TINJAUAN PUSTAKA
1. Taksonomi
Chlamydia trachomatis merupakan salah satu spesies pada genus Chlamydia. Sifat
dari empat spesies genus Chlamydia ditunjukkan pada Tabel 1. C. trachomatis terdiri dari 3
biovar yang menyebabkan penyakit yang berbeda (Tabel 2).7
Tabel 1. Sifat Chlamydia spp7
Sifat C. trachomatis C. psittaci C. pneumoniae C. pecorum
Suseptibilitas + - - -
terhadap
sulfonamid
Iodine-staining + - - -
inclusions
Inang alami manusia burung, mamalia manusia domba, sapi,
(natural host) tingkat rendah babi
2. Siklus Perkembangan
Siklus perkembangan Chlamydia berbeda dari bakteri lainnya. Seluruh spesies
Chlamydia tampaknya memiliki siklus perkembangan yang secara garis besar identik
(Gambar 1).7,12
Siklus ini dapat dibagi menjadi beberapa tahap:7
1. perlekatan awal partikel infeksius, atau elementary body (EB), pada sel inang (host)
2. EB masuk ke dalam sel
3. perubahan morfologis menjadi reticulate particle, dengan pertumbuhan intraseluler
dan replikasi
4. perubahan reticulate particle menjadi EB
5. pelepasan partikel infeksius
4. Imunologi
Chlamydia merupakan organisme yang sangat kompleks, yang mengandung antigen
dengan spesifitas genus, spesies, sub spesies, dan serovar. Antigen yang paling mudah
dideteksi adalah antigen kelompok Chlamydia, yang dimiliki oleh semua anggota genus.
Antigen ini berperan dalam reaksi complement-fixing yang telah umum digunakan untuk
mendiagnosis psittacosis atau LGV. Antigen spesifik-genus utama yang telah diidentifikasi
adalah lipopolisakarida (LPS).7
Antigen spesifik-spesies tampaknya dimiliki oleh seluruh anggota spesies Chlamydia.
MOMP memiliki antigen spesifik-spesies yang penting.1,11 Antigen spesifik-spesies yang lain,
umumnya pada C. trachomatis, telah dimurnikan menjadi homogenitas oleh imunoabsorpsi
dengan antibodi monospesifik. Antigen spesifik-subspesies atau serovar umumnya hanya
pada strain tertentu dalam spesies Chlamydia. Antigen ini telah menjadi dasar untuk berbagai
pemeriksaan serologis yang digunakan untuk klasifikasi isolat C. trachomatis.7