Anda di halaman 1dari 27

TUGAS MATA KULIAH DIETETIK 1

PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR PADA PASIEN TUMOR MANDIBULA


KASUS 2

Dosen Pengampu:
Ayu Rahadiyanti, S.Gz., MPH
Ahmad Syauqy, S.Gz., M.P.H., Ph.D.
Muti’ah Mustaqimatusy Syahadah S.Gz., M.Gz
Angga Rizqiawan, S.Gz., M.Gz

Disusun oleh:

Isna Salsabila 22030121120017

DEPARTEMEN ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN


UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG

2023
I. LATAR BELAKANG

Ny S seorang ibu rumah tangga berusia 46 tahun masuk rumah sakit.


Sebelumnya pasien sempat dirawat di rumah sakit 2 minggu yang lalu untuk
pengambilan sampel tumor di bagian pipi atau rahang kanan yang kemudian dirujuk
untuk melakukan operasi di RS tipe B. Diagnosis medis pasien adalah Tumor
Mandibula dan akan dilakukan tindakan Insisi Biopsi. Saat ini pasien memiliki keluhan
nyeri di gusi dan pipi, sesak dan terasa mengganjal saat menelan, mual, kepala terasa
berat dan tidak bisa tidur. Pasien juga merasa tidak nafsu makan namun tetap memaksa
untuk makan. Hasil antropometri didapatkan Berat badan aktual 60 kg, LILA 28 cm
dan panjang ulna 23 cm.

Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium nilai ureum 28 mg/dl; kreatinin


1,29 mg/dl; Na 140,2 mmol/L; Cl 101,6 mmol/L; K 3,49 mmol/L; GDS 95 mg/dl; Hb
11,8 g/dl; Ht 35,3 %; leukosit 9,68 ribu/ul; trombosit 278 ribu/ul; HbsAg kualitatif non
reaktif. Pengukuran tanda vital terakhir yaitu tekanan darah 120/80 mmHg, Nadi
68x/menit, RR 20x/menit dan suhu 360C.

Kebiasaan makan Ny S sebelum masuk rumah sakit yaitu makan 3x/hari dengan
nasi @1½ centong. Lauk hewani yang biasa dikonsumsi adalah lele @1 ekor, ikan
gabus @1 potong dan ayam @1 potong dengan frekuensi 1x/minggu. Lauk nabati yang
biasa dikonsumsi adalah tahu @1 biji dan tempe @1 potong dengan frekuensi
4x/minggu. Setiap hari pasien konsumsi sayur dan sayur yang biasa dikonsumsi adalah
bayam dan kangkung @2 sendok sayur, sawi hijau, kembang kol dan wortel @1 sdk
sayur. Sedangkan untuk buah yang sering dikonsumsi adalah jeruk @1 buah, apel @1
buah dan mangga @1 buah dengan frekuensi 2x/minggu. Pasien juga mengkonsumsi
singkong @1 potong 4x/minggu dan jagung @1 biji sedang 3x/minggu. Pasien
membatasi beberapa makanan seperti ayam, telur, makanan manis dan penggunaan
semenjak sakit karena takut berpengaruh terhadap luka. Sejak sakit pasien juga sempat
mencoba konsumsi daun rebusan daun sirsat yang dipercaya dapat menyembuhkan
luka.
II. SKRINING (DATA UMUM)
A. Pemilihan metode skrining

Skrining gizi juga merupakan proses identifikasi pasien terhadap


masalah gizi sebagai dasar dilakukannya assessment dan intervensi gizi. Metode
skrining gizi sebaiknya dilakukan singkat, cepat dan disesuaikan dengan kondisi
dan kesepakatan di masing-masing rumah sakit.1

Alat skrining yang digunakan Ny.S adalah Malnutrition Screening Tools


(MST). Alat skrining ini hanya memiliki 2 pertanyaan yang terdiri dari
penurunan nafsu makan dan penurunan berat badan tanpa diketahui
penyebabnya. Malnutrition Screening Tools (MST) memiliki kelebihan yaitu
cepat, sangat mudah digunakan, memiliki sensitivitas dan spesifitas yang tinggi
dan menggunakan data subjektif.2 Validitas dan reliabilitas alat skrining
Malnutrition Screening Tools (MST) sudah teruji terutama untuk pasien di area
perawatan akut yang membutuhkan penilaian status nutrisi. Pengklasifikasian
Malnutrition Screening Tools (MST) dikatakan malnutrisi apabila ≥ 2.3

B. Pengisian kuesioner

No Parameter Skor

1. Apakah pasien mengalami penurunan berat


badan yang tidak direncanakan?
a. Tidak 1
b. Tidak yakin (ada tanda:baju menjadi 2
longgar)
c. Ya, ada penurunan sebanyak
- 1-5 kg 1
- 6-10 kg 2
- 11-15 kg 3
- <15 kg 4
d. Tidak tahu 2

2. Apakah asupan makanan pasien berkurang


karena penurunan nafsu makan/kesulitan
menerima makanan?
a. Tidak 0
b. Ya 1

Total Skor 3
C. Membuat kesimpulan kuesioner

Berdasarkan hasil skrining Ny.S mengalami risiko malnutrisi dengan


total skor 3≥ 2, sehingga perlu dilakukan proses asuhan gizi lebih lanjut.

