Anda di halaman 1dari 105

LAPORAN PRAKTIK KEPERAWATAN KOMINITAS PADA AGREGAT REMAJA DENGAN TEMA COVOD-19

DI DESA TANJUNGAN RT O1/ RW 01, KEC.KRAGAN, KAB.REMBANG

Tugas ini sisusun untuk memenuhi mata kulia keperawatan Komunitas

Dosen pengampuh : Umi Setyoningrum,S.Kep.,NS., M.Kep

Di susun oleh :

Siti Mriatul Kifti’ah


071202028

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa


melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan Laporan kegiatan Komunitas dengan tema
Covid-19 dengan baik dan lancar. Laporan ini disusun untuk
mendokumentasikan kegiatan Komunitas di Desa Tanjungan Kecamatan
Kragan Kabupaten Rembang oleh Mahasiswa Ners di Universitas Ngudi
Waluyo Tahun Pembelajaran 2021. Penulis menyadari bahwa dalam
penyusunan laporan ini dapat terselesaikan berkat bimbingan dan dukungan
dari beberapa pihak. Pada kesempatan kali ini penulis bermaksud
menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak-pihak yang telah mendukung,
memotivasi, serta membimbing dalam menyelesaikan laporan PBL ini.
Terima kasih penulis haturkan kepada :
1. Ibu Umi Setyoningrum,S.Kep.,NS., M.Kep, Selaku Dosen Pembimbing
Lapanga yang yang telah memberikan pengarahan ,bimbingan dan
dukungan kepada penulis.
2. Bapak Munasri selaku kepala Desa Tanjungan Kecamatan Kragan
Kabupaten Rembang yang telah membantu memberikan izin melakukan
kegiatan komunitas dan memberikan dukungan dalam semua program
kegiatan Desa.
3. Kepada kedua orang tua dan keluarga yang selalu memberikan doa untuk
kelancaran tugasnya
4. Kepada teman teman kelompok 2 dan rekan rekan Ners 32 yang telah
mendukungan kegiatan ini

Laporan kegiatan komunitas ini jauh dari kata sempurna ,oleh karena itu
saran dan kritik yang membangun sangat dibutuhkan oleh penulis,Penulis
berharap semoga tulisan ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan
umumnya kepada para pembaca. Untuk kebaikan dan kesempurnaan tulisan
ini, maka penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun.
Rembang ,30 Agustus 2020
BAB I

PENDAHUAN

A. LATAR BELAKANG
Coronavirus adalah kelompok virus yang biasanya terdapat pada
binatang. Terkadang, orang terinfeksi virus-virus ini, yang kemudian
menyebar ke orang lain, seperti SARS-CoV dan MERS-CoV. SARS-CoV
dikaitkan dengan musang, sedangkan MERS-CoV ditularkan oleh unta.
Hewan penular COVID-19 belum bisa dipastikan sampai saat ini.(WHO,
2020)
COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis
coronavirus yang baru ditemukan. Ini merupakan virus baru dan penyakit
yang sebelumnya tidak dikenal sebelum terjadi wabah di Wuhan,
Tiongkok, bulan Desember 2019.(WHO, 2020)
Manifestasi klinis biasanya muncul dalam 2 hari hingga 14 hari
setelah paparan. Tanda dan gejala umum infeksi coronavirus antara lain
gejala gangguan pernapasan akutseperti demam, batuk dan sesak napas.
Pada kasus yang berat dapat menyebabkanpneumonia, sindrom pernapasan
akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian. (Kementerian Kesehatan RI,
2019)
Pada 31 Desember 2019, WHO China Country Office melaporkan
kasus pneumonia yang tidak diketahui etiologinya di Kota Wuhan,
Provinsi Hubei, Cina. Pada tanggal 7 Januari2020, Cina mengidentifikasi
pneumonia yang tidak diketahui etiologinya tersebut sebagaijenis baru
coronavirus (novel coronavirus, 2019-nCoV). Penambahan jumlah kasus
2019-nCoV berlangsung cukup cepat dan sudah terjadi penyebaran ke luar
wilayah Wuhan dannegara lain. Sampai dengan 26 Januari 2020, secara
global 1.320 kasus konfim di 10 negara dg 41 kematian (CFR 3,1%).
Rincian China 1297 kasus konfirmasi (termasuk Hongkong, Taiwan, dan
Macau) dengan 41 kematian (39 kematian di Provinsi Hubei, 1 kematian
di Provinsi Hebei, 1 kematian di Provinsi
Heilongjiang), Jepang (3 kasus), Thailand (4 kasus), Korea Selatan (2
kasus), Vietnam (2 kasus), Singapura (3 kasus), USA (2 kasus), Nepal (1
kasus), Perancis (3 kasus), Australia (3 kasus). Diantara kasus tersebut,
sudah ada beberapa tenaga kesehatan yang dilaporkan terinfeksi. Sampai
dengan 24 Januari 2020, WHO melaporkan bahwa penularan dari manusia
ke manusia terbatas (pada kontak keluarga) telah dikonfirmasi di sebagian
besar Kota Wuhan, China dan negara lain. (Kementerian Kesehatan RI,
2019)
Tanda-tanda dan gejala klinis yang dilaporkan sebagian besar
adalah demam, dengan beberapa kasus mengalami kesulitan bernapas, dan
hasil rontgen menunjukkan infiltratpneumonia luas di kedua paru-paru.
Menurut hasil penyelidikan epidemiologi awal, sebagianbesar kasus di
Wuhan memiliki riwayat bekerja, menangani, atau pengunjung yang
seringberkunjung ke Pasar Grosir Makanan Laut Huanan. Sampai saat ini,
penyebab penularan masih belum diketahui secara pasti.(Kementerian
Kesehatan RI, 2019)
Berdasarkan data yang di peroleh dari berbagai sumber. Kami
tertarik untuk melakukan Asuhan Keperawatan Komunitas dalam Praktik
Belajar Lapangan Universitas Ngudi Waluyo Ungaran tahun 2020 di
desadi RT 1 – 8 RW 2, Desa Kalimalang, Kelurahan Mertoyudan, Kab.
Magelang

B. RUMUSAN MASALAH
a. Apa yang dimaksud tentang Coronavirus Disease-19 ?
b. Apa upaya pemerintah Indonesia dalam penanganan COVID-19 ?
c. Bagaimana kuesioner untuk masyarakat terkait COVID-19 ?
d. Bagaimana asuhan keperawatan komunitas di masyarakat terkait
COVID- 19 ?
e. Untuk mengetahui mengenai pembahasan masalah COVID-
19 di masyarakat dari diskusi kelompok ?
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan mengenahi Covid-19 di desa di RT 1


– 8 RW 2, Desa Kalimalang, Kelurahan Mertoyudan, Kab. Magelang

2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui tentang Coronavirus Disease-19
b. Untuk mengetahui programpemerintah Indonesia dalam
penanganan COVID-19
c. Untuk mengetahui mengenai rancangan kuesioner di masyarakat
terkait COVID-19
d. Untuk mengetahui mengenai asuhan keperawatan komunitas di
masyarakat terkait COVID-19
e. Untuk mengetahui mengenai pembahasan masalah COVID-19 di
masyarakat dari diskusi kelompok

D. MANFAAT
Laporan Praktil Belajar Lapangan ini diharapkan dapat erguna
untuk menambah pengetahuan, wawasan bagi pembaca mengenahi
Coronvirus Disiase 19 (COVID-19). Serta dapat menambah referensi
untuk profesi sejawat dalam pemberian asuhan keperwatan komunitas
khususnya terkait dengan COVID-19.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. CORONAVIRUS DISEASE-19
1. Definisi Coronavirus Disease 19
Corona virus adalah penyakit menular yang disebabkan oleh
sindrom pernapasan akut coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Ini pertama
kali diidentifikasi pada Desember 2019 di Wuhan , ibu kota provinsi
Hubei China, dan sejak itu menyebar secara global, mengakibatkan
pandemi yang berkelanjutan . Pada 6 Mei 2020, lebih dari 3,68 juta
kasus telah dilaporkan di 187 negara dan wilayah, yang mengakibatkan
lebih dari 257.000 kematian . Lebih dari 1,2 juta orang telah pulih.
Coronavirus merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan
penyakit ringan sampai berat, seperti common cold atau pilek dan
penyakit yang serius seperti MERS dan SARS. Penularannya dari
hewan ke manusia (zoonosis) dan penularan dari manusia ke manusia
sangat terbatas. Untuk 2019-nCoV masih belum jelas bagaimana
penularannya, diduga dari hewan ke manusia karena kasus-kasus yang
muncul di Wuhan semuanya mempunyai riwayat kontak dengan pasar
hewan Huanan.
Coronavirus merupakan virus RNA strain tunggal positif, berkapsul
dan tidak bersegmen. Coronavirus tergolong ordo Nidovirales,
keluarga Coronaviridae. Coronaviridae dibagi menjadi dua
subkeluarga dibedakan berdasarkan serotype dan karakteristik genom.
Terdapat empat genus yaitu alpha coronavirus, betacoronavirus,
deltacoronavirus, dan gamma coronavirus.(Lam, Muravez, & Boyce,
2015)

2. Karakteristik COVID – 19
Coronavirus memiliki kapsul, partikel berbentuk bulat dan elips,
sering pleimorfik dengan diameter sekiar 50 – 200 mm. Struktur
coronavirus membentuk struktur seperti kubus dengan protein S
berlokasi di permukaan
virus. Protein S atau spike protein merupakan salah satu protein
antigen utama virus dan merupakan struktur utama untuk penulisan
gen. Protein S ini berperan dalam penempelan dan masuknya virus
kedalam sel host (interaksi protein S dengan reseptornya di sel inang)
(Wang, Qiang, & Ke, 2020)
Coronavirus bersifat sensitif terhadap panas dan secara efektif
dapat diinaktifkan oleh desinfektan mengandung klorin, pelarut lipid
dengan suhu 56℃ selama 30 menit, eter, alkohol, asam perioksiasetat,
detergen non- ionik, formalin, oxidizing agent dan kloroform.
Klorheksidin tidak efektif dalam menonaktifkan virus.
Coronavirus adalah virus RNA dengan ukuran partikel 120 – 160
mm. Virus ini utamanya menginfeksi hewan, termasuk di antaranya
adalah kelelawar dan unta. Sebelum terjadinya wabah COVID-19, ada
6 jenis coronavirus yang dapat menginfeksi manusia, yaitu
alphacoronavirus 229E, alphacoronavirus NL63, betacoronavirus
OC43, betacoronavirus HKU1, Severe Acute Respiratory Illness
Coronavirus (SARS-CoV), dan Middle East Respiratory Syndrome
Coronavirus (MERS-CoV). (Susilo et al., 2020)

3. Etiologi
Dalam diagnosis awal dari Rencana Perawatan Penyakit Virus
Corona 2019 (yang disusun Pemerintah China), deskripsi etiologi
COVID-19 didasarkan pada pemahaman sifat fisikokimia dari
penemuan virus corona sebelumnya. CoV adalah virus RNA positif
dengan penampilan seperti mahkota di bawah mikroskop elektron
(corona adalah istilah latin untuk mahkota) karena adanya lonjakan
glikoprotein pada amplop. Subfamili Orthocoronavirinae dari keluarga
Coronaviridae (ordo Nidovirales) digolongkan ke dalam empat gen
CoV: Alphacoronavirus (alphaCoV), Betacoronavirus (betaCoV),
Deltacoronavirus (deltaCoV), dan Gammacoronavirus (gammaCoV).
Selanjutnya genus betaCoV membelah menjali lima sub-genera atau
garis keturunan. Karakterisasi genom telah
menunjukkan bahwa mungkin kelelawar dan tikus adalah sumber gen
alphaCoV dan betaCoV. Sebaliknya, spesies burung tampaknya
mewakili sumber gen deltaCoV dan gammaCoV. (Kementrian Dalam
Negri, 2013)
Infeksi virus corona atau COVID-19 disebabkan oleh coronavirus,
yaitu kelompok virus yang menginfeksikan sistem pernapasan. Pada
sebagian besar kasus, coronavirus hanya menyebabkan infeksi
pernapasan ringan sampai sedang, seperti flu. Akan tetapi, virus ini
juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti pneumonia.
Middle – East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute
Respiratory Syndrome (SARS).

4. Patofisiologi
Paru-paru adalah organ yang paling terpengaruh oleh COVID-19
karena virus mengakses sel inang melalui enzim angiotensin-
converting enzyme 2 (ACE2), yang paling melimpah di sel - sel
alveolar tipe II paru-paru. Virus ini menggunakan glikoprotein
permukaan khusus yang disebut "lonjakan" ( peplomer ) untuk
terhubung ke ACE2 dan memasuki sel inang. Kepadatan ACE2 di
setiap jaringan berkorelasi dengan tingkat keparahan penyakit di
jaringan itu dan beberapa menyarankan bahwa penurunan aktivitas
ACE2 mungkin bersifat melindungi, meskipun pandangan lain adalah
bahwa peningkatan ACE2 menggunakan angiotensin II receptor
blocker obat- obatan bisa menjadi pelindung dan hipotesis ini perlu
diuji. Seiring perkembangan penyakit alveolar, kegagalan pernapasan
mungkin terjadi dan kematian mungkin terjadi.
SARS-CoV-2 juga dapat menyebabkan kegagalan pernafasan
melalui memengaruhi batang otak karena coronavirus lain telah
ditemukan menyerang sistem saraf pusat (SSP) . Sementara virus telah
terdeteksi dalam cairan otopsi serebrospinal, mekanisme pasti yang
digunakannya untuk menginvasi SSP masih belum jelas dan mungkin
pertama kali melibatkan invasi saraf perifer mengingat rendahnya
tingkat ACE2 di otak.
Virus ini juga mempengaruhi organ-organ pencernaan karena
ACE2 diekspresikan secara melimpah dalam sel-sel kelenjar epitel
lambung , duodenum dan rektum serta sel - sel endotel dan enterosit
dari usus kecil . Virus ini dapat menyebabkan cedera miokard akut dan
kerusakan kronis pada sistem kardiovaskular . Cedera jantung akut
ditemukan pada 12% orang yang terinfeksi dirawat di rumah sakit
di Wuhan, Cina, dan lebih sering pada penyakit parah. Tingkat
gejala kardiovaskular tinggi, karena respons inflamasi sistemik dan
gangguan sistem kekebalan tubuh selama perkembangan penyakit,
tetapi cedera miokard akut juga mungkin terkait dengan reseptor
ACE2 di jantung. Reseptor ACE2 sangat diekspresikan di jantung dan
terlibat dalam fungsi jantung. Insiden tinggi trombosis (31%) dan
tromboemboli vena (25%) telah ditemukan pada pasien ICU dengan
infeksi COVID-19 dan mungkin terkait dengan prognosis buruk.
Disfungsi pembuluh darah dan pembentukan gumpalan (seperti yang
disarankan oleh kadar D-dimer yang tinggi) dianggap memainkan
peran penting dalam mortalitas, insiden gumpalan yang
menyebabkan emboli paru , dan peristiwa iskemik dalam otak telah
dicatat sebagai komplikasi yang menyebabkan kematian pada pasien
yang terinfeksi SARS-CoV-2. Infeksi tampaknya memicu
rantai tanggapan vasokonstriktif dalam tubuh,
penyempitan pembuluh darah dalam sirkulasi paru juga telah
diajukan sebagai mekanisme di mana oksigenasi menurun bersamaan
dengan
presentasi pneumonia virus.
Penyebab kematian umum lainnya adalah komplikasi yang
berkaitan dengan ginjal SARS-CoV-2 secara langsung menginfeksi
sel-sel ginjal, seperti yang dikonfirmasi dalam penelitian post-mortem.
Cidera ginjal akut adalah komplikasi umum dan penyebab kematian;
ini lebih signifikan pada pasien dengan fungsi ginjal yang sudah
terganggu, terutama pada orang dengan kondisi kronis yang sudah ada
sebelumnya seperti hipertensi dan diabetes yang secara spesifik
menyebabkan nefropati dalam jangka panjang.
5. Manifestasi Klinis
Infeksi COVID-19 dapat menimbulkan gejala ringan, sedang atau
berat. Gejala klinis utama yang muncul yaitu demam (suhu >380C),
batuk dan kesulitan bernapas. Selain itu dapat disertai dengan sesak
memberat, fatigue, mialgia, gejala gastrointestinal seperti diare dan
gejala saluran napas lain. Setengah dari pasien timbul sesak dalam satu
minggu. Pada kasus berat perburukan secara cepat dan progresif,
seperti ARDS, syok septik, asidosis metabolik yang sulit dikoreksi dan
perdarahan atau disfungsi sistem koagulasi dalam beberapa hari. Pada
beberapa pasien, gejala yang muncul ringan, bahkan tidak disertai
dengan demam. Kebanyakan pasien memiliki prognosis baik, dengan
sebagian kecil dalam kondisi kritis bahkan meninggal. Berikut sindrom
klinis yang dapat muncul jika terinfeksi. (PDPI, 2020). Berikut sindrom
klinis yang dapat muncul jika terinfeksi.
a. Tidak berkomplikasi
Kondisi ini merupakan kondisi teringan. Gejala yang
muncul berupa gejala yang tidak spesifik. Gejala utama tetap
muncul seperti demam, batuk, dapat disertai dengan nyeri
tenggorok, kongesti hidung, malaise, sakit kepala, dan nyeri otot.
Perlu diperhatikan bahwa pada pasien dengan lanjut usia dan
pasien immunocompromises presentasi gejala menjadi tidak khas
atau atipikal. Selain itu, pada beberapa kasus ditemui tidak disertai
dengan demam dan gejala relatif ringan. Pada kondisi ini pasien
tidak memiliki gejala komplikasi diantaranya dehidrasi, sepsis atau
napas pendek.
b. Pneumonia ringan
Gejala utama dapat muncul seperti demam, batuk, dan sesak.
Namun tidak ada tanda pneumonia berat. Pada anak-anak dengan
pneumonia tidak berat ditandai dengan batuk atau susah bernapas
c. Pneumonia berat. Pada pasien dewasa:
Gejala yang muncul diantaranya demam atau curiga infeksi
saluran napas
Tanda yang muncul yaitu takipnea (frekuensi napas: > 30x/menit),
distress pernapasan berat atau saturasi oksigen pasien <90% udara
luar.(Yuliana, 2020)

