.deltoideus antor 5 5
M.biceps brachii 5 5
Extensor M.deltoideus antor 5 5
M.teres major 5 5
Abduktor M.deltoideus 5 5
M.biceps brachii 5 5
Adduktor M.latissimus dorsi 5 5
M.pectoralis major 5 5
Rotasi M.latissimus dorsi 5 5
internal
M.pectoralis major 5 5
Rotasi M.teres major 5 5
eksternal
M.pronator teres 5 5
Elbow Flexor M.biceps brachii 5 5
M.brachialis 5 5
Extensor M.triceps brachii 5 5
Supinator M.supinator 5 5
Pronator M.pronator teres 5 5
Wrist Flexor M.flexor carpi 5 5
radialis
Extensor M.extensor digitorum 5 5
Abduktor M.extensor carpi 5 5
radialis
Adduktor M.extensor carpi 5 5
ulnaris
Finger Flexor M.flexor digitorum 5 5
Extensor M.extensor digitorum 5 5
9
muscles
Extensor M.quadriceps 3 5
femoris
Ankle Flexor M.tibialis 3 5
Extensor M.soleus 3 5
C. PEMERIKSAAN PENUNJANG
(19/09/2018)
(09/07/2020)
10
D. ASSESSMENT
Post Total Knee Replacement Dextra e.c osteoarthritis genu grade IV
E. DAFTAR MASALAH
1. Masalah Medis
Post Total Knee Replacement Dextra
2. Problem Rehabilitasi Medik
11
3. Impairment, Disability, Handicap
Impairment : nyeri lutut kanan post TKR
Disability :-
Handicap :-
F. PENATALAKSANAAN
1. Rehabilitasi Medik
a. Edukasi pasien dan keluarganya mengenai penyakit pasien
G. PLANNING
1. Planning Terapi
Fisioterapi
2. Planning Edukasi
1. Penjelasan mengenai penyakit pasien
2. Penjelasan tujuan pemeriksaan dan tindakan yang dilakukan
3. Edukasi untuk ketaatan untuk melakukan terapi
3. Planning Monitoring
Evaluasi hasil terapi dalam 1 bulan
H. TUJUAN
1. Tujuan Jangka Pendek
Mengurangi nyeri gerak saat melakukan flexi extensi.
Meningkatkan lingkup gerak sendi.
Meningkatkan kekuatan otot flexor dan extensor knee
2. Tujuan Jangka Panjang
12
Meningkatkan kemampuan dan aktivitas fungsional secara
maksimal.
I. PROGNOSIS
Ad vitam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam
Ad fungsionam : dubia ad bonam
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
Total Knee Replacement (TKR) adalah prosedur operasi penggantian
sendi lutut yang tidak normal dengan material buatan. Pada TKR, ujung dari
tulang femur akan dibuang dan diganti dengan metal shell dan ujung dari
tibia juga akan diganti dengan metal stem dan diantara keduanya
dihubungkan dengan plastik sebagai peredam gerakan. Tergantung dari
13
kondisi tempurung lutut pasien biasanya di belakang tempurung lutut juga
ditambahkan plastik.
2. Anatomi
Sendi lutut adalah hinge joint atau sendi engsel yang memfasilitasi
gerakan pada paha dan anggota gerak tubuh bawah. Sendi lutut terdiri dari 3
tulang, yakni tulang paha (femur), tulang kering (tibia) dan tulang
tempurung lutut (patella). Fungsi tempurung lutut adalah untuk mengurangi
atau menyerap daya tekanan pada otot-otot tersebut.
14
Total knee replacement diberikaan untuk kondisi perkapuran stadium
lanjut atau grade IV, biasanya disertai dengan perubahan bentuk fisik dari
kaki menyerupai huruf ‘O’ atau ‘X’.
Tujuan total knee replacement yaitu :
a. Untuk membebaskan sendi dari rasa nyeri
b. Untuk menggembalikkan rentang gerak (ROM)
c. Untuk menggembalikkan fungsi normal bagi seorang pasien
d. Untuk membangun kembali akrivitas sehari-hari (ADL), dengan modifikasi
yang tetap menjaga ROM pasien.
3. Etiologi
Indikasi pasien yang membutuhkan tindakan TKR antara lain:
Pasien-pasien yang menderita osteoarthritis berat
Sakit lutut yang dialami pasien setiap hari, terutama bila berjalan >100m
Sakit sampai membatasi pergerakan untuk aktivitas sehari-hari
Kekakuan sendi yang signifikan
Ketidakstabilan sendi lutut saat berjalan
Kelainan deformitas yang menonjol seperti kaki O atau X
fraktur kolum femoralis
15
kegagalan pembedahan rekontruksi sebelumnya (kerusakan prostesis,
osteotomi, penggantian kaput femoris)
4. Patofisiologi
Tindakan TKR paling sering dilakukan pada pasien dengan penyakit
osteoarthritis tingkat lanjut. Osteoarthritis adalah peradangan sendi yang
disebabkan oleh kerusakan progresif tulang rawan yang mengakibatkan
hilangnya pelapis permukaan tulang sehingga menimbulkan rasa nyeri jika
terjadi setuhan antara tulang dengan tulang.