III. ASESMEN (PENGKAJIAN) GIZI


A. Pengkajian riwayat terkait gizi/makanan (FH)

Tabel 1. Data Riwayat Gizi/Makanan

Domain Data Interpretasi

FH 1.1.1 Asupan Energi 2804,08kkal -

FH.1.2.1 Asupan Cairan Rebusan daun sirsak -


Minuman

FH 1.2.2 Asupan Makanan ● Nasi 3 × sehari ½ centong -


● Lele 1 ekor, Ikan gabus 1
ptg, Ayam 1 ptg
1×/minggu
● Tahu 1 ptg, Tempe 1 ptg
4×/minggu
● Bayam, kangkung 2 sds.
Sawi hijau, kembang kol,
wortel 1 sds
● Jeruk 1 buah, Apel 1 buah,
Mangga 1 buah
2×/minggu
● Singkong 1 ptg
4×/minggu. Jagung 1 buah
sedang 3×/minggu

FH.1.2.2.3 Pola makan/snack 3 ×/hari -

FH.1.5.1.1 Asupan Lemak 7,4 gr -

FH.1.5.2 Asupan Protein 33,7 gr -

FH.1.5.3 Asupan Karbohidrat 249 gr -

FH.1.5.4 Asupan Serat 8,4 gr -

FH.5.2.1 Menghindari Pasien membatasi beberapa -


Makanan
makanan seperti ayam, telur,
makanan manis dan
penggunaan semenjak sakit
karena takut berpengaruh
terhadap luka.

FH 6.4.1 Akses Terhadap Jarang memasak dan lebih -


Makanan
sering membeli

B. Pengkajian antropometri (AD)

Tabel 2. Data Antropometri

Domain Data Interpretasi

AD 1.1.1 Tinggi badan 154 cm -

AD 1.1.2 Berat badan 60 kg (BB Aktual) -


48,6 kg (BB Ideal)

AD 1.1.5 IMT 25,3 kg/m2 Obesitas 1

AD 1.1.7 LILA 28 cm -

Simpulan: Ny.S memiliki status gizi obesitas 1

C. Pengkajian data biokimia (BD)

Tabel 3. Data Biokimia

Domain Data Nilai Normal Satuan Interpretasi

BD 1.2.1 28 13-43 mg/dL Tinggi


BUN/Ureum

BD 1.2.2 1,29 0,6-1,2 mg/dL Tinggi


Kreatinin

BD 1.2.5 140,2 136-145 mmol/L Normal


Natrium

BD 1.2.6 Klorida 101,6 97-106 mmol/L Normal

BD 1.2.7 Kalium 3,49 3,5-5,1 mmol/L Normal

BD 1.5.2 95 <200 mg/dL Rendah


Glukosa Darah
Sewaktu
BD 1.10.1 11,8 13-18 g/dL Rendah
Hemoglobin

BD 1.10.2 35,3 40-48 % Rendah


Hematokrit

BD 1.11.7 Antibody Level

Leukosit 9.680 3.500-10.500 mm3 Normal

Trombosit 278.00 150.000- mm3 Normal


450.000

Simpulan: Asupan BUN/ureum dan kreatinin memili interpretasi tinggi, kadar hemoglobin
dan hematokrit memiliki interpretasi rendah.

D. Pengkajian data klinik/fisik (PD)

Tabel 4. Data Klinis/Fisik

Domain Data Nilai Normal Satuan Interpretasi

PD 1.1.5 Sistem Kesulitan menelan, Pasien beresiko


Pencernaan mual mengalami gangguan
makan dan memerlukan
dukungan gizi untuk
mengatasi mual

PD 1.1.6 Kepala Kepala terasa berat


dan Mata

PD 1.1.7 Saraf Nyeri pada gusi dan


gigi

PD 1.1.9 Tanda Vital

Tekanan Darah 120/80 120/80 mmHg Normal

Heart Rate 68 60-100 x/menit Normal

RR 20 12-20 x/menit Normal

Suhu 36 36-37,5 °C Normal

Simpulan: Ny.S memiliki keluhan kesulitan menelan, dan mual sehingga mengalami tidak
nafsu makan.
E. Pengkajian data riwayat pasien (CH)

Tabel 5. Data Riwayat Pasien

Domain Data Interpretasi

CH 1.1.1 Usia 46 tahun Kategori usia pertengahan

CH 1.1.2 Jenis Kelamin Perempuan -

CH 1.1.7 Peran Dalam Ibu -


Keluarga

CH 2.1.1 Keluhan Nyeri di gusi dan pipi, sesak -


dan terasa mengganjal saat
menelan, mual, kepala terasa
berat, tidak bisa tidur, dan
merasa tidak nafsu makan

CH 2.2.2 Perawatan Bedah Insisi Biopsi -

Simpulan: Ny. S berusia 46 tahun memerlukan terapi medis dan gizi untuk mengurangi keluhan
nyeri di gusi dan pipi, sesak dan terasa mengganjal saat menelan, mual, kepala terasa berat serta
tidak bisa tidur telah menjalani insisi biopsi.

