Anda di halaman 1dari 2

Pengelolaan pada penyakit diabetes militus terbagi atas empat pilar yaitu :

1. Edukasi

Berupa pendidikan dan latihan tentang pengetahuan pengelolaan penyakit diabetes mellitus

bagi pasien dan keluarganya.

2. Perencanaan makan

Bertujuan untuk mempertahankan kadar normal glukosa darah dan lipid, nutrisi yang optimal,

serta mencapai/mempertahankan berat badan ideal. Adapun komposisi makanan yang

dianjurkan bagi pasien adalah sebagai berikut: karbohidrat 60-70%, lemak 20-25%, dan

protein 10-15%.

3. Latihan jasmani

Berupa kegiatan jasmani sehari-hari (berjalan kaki ke pasar, berkebun, dan lain-lain) dan

latihan jasmani teratur (3-4x/minggu selama ± 30 menit).

4. Intervensi farmakologis

Diberikan apabila target kadar glukosa darah belum bisa dicapai dengan perencanaan makan

dan latihan jasmani. Intervensi farmakologis dapat berupa Obat hipoglikemik oral/OHO

(insulin sensitizing, insulin secretagogue, penghambat alfa glukosidase) dan Insulin,

diberikan pada kondisi berikut:

a. Penurunan berat badan yang cepat

b. Hiperglikemia berat disertai ketosis

c. Ketoasidosis diabetik

d. Hiperglikemia hiperosmolar non ketotik

e. Hiperglikemia dengan asidosis laktat

f. Gagal dengan kombinasi OHO dosis hampir maksimal

g. Stress berat (infeksi sistemik, operasi besar, AMI, stroke)

h. Diabetes mellitus gestasional yang tak terkendali dengan perencanaan makanan,


i. Gangguan fungsi ginjal/hati yang berat

j. Kontraindikasi atau alergi OHO

Perencanaan makan olahraga serta usaha menurunkan berat badan adalah dasar dari

bagaimana penderita diabetes millitus menghadapi penyakitnya. Tanpa perencanaan makan dan

kedisiplinan menjalani misalnya, mustahil kiranya penderita dapat mengatasi penyakitnya.

Bahkan diabetes millitus yang masih dalam tahap ringan dapat ditanggulangi/disembuhkan hanya

dengan pola makan saja. Bila seluruh usaha diatas telah dijalankan dengan baik tetapi kadar gula

darah masih belum berada pada batas normal, barulah penderita memerlukan obat.

Anda mungkin juga menyukai