DISUSUN OLEH:
1
HALAMAN PENGESAHAN
Disusun oleh :
Mengetahui,
Kepala Ruang Instalasi Gizi Pembimbing Lahan
RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen
2
BAB I. PENDAHULUAN
A. ASSEMENT
1. ANAMNESIS
a. Identitas Pasien
Nama : Tn. P No RM : 555278
Umur : 64 tahun Ruang : Melati timur/6 c
Sex : Laki-laki Tgl Masuk : 26 Februari 2019
Pekerjaan : Tani Tgl Kasus : 1 Maret 2019
Pendidikan : SD Alamat : Duri Tegal Rejogendang
Agama : Islam Diagnosis : Retensi Urine
3
bandeng goreng 2x/hr,@puti telur
7x/hari 1 butir,@ daging 1x/bln.
Lauk Nabati :tempe goreng,bacem
7/hr,@ tahu goreng 7x/hr
Sayur :bening bayam1x/hari,@ oseng
kangkung 1x/mg,@ oseng kacang
buncis 1x/hr,@ daun singkong 1x/hr.
Buah : jeruk 1x/mg,@ semangka
1x/mg,@ pepaya 1x/mg peer 1x/mg.
Minuman : teh 1x/hari 1 gls 200 ml,@
susu 7x/hr 1 gls,@ air putih 1x/hari 1
botol aqua 600 ml
2. ANTROPOMETRI
LLA : 16 cm
RL : 24 cm
Estimasi LILA :
LILA Aktual
= x100
LILA Standar
21 cm
= x 100
33,0 cm
= 63,63%
Estimasi TB menggunakan RL :
= 118,24 + (0,24 x 167) – (0,07 x 64)
= 118,24 + 40,08 – 4,48
= 153,84 cm
4
34,2 cm
= 34,2 kg
Kesimpulan :
Berdasarkan estimasi LiLA menunjukan bahwa pasien memiliki status gizi
kurang dari batas normal (>90%). Untuk tinggi badan estimasi berdasarkan
rentang lengan diperole 153,84 cm, dan berat badan estimasi berdasarkan LiLA
sebesar 53,8 kg (Depkes RI).
3. PEMERIKSAAN BIOKIMIA
Pengukuran laboratorium dilakukan pada hari/tanggal : 25 Februari 2019
Pemeriksaan Nilai Nilai Keterangan
Pemeriksaan Rujukan
Hemoglobin 10.34 g/dl 11.5-15.5 Rendah defisienzi zat besi
Eritrosit 3.64 juta/μl 4.0-4.2 Rendah defisiensi zat besi
Hematokrit 31.4% 35-45 Rendah defisiensi zat besi
Limfosit 10.3% 19 - 48 Rendah adanya infeksi
Ureum 28,7 10 - 50 Normal
Kreatinin 0.68 0.60 - 0.90 Rendah adanya gangguan
ginjal
GDS 92 mg/dl <200 Normal
Kesimpulan :
Dari hasil data laboratorium tanggal 1 Maret. Pasien diduga mengalami
defisienzi zat besi, hal ini di tujukan dengan menurunya nilai hemoglobin,
eritrosit, dan hematokrit. Pasien juga mengalami infeksi yang ditandai dengan
nilai limfosit rendah dan adanya gangguan bagian ginjal yang ditandai dengan
rendahnya kreatinin.
5
Kesimpulan :
Vital sign pasien yaitu tekanan darah, nadi, respirasi, suhu dalam batas
normal.
Kesimpulan :
Dari hasil recall 24 jam yang telah dilakukan, diperoleh persen asupan gizi dari
energi, protein, lemak dan karbohidrat kurang dari batas normal (>80 – 110%).
Hal ini dikarenakan pasien tidak selalu makan habis.
6. TERAPI MEDIS
Jenis Obat/tindakan Fungsi Interaksi Dengan Zat
Gizi
Cefotamin Sebagai antibiotik yang Bisa diberikan
digunakan untuk sebanyak 1 sampai 2
mengobati berbagai gram melalui infus
macam infeksi bakteri setiap 6-8 jam.
misalnya infeksi
pernafasan bagian
bawah, infeksi saluran
kemih, meningitis.
Ketorolak Mengatasi nyeri sedang Diberikan setelah
hingga nyeri berat untuk makan
sementara.
ranitidin Digunakan untuk Diberikan setelah
mengurangi produksi makan
asam lambung sehingga
dapat mengurangi rasa
nyeri uluhati akibat
6
ulkus atau tukak
lambung, dan masalah
asam lambung tinggi
lainnya.
B. DIAGNOSIS GIZI
1. NC-2.2 Perubahan nilai laboratorium berkaitan dengan gangguan fungsi
kantong empedu ditandai dengan hemoglobin, eritrosit, hematokrit dan limfosit
rendah serta pasien sering merasa nyeri saat BAK.
2. NI-2.1 Inadekuat oral food dan beverage intake berkaitan dengan pasien tidak
mau makan di tandai dengan asupan energi 48,89%, protein 52,68%, lemak
50,31% dan KH 48,37% kurang.
Pembahasan Diagnosis Gizi :
Adanya retensi urine mengakibatkan pasien mengalami defisienzi zat besi dan
pasien merasa nyeri pada saat BAK.