F. Comparative standar (CS)

Tabel 6. Data Comparative Standar

Domain Data Interpretasi

CS 1.1.1 Estimasi Kebutuhan 2804,08 1210,4 kkal → 43,17%


Energi Total Defisit

CS 2.1.1 Estimasi Kebutuhan 77,89 gr 7,4 gr → 9,5%


Lemak Total Defisit

CS 2.2.1 Estimasi Kebutuhan 105,14 gr 33,7 gr → 32,05%


Protein Total Cukup

CS 2.3.1 Estimasi Kebutuhan 420,612 gr 249 gr → 59,2%


Karbohidrat Total Defisit

CS 2.4.1 Estimasi Kebutuhan 39,27 gr 8,4 gr → 21,39%


Serat Total Defisit
CS 3.1.1 Estimasi Kebutuhan 2100 ml
Cairan Total

CS 4.1 Estimated Vitamin Needs

Vitamin A 600 611,9 µg → 101,98%


Cukup

Vitamin C 90 91,9 mg → 102,1%


Cukup

Vitamin D 15 1,1 µg → 7,3%


Defisit

Vitamin E 15 2,3 mg → 15,3%


Defisit

Vitamin K 55 76,4 µg → 138,9%


Cukup

Thiamin 1,1 0,4 mg → 36,36%


Defisit

Riboflavin 1,1 0,4 mg → 36,36%


Defisit

Niacin 14 6,3 mg → 45%


Defisit

Folat 400 144,1 µg → 36,03%


Defisit

Vitamin B6 1,3 1 mg → 76,92%


Defisit

Vitamin B12 30 0,4 µg → 1,3%


Defisit

IV. DIAGNOSIS GIZI

NI 2.1 Oral Inadekuat (P) Berkaitan dengan kesulitan menelan (E) Ditandai dengan
hasil SQ-FFQ (kecukupan energi 43,17%; protein 32,05%; lemak 9,5%; karbohidrat
59,2%) dan keluhan nyeri di gusi dan pipi, sesak dan terasa mengganjal saat menelan,
mual (S).

NC 1.1 Swallowing difficulty (P) Berkaitan dengan diagnosis penyakit Tumor


Mandibula (E) Ditandai dengan nyeri di gusi dan pipi, sesak dan terasa mengganjal saat
menelan, dan mual (S).
V. INTERVENSI GIZI
A. Perencanaan (Planning)
1. Tujuan Intervensi Gizi
a. Memperbaiki status gizi pasien
b. Memberikan makanan berupa diet tinggi kalori dan tinggi protein
c. Menghindari makanan yang bertekstur keras
d. Meningkatkan asupan cairan sesuai kebutuhan pasien
2. Preskripsi Diet
a. Memberikan makanan dalam bentuk lunak dengan porsi kecil namun
sering diberikan.
b. Energi cukup sesuai dengan kebutuhan, yaitu 2804,08 kkal
c. Memberikan asupan lemak sesuai kebutuhan, yaitu 77,89 gr
d. Memberikan asupan protein sesuai kebutuhan, yaitu 105,14 gr
e. Memberikan asupan karbohidrat kompleks sesuai kebutuhan, yaitu
420,612 gr
f. Memberikan asupan serat sesuai kebutuhan, yaitu 39,27 gr
g. Memberikan asupan cairan sesuai kebutuhan, yaitu 2100 ml/hari
h. Menghindari makanan yang keras, makanan pedas, makanan manis
B. Rencana Implementasi
1. Pemberian diet
a. Jenis diet : Diet TKTP (Tinggi Kalori Tinggi Protein)
b. Bentuk : lunak
c. Rute pemberian : Secara oral
d. Frekuensi : 3 × makan utama, 3 × selingan
e. Rekomendasi menu :

Waktu Menu Bahan Makanan URT Berat


(gr)

Sarapan Bubur ayam Bubur 1 mgk kecil 200

Ayam 1 sdm 10

Telur ½ ptg 30

Jus Alpukat Alpukat 1 gelas 250


Pepaya 1 ptg 100

Selingan Jus mangga Mangga 1 buah 250


pagi
Bolu gulung 1 ptg 50

Makan Nasi tim brokoli Nasi tim 1 mgk kecil 200


Siang
Brokoli 1sdm 40

Pepes ikan tahu Tahu putih 1 ptg sdg 40

Ikan gabus 1 ptg 30

Selingan Pudding labu Labu 2 sdm 50


siang
Agar-agar bubuk 1 sdm 7

Gula 1 sdm 10

Susu cair 2 sdm 15

Makan Mashed potato Kentang 2 buah sedang 200


Malam
Susu cair 1 sdm 10

Margarin 1 sdt 3

Scramble egg Telur 1 porsi 60

Bayam 1 sdm 15

Selingan Susu kedelai Susu kedelai 1 gelas 200


malam
Jus alpukat Alpukat 1 gelas 200
2. Pendidikan gizi

Pelaksanaan Pendidikan Gizi

Hari, tanggal Sabtu, 2 September 2023

Jam 08.00 - 08.30

Waktu 30 menit

Tempat Ruang rawat inap

Tujuan Meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga mengenai Diet TKTP


(Tinggi Kalori Tinggi Protein) yang diberikan untuk membantu
mengurangi keluhan pasien dan mengatur pengaturan makan bagi
penderita Tumor mandibula.