6. Penularan Pada COVID-19


COVID-19 paling utama ditransmisikan oleh tetesan aerosol
penderita dan melalui kontak langsung. Aerosol kemungkinan
ditransmisikan ketika orang memiliki kontak langsung dengan
penderita dalam jangka waktu yang terlalu lama. Konsentrasi aerosol
di ruang yang relatif tertutup akan semakin tinggi sehingga penularan
akan semakin mudah. (Tim Kerja Kementerian Dalam Negeri, 2013)
Kemudian ketika aerosol jatuh ke lantai atau permukaan, mereka
masih dapat menginfeksi orang lain, jika mereka menyentuh
permukaan yang terkontaminasi dan kemudian mata, hidung atau
mulut mereka dengan tangan yang tidak dicuci. Pada permukaan,
jumlah virus aktif berkurang dari waktu ke waktu hingga tidak lagi
menyebabkan infeksi. Namun, secara eksperimental, virus dapat
bertahan di berbagai permukaan selama beberapa waktu, (misalnya
tembaga atau kardus selama beberapa jam, dan plastik atau baja selama
beberapa hari). Permukaan mudah didekontaminasi dengan desinfektan
rumah tangga yang membunuh virus di luar tubuh manusia atau di
tangan. Desinfektan atau pemutih bukanlah pengobatan untuk COVID-
19, dan menyebabkan masalah kesehatan jika tidak digunakan dengan
benar, seperti di dalam tubuh manusia.
Virus ini paling menular selama tiga hari pertama setelah
timbulnya gejala, meskipun penyebaran diketahui terjadi hingga dua
hari sebelum gejala muncul (penularan secara asimptomatik) dan pada
tahap selanjutnya dari penyakit. Beberapa orang telah terinfeksi dan
pulih tanpa menunjukkan gejala, tetapi ketidakpastian tetap dalam hal
penularan asimptomatik.
7. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium lain seperti hematologi rutin,
hitung jenis, fungsi ginjal, elektrolit, analisis gas darah, hemostasis,
laktat, dan prokalsitonin dapat dikerjakan sesuai dengan indikasi.
Berdasarkan buku pedoman yang dikeluarkan Kemenkes terkait
penanganan COVID-19, Hasil tes pemeriksaan negatif pada
spesimen tunggal, terutama jika spesimen berasal dari saluran
pernapasan atas, belum tentu mengindikasikan ketiadaan infeksi.
Oleh karena itu harus dilakukan pengulangan pengambilan dan
pengujian spesimen. Spesimen saluran pernapasan bagian bawah
(lower respiratory tract) sangat direkomendasikan pada pasien
dengan gejala klinis yang parah atau progresif. Adanya patogen
lain yang positif tidak menutup kemungkinan adanya infeksi
COVID-19, karena sejauh ini peran koinfeksi belum diketahui.
Pengambilan spesimen pasien dalam pengawasan dan orang dalam
pemantauan dilakukan sebanyak dua kali berturut-turut (hari ke-1
dan ke-2 serta bila terjadi kondisi perburukan). Pengambilan
spesimen kontak erat risiko tinggi dilakukan pada hari ke- 1dan ke-
14. (Tim Kerja Kementerian Dalam Negeri, 2013)
b. Pemeriksaan radiologi: foto toraks, CT-scan toraks, USG toraks.
Pada pencitraan dapat menunjukkan: opasitas bilateral, konsolidasi
subsegmental, lobar atau kolaps paru atau nodul, tampilan
groundglass.
c. Bronkoskopi
d. Pungsi pleura sesuai kondisic
e. Pemeriksaan kimia darah
f. Biakan mikroorganisme dan uji kepekaan dari bahan saluran napas
(sputum, bilasan bronkus, cairan pleura) dan darah26,27 Kultur
darah untuk bakteri dilakukan, idealnya sebelum terapi antibiotik.
Namun, jangan menunda terapi antibiotik dengan menunggu hasil
kultur darah)
g. Pemeriksaan feses dan urin (untuk investasigasi kemungkinan
penularan).

(Yuliana, 2020)

8. Pencegahan
Cara terbaik untuk mencegah infeksi adalah dengan menghidari
terpapar virus penyebab. Pencegahan penularan dalam praktik
kehidupan sehari- hari. Beberapa upaya pencegahan yang dapat
dilakukan pada masyarakat :
● Cuci tangan anda dengan sabun dan air sedikitnya selama 20 detik.
Gunakan hand sanitizer berbasis alkohol yang setidaknya
mengandung alcohol 60 %, jika air dan sabun tidak tersedia.
● Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut dengan tangan yang
belum dicuci.
● Sebisa mungkin hidari kontak dengan orang yang sedang sakit.
● Saat anda sakit gunakan masker medis. Tetap tinggal di rumah saat
anda sakit atau segera ke fasilitas kesehatan yang sesuai, jangan
banyak beraktifitas di luar.
● Tutupi mulut dan hidung anda saat batuk atau bersin dengan tissue.
Buang tissue pada tempat yang telah ditentukan.
● Bersihkan dan lakukan disinfeksi secara rutin permukaan dan
benda yang sering disentuh.
● Menggunakan masker medis adalah salah satu cara pencegahan
penularan penyakit saluran napas, termasuk infeksi COVID-19.
Akan tetapi penggunaan masker saja masih kurang cukup untuk
melindungi seseorang dari infeksi ini, karenanya harus disertai
dengan usaha pencegahan lain. Pengunaan masker harus
dikombinasikan dengan hand hygiene dan usaha-usaha pencegahan
lainnya.
● Pengunaan masker medis tidak sesuai indikasi bisa jadi tidak perlu,
karena selain dapat menambah beban secara ekonomi, penggunaan
masker yang salah dapat mengurangi keefektivitasannya dan
dapat
membuat orang awam mengabaikan pentingnya usaha pencegahan
lain yang sama pentingnya seperti hygiene tangan dan perilaku
hidup sehat.

Pencegahan sesuai kondisi dan tempat

Berikut pencegahan di berbagai kondisi dan tempat :

a) Pencegahan tranmisi di pasar hewan


 Hindari kontak dengan hewan ternak atau hewan liar tanpa
perlindungan
 Gunakan masker
 Etika batuk dan bersin: tutup hidung dengan tissue atau siku
ketika batuk dan bersin, buang tissue ke tempat sampah
tertutup
 Setelah batuk atau bersin, cuci tangan dengan sabun dan air atau
hand-sanitizer alcohol-based
 Cuci tangan setelah pulang ke rumah
 Jika memiliki gejala saluran napas terutama demam yang
persisten, datang ke Rumah Sakit
b) Pencegahan transmisi di rumah
 Pola hidup sehat (meningkatkan sistem imun tubuh)
 Personal higienitas yang baik
 Etika batuk dan bersin
 Cuci tangan, jangan menyentuh mata, hidung atau mulut
dengan tangan kotor
 Ventilasi ruangan yang baik, jaga tetap bersih
 Hindari kontak dekat dengan orang dengan gejala sistem respirasi
 Hindari tempat ramai, jika perlu, gunakan masker
 Hindari kontak dengan hewan liar, unggas dan ternak
 Makanan yang aman, dan dimasak dengan matang
 Hindari makan makanan yang mentah
 Perhatikan tanda dan gejala infeksi saluran napas
(Kementrian Dalam Negri, 2013)

B. PROGRAM PEMERINTAH INDONESIA DALAM


PENANGANAN COVID-19
1. Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Kesehatan, telah
melakukan berbagai langkah pencegahan masuknya COVID-19 ke
wilayah Indonesia, yaitu:
a. Menerbitkan surat edaran kepada seluruh Dinas Kesehatan
Provinsi dan Kab/Kota, Rumah Sakit Rujukan, Kantor Kesehatan
Pelabuhan (KKP), dan Balai Teknik Kesehatan Lingkungan
(BTKL), untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan
dalam menghadapi kemungkinan masuknya penyakit ini.
b. Menempatkan 135 thermal scanner di seluruh bandar udara di
Indnesia terutama yang mempunyai penerbangan langsung dari
Republik Rakyat Tiongkok (RRT).
c. Memberikan health alert card dan Komunikasi, Informasi, dan
Edukasi (KIE) pada penumpang.
d. Menunjuk sedikitnya 100 Rumah Sakit Rujukan yang sebelumnya
dipakai pada kasus flu burung dan menyiapkan 21 kapsul evakuasi
(meja dorong isolasi pasien) sebagai langkah pencegahan.
2. Kementerian Kesehatan membuka kontak layanan yang dapat diakses
masyarakat untuk mencari informasi perihal virus corona. Nomor
layanan informasi yang dapat dihubungi adalah 0215210411 dan
+6281212123119.
3. Pada 2 Februari 2020, Pemerintah Indonesia mengumumkan:
a. Penundaan seluruh penerbangan dari dan ke RRT yang berlaku
mulai 5 Februari 2020 pukul 00.00 WIB.
b. Pelarangan seluruh orang masuk dan transit ke Indonesia apabila
selama 14 hari terakhir berada di RRT.
c. Pencabutan sementara bebas visa dan visa on arrival untuk warga
negara RRT.
d. Penghentian sementara impor live animal dari RRT.
4. Sebagai bentuk perlindungan, Pemri telah memulangkan WNI dari
Provinsi Hubei, RRT, pada 2 Februari 2020. Kepada para WNI
tersebut telah diterapkan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Memastikan ketersediaan dan akses terhadap logistic di Wuhan
(sebelum dilakukan evakuasi): karena adanya kebijakan karantina
dari Pemerintah RRT, KBRI Beijing telah mengirimkan bantuan
dana kepada WNI yang sebagian besar merupakan mahasiswa
untuk keperluan membeli makanan dan logistic di Wuhan.
b. Mengirimkan bantuan logistic dari Indonesia: BNPB melalui
Kementerian Luar Negeri dan KBRI Beijing telah mengirimkan
10.000 masker N-95 untuk WNI di RRT.
c. Melakukan penjemputan sukarela: 237 WNI dan 1 WNA yang
berada di Provinsi Hubei pada tanggal 1 – 2 Februari 2020.
d. Sejak tanggal 2 Februari 2020, seluruh WNI bersama 5 tim aju dari
KBRI Beijing serta 42 anggota tim evakuasi menjalani observasi
kesehatan selama 14 hari (masa inkubasi virus) di Pangkalan Udara
TNI AU Raden Sadjad di Pulau Natuna.
e. Pada 15 Februari 2020, seluruh WNI beserta tim evakuasi telah
menyelesaikan masa karantina observasi kesehatan dan dinyatakan
sehat, bebas dari virus corona.
(Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, 2020)

Dalam (Kemenkes RI, 2020) BAB I Pasal 1 Ayat (1) disana tertera
bawasannya “Pembatasan Sosial Berskala Besar adalah pembatasan kegiatan
tertentu penduduk dalam suatu wilayah yang diduga terinfeksi Corona Virus
Disease 2019 (COVID-19) sedemikianrupa untuk mencegah kemungkinan
penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)”.

Adapula pada BAB II Pasal 13 Ayat (1) dalam (Kemenkes RI, 2020)
menjelaskan bahwa:
Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar meliputi :
a. Peliburan sekolah dan tempat kerja;
b. Pembatasan kegiatan keagamaan;
c. Pembatasan kegiatan di tempat atau fasilitas umum;
d. Pembatasan kegiatan social dan budaya;
e. Pembatasan moda transportasi; dan
f. Pembatasan kegiatan lainnya khusus terkait aspek pertahanan dan keamanan.

Indonesia terus memantau laporan perkembangan virus COVID-19 di


dunia yang dikeluarkan oleh WHO.Sesuai laporan terkini WHO, saat ini
terdapat kenaikan signifikan kasus COVID-19 diindonesia sebanyak 12.438
kasus dilaporkan sejak kasus pertama pada 2 maret 2020 hingga 6 mei 2020
.
Oleh karena itu, demi kebaikan semua, untuk sementara waktu,
Indonesia mengambil kebijakan baru bagi pendatang Larangan masuk dan
transit ke Indonesia, bagi para pendatang/travelers yang dalam 14 hari
terakhir melakukan perjalanan , sebelum mendarat, pendatang/travelers
dari tiga negara tersebut, wajib mengisi Health Alert Card (Kartu
Kewaspadaan Kesehatan) yang disiapkan oleh Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia.Di dalam Kartu tersebut antara lain memuat pertanyaan
mengenal riwayat perjalanan. Apabila dari riwayat perjalanan, yang
bersangkutan perah melakukan perjalanan dalam 14 hari terakhir ke salah
satu wilayah yang kami sebut tadi, maka ybs akan ditolak masuk/transit di
Indonesia.
Bagi WNI yang telah melakukan perjalanan dari tiga negara tersebut,
terutama dari wilayah-wilayah yang saya sebutkan tadi akan dilakukan
pemeriksaan kesehatan tambahan di bandara ketibaan. Berikut ini beberapa
kebijakan yang telah dibuat oleh pemerintah kesehatan Republik Indonesia :
1. Surat Edaran Nomor Hk.02.01/Menkes/202/2020 Tentang
Protokol Isolasi Diri Sendiri Dalam Penanganan Coronavirus
Disease (Covid-19) Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) telah
dinyatakan oleh WHO sebagai pandemic dan Indonesia telah
menyatakan COVID-19 sebagai bencana non alam berupa wabah
penyakit yang wajib dilakukan upaya penanggulangan sehingga tidak
terjadi peningkatan kasus. Dalam upaya penanggulangan COVID-19,
diperlukan panduan bagi masyarakat dalam melakukan upaya
pencegahan penyebaran COVID-19 baik untuk diri sendiri maupun
kemungkinan penularan kepada orang-orang di sekitar termasuk
keluarga.
Surat edaran ini dimaksudkan untuk meningkatkan dukungan dan
kerja sama lintas sektor dan Pemerintah Daerah pada penanganan
COVID-19, khususnya dalam pemberian informasi kepada masyarakat
terkait isolasi diri sendiri.dengan ini disampaikan kepada seluruh
Pimpinan Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah agar
menginstruksikan kepada seluruh jajaran unitlorganisasi di sektor
masing-masing dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk
menerapkan protokol isolasi diri sendiri dalam penanganan COVID-19.

2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun


2020 Tentang Pedoman Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam
Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019
(Covid-19)
Pembatasan Sosial Berskala Besar adalah pembatasan kegiatan
tertentu penduduk dalam suatu wilayah yang diduga terinfeksi Corona
Virus Disease 2019 (COVID-19) sedemikian rupa untuk mencegah
kemungkinan penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-I9).
Untuk dapat ditetapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar, suatu
wilayah provinsi/kabupaten/kota harus memenuhi kriteria sebagai
berikut:
a) jumlah kasus dan/atau jumlah kematian akibat penyakit meningkat
dan menyebar secara signifikan dan cepat ke beberapa wilayah;
dan
b) terdapat kaitan epidemiologis dengan kejadian serupa di wilayah
atau negara lain.

3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


Hk.01.07/Menkes/169/2020 Tentang Penetapan Rumah Sakit
Rujukan Penanggulangan Penyakit Infeksi Emerging Tertentu
Menetapkan Rumah Sakit Rujukan Penanggulangan Penyakit
Infeksi Emerging Tertentu sebagaimana tercantum dalam Lampiran
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri ini.
Rumah Sakit Rujukan Penanggulangan Penyakit Infeksi Emerging
Tertentu sebagaimana dimaksud bertugas:
a) Melakukan penatalaksanaan dugaan kasus yang berpotensi
kejadian luar biasa Penyakit Infeksi Emerging Tertentu
b) Memberikan pelayanan rujukan pasien dan rujukan spesimen
yang berkualitas sesuai dengan standar
c) Meningkatkan kapasitas sumber daya yang diperlukan dalam
rangka penatalaksanaan dugaan kasus yang berpotensi
kejadian luar biasa Penyakit Infeksi Emerging Tertentu; dan
d) Melakukan pencatatan dan pelaporan.