Penghancuran osteoarthritis lutut adalah alasan umum untuk total knee
replacement. Hal ini terutama berkaitan dengan penuaan. Gejala
osteoarthritis biasanya muncul pada usia tua. Kartilago yang terkena
menjadi kasar dan rata. Akan menjadi parah saat kartilago menghilang
ketika terjadi gesekan tulang. Spur pada tulang biasanya tumbuh di sekitar
sendi.
Osteoarthrtitis diklasifikasikan menjadi Primer dan Sekunder.
Osteoarthitis primer terjadi tanpa cedera yang dapat diidentifikasi.
Osteoarthritis sekunder terjadi karena penyakit lain. Penyebab paling umum
dari osteoarthritis sekunder yaitu kondisi metabolisme, cedera atau pun
karena gangguan peradangan seperti arthritis septik. Derajat osteoartritis
lutut dinilai menjadi lima derajat oleh Kellgren dan Lawrence.
16
0 : tidak ada gambaran osteoartritis.
1 : osteoartritis meragukan dengan gambaran sendi normal, tetapi terdapat
osteofit minimal.
2 : osteoartritis minimal dengan osteofit pada 2 tempat, tidak terdapat
sklerosis dan kista subkondral, serta celah sendi baik.
3 : osteoartritis moderat dengan osteofit moderat, deformitas ujung tulang,
dan celah sendi sempit
4 :osteoartritis berat dengan osteofit besar, deformitas ujung tulang, celah
sendi hilang, serta adanya sklerosis dan kista subkondral
17
5. Gejala Klinis
Gambaran klinis pasien yang memerlukan tindakan TKR adalah:
1. Rasa nyeri pada sendi
Merupakan gambaran primer pada osteoarthritis maupun kerusakan sendi
lutut dengan penyebab yang lain, nyeri akan bertambah apabila sedang
melakukan sesuatu kegiatan fisik.
18
2. Kekakuan dan keterbatasan gerak
Biasanya akan berlangsung 15 – 30 menit dan timbul setelah istirahat atau
saat memulai kegiatan fisik.
3. Peradangan
Sinovitis sekunder, penurunan pH jaringan, pengumpulan cairan dalam
ruang sendi akan menimbulkan pembengkakan dan peregangan simpai sendi
yang semua ini akan menimbulkan rasa nyeri.
4. Mekanik
Nyeri biasanya akan lebih dirasakan setelah melakukan aktivitas lama dan
akan berkurang pada waktu istirahat. Mungkin ada hubungannya dengan
keadaan penyakit yang telah lanjut dimana rawan sendi telah rusak berat.
Nyeri biasanya berlokasi pada sendi yang terkena tetapi dapat menjalar,
misalnya pada osteoartritis coxae nyeri dapat dirasakan di lutut, bokong
sebelah lateral, dan tungkai atas. Nyeri dapat timbul pada waktu dingin,
akan tetapi hal ini belum dapat diketahui penyebabnya.
5. Pembengkakan Sendi
Pembengkakan sendi merupakan reaksi peradangan karena pengumpulan
cairan dalam ruang sendi biasanya teraba panas tanpa adanya pemerahan.
6. Deformitas
Disebabkan oleh distruksi lokal rawan sendi.
7. Gangguan Fungsi
Timbul akibat Ketidakserasian antara tulang pembentuk sendi.
6. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan meliputi:
Foto Rontgent menunjukkan penurunan progresif massa kartilago
sendi sebagai penyempitan rongga sendi.
19
Gambar hasil foto rontgen pada pengkapuran sendi lutut
Gambar hasil foto rontgen pada lutut sebelum dan setelah dilakukan TKR
20
7. Komplikasi
Komplikasi dari penggantian lutut total (TKR):
a) dislokasi prosthese (akibat infeksi atau tidak kuatnya phrotesa
menanggung beban berat badan penderita serta akibat dari aktivitas yang
dilakukan penderita)
b) drainase Luka
c) thrombosis (pembekuan darah di sekitar bidang operasi), thrombosis Vena
Profunda
d) nabloding (infeksi akibat dari pembalutan yang berlapis-lapis)
21
DAFTAR PUSTAKA
Jones, G. G., Logishetty, K., Clarke, S., Collins, R., Jaere, M., Harris, S., & Cobb,
J. P. (2018). Do patient-specific instruments (PSI) for UKA allow non-
expert surgeons to achieve the same saw cut accuracy as expert
surgeons?. Archives of orthopaedic and trauma surgery, 138(11), 1601–
1608. https://doi.org/10.1007/s00402-018-3031-9
Guo, E. W., Sayeed, Z., Padela, M. T., Qazi, M., Zekaj, M., Schaefer, P., &
Darwiche, H. F. (2018). Improving Total Joint Replacement with
Continuous Quality Improvement Methods and Tools. The Orthopedic
clinics of North America, 49(4), 397–403.
https://doi.org/10.1016/j.ocl.2018.05.002
Song, Y., Zhu, F., Lin, F., Zhang, F., & Zhang, S. (2018). Bone quality, and the
combination and penetration of cement-bone interface: A comparative
micro-CT study of osteoarthritis and rheumatoid arthritis. Medicine, 97(35),
e11987. https://doi.org/10.1097/MD.0000000000011987
Walker, L. C., Clement, N. D., & Deehan, D. J. (2019). Predicting the Outcome of
Total Knee Arthroplasty Using the WOMAC Score: A Review of the
22
Literature. The journal of knee surgery, 32(8), 736–741.
https://doi.org/10.1055/s-0038-1666866
23