Sasaran Pasien dan keluarga

Materi 1. Penjelasan singkat penyakit Tumor mandibula.


2. Penjelasan mengenai disfagia.
3. Penjelasan mengenai pemilihan makanan yang dapat dikonsumsi
pasien.
4. Penjelasan mengenai pemilihan makanan yang sebaiknya dihindari
pasien.
5. Contoh menu makanan yang dapat diterapkan pasien.

Metode Pemaparan materi dan tanya jawab

Media Leaflet

Evaluasi 1. Pasien memahami timbulnya penyakit Tumor mandibula sebagai


komplikasi dari kesulitan menelan/disfagia.
2. Pasien memahami pemilihan makanan yang dapat dikonsumsi oleh
penderita Tumor mandibula.
3. Pasien memahami pemilihan makanan yang dihindari oleh penderita
Tumor mandibula.

3. Konseling gizi

Pelaksanaan Pendidikan Gizi

Hari, tanggal Sabtu, 9 September 2023

Jam 08.00-08.30

Waktu 30 menit

Tempat Ruang rawat inap


Tujuan 1. Membantu pasien menyelesaikan masalah gizi yang dialami.
2. Membantu pasien meningkatkan motivasi untuk melakukan perubahan
perilaku dan menjalani terapi diet yang disepakati.
3. Membantu meningkatkan kesadaran dan motivasi keluarga serta
pasien untuk memantau pasien dalam memonitoring proses perubahan
perilaku sesuai prinsip diet yang disepakati.

Sasaran Pasien dan keluarga

Materi 1. Masalah gizi yang dialami pasien akibat penyakit Tumor mandibula
disertai gangguan sulit menelan/ Disfagia
2. Tujuan dan prinsip terapi gizi/ diet yang dapat diterapkan pasien.
3. Pemilihan bahan makanan yang dianjurkan dan dibatasi/ dihindari.
4. Contoh menu makanan yang dapat diterapkan pasien dan keluarga.
5. Motivasi untuk mengkonsumsi makanan yang disediakan rumah sakit
selama rawat inap dan tidak mengkonsumsi makanan dari luar.
6. Membangun komitmen pasien dan keluarga untuk menjalani terapi
diet yang telah disepakati.

Metode Motivational interviewing

Media Leaflet dan buku foto makanan

Evaluasi 1. Memahami masalah gizi yang dialami akibat penyakit Tumor


mandibula disertai gangguan sulit menelan/ Disfagia.
2. Memahami prinsip diet serta bahan makanan yang dianjurkan dan
dibatasi / dihindari oleh pasien.
3. Pasien patuh mengkonsumsi makanan yang disediakan rumah sakit.
4. Pasien dan keluarga berkomitmen untuk patuh menjalani terapi diet
yang disepakati.
4. Koordinasi dengan tim kesehatan lain

Topik Solusi Profesi Keterangan


Kesehatan

Penatalaksanaan Pemberian konsultasi Dokter ● Bertanggung jawab


medis terkait pada pelayanan
penyakit Tumor kesehatan, memperoleh
mandibula hasil tes laboratorium,
berkaitan dengan dan meresepkan obat-
Disfagia obatan dan suplemen
makanan.
● Berkoordinasi dengan
ahli gizi mengenai
pemberian suntikan
insulin yang sesuai
dengan jumlah asupan
yang ditentukan dalam
rencana makan pasien.

Pencatatan rekam ● Pemantauan status Perawat ● Skrining gizi


medis, biokimia dan fisik/ ● Pemantauan gejala
perkembangan, klinis pasien, yang dialami
dan kondisi fisik terutama tanda vital, ● Pemeriksaan tanda vital
klinis pasien gejala yang ● Pemeriksaan
dirasakan, kadar laboratorium
ureum, kreatinin,
GFR, glukosa darah
sewaktu, trigliserid,
hemoglobin, dan
hematocrit.
● Pemantauan jumlah
dan jenis makanan
yang dikonsumsi
pasien selama rawat
inap.

Pemilihan Pemberian konseling Ahli Gizi ● Melakukan PAGT


makanan dan dan motivasi diet ● Berkoordinasi dengan
perubahan pola dokter mengenai asupan
makan sesuai diet karbohidrat dalam
yang diberikan rencana makan,
sehingga suntikan
insulin dapat
disesuaikan dan
dikaitkan dengan
suplementasi
mikronutrien.
VI. PERENCANAAN MONITORING - EVALUASI GIZI
A. Asupan makanan (FH)

Pelaksanaan Metode Target Tercapai

FH 1.2.2 Asupan makan Visual comstock dan Pasien mengkonsumsi


wawancara minimal 80% makanan
yang disajikan

FH 4.2.7 Kesiapan untuk Konseling dengan Pasien diharapkan sudah


melakukan perubahan metode motivational siap melakukan
perilaku terkait gizi interviewing perubahan perilaku
terkait gizi yang
dibuktikan dengan
perubahan pola makan
setelah keluar dari RS