4. Surat Edaran Nomor Hk.02.01/Menkes/199/2020 Tentang


Komunikasi Penanganan Coronavirus Disease 2019 (Covid-19)
Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) telah dinyatakan oleh
WHO sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan
Dunia (KKMMD)/Pub/ic Health Emergency of International Concern
(PHEIC) atas pertimbangan peningkatan kasus yang signifikan dari
negara-negara yang melaporkan kasus. Saat ini di Indonesia telah
terdapat beberapa kasus yang terkonfirmasi positif COVID-19.
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
HK.01.07/Menkes/104/2020 tentang Penetapan lnfeksi Novel
Coronavirus
(lnfeksi 2019-ncov) Sebagai Penyakit yang dapat Menimbulkan Wabah
dan Upaya Penanggulangannya, COVID-19 telah ditetapkan sebagai
penyakit yang berpotensi wabah di Indonesia, sehingga perlu dilakukan
langkah- langkah penanggulangan termasuk aspek komunikasi
penanganannya.
Komunikasi merupakan bagian terpenting dalam menghadapi
ancaman wabah dengan membangun kepercayaan publik dan menjaga
agar tidak terjadi kepanikan dalam masyarakat, sehingga penanganan
dapat berjalan lancar. Presiden telah memberikan instruksi untuk
menunjukan kepada masyarakat bahwa Pemerintah serius, Pemerintah
siap dan Pemerintah mampu dalam menangani kejadian COVID-19 di
Indonesia.
Sehubungan hal tersebut, dalam rangka pelaksanaan komunikasi
penanganan COVID-19 dengan ini disampaikan sebagai berikut:
1. Kegiatan komunikasi Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah:
 Membentuk Tim Komunikasi Pemerintah Pusat atau Tim
Komunikasi yang diketuai oleh Pimpinan Pemerintah
Daerah.
 Menunjuk Juru Bicara dari Kementerian Kesehatan yang
memiliki artikulasi dan kemampuan dalam menghadapi
media atau Juru Bicara dari Dinas Kesehatan yang
memiliki artikulasi dan kemampuan dalam menghadapi
media. c. Membuat produk komunikasi dan
menyampaikan/menyebarkan informasi sesuai protokol
komunikasi publik.
 Seluruh Pimpinan Kementerian/Lembaga dan Pemerintah
Daerah diharapkan menginstruksikan kepada seluruh
jajaran unit/organisasi di sektor masingmasing dan
Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk menerapkan
protokol komunikasi publik dan protokol lainnya dalam
penanganan COVID-19.
 Ketentuan mengenai Protokol Komunikasi Publik dan
Narasi Protokol Kesehatan dalam Penanganan COVID-19,
serta Protokol di Area dan Transportasi Publik, Protokol
di Area
lnstitusi Pendidikan, Protokol di Pintu Masuk Wilayah
Indonesia, dan Protokol dalam Lingkup Khusus
Pemerintahan (WIP), sebagaimana tercantum dalam
Lampiran Surat Edaran ini.

5. Surat Edaran Nomor: Hj-01/2/946/2020 Upaya Pencegahan


Penyebaran Coronavirus Disease (Covid-19) Kepada Seluruh
Jemaah Haji Indonesia
Coronavirus Disease (COVID-19) telah dinyatakan sebagai
kejadian pandemi oleh WHO sejak tanggal 11 Maret 2020. Selain itu,
wabah COVID- 19 juga telah dinyatakan sebagai bencana non-alam
oleh Presiden sejak tanggal 15 Maret 2020 sehingga wajib dilakukan
upaya penanggulangan agar dapat dikendalikan dan tidak semakin
menyear di Indonesia.
Mayoritas jemaah haji Indonesia adalah jemaah haji risiko tinggi.
Sebanyak 67% jemaah merupakan jemaah haji usia lanjut dan atau
jemaah yang memiliki penyakit jantung, diabetes mellitus, gangguan
ginjal serta penyakit saluran nafas. Kelompok ini merupakan kelompok
yang rentan terhadap penyakit menular termasuk COVID-19.
Beberapa hal yang harus dilakukan oleh jemaah haj Indonesia agar
terhindar dari COVID-19, yaitu:
1. Makan makanan yang bergizi, perbanyak makan sayur dan buah.
2. Istirahat yang cukup, agar kondisi jemaah tidak mengalami kelelahan.
3. Minum air yang cukup, agar terhidar dari dehidrasi.
4. Jemaah haji harus menggunakan masker, terutama saat
berada dikerumunan banyak orang.
5. Sering mencuci tangan memakai sabun dengan air mengalir atau
gunakan cairan antiseptik (hand sanitizer) bila tidak/sulit ditemukan
air.
6. Jangan mengkonsumsi makanan yang tidak dimasak.
7. Senantiasa berolahraga secara teratur.
8. Hindari berkunjung ke pasar hewan dan jangan dekat-dekat dengan
unta atau
9. Binatang lainnya.Jika mengalami demam, batuk dan sesak napas,
jangan ditunda, segera berobat ke dokter

6. Badan Nasional Penanggulangan Bencana Republik Indonesia


(Bnpbi) Membuat Keputusan Kepala Badan Nasional Penanggulangan
Bencana Nomor 3.A Tahun 2020 Tentang Perpanjangan Status
Keadaan Tertentu Darurat Bencana Wabah Penyakit Akibat Virus
Corona Di Indonesia Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana
MEMUTUSKAN:
a. Menetapkan Perpanjangan Status Keadaan Tertentu Darurat
Bencana Wabah Penyakit Akibat Virus Corona di Indonesia.
b. Perpanjangan Status Keadaan Tertentu sebagaimana dimaksud
dalam dictum KESATU beriaku selama 91 (sembilan puluh
satu) har, terhitung sejak tanggal 29 Februan 2020 sampai
dengan tanggal 29 Mei 2020
c. Segala biaya yang dikeluarkan sebagai akibat ditetapkannya
Surat Keputusan ini dibebankan pada Dana Siap Pakai yang ada
di Badan Nasional Penanggulangan Bencana.
d. Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dengan
ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan
dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya.

7. Beberapa Pedoman Pedoman Mengenai Covid 19 Yang Dapat


Diakses Dalam Website Kemenkes , Meliputi:
a. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease
(COVID- 19)
b. pedoman Dukungan Kesehatan Jiwa dan Psikososial Pada
Pandemi COVID-19
c. Pedoman Pengelolaan Limbah Rumah Sakit Rujukan, Rumah Sakit
Darurat dan Puskesmas yang Menangani Pasien COVID-19
d. Advice on the use of masks the community, during home care and
in health care settings in the context of the novel coronavirus (2019-
nCoV) outbreak
e. Risk communication and community engagement (RCCE) readiness
and response to the 2019 novel coronavirus (2019-nCoV)

8. Beberapa Protokol Kesehatan Penanganan Covid-19 , Yaitu :


a. Protokol Kesehatan
b. Protokol Kesehatan dalam gambar
c. Protokol Perbatasan
d. Protokol Komunikasi
e. Protokol Area Pendidikan
f. Protokol Area Publik dan Transportasi
BAB III

LEMBAR PENJELASAN MENJADI RESPONDEN

Dengan hormat,

Mahasiswa Provesi Ners Universitas Ngudi Waluyo yang sedang melakukan


Pratik Belajar Lapangan Stase Komunitas sedang melakukan observasi kepada
masyarakat terkait COVID-19 disekitar wilayah Bapak/Ibu/Sdra/Sdri semuanya

Oleh sebab itu kami mohon partisipasi dari Bapak/Ibu/Sdra/Sdri untuk melakukan
pengisian angket kami sesuai kondisi Bapak/Ibu/Sdra/Sdri. Apabila
Bapak/Ibu/Sdra/i bersedia, dimohon untuk dapat memilih Ya pada kolom
dibawah. Atas perhatian serta kesediaan Bapak/Ibu/Sdra/i, saya ucapkan terima
kasih.

Rembang,02 Junli 2021

Mahasiswa Profesi Ners Universitas Ngudi waluyo

PERSETUJUAN MENJADI PARTISIPAN:

□ Ya
□ Tidak
FORM PENGKAJIAN

PETUNJUK PENGISIAN

1. Pertanyaan mohon diisi sesuai dengan pengetahuan dan kondisi keluarga


dengan menklik pada lingkaran jawaban yang telah tersedia.
2. Jawaban dapat lebih dari 1 (*).
3. Jawaban yang diberikan tidak akan menyebabkan kerugian apapun dan
akan dijamin kerahasiaannya.
4. Setiap pertanyaan wajib diisi
I. DATA INTI
1. Nama
2. Jenis Kelamin
3. usia

II. DATA SUBSYSTEM


A. GEOGRAFI
1. Apakah jarak rumah anda dengan rumah tetangga lebih dari 1 meter?
□ Ya
□ Tidak

2. Apakah di daerah tempat tinggal anda masih ada warga yang


berkumpul atau yang tidak menjalankan social distancing?
□ Ya
□ Tidak

3. Jika masih ada warga yang berkumpul, apakah warga sudah menjaga
jarak (± 1 meter)?
□ Ya
□ Tidak

4. Jika masih ada warga yang berkumpul dalam kondisi pandemi


COVID- 19 ini, apakah warga sudah menggunakan masker?
□ Ya
□ Tidak

5. Apakah tiap- tiap rumah di daerah tempat tinggal anda sudah


tersedia fasilitas cuci tangan?
□ Ya
□ Tidak

6. Jika menyediakan fasilitas cuci tangan, apakah di tempat cuci tangan


menggunakan air yang mengalir ?
□ Ya
□ Tidak
7. Jika menyediakan fasilitas cuci tangan, apakah sudah tersedia sabun?
□ Ya
□ Tidak

8. Apakah sabun yang anda gunakan mengandung desinfektan?


□ Iya
□ Tidak

9. Apakah jenis sabun yang anda gunakan untuk cuci tangan?


□ Sabun cair
□ Sabun batang
10. Jika menggunakan sabun cair, apakah tempat penyediaan sabun cair
tertutup (sehingga tidak ada bakteri/kuman yang masuk)?
□ Ya
□ Tidak

11. Jika menggunakan sabun batang, apakah memperhatikan prinsip


dimana tidak ada air yang menggenang di tempat peletakan sabun
(supaya tidak ada bakteri/kuman yang masuk)?
□ Ya
□ Tidak

12. Apakah di daerah tempat tinggal anda ada layanan kesehatan


yang memberikan informasi terkait dengan pandemic Covid-
19?
□ Ya
□ Tidak

13. Jika iya apakah bentuk informasi yang diberikan?


□ Poster
□ Pengumuman dari mobil puskesmas
□ Lain-lain, Sebutkan…..
B. DEMOGRAFI
1. Setelah adanya pandemi COVID- 19 ini, bagaimana kondisi daerah
tempat tinggal anda. Apakah :
□ Tenang
□ Sepi
□ Biasa (seperti keadaaan sebelum adanya pancemi COVID- 19)
□ Ramai

2. Apakah anda sudah mendapatkan/mencari informasi terkait Covid-19?


□ Sudah
□ Belum

3. Jika sudah bagaimana respon anda setelah mendapat informasi tersebut?


□ Menjadi was-was/Takut
□ Menerapkan informasi tersebut
□ Tidak menghiraukan informasi tersebut

4. Apakah tetangga anda ada yang melakukan isolasi diri?


□ Ya
□ Tidak

5. Apakah yang anda lakukan jika menemukan tetangga anda memiliki


tanda dan gejala covid 19?
□ Melaporkan ke petugas kesehatan
□ Membiarkan saja
□ Menghindari karena takut
C. ETNIK/SUKU/BUDAYA/NILAI
1. Apakah anda yakin dan percaya dengan semua upaya pemerintah
(social distance, psycial distance) dalam mencegah atau menangani
COVID- 19?
- Ya
- Tidak

2. Apakah anda percaya bahwa kalau kita bahagia dan berfikir positif,
covid 19 tidak bisa masuk dalam tubuh kita?
□ Percaya
□ Tidak percaya

3. Sesuai keyakinan agama anda, apakah anda percaya bahwa covid-19


akan hilang?
□ Percaya
□ Tidak percaya

4. Apa yang bisa anda lakukan secara agama untuk meingkatkan


kekebalan tubuh?
(contoh : beribadah, sholat, dzikir,
dll) Jawaban : ..........
5. Sesuai keyakinan agama anda, apa yang anda lakukan jika Covid-19
ini ada di tetangga anda?
□ Memberi dukungan/doa
□ Menjauhi karena takut

6. Apa yang bisa dilakukan bersama tetangga anda, untuk mencegah


virus covid-19 di lingkungan anda?
Jawaban……..

7. Jika ada ada anggota keluarga kalian yang memiliki tanda gejala
Covid-19 apa yang anda lakukan sesuai dengan
kepercayaan/keyakinan anda?
□ Di bawa ke tempat Pelayanan Kesehatan
□ Dibawa ke dukun
□ Di obati sendiri
□ Upaya lain (contoh: dipijit, jamu tradisional,
dll) Jika YA, Sebutkan......
D. LINGKUNGAN FISIK
1. Bagaimana kondisi iklim/cuaca di daerah anda ?
□ Kemarau
□ Tidak Menentu
□ Hujan
□ Lain-lain, sebutkan…..

2. Apakah dengan kondisi iklim dan cuaca tersebut dapat


mempengaruhi kesehatan anda di tengah pandemic Covid-19 ?
□ Iya
□ Tidak

3. Apakah cahaya matahari dapat masuk kerumah anda ?


□ Iya
□ Tidak

4. Bagaimana kepadatan penduduk didaerah anda? Apakah terdapat


jarak antara rumah 1 dengan rumah yang lainnya?
□ Iya
□ Tidak

5. Dimanakah warga biasanya berkumpul ?


□ Musholla
□ Balai Desa
□ Pos Ronda
□ Lain-lainnya, Sebutkan……

6. Apakah ditempat perkumpulan (Musola, Masjid, Pos Ronda dan


lain- lain) di dusun anda disediakan fasilitas cuci tangan dengan air
mengalir?
□ Iya
□ Tidak
7. Bagaimana cara warga untuk mencegah Covid-19 dilingkungan
tempat tinggal anda ?
□ Malakukan pshycal distancing
□ Memakai masker
□ Mencuci tangan
□ Berjemur pada pagi hari

8. Apakah dilingkungan tempat tinggal anda sudah diterapkan social


distancing ?
□ Iya
□ Tidak

9. Apakah dilingkungan tempat tinggal anda diterapkan aturan


dilarang berpergian? (kecuali ada kebutuhan mendesak)
□ iya
□ tidak
E. PENDIDIKAN
1. Apakah di keluarga anda ada yang buta huruf?

□ Ada
□ Tidak

2. Apakah sudah ada informasi terkait COVID- 19 yang


disampaikan di daerah tempat tinggal anda?
□ Sudah
□ Belum

3. Jika sudah ada informasi terkait COVID- 19, darimanakah sumber


informasi yang anda?

