Anda di halaman 1dari 12

CASE REPORT

REHABILITASI MEDIK
FLEXION CONTRACTURE WRIST AND HAND DEXTRA
ET CAUSA COMBUSTIO

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Pendidikan Program Profesi Dokter Stase


Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pembimbing:
dr. Harri Haryana, Sp. KFR

Disusun Oleh :
Leny Widio Wati J510165006
Dista Eka Faulam Putri J510165041
HM. Pratama Rachmat W J510165045

KEPANITERAAN KLINIK SMF ILMU REHABILITASI MEDIK


R.S. ORTHOPEDI PROF. DR. SOEHARSO SURAKARTA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2017
CASE REPORT
REHABILITASI MEDIK
FLEXION CONTRACTURE WRIST AND HAND DEXTRA
ET CAUSA COMBUSTIO

Oleh :
Leny Widio Wati J510165006
Dista Eka Faulam Putri J510165041
HM. Pratama Rachmat W J510165045

Telah disetujui dan disahkan oleh

Pembimbing
dr. Harri Haryana, Sp.KFR ( )

Penguji
dr. Harri Haryana, Sp.KFR ( )

KEPANITERAAN KLINIK SMF ILMU REHABILITASI MEDIK


R.S. ORTHOPEDI PROF. DR. SOEHARSO SURAKARTA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2017
BAB I
PENDAHULUAN

Kontraktur adalah kontraksi yang menetap dari kulit dan atau jaringan

dibawahnya yang menyebabkan deformitas dan keterbatasan gerak. Kelainan ini

disebabkan karena tarikan parut abnormal pasca penyembuhan luka, kelainan

bawaan maupun proses degeneratif. Kontraktur yang banyak dijumpai adalah

akibat luka bakar. Data penderita kontraktur pasca luka bakar yang ditangani di

RSUD Dr. Soetomo pada tahun 2007 dan 2008 didapatkan 65 kasus. Penderita

dewasa sebanyak 38 kasus (58,5%) dan anak 27 kasus (41,5%). Area yang terkena

adalah daerah leher dan wajah 18 kasus (27,7%), aksila 5 kasus (7,7%), tangan 36

kasus (55,4%), lainnya 6 kasus (9,2%). Penderita anak yang mengalami kontraktur

leher adalah 5 kasus atau sekitar 27,8% dari jumlah seluruh kontraktur leher.

Sebagian besar penanganan kasus kontraktur tersebut adalah pembebasan

kontraktur, eksisi parut dan penutupan skin grafting dengan atau tanpa flap local.1
BAB II
STATUS PASIEN

A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. T
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 52 tahun
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Jomboran 04/03 Puluhan Wetan
Agama : Islam
Tanggal Periksa : 12 Oktober 2017
No RM : 210xxx

B. ANAMNESIS
Anamnesis dilakukan pada hari Kamis tanggal 12 Oktober 2017 di
Bangsal Parang Seling Rehabilitasi Medik RSO DR. R. Soeharso Surakarta.
Anamnesis bersifat autoanamnesis.
1. Keluhan Utama :
Pergelangan tangan kanan dan jari tangan kanan kaku.
2. Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien mengatakan datang ke RSO Prof. Dr. Soeharso diantar oleh
keluarganya. Pasien mengeluhkan pergelangan tangan kanan dan jari-jari
tangan kanan kaku. Sebelumnya tangan kanan pasien pasien terbakar oleh
bensin 15 tahun yang lalu. Pasien mengatakan setelah terbakar tangan pasien
ada kemerahan dan bengkak, dan masih bisa digerakkan seperti sebelum
terbakar. Namun setelah 1 tahun pasca terbakar pasien merasa pergelangan
dan jari kanan pasien menjadi kaku.
Pasien mengatakan walaupun pergelangan tangan dan jari kanan kaku
tetapi pasien tetap bisa beraktifitas seperti biasa (mencuci, mengendarai
motor, menyapu). Pasien merasa minder dengan keadaan tangannya,
sehingga pasien memutuskan untuk berobat ke RSO Prof. Dr. Soeharso.
3. Riwayat Fungsional :
Aktifitas sehari-hari : Pasien dapat melakukan kegiatan sehari-hari seperti
makan, mandi, perawatan diri, berpakaian, BAK,
BAB, penggunaan toilet, transfer, mobilitas, dan
naik turun tangga dengan mandiri.
Kognisi : Baik
Komunikasi : Baik

4. Riwayat Psikososial :
Dukungan keluarga : Baik
Situasi lingkungan : Baik
Riwayat pekerjaan : Ibu Rumah Tangga (pasien dapat memasak,
menyapu, mengepel, dan mengendarai
motor)
Riwayat psikiatri : Disangkal
Riwayat biaya pengobatan : BPJS

5. Riwayat Pengobatan Dan Alergi :


Pasien tidak memiliki alergi pada makanan maupun obat- obatan.