B. Antropometri (AD)

Pelaksanaan Metode Target Tercapai

AD 1.1.2 Berat Badan Penimbangan setiap Tidak terjadi


bulan penambahan BB

C. Biokimia (BD)

Pelaksanaan Metode Target Tercapai

BD 1.2.1 BUN/Ureum Pemeriksaan darah Setiap pemeriksaan


spesimen di laboratorium darah

BD 1.2.2 Kreatinin Pemeriksaan darah Setiap pemeriksaan


spesimen di laboratorium darah

BD 1.5.2 Glukosa Darah Pemeriksaan darah Setiap pemeriksaan


Sewaktu spesimen di laboratorium darah

BD 1.10.1 Hemoglobin Pemeriksaan darah Setiap pemeriksaan


spesimen di laboratorium darah

BD 1.10.2 Hematokrit Pemeriksaan darah Setiap pemeriksaan


spesimen di laboratorium darah
D. Klinis / fisik (PD)

Pelaksanaan Metode Target Tercapai

PD 1.1.5 Sistem Wawancara dan Keluhan muntah dan


Pencernaan pemeriksaan Visual mual berkurang secara
comstock bertahap dan dapat
mengkonsumsi makanan
oral secara bertahap.

VII. PEMBAHASAN KASUS

Seorang pasien ibu rumah tangga berusia 46 tahun dengan status gizi obesitas 1
masuk rumah sakit. Pasien tersebut memiliki keluhan nyeri di gusi dan pipi, sesak dan
terasa mengganjal saat menelan, mual, kepala terasa berat dan tidak bisa tidur. Pasien
juga merasa tidak nafsu makan namun tetap memaksa untuk makan. Pasien di diagnosa
Tumor Mandibula dan akan dilakukan tindakan Insisi Biopsi. Pasien masuk rumah sakit
dan dilakukan skrining gizi menggunakan alat skrining Malnutrition Screening Tools
(MST).Malnutrition Screening Tools (MST) memiliki kelebihan yaitu cepat, sangat
mudah digunakan, memiliki sensitivitas dan spesifitas yang tinggi dan menggunakan
data subjektif.2

Berdasarkan hasil skrining Ny.S mengalami risiko malnutrisi dengan total skor
3 (≥2), sehingga perlu dilakukan proses asuhan gizi lebih lanjut. Proses asuhan gizi
dimulai dengan melakukan assessment untuk mencari permasalahan yang terjadi dan
digunakan sebagai diagnosis gizi, intervensi, monitoring, dan evaluasi.

Berdasarkan data riwayat makanan sebelum masuk rumah sakit termasuk


kurang bervariasi. Pasien juga membatasi beberapa makanan seperti ayam, telu,
makanan manis semenjak sakit. Hal tersebut disebabkan pasien memiliki keluhan nyeri
di gusi dan pipi, sesak dan terasa mengganjal saat menelan, mual, kepala terasa berat
dan tidak bisa tidur. Pasien juga merasa tidak nafsu makan namun tetap memaksa untuk
makan. Pasien di diagnosa Tumor Mandibula dan akan dilakukan tindakan Insisi
Biopsi. Pasien juga takut jika makanan yang dikonsumsi akan berpengaruh terhadap
luka.
Berdasarkan data antropometri pasien memiliki LILA 28 cm, estimasi tinggi
badan 154 cm, berat badan aktual 60 kg, berat badan ideal 48,6 kg, dan IMT sebesar
25,3 kg/m2 dengan interpretasi sebagai obesitas 1.

Berdasarkan dilakukan pemeriksaan laboratorium dan tanda vital, didapatkan


hasil interpretasi normal meliputi tekanan darah, nadi, RR, dan suhu. Selain itu pasien
juga memiliki keluhan kesulitan menelan, dan mual sehingga mengalami tidak nafsu
makan. Dari hasil data biokimia pasien kadar BUN/Ureum dan kadar kreatinin pasien
memiliki interpretasi tinggi. Kemudian dari kadar GDS, hemoglobin, dan hematokrit
memiliki interpretasi rendah.

Berdasarkan hasil assessment, diketahui pasien mengalami 2 masalah gizi NI


2.1 Oral Inadekuat (P) Berkaitan dengan kesulitan menelan (E) Ditandai dengan hasil
SQ-FFQ (kecukupan energi 43,17%; protein 32,05%; lemak 9,5%; karbohidrat 59,2%)
dan keluhan nyeri di gusi dan pipi, sesak dan terasa mengganjal saat menelan, mual (S).
NC 1.1 Swallowing difficulty (P) Berkaitan dengan diagnosis penyakit Tumor
Mandibula (E) Ditandai dengan nyeri di gusi dan pipi, sesak dan terasa mengganjal saat
menelan, dan mual (S). Intervensi yang diberikan kepada pasien bertujuan memperbaiki
status gizi pasien, memberikan makanan diet yang mengandung tinggi kalori dan tinggi
protein, menghindari makanan yang bertekstur keras, dan meningkatkan asupan cairan
sesuai kebutuhan pasien.