□ Ketua RT/RW atau warga setempat


□ Televisi/ Radio
□ Media Sosial (Instagram, twitter, facebook, dll)
□ Internet
□ Surat kabar/ Poster/ dll

4. Apakah anda dapat menyaring informasi yang anda dapatkan


(akurat atau hoax)?
□ Ya
□ Tidak

5. Apakah anda mengakses/ membuka informasi dari website


COVID-19 (Kemenkes, Jateng Tanggap, dll)?
□ Ya
□ Tidak

6. Apakah anda aktif mengikuti perkembangan berita terkait COVID-


19 saat ini?
□ Ya
□ Tidak

7. Apakah anda sudah mendapat informasi mengenai tanda dan


gejala COVID-19?
□ Sudah
□ Belum
8. Apakah demam >380 C, batuk pilek, sesak nafas, sakit tenggorokan,
dan letih, lesu merupakan tanda dan gejala dari COVID-19?
□ Ya
□ Tidak

9. Jika ada yang mengalami tanda dan gejala COVID- 19, apakah
anda sudah memiliki inisiatif untuk melaporkan ke petugas
kesehatan?
□ Ya
□ Tidak

10. Apakah anda sudah mendapat informasi mengenai cara penularan


COVID-19?
□ Sudah
□ Belum

11. Apakah COVID-19 ditularkan melalui udara atau percikan air ludah
dari orang yang positif COVID-19 saat batuk atau bersin?
□ Ya
□ Tidak

12. Apakah anda sudah mendapat informasi mengenai


pencegahan penularan COVID-19?
□ Ya
□ Tidak

13. Apakah anda melakukan pencegahan sesuai dengan anjuran pemerintah?


□ Sudah
□ Belum

14. Apakah dengan menjaga jarak aman >1 meter dengan orang lain
dapat memutus rantai penularan COVID- 19?
□ Ya
□ Tidak
15. Apakah dengan rajin mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir
atau menggunakan hand sanitizer dapat memutus rantai penularan
COVID- 19?
□ Ya
□ Tidak

16. Apakah anda sudah mengetahui 6 langkah cuci tangan?


□ Sudah
□ Belum

17. Apakah dengan menggunakan masker saat keluar rumah dapat


memutus rantai penularan COVID-19?
□ Ya
□ Tidak

18. Apakah dengan menerapkan etika batuk dan bersin dapat memutus
rantai penularan COVID-19?
□ Ya
□ Tidak

19. Apakah anda sudah mengetahui etika batuk dan bersin dengan cara
menutup mulut dan hidup dengan tisu atau punggung tangan?
□ Ya
□ Tidak

20. Apakah dengan tidak menyentuh mata, hidung, dan mulut sebelum
cuci tangan dapat memutus rantai penularan COVID-19?
□ Ya
□ Tidak

21. Apakah anda setuju dengan berjemur bisa mencegah penularan


covid 19?
□ Ya
□ Tidak
22. Apakah anda percaya virus corona akan mati saat anda berjemur?
□ Ya
□ Tidak

23. Apakah dengan meningkatkan sistem kekebalan tubuh dapat


mencegah tertularnya COVID-19?
□ Ya
□ Tidak

24. Apakah dengan olahraga dan istirahat cukup dapat meningkatkan


system kekebalan tubuh?
□ Ya
□ Tidak

25. Apakah dengan mengkonsumsi gizi seimbang (isi piringku) berupa


makanan pokok (nasi, singkong, dll), sayuran, buah, dan lauk pauk
dapat meningkatkan system kekebalan tubuh?

□ Ya
□ Tidak

26. Apakah orang yang sudah meninggal bisa menularkan


virus corona/covid19?
□ Ya
□ Tidak

27. Bagaimana presepsi anda jika ada penderita yang menginggal


akibat Covid-19?
□ Menolak jenasah
□ Menerima, Mempercayakan jenasah diurus oleh tenaga medis

28. Apakah anda minum air mineral ± 8 gelas perhari?


□ Iya
□ Tidak
29. Apakah anda mengetahui tetntang kebijakan pemerintah “Gotong
Royong Jogo Tonggo”?
(Link: https://corona.jatengprov.go.id/index.php/infografis-dan-hoax )

□ Iya
□ Tidak

F. EKONOMI
1. Apakah anda tetap melakukan pekerjaan anda pada masa pandemi
COVID- 19 ini?
□ Ya
□ Tidak

2. Dengan adanya pandemi COVID-19 apakah berdampak pada


ekonomi anda?
□ Ya
□ Tidak

3. Apakah anda memakai ALat Pelindung Diri seperti masker saat anda
bekerja untuk mencegah penularan Covid-19?
□ Ya
□ Tidak

4. Apakah anda mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan kegiatan?


□ Ya
□ Tidak

5. Apakah anda menggunakan hand senitizer saat bepergian?


□ Ya
□ Tidak

6. Apakah anda mempunyai asuransi kesehatan (JKN, BPJS, Dll) ?


□ Ya
□ Tidak

7. Apakah anda mempunyai akses untuk mendapatkan bantuan


dari pemerintah selama covid 19 ini ?
□ Ya
□ Tidak

G. POLITIK DAN PEMERINTAHAN


1. Apakah di tempat tinggal anda diterapkan karantina wilayah
untuk menjalankan program "Gotong Royong Jogo Tonggo" ?
□ Iya
□ Tidak

2. Apakah didaerah anda ada bantuan masker dari pemerintah?


□ Ada
□ Tidak

3. Apakah didaerah anda ada bantuan sembako dari pemerintah?


□ Ada
□ Tidak

4. Apakah didaerah anda ada warga yang baru datang/pendatang dari


luar kota/luar negeri?
□ Ada
□ Tidak

5. Jika ada, apakah warga tersebut lapor ke perangkat desa


tentang kedataganya?
□ Ya
□ Tidak

6. Lalu, jika ada yang datang dari luar kota/negeri apakah


dilakukan pemeriksaan rapid?
□ Ya
□ Tidak

7. Apakah ada kesadaran diri untuk isolasi selama 14 hari ketika


baru datang dari luar kota/ negeri?
□ Ada
□ Tidak

8. Apakah didaerah anda tersedia tempat isolasi diri dari desa


atau pemerintah?
□ Ya
□ Tidak

9. Apakah anda lapor ke petugas kesehatan jika ada keluarga anda


yang sakit?
□ Ya
□ Tidak

10. Apakah anda sudah melakukan aturan pemerintah untuk melakukan


ibadah di rumah masing- masing?
□ Sudah
□ Belum

H. REKREASI
1. Terkait dengan adanya pandemic Covid-19 bertepatan dengan bulan
Ramadhan dan Syawal, apakah anda ingin berpergian untuk mudik?
□ Iya
□ Tidak

2. Jika iya apakah anda wajib melakukan isolasi diri selama 14 hari?
□ Iya
□ Tidak

3. Transportasi apakah yang anda gunakan untuk mudik?


□ Kendaraan Pribadi
□ Kendaraan Umum

4. Jika menggunakan kendaraan umum apakah anda tetap


menggunakan Masker dan menjaga jarak ± 1 meter antar sesama
penumpang?
□ Iya
□ Tidak

5. Apakah rumah anda dekat daerah rekreasi?


□ Iya
□ Tidak

6. Seberapa seringkah keluarga anda melakukan rekreasi bersama?


□ Tidak pernah
□ Jarang
□ Sering

7. Setelah adanya pandemic Covid-19 apakah keluarga anda


tetap melakukan rekreasi?

□ Iya
□ Tidak

8. Setelah adanya pandemic Covid-19 bagaimana cara anda untuk


mengisi waktu luang?
□ Menonton TV
□ Pergi kerumah teman
□ Rekreasi bersama kluarga
□ Lain-lain. Sebutkan…

TABULASI DATA HASIL PENGKAJIAN


A. DATA INTI
1. Jenis Kelamin
Tabel 1. Distribusi frekuensi jenis kelamin Remaja Desa Tanjungan
RT 01/ RW 01, Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang
Jenis Kelamin Jumlah Presentase
Laki- laki 3 50,0%
Perempuan 3 50,0%

Total 6 100%
Berdasarkan tabel 1 :

Dapat diketahui bahwa Distribusi frekuensi jenis kelamin pada remaja

Desa Tanjungan RW 01/RT 01,Kecamatan Kragan,Kabupaten Rembang


Jawa Tengah yang berjenis kelamin laki- laki adalah sebanyak 3 orang
(50,0%) dan yang berjenis kelamin perempuan adalah sebanyak 3orang
(50,0%).

2. Usia
Tabel 2. Distribusi frekuensi usia Remaja Desa Tanjungan RT 01/
RW 01, Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang

Usia Jumlah
Presentase
Usia 17 tahun 2 33,3%
Usia 18 tahun 2 33,3%
Usia 19 tahun 2 33,3%

Total 6 100%

Berdasarkan tabel 2 :

Dapat diketahui bahwa Distribusi frekuensi usia remaja di Desa Tanjungan


RT 01/RW 01,Kecamtan Kragan,Kabupaten Rembang dengan distribuji
usia 17 tahun sebanyak 2 orang (33.3%),pada usia 18 tahun 2 orang
(33,3%) dan pada usia 19 tahun 2 orang dengan nilai presentasi (33,3%).

B. DATA GEOGRAFI
1. Apakah jarak rumah anda dengan rumah tetangga lebih dari 1 meter?

Tabel 8. Distribusi frekuensi jarak antar rumah warga Dusun Kalimalang


Desa Tanjungan

Jarak antar rumah (>1m) Jumlah Presentase


Ya 6 100%
Tidak 0 -
Total 6 100%

Berdasarkan tabel 8 :

Dapat diketahui bahwa Distribusi frekuensi jarak antar rumah warga usia
remaja di Desa Tanjungan RT 01/RW 01,Kecamtan Kragan,Kabupaten
Rembang Jawa Tengah yang jarak antar rumah 1 meter/ lebih adalah
sebanyak 6 orang mempunyai jarak rumah lebih dari 1 M (100%)

2. Apakah di daerah tempat tinggal anda masih ada warga yang


berkumpul atau yang tidak menjalankan social distancing?
Tabel 9. Distribusi frekuensi warga yang masih berkumpul atau yang
tidak menjalankan social distancing di usia remaja di Desa Tanjungan
RT 01/RW 01,Kecamtan Kragan,Kabupaten Rembang Jawa Tengah

Warga yang masih berkumpul Jumlah Presentase


Ya 4 66,7%
Tidak 2 33,3%

Total 6 100%

Berdasarkan tabel 9 :

Dapat diketahui bahwa distribusi frekuensi warga yang masih berkumpul


atau tidak menjalankan social distancing, yang masih berkumpul
sebanyak 4 orang (66,7%) atau tidak menjalankan social distancing 2
orang(33,3%).

3. Jika masih ada warga yang berkumpul, apakah warga sudah


menjaga jarak (± 1 meter)?
Tabel 10. Distribusi frekuensi warga yang masih berkumpul dengan
menjaga jarak (± 1 meter) di Desa Tanjungan RT 01/RW
01,Kecamtan Kragan,Kabupaten Rembang Jawa Tengah

Warga yang amsih berkumpul Jumlah


Presentase dengan
menjaga jarak
Ya 2 33,3 %
Tidak 4 66,7%
Total 6 100%

Berdasarkan tabel 10 :
Dapat di ketahui distribusi frekuensi warga yang masih berkumpul dengan
menjaga jarak (± 1 meter) adalah sebanyak 2 orang (33,3%) sedangkan
yang tidak menjaga jarak saat warga berkumpul (± 1 meter) adalah
sebanya 4 orang (33,3%)
4. Jika masih ada warga yang berkumpul dalam kondisi pandemi
COVID- 19 ini, apakah warga sudah menggunakan masker?

Tabel 11. distribusi frekuensi warga yang sudah menggunakan


masker saat berkumpul dalam kondisi pandemic covid-19 usia remaja
di Desa Tanjungan RT 01/RW 01,Kecamtan Kragan,Kabupaten
Rembang, Jawa Tengah

Warga yang sudah menggunakan jumlah persen


masker
Ya 2 33,3%
Tidak 4 66,7%
Total 6 100%

Berdasarkan tabel 11 :
Distribusi frekuensi warga yang sudah menggunakan masker saat
berkumpul dalam kondisi pandemu covid-19 adalah sebanya 2 orang
(33,3%) dan yang tidak menggunakan masker saat berkumpul adalah
4orang (66,7%)

5. Apakah tiap- tiap rumah di daerah tempat tinggal anda sudah


tersedia fasilitas cuci tangan?

Tabel 12. Distribusi frekuensi ketersediaan fasilitas cuci tangan di Dusun

Rumah warga yang sudah tersedia Jumlah Presentasi


Fasilitas cuci tangan
Ya 3 50,0%
Tidak 3 50,0%
Total 6 100%
Berdasarkan table 12 :

Distribusi frekuensi ketersediaan fasilitas cuci tangan di daerah tempat


tinggal responen adalah sebanyak 3 orang (50,0%) dan yang tidak
memiliki fasilitas cuci tangan adalah sebanyak 3 orang (50,0%)

6. Jika menyediakan fasilitas cuci tangan, apakah di tempat cuci tangan


menggunakan air yang mengalir ?
Tabel 13 . Distribusi frekuensi fasilitas cuci tangan dengan
menggunakan air usia remaja di Desa Tanjungan RT 01/RW
01,Kecamtan Kragan,Kabupaten Rembang Jawa Tengah

Tempat cuci tangan menggunakan Jumlah


Presentasi
Menggunakan air mengalir
Ya 5 83,3%
Tidak 1 16,7%
Total 6 100%

Berdasarkan tabel 13 :
Distribusi frekuensi tiap rumah di daerah tempat tinggal responden yang
menyediakan fasilitas cuci tangan dengan menggunakan air mengalir
adalah sebanyak 5 orang (83,3%) dan yang tidak menyediakan fasilitas
cuci tangan dengan air mengalir sebanyak 1 orang (16,7%)

7. Jika menyediakan fasilitas cuci tangan, apakah sudah tersedia sabun?


Tabel 14. Distribusi frekuensi ketersediaannya sabun untuk
melakukan cuci tangan usia remaja di Desa Tanjungan RT 01/RW
01,Kecamtan Kragan,Kabupaten Rembang Jawa Tengah
Tersedianya sabun Jumlah Presentasi
Sudah 5 83,3%
Belum 1 16,7%
Total 6 100%
Berdasarkan tabel 14 :
Disreibusi frekuensi yang sudah tersedia sabun untuk melakukan cuci
tangan sebanyak 5 orang (83,3%) sedangkan yang belum menyediakan
sabun untuk melakukan cuci tangan sebanyak 1 orang (16,7%)
8. Apakah sabun yang anda gunakan mengandung desinfektan?
Tabel 15 . Disteribusi frekuensi sabun yang di gunakan oleh warga
mengandung desinfektan usia remaja di Desa Tanjungan RT 01/RW
01,Kecamtan Kragan,Kabupaten Rembang Jawa Tengah

Sabun yang Jumlah Presentase


mengandung desinfektan
Ya ( mengandung desinfektan) 5 83,3%
Tidak (tidak mengandung desinfektan) 1 16,7%
Total 6 100%

Berdasarkan tabel 15:


Disteribusi frekuensi warga yang menggunakan sabun mengandung
desinfektan sebanyak 40 orang (74,1%) sedangkan responden yang
menggunkan sabun tidak mengandung desinfektan sebanyak 14 orang
(25,9%)
9. Jika menggunakan sabun cair, apakah tempat penyediaan sabun
cair tertutup (sehingga tidak ada bakteri/kuman yang masuk)?

Tabel 17 . Distribusi frekuensi tempat penyediaan sabun cair tertutup


(sehingga tidak ada bakteri/ kuman yang masuk) oleh usia remaja di
Desa Tanjungan RT 01/RW 01,Kecamtan Kragan,Kabupaten
Rembang, Jawa Tengah

Tempat penyediaan Jumlah Presentase


sabun cair tertutup
Ya 5 83,3%
Tidak 1 16,7%
Total 6 100%

Berdasarkan tabel 17:


Disteribusi frekuensi responden yang menyediakan tempat sabun cair
adalah sebanyak 5 orang (83,3%) dan yang tidak menyediakan tempat
sabun cair tertutup sebanyak 1 orang (16,7%)
10. Jika menggunakan sabun batang, apakah memperhatikan prinsip
dimana tidak ada air yang menggenang di tempat peletakan sabun
(supaya tidak ada bakteri/kuman yang masuk)?
Tabel 18. Distribusi frekuensi penggunaan sabun batang dengan
memperhatikan perinsip dimana tidak ada air yang menggenang di
tempat peletakan sabun batang usia remaja di Desa Tanjungan RT
01/RW 01,Kecamtan Kragan,Kabupaten Rembang, Jawa Tengah

Menggenangnya air sabun batang Jumlah Presentase


Ya 3 50,0%
Tidak 3 50,0%
total 6 100%

Berdasarkan tabel 18:


Disteribusi frekuensi responden yang memperhatikan prinsip dimana
tidak ada genangan air di tempat peletakan sabun batang sebanyak 3
orang (50,0%) sedangkan yang tidak memperhatikan prinsip tersebut
berjumlah 3 orang (50,0%)
11. Apakah di daerah tempat tinggal anda ada layanan kesehatan
yang memberikan informasi terkait dengan pandemic Covid-
19?
Tabel 19. Distribusi frekuensi di daerah tempat tinggal usia remaja di
Desa Tanjungan RT 01/RW 01,Kecamtan Kragan,Kabupaten
Rembang, Jawa Tengah yang mendapatkan informasi terkait dengan
pandemic covid-19 dari pelayanan kesehatan
Informasi yang di berikan Jumlah Presentase
Ada 5 83,3%
Tidak ada 1 16,7%
Total 6 100%

Berdasarkan tabel 19 :
Disteribusi frekuensi responden yang mendapatkan informasi dari
pelayanan kesehatan terkait covid-19 sebanyak 5 orang (83,3%)
sedangkan yang tidak ada layanan kesehatan yang memberikan informasi
adalah sebanyak 1 orang (16,7%)

12. Jika iya apakah bentuk informasi yang diberikan?


Tabel 20. Distribusi frekuensi bentuk informasi yang di dapatkan oleh
usia remaja di Desa Tanjungan RT 01/RW 01,Kecamtan
Kragan,Kabupaten Rembang Jawa Tengah yang mendapatkan
informasi terkait dengan pandemic covid-19 dari pelayanan
kesehatan
Bentuk informasi Jumlah Presentase
Poster 6 100%
Pengumuman dari mobil puskesmas - -%
Total 6 100%

Distribusi hasil frekuensi bentuk informasi yang didapat oleh remaja warga desa

tanjunga TW 01/RT 01,Kecamatan Kragan,Kabupaten Rembang didapatkan hasil


bahwa 6 orang telah mendapat informasi dari poster (100%)
C. DEMOGRAFI
6. Setelah adanya pandemi COVID- 19 ini, bagaimana kondisi daerah
tempat tinggal anda. Apakah : Tabel 21. Distribusi frekuensi kondisi
daerah tempat tinggal warga Dusun usia remaja di Desa Tanjungan
RT 01/RW 01,Kecamtan Kragan,Kabupaten Rembang ,Jwa tengah.