6. Riwayat Penyakit Dahulu:


a. Riwayat hipertensi : Disangkal
b. Riwayat kencing manis : Disangkal
c. Riwayat trauma : Disangkal
d. Riwayat TB : Disangkal
e. Riwayat kelemahan anggota gerak : Disangkal
f. Riwayat penyakit jantung : Disangkal
g. Riwayat stroke : Disangkal
C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Status Generalis :
a. Keadaan umum : Cukup
b. Kesadaran : Compos mentis
c. Vital sign:
1) Tekanan Darah : 110/70mmHg
2) Respiratory Rate : 20x/menit
3) Nadi : 80x/menit
4) Suhu : 36,70 C
d. Kepala : Conjungtiva anemis (-)/(-), sklera ikterik (-)/(-),
e. Leher : Pembesaran lymphonodi leher (-), JVP tidak meningkat,
f. Thorax :
Jantung
1) Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak kuat angkat
2) Palpasi : Ictus cordis teraba di 2 cm medial LMSC
SIC V sinistra
3) Perkusi : Dalam batas normal
4) Auskultasi : Bunyi jantung I/II normal, bising (-), gallop (-)
Paru
1) Inspeksi : Simetris
2) Palpasi : Fremitus kanan dan kiri simetris
3) Perkusi : Sonor di seluruh lapang paru
4) Auskultasi : SDV (+/+), Ronki (-/-), wheezing (-/-)
g. Abdomen
1) Inspeksi : Sikatrik (-)
2) Auskultasi : Bising usung (+) normal
3) Perkusi : Nyeri tekan (-), Hepar/lien tidak teraba
4) Palpasi : Timpani diseluruh lapang perut
h. Ekstremitas : Oedem (-), sianosis (-)
2. Status Lokalis
a. Wrist Dextra
1) Look : Deformitas (+) flexion contractur wrist, tanda radang (-),
pemendekan (+), scar di daerah volar antebrachii.
2) Feel : Nyeri tekan (-), Pulsasi bagian distal trauma (+)
3) Move : ROM Wrist fleksi terbatas, ROM Wrist ekstensi terbatas,
nyeri gerak (-)

b. Hand Dextra
1) Look : Deformitas (+) hiperekstensi PIP dan DIP digiti I-V,
hiperekstensi MCP V, abduksi kontraktur digiti I, tanda radang (-),
pemendekan (+)
2) Feel : Nyeri tekan (-), Pulsasi bagian distal trauma (+)
3) Move : Aktif ROM, nyeri gerak (-)

b. Extremitas Superior
Extremitas Superior Dextra Sinistra
Deformitas (+) (+)
Tanda radang (-) (-)
Gerak N N
Tonus N N
Trofi Eutrofi Eutrofi
Kekuatan
Shoulder flexion 5 5
Shoulder extension 5 5
Elbow flexion 5 5
Elbow extension 5 5
Wrist flexion 5 5
Wrist extension 5 5

Sensibilitas
Sensibilitas taktil normal normal
Sensibilitas nyeri normal normal
Perasaan getar normal normal
Refleks
Reflek Biseps normal normal
Reflek Triseps normal normal

ROM PADA EKSTREMITAS SUPERIOR


ROM AKTIF ROM PASIF
EKSTREMITAS DEXTRA SINISTRA DEXTRA SINISTRA
SUPERIOR
Sholder Fleksi Full Full Full Full
Ekstensi Full Full Full Full
Abduksi Full Full Full Full
Adduksi Full Full Full Full
Eksorotasi Full Full Full Full
Endorotasi Full Full Full Full
Elbow Fleksi Full Full Full Full
Ekstensi Full Full Full Full
Wrist Fleksi Full Full Full Full
Ekstensi Full Full Full Full

FUNGSI TANGAN
Hand Menggenggam Poor Good
(Fungsi Menggenggam Poor Good
Tangan) dengan power
Tip to Tip Poor Good
Palmar to Tip Poor Good
Spherical Poor Good
Hook Poor Good