Diet yang diberikan kepada pasien adalah diet TKTP (Tinggi Kalori Tinggi
Protein). Pemberian diet TKTP ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan energi dan
protein yang meningkat untuk mencegah dan mengurangi kerusakan jaringan tubuh,
dan untuk menambah berat badan hingga mencapai berat badan normal.4 Adapun
preskripsi diet TKTP ini adalah memberikan makanan dalam bentuk lunak dengan porsi
kecil namun sering diberikan, energi cukup sesuai dengan kebutuhan, yaitu 2804,08
kkal, memberikan asupan lemak sesuai kebutuhan, yaitu 77,89 gr, memberikan asupan
protein sesuai kebutuhan, yaitu 105,14 gr, memberikan asupan karbohidrat kompleks
sesuai kebutuhan, yaitu 420,612 gr, memberikan asupan serat sesuai kebutuhan, yaitu
39,27 gr, memberikan asupan cairan sesuai kebutuhan, yaitu 2100 ml/hari menghindari
makanan yang keras, makanan pedas, makanan manis.
Intervensi berupa edukasi dan konseling gizi, tujuan dari edukasi gizi adalah
Meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga mengenai Diet TKTP (Tinggi Kalori
Tinggi Protein) yang diberikan untuk membantu mengurangi keluhan pasien dan
mengatur pengaturan makan bagi penderita Tumor mandibula. Sedangkan untuk
konseling gizi memiliki tujuan membantu pasien menyelesaikan masalah gizi yang
dialami, membantu pasien meningkatkan motivasi untuk melakukan perubahan
perilaku dan menjalani terapi diet yang disepakati. membantu meningkatkan kesadaran
dan motivasi keluarga serta pasien untuk memantau pasien dalam memonitoring proses
perubahan perilaku sesuai prinsip diet yang disepakati. Metode yang digunakan dalam
konseling gizi adalah Motivational interviewing, sedangkan Pemaparan materi dan
tanya jawab.

Monitoring dan evaluasi dilakukan untuk memantau perkembangan pasien.


Secara antropometri, pasien memiliki target tidak terjadi penambahan berat badan.
Pasien juga diharapkan mengkonsumsi minimal 80% makanan yang disajikan, dan
sudah siap melakukan perubahan perilaku terkait gizi yang dibuktikan dengan
perubahan pola makan setelah keluar dari rumah sakit. Pasien diharapkan melakukan
pemeriksaan laboratorium meliputi BUN/ureum, kreatinin, glukosa darah sewaktu,
hemoglobin, dan hematokrit. Keluhan muntah dan mual pasien diharapkan berkurang
secara bertahap dan dapat mengkonsumsi makanan oral secara bertahap.

VIII. PENUTUP/KESIMPULAN
A. Simpulan

Pasien memiliki diagnosis Tumor Mandibula yang menyebabkan masalah


kesulitan dan sesak saat menelan makanan, nyeri gusi dan pipi, mual, kepala terasa
berat, dan tidak bisa tidur. Hal tersebut menyebabkan pasien merasa tidak nafsu
makan yang berdampak pada asupan oral yang kurang, penurunan kebutuhan zat
gizi, serta peningkatan nilai laboratorium terkait gizi (ureum, kreatinin). Oleh
karena itu, intervensi yang diberikan berupa edukasi dan konseling gizi untuk
menyelesaikan masalah gizi yang dialami, membantu pasien meningkatkan
motivasi untuk melakukan perubahan perilaku dan menjalani terapi diet yang
disepakati. membantu meningkatkan kesadaran dan motivasi keluarga serta pasien
untuk memantau pasien dalam memonitoring proses perubahan perilaku sesuai
prinsip diet yang disepakati.
B. Saran

Saran yang dapat dilakukan adalah melakukan skrining secara detail terutama
dalam asupan makan pasien agar diagnosis, intervensi, monitoring dan evaluasinya
dapat berjalan dengan baik. Sehingga dapat digunakan untuk memecahkan masalah
gizi pasien.

IX. LAMPIRAN
1. LEAFLET DIET
2. LEAFLET URT
3. PERHITUNGAN KEBUTUHAN ZAT GIZI
Estimasi TB = 85,80 + (2,97 × PU)
= 85,80 + (2,97 × 23)
= 154 cm
Rumus BB Ideal = (TB-100) - 10% (Tb-100)
= (154 - 100) - 10% (154 - 100)
= 48,6 kg
a. Perhitungan Antropometri
𝐵𝐵
IMT = 𝑇𝐵(𝑚)2
60
= 1,54 × 1,54