Bentuk kondisi Jumlah Presentase


Tenang 1 16.7%
sepi 1 16,7%
biasa (seperti keadaan sebelum adanya pandeni 4 66,7%
covid -9
ramai - -

total 6 100%
Berdasarkan tabel 21 :

Distribusi frekuensi kondisi daerah tempat tinggal responden antara lain :


1. Tenang terdapat 1 orang ( 16,7%)
2. Sepi terdapat 1 orang (16,7%)

3. biasa seperti keadaan sebelum adanya pandeni covid-19 terdapat


4orang (66,7 %) covid -9
7. Apakah anda sudah mendapatkan/mencari informasi terkait Covid-19?
Tabel 22. Distribusi frekuensi, usia remaja di Desa Tanjungan RT
01/RW 01,Kecamtan Kragan,Kabupaten Rembang Jawa Tengah
yang mendapatkan /mencari informasi terkait Covid-19

Mendapatkan/ mencari informasi Jumlah


Presentase
Sudah 4 66,7%
Belum 2 33,7%
Total 6 100%

Berdasarkan tabel 22 :

Distribusi frekuensi usia remaja di Desa Tanjungan RT 01/RW


01,Kecamtan Kragan,Kabupaten Rembang Jawa Tengah yang sudah
mendapatkan informasi mengenai covid-19 adalah 4 orang (66,7%)
sedangkan yang belum mendapatkan informasi hanya 2 oran (33,7%)

8. Kalau sudah bagaimana respon anda setelah mendapat informasi


tersebut?
Tabel 23 . Distribusi frekuensi respon usia remaja di Desa Tanjungan
RT 01/RW 01,Kecamtan Kragan,Kabupaten Rembang, Jawa Tengah
setelah mendapat informasi terkait covid_19.
Respon Jumlah Presentase
Waswas/ takut 2 33.3%
Menerapkan informasi 3 50,0%

Biasa aja
1 16,7%
total 6 100%
Berdasarkan tabel 23 :
Distribusi frekuensi respon warga usia remaja di Desa Tanjungan RT
01/RW 01,Kecamtan Kragan,Kabupaten Rembang, Jawa Tengah setelah
mendapatkan informasi tersebut adalah takut sebanyak 2 orang (33,3%)
Menerapkan informasi adalah 3 orang(50,0%). Dan yang biasa aja 1
(16,7%)

9. Apakah tetangga anda ada yang melakukan isolasi diri?


Tabel 24. Distribusi frekuensi ada tidaknya usia remaja di Desa
Tanjungan RT 01/RW 01,Kecamtan Kragan,Kabupaten Rembang
Jawa Tengah yang melakukan isolasi diri
Tetangga yang melakukan Isolasi diri Jumlah
Presentase

Ada 1 16,7%
Tidak Ada 5 83,3%
Total 6 100%

Berdasarkan tabel 24 :
Dapat diketahui bahwa Distribusi frekuensi ada tidaknya warga Dusun
usia remaja di Desa Tanjungan RT 01/RW 01,Kecamtan
Kragan,Kabupaten Rembang Jawa Tengah yang melakukan isolasi diri
yaitu ada sebanyak 1orang (16,7%) kemudian yang tidak ada 5 orang
(83,3%) .
10. Apakah yang anda lakukan jika menemukan tetangga anda
memiliki tanda dan gejala Covid-19?

Tabel 25. Distribusi frekuensi yang dilakukan usia remaja di Desa


Tanjungan RT 01/RW 01,Kecamtan Kragan,Kabupaten Rembang,
Jawa Tengah jika menemukan tetangga yang memiliki tanda dan
gejala Covid-19
Yang dilakukan warga
jika menemukan tetangga
yang memiliki tanda
dan gejala Covid-19 Jumlah Presentase
Melapor ke petugas kesehatan 2 33,3%
Membiarkan saja 1 16,7%
Menghindari karena takut 3 50,0%
Total 6 100%

Berdasarkan tabel 25 :
Dapat diketahui bahwa Distribusi frekuensi yang dilakukan oleh usia
remaja di Desa Tanjungan RT 01/RW 01,Kecamtan Kragan,Kabupaten
Rembang Jawa Tengah jika menemukan tetangga yang memiliki tanda dan
gejala Covid- 19, yaitu yang melapor ke petugas kesehatan sebanyak 2
orang (33,3%) kemudian yang membiarkan saja 1 orang (16,7%) dan yang
menghindari karena takut adalah sebanyak 3 orang (50,0%).

D. ETNIK/SUKU/BUDAYA/NILAI
1. Apakah anda yakin dan percaya dengan semua upaya pemerintah
(sosial distance, psycial distance) dalam mencegah atau menangani
COVID-19?
Tabel 26. Distribusi frekuensi usia remaja di Desa Tanjungan RT
01/RW 01,Kecamtan Kragan,Kabupaten Rembang, Jawa Tengah
yang yakin

dan percaya dengan semua upaya pemerintah (sosial distance,


psycial distance) dalam mencegah atau menangani COVID-19

Percaya dengan semua


upaya pemerintah dalam
mencegah atau menangani Jumlah Presentase
COVID-19
Ya 4 66,7%
Tidak 2 33,3%
Total 6 100%

Berdasarkan tabel 26 :
Dapat diketahui bahwa Distribusi frekuensi, usia remaja di Desa
Tanjungan RT 01/RW 01,Kecamtan Kragan,Kabupaten Rembang Jawa
Tengah yang yakin dan percaya dengan semua upaya pemerintah (sosial
distance, psycial distance) dalam mencegah atau menangani COVID-19,
yaitu yang percaya dengan semua upaya pemerintah dalam mencegah atau
menangani COVID-19 sebanyak 4 orang (66,7%) dan kemudian yang
tidak sebanyak 2 orang (33,3%)
2. Apakah anda percaya bahwa kalau kita bahagia dan berfikir
positif, Covid-19 tidak bisa masuk dalam tubuh kita?
Tabel 27. Distribusi frekuensi usia remaja di Desa Tanjungan RT
01/RW 01,Kecamtan Kragan,Kabupaten Rembang, Jawa Tengah
yang percaya jika kita bahagia dan berfikir positif, covid 19 tidak
bisa masuk dalam tubuh kita
Yang percaya jika
kita bahagia dan berfikir
positif, Covid-19 tidak bisa
masuk

dalam tubuh kita Jumlah Presentase


Percaya 3 50,0%
Tidak Percaya 3 50,0%
Total 6 100%

Berdasarkan tabel 27 :
Dapat diketahui bahwa distribusi frekuensi usia remaja di Desa Tanjungan
RT 01/RW 01,Kecamtan Kragan,Kabupaten Rembang, Jawa Tengah yang
percaya bahwa jika kita bahagia dan berfikir positif, Covid-19 tidak bisa
masuk dalam tubuh kita ada sebanyak 3 orang (50,0%) kemudian yang
tidak percaya ada 3 orang (50,0%)
3. Sesuai keyakinan agama anda, apakah anda percaya bahwa
covid-19 akan hilang?
Tabel 28. Distribusi frekuens usia remaja di Desa Tanjungan RT
01/RW 01,Kecamtan Kragan,Kabupaten Rembang i, Jawa Tengah
yang percaya bahwa Covid-19 akan hilang menurut keyakinan
agama masing- masing,
Yang percaya bahwa Covid-19
akan hilang menurut
keyakinan agama
masing-masing Jumlah Presentase
Percaya 6 100%
Tidak Percaya

Total 56 100%
Berdasarkan tabel 28 :
Dapat diketahui bahwa distribusi frekuensi yang percaya bahwa Covid-19
akan hilang menurut keyakinan agama masing-masing ada sebanyak 6
orang (100%) kemudian yang tidak percaya 0 orang (0%)

4. Apa yang bisa anda lakukan secara agama untuk meingkatkan


kekebalan tubuh? (contoh : beribadah, sholat, dzikir, dll)
Tabel 29. Distribusi frekuensi yang bisa dilakukan usia remaja di
Desa Tanjungan RT 01/RW 01,Kecamtan Kragan,Kabupaten
Rembang, Jawa Tengah secara agama untuk meingkatkan kekebalan
tubuh Komunitas

Tetangga Yang melakukan Isolasi diri Jumlah


Presentase Beribadah
&Berdoa 6 100%
Total 6 100%

Berdasarkan tabel 29 :

Dapat diketahui bahwa distribusi frekuensi yang dilakukan secara agama


untuk meningkatkan kekebalan tubuh dengan beribadah dan berdoa
sebanyak 6 orang (100%)
5. Sesuai keyakinan agama anda, apa yang anda lakukan jika Covid-19
ini ada di tetangga anda?

Tabel 30. Distribusi frekuensi yang dilakukan usia remaja di Desa


Tanjungan RT 01/RW 01, Kecamtan Kragan,Kabupaten Rembang,
Jawa Tengah .

Tengah menurut keyakinan agama masing- masing jika Covid-19


sudah ada di tetangga responden

Yang dilakukan
menurut keyakinan
agama jika Jumlah Presentase
Covid-19 sudah ada di tetangga
Memberi dukungan doa 6 100%
Menjauhi karena takut
Berhati-hati dan berdoa
Total 6 100%

Berdasarkan tabel 30 :
Dapat diketahui bahwa distribusi frekuensi yang dilakukan warga
usia remaja di Desa Tanjungan RT 01/RW 01,Kecamtan
Kragan,Kabupaten Rembang Jawa Tengah menurut keyakinan agama jika
Covid-19 sudah ada di tetangga responden yang memberi dukungan doa
sebanyak 6 orang (100%) .
6. Apa yang bisa dilakukan bersama tetangga anda, untuk mencegah
virus COVID- 19 di lingkungan anda?

Tabel 31. Distribusi frekuensi yang dilakukan usia remaja di Desa


Tanjungan RT 01/RW 01,Kecamtan Kragan,Kabupaten Rembang,
Jawa Tengah jika COVID-19 terjadi pada tetangga responden

Tindakan mencegah COVID-19 Jumlah Presenta


se
Menjaga jarak 2 33.3%
Memakai masker 2 33,3%

Opsi lain tidak ada covid didesa ini 1 13,3%


Menjaga kebersihan 1 13,3%

Total 54 100%

Berdasarkan tabel 31 :

Dapat diketahui bahwa distribusi frekuensi tindakan untuk mencegah


COVID- 19 bersama tetangga dengan menjaga jarak sebanyak 2 (33,3%),
menggunakan masker 3(33,3%),tidak percaya adanya covid (13,3% dan
menjaga kebersihan (13,3%).
7. Jika ada ada anggota keluarga kalian yang memiliki tanda gejala
COVID- 19 apa yang anda lakukan sesuai dengan
kepercayaan/keyakinan anda?

Tabel 32. Distribusi frekuensi yang dilakukan usia remaja di Desa


Tanjungan RT 01/RW 01,Kecamtan Kragan,Kabupaten Rembang,
Jawa Tengah jika keluarga memiliki tanda dan gejala COVID-19
sesuai dengan keyakinan/kepercayaan.

Tindakan jika ada tanda COVID-19 Juml Presentase


ah

Di bawa ke pelayanan kesehatan 4 66,7%


Di rawat sendiri di rumah 1 16,7%
Pengobatan spiritual 1 16,7%
Total 6 100%

Berdasarkan tabel 32 :
Dapat diketahui Distribusi frekuensi yang dilakukan usia remaja di Desa
Tanjungan RT 01/RW 01,Kecamtan Kragan,Kabupaten Rembang Jawa
Tengah jika keluarga memiliki tanda dan gejala COVID-19 sesuai dengan
keyakinan/kepercayaan., yaitu dengan dibawa ke pelayanan kesehatan
sebanyak 4 orang (66,7%) dan sebanyak 1 orang (16,7%) memilih
dirawat dirumh sendiri (isolasi diri, diobati sendiri),dan dibawa
kepengobatan spiritual sebanyak 1 (16,7%).

E. PENGKAJIAN LINGKUNGAN FISIK


1. Apakah ditempat perkumpulan (Musola, Masjid, Pos Ronda dan
lain- lain) di dusun anda disediakan fasilitas cuci tangan dengan air
mengalir?

Tabel 38. Distribusi frekuensi ada tidaknya fasilitas cuci tangan


dengan air mengalir di tempat yang digunakan usia remaja di Desa
Tanjungan RT 01/RW 01,Kecamtan Kragan,Kabupaten Rembang,
Jawa Tengah untuk berkumpul

Di tempat umum Jumlah presentase


terdapat fasilitas cuci
tangan
Ya 5 83,3%
tidak 1 16,7%
total 6 100%

Berdasarkan tabel 38 :

Dapat diketahui bahwa Distribusi frekuensi ada tidaknya fasilitas cuci


tangan dengan air mengalir di tempat yang digunaka usia remaja di Desa
Tanjungan RT 01/RW 01,Kecamtan Kragan,Kabupaten Rembang n Jawa
Tengah untuk berkumpul yang mengisi ya ada fasilitas cuci tangan
sebanyak 5 orang. (83,3%) dan yang mengisi tidak ada fasilitias cuci
tangan sebanyak 1 orang (16,7%)

2. Bagaimana cara warga untuk mencegah Covid-19 dilingkungan


tempat tinggal anda ?

Tabel 39. Distribusi frekuensi cara usia remaja di Desa Tanjungan


RT 01/RW 01,Kecamtan Kragan,Kabupaten Rembang, Jawa
Tengah dalam mencegah Covid 19

Cara mencegah covid dengan Jumlah Persentase

Malakukan pshycal distancing - -


Memakai masker 5 83,3%

Mencuci tangan - -

Berjemur pada pagi hari 1 16,7%

Total 6 100%

Berdasarkan tabel 39 :

Dapat diketahui bahwa distribusi frekuensi cara mencegah penularan covid 19


sebanyak 6 orang dengan melakukan physical distancing sebanyak 0 % orang,
memakai masker 5 orang(83,3%) , mencuci tangan (0%) orang dan berjemur
sekitar 1 orang responden (16,7%)

3. Apakah dilingkungan tempat tinggal anda sudah diterapkan social


distancing ?

Tabel 40. Distribusi frekuensi di Desa Tanjungan RT 01/RW


01,Kecamtan Kragan,Kabupaten Rembang, Jawa Tengah yang
sudah dan belum menjalankan social distancing

Apakah sudah menerapkan social distancing Jumlah Persentase

Sudah 4 66,7%

Belum 2 33,3%

Total 6 100%

Berdasarkan tabel 40 :

Dapat diketahui bahwa distribusi frekuensi yang sudah melakukan social


distancing dilingkungan di Desa Tanjungan RT 01/RW 01,Kecamtan
Kragan,Kabupaten Rembang sebanyak 4 orang (66,7%) dan yang belum
melakukan social distancing sebnayak 2 org (33,3%).
F. PENDIDIKAN

1. Apakah sudah ada informasi terkait COVID- 19 yang


disampaikan di daerah tempat tinggal anda?

Tabel 43. Distribusi frekuensi ada tidaknya informasi terkait covid


19, di Desa Tanjungan RT 01/RW 01,Kecamtan Kragan,Kabupaten
Rembang

Informasi covid 19 Jumlah persentase

Sudah 6 100%

Belum 0 0

Total 6 100%

Berdasarkan tabel 43 :

Dapat diketahui bahwa distribusi frekuensi yang mengetahui terkait


informasi covid terkini sebanyak 6 orang sudah menerima informasi
mengenai covid 19 dengan nilai presentase (100%) di Desa Tanjungan
RT 01/RW 01,Kecamtan Kragan,Kabupaten Rembang
2. Jika sudah ada informasi terkait COVID- 19, darimanakah sumber
informasi yang anda?

Tabel 44. Distribusi frekuensi sumber informasi terkait covid 19


yang diterima oleh di Desa Tanjungan RT 01/RW 01,Kecamtan
Kragan,Kabupaten Rembang, Jawa Tengah

Sumber Jumlah Persentase

Ketua RT/RW atau warga setempat 2 33,3%

Televisi/ Radio - -

Media Sosial (Instagram, twitter,facebook) 3 50,0%


Internet 1 16,7%
Total 6 100%

Berdasarkan tabel 44 :

Dapat diketahui bahwa distribusi frekuensi yang mengetahui sumber


terkait informasi covid terkini sebanyak 6 orang, yang mendapat
informasi dari Ketua RT/RW atau warga setempat sebanyak 2 orang
dengan presentasi (33,3%) mendapat informasi dari media sosial 3 orang
(50,0%) dan mendapat informasi dari internet sebanyak 1 (16,6%).
3. Apakah anda dapat menyaring informasi yang anda
dapatkan (akurat/hoak)?