C. INTERVENSI GIZI
1. PLANNING
a. Tujuan Diet :
1) Meningtakan asupan untuk memenuhi kebutuhan zat gizi
2) Membantu meningkatkan asupan energi dan protein untuk proses
penyembuhan
3) Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit.
b. Prinsip dan Syarat Diet
1) Energi cukup yaitu 35 kcal/kgBB/hari
2) Protein 0,8 g/kgBB/hari
3) Lemak cukup 25% dari kebutuhan energi total
4) KH merupakan sisah dari kebutuhan energi total – (EP +EL)
5) Makan porsi kecil tapi sering
7
c. Perhitungan Kebutuhan energi dan zat gizi (ASPEN 2009)
Energi = 35 kcal/kgBB/hari
= 35 kcal x 53,8 kg
= 1.883 kcal
Protein = 0,8 g/kgBB/hari
= 10,8 x 53,8
= 43,04 gram
= 172,16 kcal
Lemak = 25% x kebutuhan total energi
= 25% x 1.883 kcal
= 470,75 kcal
= 52,30 gram
KH = TE – ( EP + EL)
= 1.883 kcal – (172,16 kcal + 470,75 kcal)
= 1.883 – 298,59
= 1.584,41 kcal
= 395,10 gram
d. Terapi Diet, Bentuk Makanan, dan Cara Pemberian
Jenis diet : TKTP
Bentuk makanan : Lunak
Cara pemberian : Oral
e. Rencana monitoring dan evaluasi
Anamnesis Yang diukur Pengukuran Evaluasi/target
Antropometri LiLA Awal dan akhir LiLA
kasus stabil/meningkat
Biokimia Hemoglobin, Setiap ada Meningkat
eritrosit, pemeriksaan lab
hematokrit,
limfosit
Fisik/Klinis - - -
Dietary Asupan E, P, L, Setiap hari Asupan
KH mencapai
80 -110%
kebutuhan
8
f. Rencana Konsulatsi Gizi :
Masalah Gizi Tujuan Materi Keterangan
Konselin
- Perubahan - Memberikan - Pengertian Media:
nilai pemahaman diet TKTP Leaflet
laboratorium kepada pasien - Tujuan dan Sasaran:
- Inadekuat dan keluarga prinsip pasien dan
oral food and mengenai diet - Bahan makan keluarga
beverage yang yang Tempat:Bang
intake diberikan. dianjurkan sal
dan yang Waktu: 10-15
tidak menit
dianjurkan Metode:Cera
mah dan
tanya jawab.
2. Implementasi
a. Kajian Terapi Diet Rumah Sakit
- Jenis Diet/Bentuk/Cara Pemberian : TKTP/Lunak/Oral
Energi Protein Lemak KH
(kcal) (gram) (gram) (gram)
Standar diet RS 1712,3 65,1 47,6 256,1
Infus - - - -
Kebutuhan (planning) 1883 43,04 52,30 395,10
%standar/kebutuhan 90,93% 66,11% 91,01% 64,81%
Pembahasan Diet RS :
Diet yang diberikan rumah sakit tergolong cukup baik karena tingkat persen
terhadap kebutuhan protein dan lemak >80%. Untuk menambah persen protein,
dan karbohidrat yang rendah makan diet perlu untuk dimodifikasi dengan
penambahan sumber protein.
b. Rekomendasi Diet :
- Standar diet
Standar Diet RS Rekomendasi
Standar Diet
Makan pagi
Bubur 120 gram 180 gram
Lauk hewani 50 gram 100 gram
Lauk nabati 25 gram 25 gram
Sayur 75 gram 75 gram
Makan siang
Nasi 120 gram 180 gram
9
Lauk hewani 50 gram 100 gram
Lauk nabati 25 gram 25 gram
Sayur 75 gram 75 gram
Makan sore
Nasi 120 gram 180 gram
Lauk hewani 50 gram 50 gram
Lauk nabati 25 gram 25 gram
Sayur 75 gram 75 gram
Energi 1712,3 kcal 1134,1 kcal
Protein 65,1 gram 63,1 gram
Lemak 47,6 gram 49,8 gram
Karbohidrat 256,1 gram 229,3 gram
10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Retensi Urine
11
mempertahankan tekanannya dibawah 15 cm H2O, sampai volumenya cukup
besar. (buku dasar-dasar urologi ).
12
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Hasil penilaian antropometri, pasien memiliki status gizi kurang.
2. Hasil penilaian biokimia, pasien mengalami defisienzi zat besi dan infeksi
3. Hasil penilaian fisik dan klinis, vital sign pasien normal
4. Hasil penilaian dietary, asupan makan pasien untuk energi, protein, lemak,
dan karbohidrat termasuk dalam kategori <80%.
5. Diet yang diberikan pada pasien adalah TKTP
6. Monitoring dan evaluasi menunjukan status gizi pasien kurang, pasien
masi mengalami defisienzi zat besi dan infeksi
( Tekanan darah , nadi, suhu, respirasi dalam batas normal),
7. Asupan makan dari energi, protein, lemak dan dalam kategori <80% .
B. Saran
1. Keluarga pasien termasuk Istri dapat memberikan motivasi makan kepada
pasien agar dapat makan sesuai dengan anjuran yang telah diberikan pada
saat konseling.
2. Keluarga pasien dapat memberikan makanan yang sesuai dengan diet yang
diberikan agar kondisi pasien dapat menjadi lebih baik.
13
DAFTAR PUSTAKA
Selius Brian, Subedi Rajesh. Urinary retention in adults: diagnosis and initial
management. American Family Physician. 2008; 77. P. 643-650.
14
15