Nim : 711409012015
1. Pengkajian
a. Identitas
b. Riwayat
obatan
c. Keadaan Umum
Pucat, kelaparan
d. Gejala Subjektif
e. Psikososial
f. Status Mental
g. HEENT
h. Neurologis
j. Kardiovaskular
k. Pernapasan
l. GI
m. Gu
n. Integument
2. Diagnosa Keperawatan
Resiko tinggi Infeksi HIV tidak 1. Anjurkan pasien atau orang Pasien dan keluarga mau dan memerlukan
infeksi (kontak ditransmisikan, tim penting lainnya metode mencegah informasikan ini
pasien) kesehatan transmisi HIV dan kuman patogen
lainnya.
berhubungan memperhatikan universal
2. Gunakan darah dan cairan
dengan infeksi precautions dengan tubuh precaution bial merawat
HIV, adanya kriteriaa kontak pasien
infeksi dan tim kesehatan tidak pasien. Gunakan masker bila Mencegah transimisi infeksi HIV ke orang
nonopportunisitik terpapar HIV, tidak perlu. lain
yang dapat terinfeksi patogen lain
ditransmisikan. seperti TBC.
Intolerans Pasien berpartisipasi 1. Monitor respon fisiologis Respon bervariasi dari hari ke hari
aktivitas dalam kegiatan, dengan terhadap aktivitas
berhubungan kriteria bebas dyspnea
2. Berikan bantuan perawatan
dengan dan takikardi selama Mengurangi kebutuhan energi
yang pasien sendiri tidak mampu
kelemahan, aktivitas.
pertukaran
oksigen, 3. Jadwalkan perawatan pasien Ekstra istirahat perlu jika karena
malnutrisi, sehingga tidak mengganggu meningkatkan kebutuhan metabolik
kelelahan. isitirahat.
Perubahan nutrisi Pasien mempunyai 1. Monitor kemampuan Intake menurun dihubungkan dengan nyeri
kurang dari intake kalori dan protein mengunyah dan menelan. tenggorokan dan mulut
kebutuhan tubuh yang adekuat untuk 2. Monitor BB, intake dan ouput Menentukan data dasar
3. Atur antiemetik sesuai order
berhubungan memenuhi kebutuhan Mengurangi muntah
4. Rencanakan diet dengan
dengan intake metaboliknya dengan pasien dan orang penting lainnya. Meyakinkan bahwa makanan sesuai dengan
yang kurang, kriteria mual dan muntah keinginan pasien
meningkatnya dikontrol, pasien makan
kebutuhan TKTP, serum albumin
metabolic, dan dan protein dalam batas
menurunnya n ormal, BB mendekati
absorbsi zat gizi. seperti sebelum sakit.
Diare Pasien merasa nyaman 1. Kaji konsistensi dan frekuensi Mendeteksi adanya darah dalam feses
berhubungan dan mengnontrol diare, feses dan adanya darah.
dengan infeksi GI komplikasi minimal Hipermotiliti mumnya dengan diare
2. Auskultasi bunyi usus
dengan kriteria perut
lunak, tidak tegang, feses 3. Atur agen antimotilitas dan Mengurangi motilitas usus, yang pelan,
lunak dan warna normal, psilium (Metamucil) sesuai order emperburuk perforasi pada intestinal
kram perut hilang,
4. Berikan ointment A dan D, Untuk menghilangkan distensi
vaselin atau zinc oside
Tidak efektif Keluarga atau orang 1. Kaji koping keluarga terhadap Memulai suatu hubungan dalam bekerja
koping keluarga penting lain sakit pasein dan perawatannya secara konstruktif dengan keluarga.
berhubungan mempertahankan suport Mereka tak menyadari bahwa mereka
2. Biarkan keluarga
dengan cemas sistem dan adaptasi berbicara secara bebas
mengungkapkana perasaan secara
tentang keadaan terhadap perubahan akan verbal
yang orang kebutuhannya dengan Menghilangkan kecemasan tentang
dicintai. kriteria pasien dan 3. Ajarkan kepada keluaraga transmisi melalui kontak sederhana.
keluarga berinteraksi tentang penyakit dan transmisinya.
dengan cara yang
konstruktif
Perbedaan dan Persamaan Asuhan keperawatan pada Pasien Dengan HIV AIDS
1. Perbedaan : Diantara kedua artikel sangat berbeda karena artiekel yang satu membahas tentang diagnosa yang muncul dan artikel yang satu
membahas tentang Hipertensi Arteri Paru Terkait dengan Infeksi HIV pada Anak Sembilan Tahun.
DAFTAR PUSTAKA
Surabaya: Airlangga.
Rampengan dan Laurentz. 1995. Penyakit Infeksi Tropik Pada Anak, cetakan
kedua. EGC: Jakarta.