Tabel 45. Distribusi frekuensi apakah warga Dusun Kalimalang RT


05 RW 02, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa
tengah dapat menyaring informasi (akurat/hoak) terkait covid 19
atau tidak

Dapat menyaring informasi(akurat/hoak) Jumlah presentase


Ya 3 50,0%
Tidak 3 50,0%
Total 6 100%
Berdasarkan tabel 45 :
Dapat diketahui bahwa distribusi frekuensi warga dapat menyaring
informasi(akuat/hoak) terkait covid 19 atau tidak, yaitu yang mengisi ya
sebanyak 3 orang.(50,0%) tidak sebanyak 3 orang (50,0%)

4. Apakah anda mengakses/membuka informasi dari website covid 19


(kemenkes, Jateng tanggap, dll)?

Tabel 46. Distribusi frekuensi apakah di Desa Tanjungan RT 01/RW


01,Kecamtan Kragan,Kabupaten Rembang, Jawa tengah dapat
mengakses/ membuka informasi dari website terkait covid 19 atau
tidak
Dapat mengakses informasi dari website Jumlah presentase
Ya 1 16,7%
Tidak 5 83,3%
Total 6 100%

Berdasarkan tabel 46 :
Dapat diketahui bahwa distribusi frekuensi warga mengakses/membuka
informasi dari website terkait covid 19 atau tidak, yaitu yang mengisi ya
sebanyak 1 orang (16,7%). Tidak sebanyak 5 orang (83,3%)

5. Apakah anda aktif mengikuti perkembangan berita covid 19 saat ini?

Tabel 47. Distribusi frekuensi di Desa Tanjungan RT 01/RW


01,Kecamtan Kragan,Kabupaten Rembang, Jawa tengah yang aktif
mengikuti perkembangan berita terkait covid 19.

Aktif mengikuti perkembangan berita jumlah presentase


Ya 1 16,7%
Tidak 5 83,3%
Total 6 100%

Berdasarkan tabel 47 :
Dapat diketahui bahwa distribusi frekuensi warga yang aktif mengikuti
perkembangan berita terkait covid yaitu sebanyak 1 orang.(16,7%) dan
yang tidak mengikuti perkembangan berita terkait covid 19 sebanyak
5orang (83,3%)

6. Apakah anda sudah mendapat informasi mengenai tanda dan


gejala covid 19?

Tabel 48. Distribusi frekuensi di Desa Tanjungan RT 01/RW


01,Kecamtan Kragan,Kabupaten Rembang, Jawa tengah yang
mendapat informasi mengenai tanda dan gejala terkait covid 19.
Informasi yang didapat Jumlah Presentasi
Sudah 5 83,3%
Belum 1 16,7%
total 6 100%

Berdasarkan tabel 48 :
Dapat diketahui bahwa distribusi frekuensi warga yang mendapat
informasi mengenai tanda dan gejala terkait covid 19 sebanyak 5 orang
(83,3%) dan yang belum mendapat informasi mengenai tanda dan gejala
terkait covid 19 sebanyak 1orang (16,7%).

7. Apakah demam ≥38ºC,batuk pilek,sesak nafas,sakit tenggorokan,


dan letih,lesu merupakan tanda dan gejala dari covid 19?

Tabel 49. Distribusi frekuensi di Desa Tanjungan RT 01/RW


01,Kecamtan Kragan,Kabupaten Rembang, Jawa tengah bahwa
demam >38ºC, batuk pilek, sesak nafas, sakit tenggorokan, dan letih,
lesu merupakan tanda dan gejala terkait covid 19.

Tanda dan gejala covid19 Jumlah Presentase


Ya 2 33,3%
Tidak 4 66,7%
Total 6 100%

Berdasarkan tabel 49:


Dapat diketahui Distribusi frekuensi pengetahuan warga di Desa
Tanjungan RT 01/RW 01, Kecamtan Kragan, Kabupaten Rembang Jawa
tengaah dengan nilai remaja yang sudah mengetahui tanda gejala demam
dengan jumlah 2 remaja (33,3%) dan yang belum mengetahui tanda
gejala sebanyak 4 orang (66,7%).

8. Jika ada yang mengalami tanda dan gejala covid-19, apakah anda
sudah memiliki insiatif untuk melaporkan ke petugas kesehatan?

Tabel 50. Distribusi frekuensi apakah Remaja di Desa Tanjungan


RT 01/RW 01,Kecamtan Kragan,Kabupaten Rembang , Jawa
tengah sudah memiliki atau belum memiliki inisiatif untuk melapor
ke petugas kesehatan jika ada yang mengalami tanda dan gejala
covid 19.

Memiliki insiatif melaporkan ke petugas kesehatan yang

Jumlah presentase

Mengalami tanda dan gejala covid19


Ya 5 83,3%
Tidak 1 16,7%
Total
100%

Berdasarkan tabel 50 :
Dapat diketahui bahwa Distribusi frekuensi apakah Remaja di Desa
Tanjungan RT 01/RW 01,Kecamtan Kragan,Kabupaten Rembang, Jawa
tengah sudah memiliki atau belum memiliki inisiatif untuk melapor ke
petugas kesehatan jika ada yang mengalami tanda dan gejala covid 19,
yaitu yang mengisi ya sebanyak 5 orang (83,3%) dan 1 orang tidak
melapor (16,7).

9. Apakah anda sudah mendapat informasi mengenai cara penularan


covid 19?

Tabel 51. Distribusi frekuensi apakah Remaja di Desa Tanjungan


RT 01/RW 01,Kecamtan Kragan,Kabupaten Rembang , Jawa
tengah sudah ataukah belum mendapat informasi mengenai cara
penularan terkait covid 19.

Sudah mendapat informasi cara penularan covid19

Jumlah presentase
Sudah 4 66,6%
Belum 2 33,3%
Total 6 100%

Berdasarkan tabel 52:


Dapat diketahui bahwa distribusi frekuensi yang mendapat informasi
mengenai cara penularan terkait covid19 pada remaja yang sudah
mendapat informasi pengenai penularan cpvid 19 yaitu 4 orang (66,6%)
dan yang belum mengetau informasi sebanyak 2 orang (33,3%).
10. Apakah COVID-19 ditularkan melalui udara atau percikan air
ludah dari orang yang positif COVID-19 saat batuk atau bersin?
Tabel 52. Distribusi frekuensi Remaja di Desa Tanjungan RT 01/RW
01,Kecamtan Kragan,Kabupaten Rembang , Jawa Tengah mengenai
cara penularan Covid 19
Ditularkan melalui udara Jumlah Presentase
Ya 4 66,7%
Tidak 2 33,3%

Total 6 100%

Berdasarkan tabel 52 :
Dapat diketahui bahwa menurut warga Covid 19 ditularkan melalui udara
atau percikan air ludah dari orang yang positif Covid 19 saat batuk atau
bersin sebanyak 4orang (66,7%) dan yang lainya adalah 2 orang
(33,3%).

11. Apakah anda sudah mendapat informasi mengenai


pencegahan penularan COVID-19?

Tabel 53. Distribusi frekuensi apakah Remaja di Desa Tanjungan


RT 01/RW 01,Kecamtan Kragan,Kabupaten Rembang , Jawa
Tengah sudah ataukah belum mendapat informasi mengenai
pencegahan penularan Covid 19

Mendapat informasi penularan covid-19 Jumlah Presentase

Sudah 4 66,7%

Belum 2 33,3%

Total 6 100%

Berdasarkan tabel 53 :

Dapat diketahui bahwa yang sudah mendapat informasi mengenai


pencegahan penularan Covid 19 sebanyak 4 orang (66,7%) dan yang
belum mendapat informasi mengenai pencegahan penularan Covid 19
adalah 2 orang (33,3%).

12. Apakah anda melakukan pencegahan sesuai dengan


anjuran pemerintah?

Tabel 54. Distribusi frekuensi apakahRemaja di Desa Tanjungan RT


01/RW 01, Kecamtan Kragan, Kabupaten Rembang , Jawa Tengah
melakukan pencegahan sesuai dengan anjuran pemerintah atau
tidak

Sesuai anjuran pemerintah Jumlah Presentase


Sudah 2 33,3%
Belum 4 66,7%
Total 6 100%

Berdasarkan tabel 54 :

Dapat diketahui bahwa yang sudah melakukan pencegahan sesuai dengan


anjuran pemerintah yaitu sebanyak 2 orang (33,3%) dan yang belum
melakukan adalah sebanyak 4 orang (66,7%)

13. Apakah dengan menjaga jarak aman >1 meter dengan orang lain
dapat memutus rantai penularan COVID- 19?

Tabel 56. Distribusi frekuensi pengetahuan Remaja di Desa


Tanjungan RT 01/RW 01,Kecamtan Kragan,Kabupaten Rembang,
Jawa Tengah mengenai apakah dengan menjaga jarak aman >1
meter dengan orang lain dapat memutus rantai penularan COVID-
19 atau tidak.

Menjaga jarak Jumlah frekuensi

Ya 2 33,3%
tidak 4 66,7%
total 6 100%
Berdasarkan tabel 56 :

Dapat diketahui Distribusi frekuensi pengetahuan warga Dusun


Kalimalang RT 05 RW 02, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten
Magelang, Jawa Tengah mengenai apakah dengan menjaga jarak aman
>1 meter dengan orang lain dapat memutus rantai penularan COVID- 19
atau tidak, yaitu yang menjawab ya sebanyak 2 orang (33,3%) dan yang
menjawab tidak adalah sebanyak 4 orang (66,7%)

14. Apakah dengan rajin mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir
atau menggunakan hand sanitizer dapat memutus rantai penularan
COVID- 19?

Tabel 57. Distribusi frekuensi pengetahuan Remaja di Desa


Tanjungan RT 01/RW 01, Kecamtan Kragan, Kabupaten Rembang
Jawa Tengah mengenai apakah dengan rajin mencuci tangan
pakai sabun dan air
mengalir atau menggunakan hand sanitizer dapat memutus rantai
penularan COVID-19atau tidak.

Rajin cuci tangan Jumlah Presentase


Ya 3 50,0%
Tidak 3 50,0%
Total 6 100 %

Berdasarkan tabel 57 :

Dapat diketahui Distribusi frekuensi pengetahuan warga Dusun


Kalimalang RT 05 RW 02, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten
Magelang, Jawa Tengah mengenai apakah dengan rajin mencuci tangan
pakai sabun dan air mengalir atau menggunakan hand sanitizer dapat
memutus rantai penularan COVID- 19atau tidak, yaitu yang menjawab
ya sebanyak 3 orang (50,0%) dan yang menjawab tidak sebanyak 3
orang (50,0%).

15. Apakah anda sudah mengetahui 6 langkah cuci tangan?

Tabel 58. Distribusi frekuensi pengetahuan Remaja di Desa


Tanjungan RT 01/RW 01,Kecamtan Kragan,Kabupaten Rembang ,
Jawa Tengah mengenai apakah anda sudah mengetahui 6 langkah
cuci tangan atau tidak.

Langkah cuci tangan Jumlah Presentase


Sudah 3 50,0%
Belum 3 50,0 %
Total 6 100 %

Berdasarkan tabel 58 :

Dapat diketahui yang sudah mengetahui 6 langkah cuci tangan sebanyak


3 orang (50,0%) dan yang tidakmengetahui 6 langkah cuci tanga adalah
sebanyak 3 orang (50,0 %).

16. Apakah dengan menggunakan masker saat keluar rumah dapat


memutus rantai penularan COVID-19?

Tabel 59. Distribusi frekuensi pengetahuan Remaja di Desa


Tanjungan RT 01/RW 01,Kecamtan Kragan,Kabupaten Rembang ,
Jawa Tengah mengenai Apakah dengan menggunakan masker saat
keluar rumah dapat memutus rantai penularan COVID-19 atau
tidak.

Menggunakan masker Jumlah Presentase


Ya 4 66,7%
Tidak 2 33,3%
Total 6 100 %

Berdasarkan tabel 59 :

Dapat diketahui Distribusi frekuensi pengetahuan warga Dusun


Kalimalang RT 05 RW 02, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten
Magelang, Jawa Tengah mengenai Apakah dengan menggunakan masker
saat keluar rumah dapat memutus rantai penularan COVID-19 atau tidak,
yaitu yang menjawab ya sebanyak 4 orang (66,7%) dan yang menjawab
tidak sebanyak 2 orang (33,3%).

17. Apakah dengan menerapkan etika batuk dan bersin dapat memutus
rantai penularan COVID-19?

Tabel 60. Distribusi frekuensi pengetahuan Remaja di Desa


Tanjungan RT 01/RW 01,Kecamtan Kragan,Kabupaten Rembang
Jawa Tengah mengenai apakah dengan menerapkan etika batuk dan
bersin dapat memutus rantai penularan COVID-19 atau tidak

Menerapkan etika batuk dan bersin Jumlah Presentase

Ya 4 66,7%

Tidak 2 33,3%

Total 6 100%

Berdasarkan tabel 60 :

Dapat diketahui Distribusi frekuensi pengetahuan warga Dusun


Kalimalang RT 05 RW 02, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten
Magelang, Jawa Tengah mengenai apakah dengan menerapkan etika
batuk dan bersin dapat memutus rantai penularan COVID-19 atau tidak,
yaitu yang menjawab ya sebanyak 4 orang (66,7%) dan yang menjawab
tidak sebanyak 2 orang (33,3%).
18. Apakah anda sudah mengetahui etika batuk dan bersin dengan
cara menutup mulut dan hidup dengan tisu atau punggung tangan?

Tabel 61. Distribusi frekuensi sudahkah Remaja di Desa Tanjungan


RT 01/RW 01,Kecamtan Kragan,Kabupaten Rembang , Jawa
Tengah mengetauhi etika batuk dan bersin dengan cara menutup
mulut dan hidung dengan tisu atau punggung
Mengetauhi etika batuk dan bersin Jumlah Presentase
Ya 2 33,3%
Tidak 4 66,7%
Total 6 100%
Berdasarkan tabel 61 :

Dapat diketahui bahwa distribusi frekuensi warga yang mengetauhi etika


batuk dan bersin yang benar sebanyak 2 orang (33,3%) dan yang tidak
mengetahui etika batuk dan bersin sebanyak 4 orang (66,7%).

19. Apakah dengan tidak menyentuh mata, hidung, dan mulut sebelum
cuci tangan dapat memutus rantai penularan COVID-19?
Tabel 62. Distribusi frekuensi pengetahuan Remaja di Desa
Tanjungan RT 01/RW 01,Kecamtan Kragan,Kabupaten Rembang,
Jawa Tengah mengenai Apakah dengan tidak menyentuh mata,
hidung, dan mulut sebelum cuci tangan dapat memutus rantai
penularan COVID-19

Memutus rantai penularan Jumlah Presentase

Ya 4 66,7%

Tidak 2 33,3%

Total 6 100%

Berdasarkan tabel 62 :

Dapat diketahui bahwa Distribusi frekuensi pengetahuan warga Dusun


Kalimalang RT 05 RW 02, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten
Magelang, Jawa Tengah mengenai Apakah dengan tidak menyentuh
mata, hidung, dan mulut sebelum cuci tangan dapat memutus rantai
penularan COVID-19, yaitu

yang menjawab ya sebanyak 4 orang ( 66,7%) dan yang menjawab tidak


sebanyak 2 orang (33,3%).
20. Apakah anda setuju dengan berjemur bisa mencegah penularan
covid 19?
Tabel 63. Distribusi frekuensi Remaja di Desa Tanjungan RT 01/RW
01,Kecamtan Kragan,Kabupaten Rembang , Jawa Tengah setuju
atau tidak dengan berjemur bisa mencegah penularan COVID-19

Setuju atau Tidak Jumlah Presentase

Ya 6 100%

Tidak - -

Total 6 100%

Berdasarkan tabel 63 :

Dapat diketahui bahwa distribusi frekuensi warga setuju atau tidak


dengan berjemur dapat mencegah penularan COVID-19, yang setuju
sebanyak 6 orang (100%)

21. Apakah anda percaya virus corona akan mati saat anda berjemur?
Tabel 64. Distribusi frekuensi Remaja di Desa Tanjungan RT 01/RW
01,Kecamtan Kragan,Kabupaten Rembang , Jawa Tengah percaya
atau tidak virus corona akan mati saat berjemur

Percaya atau Tidak Percaya Jumlah Presentase

Ya 2 33,3%

Tidak 4 66,7%

Total 6 100%

Berdasarkan tabel 64 :

Dapat diketahui bahwa distribusi frekuensi warga percaya atau tidak


dengan berjemur virus corona akan mati, yang percaya sebanyak 2orang
(33,3%) dan yang tidak percaya sebanyak 4 orang (66,7%).
22. Apakah dengan meningkatkan sistem kekebalan tubuh dapat
mencegah tertularnya COVID-19?
Tabel 65. Distribusi frekuensi pengetahuan Remaja di Desa
Tanjungan RT 01/RW 01, Kecamtan Kragan, Kabupaten Rembang,
Jawa Tengah mengenai Apakah dengan meningkatkan sistem
kekebalan tubuh dapat mencegah tertularnya COVID-19

Mencegah tertularnya COVID-19 Jumlah Presentase


Ya 5 83,3%
Tidak 1 16,7%
Total 6 100%

Berdasarkan tabel 65 :
Dapat diketahui bahwa Distribusi frekuensi pengetahuan warga Dusun
Kalimalang RT 05 RW 02, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten
Magelang, Jawa Tengah mengenai Apakah dengan meningkatkan sistem
kekebalan tubuh dapat mencegah tertularnya COVID-19, yang menjawab
ya sebanyak 5 orang (83,3%) dan yang menjawab tidak sebanyak 1
orang (16,7%).
23. Apakah dengan olahraga dan istirahat cukup dapat meningkatkan
system kekebalan tubuh?
Tabel 66. Distribusi frekuensi pengetahuan Remaja di Desa
Tanjungan RT 01/RW 01, Kecamtan Kragan, Kabupaten Rembang ,
Jawa Tengah mengenai Apakah dengan olahraga dan istirahat
cukup dapat
meningkatkan system kekebalan tubuh

Meningkatkan system kekebalan tubuh Jumlah Presentase

Ya 3 50,0%

Tidak 3 50,0%

Total 6 100%

Berdasarkan tabel 66 :
Dapat diketahui bahwa Distribusi frekuensi pengetahuan warga Dusun
Kalimalang RT 05 RW 02, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten
Magelang, Jawa Tengah mengenai Apakah dengan olahraga dan istirahat
cukup dapat meningkatkan system kekebalan tubuh, yang menjawab ya
sebanyak 3 orang (50,0%) dan yang menjawab tidak sebanyak 3 orang
(50,0%).