= 25,3 kg/m2
b. Perhitungan Kebutuhan
BMR = 655,1 + [9,6 × BB (kg)] + [1,85 × TB (cm)] - [4,68 × U(thn)]
= 655,1 + [9,6 × 60] + [1,8 × 154,11] – [4,7 × 46]
= 655,1 + 576 + 277,398 – 216,2
= 1292,2 kkal
TEE = BMR × Aktivitas fisik × Faktor stres
= 1292,2 × 1,55 × 1,4
= 2804,08kkal
c. Total Kebutuhan Karbohidrat
60% × 𝑇𝐸𝐸 60% ×2804,08
Karbohidrat = = = 420,612gr
4 4

d. Total Kebutuhan Protein


15% × 𝑇𝐸𝐸 15% × 2804,08
Protein = = = 105,14 gr
4 4

e. Total Kebutuhan Lemak


25% × 𝑇𝐸𝐸 25% ×2804,08
Lemak = = = 77,89 gr
9 9

f. Total Kebutuhan Serat


14 14
Serat = 1000 × TEE = 1000 × 2804,08 = 39,27 gr

g. Total Kebutuhan Cairan


Dewasa = 35 ml × kg BB = 35 × 60 = 2100 ml

4. HASIL SQ-FFQ

Nama Bahan Frekuensi Konsumsi Porsi/ Kali Berat Berat Rata-rata


Masakan Masakan Makan Matang Mentah frekuensi/
(gr) (gr) hari
Hari Minggu Bulan URT

x/mg x/hr x/bln x/hr

Nasi Beras 3 1 ½ centong 75 90 270

Singkong 4 1 1 ptg 50 200 28,57

Jagung 3 1 1 ptg 35 42 6

Ikan Lele 1 1 1 ekor 30 72 10,28

Ikan Gabus 1 1 1 ptg 20 36 5,14

Ayam 1 1 1 ptg 50 80 11,42

Tahu 4 1 1 ptg 40 176 25,14

Tempe 4 1 1 ptg 30 132 18,85

Bayam 1 2 sendok syr 30 33 33

Kangkung 1 2 sendok syr 30 24 24


Sawi hijau 1 2 sendok syr 30 30 30

Kembang 1 2 sendok syr 30 33 33


kol

Wortel 1 1 sendok syr 15 16,5 16,5

Jeruk 2 1 1 buah 200 28,57

Apel 2 1 1 buah 240 34,28

Mangga 2 1 1 bh 260 37,14

5. SQ-FFQ

==========================================================
Analysis of the food record
==========================================================
Food Amount energy carbohydr.
__________________________________________________________________

beras putih giling 270 g 974,4 kcal 214,6 g


singkong putih 28,57 g 37,4 kcal 9,1 g
jagung kuning segar 6g 6,5 kcal 1,5 g
ikan lele 10,28 g 8,6 kcal 0,0 g
ikan gabus segar 5,14 g 4,3 kcal 0,0 g
daging ayam 11,42 g 32,5 kcal 0,0 g
tahu 25,14 g 19,1 kcal 0,5 g
tempe kedele murni 18,85 g 37,5 kcal 3,2 g
bayam segar 33 g 12,2 kcal 2,4 g
kangkung mentah 24 g 3,6 kcal 0,5 g
sawi hijau 30 g 4,5 kcal 0,6 g
Cauliflower fresh 33 g 7,5 kcal 0,8 g
Carrot fresh 16,5 g 4,3 kcal 0,8 g
jeruk manis 28,57 g 13,5 kcal 3,4 g
apel 34,28 g 20,2 kcal 5,2 g
mangga harum manis 37,14 g 24,1 kcal 6,3 g

Meal analysis: energy 1210,4 kcal (100 %), carbohydrate 249,0 g (100 %)

==========================================================
Result
==========================================================
Nutrient analysed recommended percentage
content value value/day fulfillment
__________________________________________________________________
energy 1210,4 kcal 2036,3 kcal 59 %
water 44,8 g 2600,0 g 2%
protein 33,7 g(11%) 60,1 g(12 %) 56 %
fat 7,4 g(5%) 69,1 g(< 30 %) 11 %
carbohydr. 249,0 g(83%) 290,7 g(> 55 %) 86 %
dietary fiber 8,4 g 30,0 g 28 %
alcohol 0,0 g - -
PUFA 3,1 g 10,0 g 31 %
cholesterol 17,2 mg - -
Vit. A 611,9 µg 800,0 µg 76 %
carotene 1,3 mg - -
Vit. E (eq.) 2,3 mg 12,0 mg 20 %
Vit. B1 0,4 mg 1,0 mg 44 %
Vit. B2 0,4 mg 1,2 mg 35 %
Vit. B6 1,0 mg 1,2 mg 82 %
tot. fol.acid 144,1 µg 400,0 µg 36 %
Vit. C 91,9 mg 100,0 mg 92 %
sodium 48,3 mg 2000,0 mg 2%
potassium 1063,7 mg 3500,0 mg 30 %
calcium 214,5 mg 1000,0 mg 21 %
magnesium 192,4 mg 300,0 mg 64 %
phosphorus 498,7 mg 700,0 mg 71 %
iron 6,2 mg 15,0 mg 41 %
zinc 4,4 mg 7,0 mg 62 %
Vit. D 1,1 µg 5,0 µg 22 %
Vit. K 76,4 µg 60,0 µg 127 %
niacine 6,3 mg - -
Vit. B12 0,4 µg 3,0 µg 13 %

6. Rekomendasi Menu

==========================================================
Analysis of the food record
==========================================================
Food Amount energy carbohydr.
__________________________________________________________________
BREAKFAST
bubur nasi 200 g 145,8 kcal 32,0 g
daging ayam 10 g 28,5 kcal 0,0 g
telur ayam 30 g 46,5 kcal 0,3 g
jus alpukat 250 g 197,8 kcal 29,5 g
pepaya 100 g 39,0 kcal 9,8 g

