DANIELLE TAHITOE
NYAMUK
TRIBUS NYAMUK
Lingk. Perbukitan
Saluran air Genangan air
Lagon
sungai
Pantai
ENVIRONMENT (Lingkungan)
9
Perilaku nyamuk Anopheles
Aktifitas mehisap darah pada malam hari
Jarak terbang 0,5 3 km
Umur nyamuk Anopheles 1 -2 mgg di alam
di laboratorium 3 -5 mgg
EPIDEMIOLOGI
Penentuan vektor malaria dengan cara
pembedahan nyamuk betina dengan
menemukan bentuk SPOROZOIT
Penentuan vektor malaria di daerah endemi:
1. mengandung sporozoit
2. antropofilik, menhisap darah manusia
3. umur nyamuk lebih dari 10 hari
4. kepadatan spesies nyamuk tinggi
PEMBERANTASAN MALARIA
Beberapa cara pemberantasan malaria :
1. mengobati penderita
2. menghindari kontak kelambu, kasa,
repellemt
3. penyulihan kesehatan pada masyarakat
VEKTOR FILARIASIS LIMFATIK
Parasit penyebab filariasis-
Wucheereria bancrofti, BrugIa malayi dan
BrugIa timori
Vektor filariasis nyamuk non Anopheles/
Culicini, 3 genus Culex,Aeds dan Mansoni
vektor utama di perkotaan,
Culex quinquefasciatus
Culicini
KEPALA CULICINI
A.. Betina
Morfologi nyamuk Culicini
Stadium telur :
membentuk gambaran kain kasa, Aedes
membentuk peluru senapan, Culex
membentuk duuri, Mnsoni
Stadium larva mempunyai sifon tempat
bergantung di permukaan air
Stadium dewasa betina palpus lebih pendek
dari probosis.
Daur hidup nyamuk culicini
Metamorfosis sempurna
Waktu pertumbuhan telur dewasa 1-2 mgg
Tempat perindukan :
air jernih, Aedes
air kotor, culex
tumbuhan air, Mansoni
Perilaku nyamuk Culicini
Menghisap darah malam hari, Culex
Menghisap pada siang hari Aedes
Menghisap pada siang dan malam Mansoni
Jarak terbang pendek beberapa pulh meter
Umur nyamuk culucini sekitar 2 mgg
EPIDEMIOLOGI FILARIASIS
Penyebaran penyakit filariasis berhubungan
dengan perilaku nyamuk sebaagai vektor a.l
1. derajat infeksi tinggi, pembedahan nyamuk
2. sifat antropofilik/zoofilik sebagai sumber
infeki
3. umur nyamuk
4. dominasi spesies nyamuk
5. tempat perindukan nyamuk
Pemberantasan Filariasis
Pemberantasan filariasis dilakukan dengan
cara yang hampir sama dengan malaria :
1. pengobatan penderita
2. upaya pengendalian vektor dengan cara
yang mudah dan murah
3. perlindungan terhaap gigitan
4. pemyuluhan kesehatan
KASUS FILARIASIS
VEKTOR PENYAKIT VIRUS
DEMAM BERDARAH DENGUE