24. Apakah dengan mengkonsumsi gizi seimbang (isi piringku) berupa


makanan pokok (nasi, singkong, dll), sayuran, buah, dan lauk pauk
dapat meningkatkan system kekebalan tubuh?

Tabel 67. Distribusi frekuensi pengetahuan di Desa Tanjungan RT


01/RW 01, Kecamtan Kragan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah
mengenai apakah dengan mengkonsumsi gizi seimbang (isi piringku)
berupa makanan pokok (nasi, singkong, dll), sayuran, buah, dan
lauk pauk dapat meningkatkan system kekebalan tubuh

Yang mengonsumsi makanan bergizi Jumlah Presentase

Iya 4 66,7%

Tidak 2 33,3%

Total 6 100%

Berdasarkan tabel 67 :

Dapat diketahui bahwa Distribusi frekuensi pengetahuan warga Dusun


Kalimalang RT 05 RW 02, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten
Magelang, Jawa Tengah mengenai apakah dengan mengkonsumsi gizi
seimbang (isi piringku) berupa makanan pokok (nasi, singkong, dll),
sayuran, buah, dan lauk pauk dapat meningkatkan system kekebalan
tubuh yang menjawab ya 4 orang (66,7%) dan yang tidak sebanyak 2
orang (33,3%).

25. Apakah orang yang sudah meninggal bisa menularkan


virus corona/covid19?

Tabel 68. Distribusi frekuensi pengetahuan Remaja di Desa


Tanjungan RT 01/RW 01, Kecamtan Kragan, Kabupaten Rembang,
Jawa Tengah mengenai apakah orang yang sudah meninggal bisa
menularkan virus corona/covid19

Orang meninggal bisa menularkan Jumlah presentasi

Iya 4 66,7%

Tidak 2 33,3%

Total 6 100%

Berdasarkan tabel 68 :

Dapat diketahui bahwa Distribusi frekuensi pengetahuan warga Dusun


Kalimalang RT 05 RW 02, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten
Magelang, Jawa Tengah mengenai apakah orang yang sudah meninggal
bisa menularkan virus corona/covid19, yaitu yang menjawab ya sebanyak
4 orang (66,7%) dan yang menjawab tidak sebanyak 2 orang (33,3%)

26. Bagaimana pendapat dan tindakan anda jika ada penderita yang
menginggal akibat Covid-19?
Tabel 69. Distribusi frekuensi pendapat dan tindakan Remaja di
Desa Tanjungan RT 01/RW 01,Kecamtan Kragan,Kabupaten
Rembang , Jawa Tengah jika ada penderita yang meninggal akibat
covid 19

Persepsi pasien covid meninggal jumlah presentase

Menolak jenaza 1 16,7%

Menerima jenaza 5 83,3 %


Total 6 100%

Berdasarkan tabel 69 :

Dapat diketahui bahwa Distribusi frekuensi pendapat dan tindakan warga

Dusun Kalimalang RT 05 RW 02, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten


Magelang, Jawa Tengah jika ada penderita yang meninggal akibat covid
19, yaitu yang mempunyai persepsi menolak jenaza pasien akibat covid-
19 1 (16,7 %), persepsi menerima jenaza pasien akibat covid-19 5 orang
(83,3%)

27. Apakah anda minum air mineral ± 8 gelas perhari…?

Tabel 70. Distribusi Remaja di Desa Tanjungan RT 01/RW


01,Kecamtan Kragan,Kabupaten Rembang , Jawa Tengah yang
minum air mineral ± 8 gelas perhari

Minum air putih Jumlah Presentase

Ya 3 50,0%

Tidak 3 50,0%

Total 6 100%

Berdasarkan tabel 70 :

Dapat diketahui bahwa distribusi frekuensi warga Dusun Kalimalang RT


05 RW 02, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah
yang mau minum air mineral ± 8 gelas perhari 3 (50,0%) dan yang tidak
minum air mineral ± 8 gelas perhari adalah 3 (50,0%).

28. Apakah anda mengetahui tentang kebijakan pemerintah “Gotong


Royong Jogo Tonggo
(Link: https://corona.jatengprov.go.id/index.php/infografis-dan-hoax
)
Tabel 71. Distribusi frekuensi apakah Remaja di Desa Tanjungan
RT 01/RW 01,Kecamtan Kragan,Kabupaten Rembang , Jawa
Tengah sudah mengetahui atau belum mengetahui tentang
kebijakan pemerintah “Gotong Royong Jogo Tonggo”

Mengetahui kebijakan jumlah presense

Ya 2 33,3%

Tidak 4 66,7%
Total 6 100%

Berdasarkan tabel 71 :

Dapat diketahui bahwa Distribusi frekuensi apakah warga Dusun


Kalimalang RT 05 RW 02, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten
Magelang, Jawa Tengah sudah mengetahui atau belum mengetahui
tentang kebijakan pemerintah

“Gotong Royong Jogo Tonggo”, yaitu yang menjawab ya 2 remaja


(33,3%)dan yang menjawab tidak mengetahui adalah 4 remaja (66,7%)
G. PENGKAJIAN DATA REKREASI

1. Setelah adanya pandemi COVID- 19 bagaimana cara anda untuk


mengisi waktu luang?

Tabel 96. Distribusi frekuensi cara Remaja di Desa Tanjungan RT


01/RW 01,Kecamtan Kragan,Kabupaten Rembang, Jawa Tengah
mengisi waktu luang setelah adanya pandemi Covid 19

Cara mengisi waktu luang jumlah presentase


Menonton tv 3 50,0%
Pergi kerumah teman 1 16,7%
Rekreasi bersama keluarga 1 16,7%
Nonton drakor 1 16,7%
Total 6 100%
Berdasrkan data bagaimana remaja mengisi waktu luangnya saat pandemi
covid 19 dengan mengisi waktu luangnya dengan menonton tv sebanyak 3
remaja (50,0%) ,mengisi waktunya dengan pergi kerumah teman 1 (16,7%)
dan mengisi waktunya dengan rekreasi bersama keliarga 1 orang (16,7%) dan
remaja yang men gisi waktunya dengan nonton drakoryaitu 1 orang (16,7%).
BAB IV

MASALAH YANG
MUNCUL

NO DATA MASALAH KEPERAWATAN


1. Data Angket : DEFISIEN PENGETAHUAN
Dari hasil pengkajian melalui kuesioner google
form kepada Remaja di Desa Tanjungan RT
01/RW 01,Kecamtan Kragan,Kabupaten
Rembang didapatkan data :
1. Remaja di Desa Tanjungan RT 01/RW
01,Kecamtan Kragan,Kabupaten
Rembang saat ini masih belum dapat
melakukan pencegahan sesui dengan
protokeol kesehatan sebanyak (66,7%)
2. Remaja di Desa Tanjungan RT 01/RW
01,Kecamtan Kragan,Kabupaten
Rembang yang belum mampu melakukan
6 langkah cuci tangan dengan benar dan
tepat sebanyak (50,0%)
3. Remaja di Desa Tanjungan RT 01/RW
01,Kecamtan Kragan,Kabupaten
Rembang yang belum mengetahui etika
batuk dan bersin dengan cara menutup
mulut dan hidung dengan tisu atau
punggung tangan sebanyak (66,7%)
4. Remaja di Desa Tanjungan RT 01/RW
01,Kecamtan Kragan,Kabupaten
Rembang ternyata masih banyak remaja
yang belum bisa menyaring informasi
covit akurat atau hoax sebanyak 50.0%
5. Remaja di Desa Tanjungan RT 01/RW
01,Kecamtan Kragan,Kabupaten
Rembang masih banyak yang belum
mengetahui jiika covid -19 dapat
ditularkan melalui udara,percikan air liur
atau droplet sebanyak 66,7 %
Data Angket : KETIDAK PATUHAN
Dari hasil pengkajian melalui kuesioner google
PEMELIHARAAN
form kepada Remaja di Desa Tanjungan RT
KESEHATAN TIDAK
01/RW 01,Kecamtan Kragan,Kabupaten
EFEKTIF
Rembang didapatkan data :
1. Remaja di Desa Tanjungan RT
01/RW 01,Kecamtan
Kragan,Kabupaten Rembang saat ini
banyak yang sudah acuh dan tidak
mengikuti lagi perkembangan berita
mengenai covid -19 sebamuyak
(83,3%) serta remaja tidak tau
bagaimana cara mendapatkan
informasi dan mengakses informasi
covid yang valit sebanyak (83,3%)
2. Remaja di Desa Tanjungan RT
01/RW 01,Kecamtan
Kragan,Kabupaten Rembang masih
banyak yang belum menjaga jarak
saat berkumpul dengan jumlah
presentase (66,7% ) dan belum
menggunakan masker sebanyak
(66,7%)
3. kondisi daerah Remaja di Desa
Tanjungan RT 01/RW 01,Kecamtan
Kragan,Kabupaten rembang saat
pandemi kondisi desa terlihat biasa
saja ,tidak ada yang melakukan
sosiaolisas,jaga jarak dengan nilai
frekuensi (66,7 %) serta warga yang
tidak melakukan isolasi mandiri yaitu
(83,3%)
4. Remaja di Desa Tanjungan RT
01/RW 01,Kecamtan
Kragan,Kabupaten Rembang masih
banyak yang belum menerapkan
social distancing (66,7%)
5. Pada Remaja di Desa Tanjungan RT
01/RW 01,Kecamtan
Kragan,Kabupaten Rembang ternyata
masih banyak remaja yang
berkumpul dan tidak menggunakan
masker sebanyak 66,7%
6. di Desa Tanjungan RT 01/RW
01,Kecamtan Kragan,Kabupaten
Rembang ternyata masih banyak
remaja yang melakukan perkumpulan
dan tidak menerapkan sosial
distancing yaitu 66,7%
7.
Data Angket : DEFISIEN KESEHATAN
Dari hasil pengkajian melalui kuesioner google KOMUNITAS
form kepada Remaja di Desa Tanjungan RT
01/RW 01,Kecamtan Kragan,Kabupaten
Rembang didapatkan data :

1. di Desa Tanjungan RT 01/RW


01,Kecamtan Kragan,Kabupaten
Rembang masih banyak remaja yang
belum tau dan belum tersedianya
program pemerintah Jogo tonggo
sebanyak (66,3%)
2. di Desa Tanjungan RT 01/RW
01,Kecamatan kragan belum tersedia
edukasi isi piringku sebagai konsumsi
gizi seimbang untuk meningkatkan
kekebalan sisitem imun sebanyak 66,7%
3. Remaja di Desa Tanjungan RT 01/RW
01,Kecamtan Kragan,Kabupaten
Rembang selama pandemi Covid-19
masih ada sebanyak responden (24,1%)
yang terkena dampak dalam ekonomi
dari pandemi Covid-19 karena tidak
dapat bekerja
4. Remaja di Desa Tanjungan RT 01/RW
01,Kecamtan Kragan,Kabupaten
Rembang selama pandemi Covid-19
masih belum tersedia fasilitas cuci
tangan disetiap rumah sebanyak 66,3%
5. di Desa Tanjungan RT 01/RW
01,Kecamtan Kragan,Kabupaten
Rembang selama pandemi Covid-19
masih ada sebanyak responden (53,7%)
yang tidak mempunyai akses untuk
mendapatkan bantuan dari pemerintah.
5. di Desa Tanjungan RT 01/RW
01,Kecamtan Kragan,Kabupaten
Rembang Magelang selama pandemi
Covid-19 masih ada sebanyak
responden (59,3%) yang mengatakan
bahwa di dusun nya belum tersedia
tempat isolasi diri.
Diagnosa Kep. Tujuan & Kriteria Implementas Evaluasi Pj
Rencana Intervensi
Komunitas Hasil i Proses Kegiatan
Defisien Setelah dilakukan 1. Edukasi Kesehatan
Pengetahuan b.d asuhan keperawatan (I.12383)
Kurang Informasi komunitas selama 2 Tindakan :
Observasi
(00126) minggu. Diharapkan
- Identivikasi
tingkat pengetahuan
kesiapan dan
Definisi: mengenai Covid-19
kemampuan
Keadaan atau pada komunitas dapat
menerima informasi
defisien infromasi meningkat dengan
- identifikasi faktor
kognitif yang kriteria hasil :
faktor yang dapat
berkaitan dengan 1.Tingkat
meningkatkan
topik tertentu, atau pengetahuan
motivasi perilaku
kemahiran (L.12111)
kesehatan
- perilaku sesui
Teraupetik
Batasan anjuran dari skala
- sediakan materi dan
Karakteristik : 3 (sedang)
media pendidikan
- Ketidakakuratan ditingkatkan ke
kesehatan
mengikuti sakala
- jatwalkan
perintah 5(meningkat)
pendidikan
- Ketidakakuratan - verbalisasi minat
kesehatan sesui
melakukan tes dalam belajar dari
kesepakatan
- Perilaku tidak skala 3 (sedang)
- berikan kesempatan
tepat ditingkatkan ke
untuk bertanya
- Kurang sakala
Edukasi
pengetahuan 5(meningkat)
- Jelaskan faktor
- kemampuan
resiko yang dapat
menjelaskan
mempengaruhi
pengetahuan
kesehatan
tentang suatu
- jelaskan perilaku
topik dari skala 3
hidup bersih dan
(sedang)
sehat
ditingkatkan ke
- anjurkan strategi
sakala
yang dapat
5(meningkat)
digunakan untuk
- perilaku sesuai meningkatkan
dengan perilaku hidup sehat
pengetahuan dari
skala 3 (sedang)
ditingkatkan ke
sakala
5(meningkat)
- persepsi perilaku
keliru dari skala 3
(sedang)
ditingkatkan ke
sakala
5(meningkat)
-
Ketidak patuhan Setelah dilakukan Dukungan Tanggung
pemeliharaan asuhan keperawatan jawab pada diri(I.13479)
kesehatan tidak komunitas selama 2 Aktivitas :
efektif minggu. Diharapkan Observasi
. Tingkat Kepatuhan - Identifikasi persepsi
remaja dapat remaja terhadap
meningkat dengan kesehatan
kriteria hasil : - monitar remaja
Tingkat Kepatuhan mengenai tanggung
(L.12110) jawab terhadap
- Verbalisasi kesehatan diri
kemampuan sendiri
mematuhi Terapeutik
program - Berikan remaja dan
kesehatan dari ajarkan remaja untuk
skala 3(Sedang) memilih tanggung
ditingkatkan ke jawab kesahatan
skala 5 untuk dirinya sendiri
(Meningkat) - tingkatkan rasa
- verbalisasi tanggung jawab
mengikuti anjuran remaja untuk
dari skala meningkatkan
3(Sedang) kesehatan
ditingkatkan ke - hindari perdebatan
skala 5 atau lawan melawan
(Meningkat dalam promosi
- Resiko masalah kesehatan
kesehatan dari - berikan pengutan
skala 3(Sedang) dan umpan balik
ditingkatkan ke mengenai masalah
skala 5 kesehatan yang
(Meningkat terjadi pada
- perilaku komunitas remaja
mengikuti untuk mengubah
program agar berperilaku
kesehatan dari patuh
skala 3(Sedang) Edukasi
ditingkatkan ke - diskusikan
skala 5 tanggung jawab
(Meningkat terhadap profesi
- perilaku pemberian asuhan
menjalankan - diskusikan
anjuran dari skala konsekuensi tidak
3(Sedang) melaksanakan
ditingkatkan ke tanggung jawab
skala 5
(Meningkat
- tanda dan gejala
penyakit dari
skala 3(Sedang)
ditingkatkan ke
skala 5
(Meningkat
Defisien Setelah dilakukan Pengembangan Kesehatan
kesehatan asuhan keperawatan Masyarakat (I.14547)
komunitas komunitas selama 2 Tindakan
minggu. Diharapkan Observasi
Status kesehatan - Indentivikasi
komunitas dapat masalah isu
meningkat dengan kesehatan yang ada
kriteria hasil : dalam masalah
Status Kesehatan remaja mengenai
komunitas (L.12109) covid -19
- Ketersedian - identifikasi
program kekeuatan dan
promosi patner dalam
kesehatan dari pengembangan
skala 3 (cukup) kesehatan remaja
ditingkatkan ke dicomunitas
skala 4(cukup mengenai Covid
meningkat) -19
- ketersedian - identifikasi
program pemimpin atau
proteksi tokoh yang
kesehatan dari berperan penting
skala 3 (cukup) dalam remaja yang
ditingkatkan ke dapat membimbing
skala 4(cukup remaja
meningkat) Terapeutik
- partisipasi - berikan kesempatan
dalam program remaja dalam
kesehatan dari berpartisipasi
skala 3 (cukup) dalam kegiatan
ditingkatkan ke komunitas dalam
skala 4(cukup pencegahan covid
meningkat) 19
- kepatuhan - libatkan anggita
terhdap standar remaja dalam
kesehatan dari penanganan
skala 3 (cukup) pencegahan covid
ditingkatkan ke 19 dimasyarakat
skala 4(cukup - libatkan remaja
meningkat) dalam kegiatan
- pemantauan sosial untuk
standar pencegahan dan
kesehatan penanganan setiap
komunitas dari program covid 19
skala 3 (cukup) seperti program
ditingkatkan ke jogo tonggo
skala 4(cukup - pertahankan
meningkat) komunikasi yang
- prevensi terbuka dengan
penyakit dari remaja untuk
skala 3 (cukup) menjalin hubungan
ditingkatkan ke yang baik
skala 4(cukup - perkuat komunikasi
meningkat) antara individu dan
kelompok untuk
bermusyawarah
menentukan setiap
program program
penangannan covid
19
- bangun komitmen
agar remaja
mempunyai
motivasi penuh
dalam penanganan
covid 19
- kembangkan
mekanisme dalam
tatanan
lokasimregional
terkaid isu covid 19
PLAN OF ACTION
Masalah Kegiatan Sasaran Waktu Tempat Dana Penanggung
Kesehatan Jawab
Defisien a. Pemberian -
Remaja Edukas
Pengetahuan b.d materi dan
Desa i
Kurang praktek
Tanjungan secara
Informasi penggunaan
RT 01/TW langsu
(00126) masker dan 6
01,Kecama ng
langkah cuci
tan Kragan, ,diloka
tangan
Ketidak Kabupaten si
b. Pendidikan
patuhan Rembang dengan
kesehatan
pemeliharaa memat
tentang
n kesehatan uhi
pengertian
tidak efektif protok
Covid-19,
.b.d Kurang ol
penyebab, cara
Pemahaman kesetan
penularan,
(00188) memak
pencegahan.
ai
c. Mempraktikkan
masker
Defisien penggunaan
,menja
Kesehatan masker yang
ga
Komunitas b.d baik dan benar
jarak
Ketidakcukupan sesuai dengan
dan
sumber daya protokol
cuci
(00215) kesehatan
tangan
d. Mempraktikkan
6 langkah cuci
tangan
e. Pendidikan
kesehatan
tentang Satgas - Silvia
Jogo Tonggo Jauhharotun
yang Nur
diprogramkan - Fina
oleh Bapak Novianti
Gubernur Jawa - Yulvia Diah
Tengah, Ganjar Bekti
Pranowo.
f. Berdiskusi
untuk
menerapkan
jaga
jarak/social
distancing saat
karang taruna
Desa
Kalimalang
menjaga
posko sesuai
dengan
protokol
kesehatan
FORMAT PRE PLANNING KEGIATAN