D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Radiologi

2. Laboratorium
Hematologi Hasil Nilai Rujukan
Hemoglobin 13.5 11.5-15
Hematokrit 42 37-47
Leukosit 7200 4000-10000
Eritrosit 4.7 3.50-5.50
Trombosit 263000 150000-500000
Golongan Darah O
Protrombin 12.4 10-14
Inr 0.98
Aptt 31.3 16-36
HbsAg NEGATIF NEGATIF
GDS 98 <120
Ureum 28 13-43
Kreatinin 0,77 0.6-1.1
SGOT 13 6-31
SGPT 14 4-31

E. DIAGNOSIS
Diagnosis Medis: flexion contracture wrist and hand dextra ec combustio
Diagnosis Fungsional :
- Impaiment:
- Limited ROM
- Kontraktur
- Scar post combutio
- Disability:
- Hand Function
- Psikologis (Loss of Confidence)
- Handycap : -

F. PROBLEM REHABILITASI MEDIK


- Limited ROM wrist and hand dextra
- Gangguan fungsi tangan
- Psikologis
G. TERAPI
1. Medikamentosa
Release contracture (operasi)
Inj ketorolac 1a/ 12 jam
Inj cefazolin 1a/12jam
2. Non-Medikamentosa (Rehabilitasi Medik)
Fisioterapi :
- ROM exercise shoulder and elbow dextra
- Latihan penguatan otot-otot shoulder and elbow dextra
- Imobilisasi wrist joint dextra and hand dextra
OT :
- Latihan fungsi tangan

H. PROGNOSIS
a. Quo ad vitam : ad bonam
b. Quo ad sanam : ad bonam
c. Quo ad fungsionam : ad bonam
PROYEKSI KASUS

Pada kasus ini didapatkan, seorang perempuan bernama ny. T berusia 52


tahun. Pasien mengeluhkan pergelangan tangan kanan dan jari-jari tangan kanan
kaku. Sebelumnya tangan kanan pasien pasien terbakar oleh bensin 15 tahun yang
lalu. Pasien mengatakan setelah terbakar tangan pasien ada kemerahan dan
bengkak, dan masih bisa digerakkan seperti sebelum terbakar. Namun setelah 1
tahun pasca terbakar pasien merasa pergelangan dan jari kanan pasien menjadi
kaku. Pasien dapat melakukan kegiatan sehari-hari seperti makan, mandi,
perawatan diri, berpakaian, BAK, BAB, penggunaan toilet, transfer, mobilitas, dan
naik turun tangga dengan mandiri. Pasien merasa minder dengan keadaan
tangannya, sehingga pasien memutuskan untuk berobat ke RSO Prof. Dr. Soeharso.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan hasil dalam batas normal. Berdasarkan
status lokalis pada Wrist Dextra didapatkan deformitas (+) flexion contractur wrist,
tanda radang (-), pemendekan (+), scar di daerah volar antebrachii, nyeri tekan (-),
pulsasi bagian distal trauma (+), ROM Wrist fleksi terbatas, ROM Wrist ekstensi
terbatas, nyeri gerak (-). Pada hand dextra didapatkan deformitas (+) hiperekstensi
PIP dan DIP digiti I-V, hiperekstensi MCP V, abduksi kontraktur digiti I, tanda
radang (-), pemendekan (+), nyeri Tekan (+), pulsasi bagian distal trauma (+) Aktif
ROM, nyeri gerak (-).
Pada kasus ini, pasien diberikan tindakan operatif dan terapi rehabilitasi
medik. Problema yang mengganggu pasien adalah Limited ROM wrist and hand
dextra serta gangguan fungsi tangan, maka pada pasien ini dilakukan tindakan
release dan eksisi scar, Z plastik serta FTG. Kemudian setelah pasca operasi pasien
diberkan injeksi ketorolac 1a/ 12 jam untuk mengurangi nyeri serta diberikan
injeksi cefazolin 1 gram/ 12 jam untuk mengantisipasi adanya infeksi pasca operasi.
Kemudian pasien diberikan terapi rehabilitasi medik untuk mengembalikan
fungsinya semaksimal dan seoptimal mungkin. Fisioterapi ROM exercise shoulder
and elbow dextra, Latihan penguatan otot-otot shoulder and elbow dextra,
Imobilisasi wrist joint dextra and hand dextra serta program OT yaitu latihan fungsi
tangan. Prognosis pada kasus ini Ad Bonam.

Anda mungkin juga menyukai