Meal analysis: energy 457,6 kcal (23 %), carbohydrate 71,6 g (26 %)

1. BREAK
mangga harum manis 250 g 162,5 kcal 42,5 g
kue bolu gulung 50 g 103,5 kcal 21,5 g

Meal analysis: energy 266,0 kcal (13 %), carbohydrate 64,0 g (23 %)

LUNCH
nasi tim 200 g 234,2 kcal 51,4 g
Broccoli fresh cooked 40 g 9,3 kcal 0,7 g
pepes tahu 50 g 38,0 kcal 0,9 g
ikan gabus segar 130 g 109,1 kcal 0,0 g
bubur kacang hijau belu 150 g 25,5 kcal 4,6 g

Meal analysis: energy 416,0 kcal (21 %), carbohydrate 57,7 g (21 %)

2. BREAK
labu kuning 50 g 19,5 kcal 4,4 g
agar-agar 7g 0,0 kcal 0,0 g
gula pasir 10 g 38,7 kcal 10,0 g
susu skim / tak berlemak cair 15 g 5,2 kcal 0,7 g

Meal analysis: energy 63,4 kcal (3 %), carbohydrate 15,1 g (5 %)

DINNER
kentang 200 g 185,9 kcal 43,2 g
susu skim / tak berlemak cair 10 g 3,5 kcal 0,5 g
margarin 5g 31,8 kcal 0,0 g
Scramble eggs (R) 60 g 126,7 kcal 0,4 g
bayam segar 15 g 5,6 kcal 1,1 g

Meal analysis: energy 353,5 kcal (18 %), carbohydrate 45,1 g (16 %)

IN BETWEEN
Soya ban milk liquid 200 g 304,5 kcal 0,3 g
jus alpukat 200 g 158,2 kcal 23,6 g
Drinking water 2000 g 0,0 kcal 0,0 g

Meal analysis: energy 462,7 kcal (23 %), carbohydrate 23,9 g (9 %)

==========================================================
Result
==========================================================
Nutrient analysed recommended percentage
content value value/day fulfillment
__________________________________________________________________
energy 2019,2 kcal 2036,3 kcal 99 %
water 2197,5 g 2600,0 g 85 %
protein 94,5 g(19%) 60,1 g(12 %) 157 %
fat 63,2 g(27%) 69,1 g(< 30 %) 91 %
carbohydr. 277,5 g(54%) 290,7 g(> 55 %) 95 %
dietary fiber 37,1 g 30,0 g 124 %
alcohol 0,0 g - -
PUFA 19,5 g 10,0 g 195 %
cholesterol 444,2 mg - -
Vit. A 809,2 µg 800,0 µg 101 %
carotene 0,6 mg - -
Vit. E (eq.) 8,5 mg 12,0 mg 71 %
Vit. B1 1,9 mg 1,0 mg 187 %
Vit. B2 1,2 mg 1,2 mg 98 %
Vit. B6 2,7 mg 1,2 mg 227 %
tot. fol.acid 429,1 µg 400,0 µg 107 %
Vit. C 240,5 mg 100,0 mg 240 %
sodium 671,3 mg 2000,0 mg 34 %
potassium 4433,5 mg 3500,0 mg 127 %
calcium 635,6 mg 1000,0 mg 64 %
magnesium 535,6 mg 300,0 mg 179 %
phosphorus 1267,0 mg 700,0 mg 181 %
iron 17,9 mg 15,0 mg 119 %
zinc 11,2 mg 7,0 mg 160 %
Vit. D 3,2 µg 5,0 µg 64 %
Vit. K 158,2 µg 60,0 µg 264 %
niacine 14,1 mg - -
Vit. B12 2,7 µg 3,0 µg 89 %
DAFTAR PUSTAKA

1. Aini NDN, Hasana AR, Rahayu RP. Pemberdayaan Kader Kesehatan Terkait
Penggunaan Formulir Skrining Gizi Lansia Di Dusun Sukosari Kecamatan
Poncokusumo Kabupaten Malang. Volume 6(3) 2022.
2. Kurniawan, Wirya Nanda (2019) Uji Diagnostik Alat Skrining Gizi NRS 2002, SNST,
MST Dan MST Modifikasi dengan Gold Standard SGA Pada Pasien Rawat Inap Di Rs
Tk. II Dr. Soepraoen Kota Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
3. F, Rina R. Comparison of Nutritional Status Assessment Using MST (Malnutrition
Screening Tool) and SGA (Subjective Global Assessment) in Assessing Nutritional
Status Against the Injury Occurrence in the Patient In the Intensive Care Unit (ICU)
Room Achmad Mochtar Hospital. Jurnal Kesehatan. 2017 Mar 9;8(2):132-40.
4. Radhika, Pratama B (2019) Pengetahuan Pasien Tentang Pencegahan Infeksi Luka Post
Operasi Laparatomi Di Poli Bedah RSUD Dr. Hardjono Ponorogo. Tugas Akhir (D3)
thesis, Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

Anda mungkin juga menyukai