Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH MONITORING HEMODINAMIK

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Keperawatan kritis


Dosen Pengampu : Ns. Priyanto.,M.Kep.,Sp.Kmb

Disusun Oleh
Sindy Mila Melinda (010117A122)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka kami
dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “MONITORING HEMODINAMIK” tepat pada
waktunya. Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan - kekurangan
baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk
itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan
makalah ini.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca, oleh karena itu kritik dan saran dari semua
pihak yang bersifat membangun penulis harapkan demi mencapai kesempurnaan makalah
berikutnya.

Sekian penulis sampaikan, Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita.
Aamiin.

Ungaran, 16 Oktober 2019


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hemodinamik secara harfiah berarti “ gerakan darah” adalah studi tentang darah aliran atau
sirkulasi. Hemodinamik merupakan bagian penting dari fisiologi kardiovaskuler berhubungan
dengan kekuatan pompa (jantung) telah mengembangkan untuk mengedarkan darah melalui
sistem kardiovaskuler. Sirkulasi darah yang memadai ( aliran darah ) adalah kondisi yang
diperlukan untuk suplai oksigen yang cukup keseluruh jaringan, ini identik dengan kesehatan
jantung.

Monitoring hemodinamik menjadi komponen yang sangat penting dalam perawatan pasca
operasi atau keadaan kritis pada pasien paska operasi jantung. Fungsi jantung dalam kondisi ini
sering abnormal karena kemampuan ventrikel menurun, disfungsi sekunder akut pada prosedur
operasi dan penggunaan cardiopulmonary bypass atau kombinasi keduanya.

Tekanan yang selalu diukur pada pasien pasca operasi jantung meliputi : tekanan darah arteri,
tekanan vena sentral, tekanan arteri pulmonal. Demikian juga dengan cardiac output dan cardiac
index. Monitoring hemodinamik hampir selalu menggunakan kateter intravaskuler, tranducer
tekanan dan sistem monitoring. Adapun tujuan monitoring hemodinamik secara invasif adalah :

1. Deteksi dini : identifikasi dan intervensi terhadap klinis seperti : gagal jantung dan
tamponade.

2. Evaluasi segera dari respon pasien terhadap suatu intervensi seperti obat-obatan dan
dukungan mekanik.

3. Evaluasi efektifitas fungsi kardiovaskuler seperti cardiac output dan index.

Sebelum dan selama pemantauan hemodinamik secara invasif dilakukan kalibrasi. Kalibrasi
merupakan hal yang sangat penting untuk mengetahui fungsi alat seperti monitor dan tranducer
dalam keadaan baik. Adapun tahapan untuk kalibrasi adalah sebagai berikut:
 Tentukan titik nol pada pasien yang didapat dari intercostal 4 sejajar sternum mid
axila ditarik garis lurus sejajar 3 way stopcock dari system flushing.
 Menutup 3 way ke arah pasien dan membuka 3 way ke arah udara.
 Mengeluarkan cairan ke udara.
 Menekan tombol kalibrasi sampai pada layar monitor terlihat angka nol.
 Membuka 3 way ke arah pasien dan menutup 3 way ke arah udara.
 Memastikan gelombang dan nilai tekanan terbaca dengan baik.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu monitoring hemodinamik
2. Apa indikasi dan kontraindikasi di lakukannya monitoring hemodinamik ?
3. Bagaimana langkah- langkah di lakukannya monitoring hemodinamik ?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Monitoring Hemodinamik


Hemodinamik adalah pemeriksaan aspek fisik sirkulasi darah, fungsi jantung dan
karakteristik fisiologis vaskuler perifer ( Mosby 1998 dalam Jevon & Ewens 2009).
Pemantauan Hemodinamik dapat di kelompokkan menjadi noninvasive, invasive dan
turunan. Pengukuran hemodinamik penting untuk menegakkan diagnosis yang tepat,
menentukan terapi yang sesuai, dan pemantauan respons terhadap terapi yang diberikan
(Gomersall & Oh 1997 dalam Jevon & Ewens 2009). Pengukuran hemodinamik ini
terutama dapat membantu untuk mengenali syok sedini mungkin, sehingga dapat
sirkulasi (Hinds dan Watson 1999, dalam Jevon dan Ewens 2009).

Anda mungkin juga menyukai