A. LATAR BELAKANG
Coronavirus adalah kelompok virus yang biasanya terdapat pada binatang.
Terkadang, orang terinfeksi virus-virus ini, yang kemudian menyebar ke orang
lain, seperti SARS-CoV dan MERS-CoV. SARS-CoV dikaitkan dengan
musang, sedangkan MERS-CoV ditularkan oleh unta. Hewan penular
COVID-19 belum bisa dipastikan sampai saat ini.(WHO, 2020)
COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis
coronavirus yang baru ditemukan. Ini merupakan virus baru dan penyakit
yang sebelumnya tidak dikenal sebelum terjadi wabah di Wuhan, Tiongkok,
bulan Desember 2019.(WHO, 2020)
Manifestasi klinis biasanya muncul dalam 2 hari hingga 14 hari setelah
paparan. Tanda dan gejala umum infeksi coronavirus antara lain gejala
gangguan pernapasan akutseperti demam, batuk dan sesak napas. Pada kasus
yang berat dapat menyebabkanpneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal
ginjal, dan bahkan kematian. (Kementerian Kesehatan RI, 2019)
Pada 31 Desember 2019, WHO China Country Office melaporkan kasus
pneumonia yang tidak diketahui etiologinya di Kota Wuhan, Provinsi Hubei,
Cina. Pada tanggal 7 Januari2020, Cina mengidentifikasi pneumonia yang
tidak diketahui etiologinya tersebut sebagaijenis baru coronavirus (novel
coronavirus, 2019- nCoV). Penambahan jumlah kasus 2019-nCoV
berlangsung cukup cepat dan sudah terjadi penyebaran ke luar wilayah Wuhan
dannegara lain. Sampai dengan 26 Januari 2020, secara global 1.320 kasus
konfim di 10 negara dg 41 kematian (CFR 3,1%). Rincian China 1297 kasus
konfirmasi (termasuk Hongkong, Taiwan, dan Macau) dengan 41 kematian
(39 kematian di Provinsi Hubei, 1 kematian di Provinsi Hebei, 1 kematian di
Provinsi Heilongjiang), Jepang (3 kasus), Thailand (4 kasus), Korea Selatan (2
kasus), Vietnam (2 kasus), Singapura (3 kasus), USA (2 kasus), Nepal (1
kasus), Perancis (3 kasus), Australia (3 kasus). Diantara kasus tersebut, sudah
ada beberapa tenaga kesehatan yang dilaporkan terinfeksi. Sampai dengan
24 Januari 2020, WHO melaporkan bahwa penularan dari manusia ke manusia
terbatas (pada kontak keluarga) telah dikonfirmasi di sebagian besar Kota
Wuhan, China dan negara lain. (Kementerian Kesehatan RI, 2019)
Tanda-tanda dan gejala klinis yang dilaporkan sebagian besar adalah
demam, dengan beberapa kasus mengalami kesulitan bernapas, dan hasil
rontgen menunjukkan infiltratpneumonia luas di kedua paru-paru. Menurut
hasil penyelidikan epidemiologi awal, sebagianbesar kasus di Wuhan memiliki
riwayat bekerja, menangani, atau pengunjung yang seringberkunjung ke Pasar
Grosir Makanan Laut Huanan. Sampai saat ini, penyebab penularan masih
belum diketahui secara pasti.(Kementerian Kesehatan RI, 2019).
Berdasarkan data yang di peroleh dari pengkajian yang dilakukan melalui
google form pada masyarakat Desa Kalimalang, Kelurahan Mertoyudan, Kab.
Magelang. Didapatkan data bahwa masyarakat Desa Kalimalang masih belum
mengetahui COVID-19 karena kurang terpapar informasi. Sehingga kelompok
PBL 2B menyusun intervensi dan kegiataan yaitu Pendidikan Kesehatan
Mengenai COVID-19 dan Jogo Tonggo.

B. TUJUAN
1. Umum
Meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai COVID-19

2. Khusus
- Meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai apa itu COVID-19
- Meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai penyebab COVID-19
- Meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai tanda dan gejala
COVID-19
- Meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai cara penularan
COVID- 19
- Meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai pencegahan COVID-19
- Meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai program Jogo Tonggo
C. SASARAN
Masyarakat Desa Kalimalang, Kelurahan Mertoyudan, Kab. Magelang
(Agregat dewasa dan remaja)

D. WAKTU DAN
TEMPAT Hari :
Rabu Tanggal :
Jam :
Tempat : Dirumah masing-
masing Metode :

E. PENGORGANISASIAN ACARA
1. Moderator : Siti Mariatul Kiftiah
2. Pemateri :
F. DESKRIPSI KERJA PANITIA
1. Moderator : Memandu jalannya acara
2. Pemateri : Menyampaikan dan memaparkan/ menjelaskan materi
3. Penjawab : Menjawab pertanyaan yang diberikan oleh audience
4. Fasilitator : Melakukan evaluasi kegiatan
5. Notulen : Menulis hasil jalannya acara
6. Operator : Menyiapkan media yang akan diberikan pada audience

G. Media dan alat


- PPT : 2 PPT yaitu Materi 1 : COVID-19 dan Materi 2 : Jogo Tonggo
- Leaflet
- Video
- Laptop/ Handphone

H. Setting tempat
Kegiatan dilakukan secara online

I. Susunan acara
NO SUSUNAN KEGIATAN WAKTU

1. Pembukaan 5 Menit

2. Penayangan Video 5 Menit

3. Pemaparan Materi 1 15 Menit

4. Pemaparan Materi 2 15 Menit

5. Diskusi 10 Menit

6. Evaluasi 5 Menit

7. Penutup 5 Menit
Foto bersama

J. Proses kegiatan
1. Pembukaan
2. Penayangan Video
3. Pemaparan Materi
4. Diskusi
5. Evaluasi
6. Penutup

K. Evaluasi
1. Struktur
Kelompok bertugas sesuai dengan perannya masing- masing dan saling
bekerja sama.
2. Proses
Kegiatan berjalan dengan baik sesuai dengan proses kegiatan dan susunan
acara yang telah dirancang. Ada beberapa kendala atau masalah yaitu :
- Masyarakat ada yang belum bisa mengikuti kegiatan ini karena
terkendala pada kuota, handphone, dan aplikasi. Sehingga solusinya,
kelompok mengirimkan materi dan media pendidikan kesehatan ke
group Whatsapp dan membuka sesi diskusi apabila ada yang ingin
bertanya atau ada yang ingin didiskusikan.
- Dalam proses kegiatan, walaupun dari awal sudah dibacakan aturan
dalam kegiatan oleh moderator namun ada beberapa audience yang
melanggar. Namun masih bisa dikondisikan.
Kegiatan berjalan lancar, beberapa kendala tersebut wajar terjadi dalam
kondisi pandemic ini karena semua serba online. Semua bisa dikondisikan
dan acara dapat diselesaikan.
3. Hasil
Acara terselenggara dengan lancar dan audience terlihat antusias dan
semangat sekali.
Dalam sesi diskusi ada 5 penanya dengan pertanyaan yang sangat menarik
dan dapat dijawab dengan baik oleh penjawab. Kemudian dalam sesi
evaluasi, audience juga dapat menjawab dengan baik, sehingga dapat
disimpulkan bahwa audience menerima materi yang telah disampaikan.
PENUTUP

1. KESIMPULAN

Coronavirus adalah virus RNA dengan ukuran partikel 120-160 nm. Virus
ini utamanya menginfeksi hewan, termasuk diantaranya adalah kelelawar dan
unta. Corona virus merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit
ringan sampai berat, seperti common cold atau pilek dan penyakit yang serius
seperti MERS dan SARS. Sub-family virus corona dikategorikan kedalam empat
genus; α, β, ү, danan ō.

Untuk pemeriksaan virus covid-19 ini bisa dilakukan dengan


pemeriksaaan labolatorium, pencitraan dengan foto thoraks, serta pemeriksaan
diagnostik.

Cara penularan Menurut WHO, ketika seseorag yang menderita Covid-19


batuk atau bernapas, mereka melepaskan seperti tetesan cairan yang juga terdapat
virus corona. Kemudian tetesan atau cairan itu jatuh pada permukaan dan benda
didekatnya seperti meja, atau telepon. Orang dapat terpapar atau terinfeksi Covid-
19 dengan menyentuh permukaan atau benda yang terkontaminasi tersebut dan
kemudian menyentuh mata, hidung atau mulut sehingga orang tersebut dapat
tertular virus covid- 19.

Untuk pencegahan dari covid-19 dapat melakukan pencegahan level


individu (Upaya kebersihan personal dan rumah, peningkatan imunitas dan
mengendalikan komorbid) untuk pencegahan level masyarakat (Sosial distancing,
menerapkan etika batuk dan bersin

2. SARAN

Dalam masa pandemi seperti ini sebaiknya masyarakat jangan panik,


merasa khawatir atau takut adalah hal yang wajar namun jangan sampai
berlebihan . Untuk menghindari perasaan tersebut bisa dibicarakan dengan orang
terdekat karena dengan membicarakan perasaan anda dengan orang terdekat dapat
mengurangi keresahan yang
dirasakan tetap melakukan aktifitas dengan memperhatikan protokol kesehatan,
seperti jaga jarak atau social distancing, menggunakan masker baik yang sedang
sakit maupun yang sehat, rajin mencuci tangan jika tidak memungkinkan atau
tidak tersedia tempat cuci tangan dapat menggunakan handsanitizer, terapkan pola
hidup sehat dengan mengkonsumsi buah, sayur, vitamin dan berolahraga secara
teratur.

Segera hubungi pelayanan kesehatan ketika muncul gejala atau tanda –


tanda covid-19 . Untuk mengurangi kecemasan batasi waktu menonton berita
yang meresahkan selalu berfikir positif namun tetap waspada.

Ikuti aturan pemerintah untuk tidak keluar rumah untuk memutuskan


rantai penyebaran covid 19 karena dengan dirumah aja kita dapat membantu
tenaga medis untuk tidak menambah penyebaran covid 19.
DAFTAR PUSTAKA

Gloria M.Bulechek, Howard K.Butcher, Joanne M.Dochterman, C. M. W.


(2013). Nursing Interventions Classification (NIC) Edisi Bahasa
Indonesia (6th ed.). Indonesia: Elseiver Inc.

Kemenkes RI. (2020). PMK-No.9-Th-2020_Pedoman-Pembatasan-Sosial-


Berskala- Besar-Dalam-Penanganan-COVID-19.pdf.

Kementrian Dalam Negri. (2013). Pedoman Umum Menghadapi Pandemi Covid 19.
Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–
1699. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004

Lam, N., Muravez, S. N., & Boyce, R. W. (2015). A comparison of the Indian
Health Service counseling technique with traditional, lecture-style
counseling. In Journal of the American Pharmacists Association (Vol. 55).
https://doi.org/10.1331/JAPhA.2015.14093

PPNI. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI). In


Cetakan III (Revisi) (1st ed.). Jakarta: DPP PPNI.

PPNI. (2018a). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI). In Cetakan II


(1st ed.). Jakarta: DPP PPNI.

PPNI. (2018b). Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI). In Cetakan II


(1st ed.). Jakarta: DPP PPNI.

Sue Moorhead, Marion Johnson, Meridean L.Maas, E. S. (2013). Nursing


Outcomes Classification (NOC) Pengukuran Outcomes Kesehatan Edisi
Bahasa Indonesia (5th ed.). Indonesia: Elseiver Inc.

Susilo, A., Rumende, C. M., Pitoyo, C. W., Santoso, W. D., Yulianti, M., Sinto, R.,
… Cipto, R. (2020). Coronavirus Disease 2019 : Tinjauan Literatur
Terkini Coronavirus Disease 2019 : Review of Current Literatures.
Jurnal Penyakit Dalam Indonesia, 7(1), 45–67.
T.Heather Herdman, S. K. (2018). NANDA-I Diagnosis Keperawatan Definisi
dan Klasifikasi 2018-2020 (11th ed.). Jakarta: EGC.

Tim Kerja Kementerian Dalam Negeri. (2013). Pedoman Umum Menghadapi


Pandemi Covid-19 Bagi Pemerintah Daerah : Pencegahan,
Pengendalian, Diagnosis dan Manajemen. Journal of Chemical
Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.
https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004

Wang, Z., Qiang, W., & Ke, H. (2020). A Handbook of 2019-nCoV Pneumonia
Control and Prevention. Hubei Science and Technology Press, 1–108.

Yuliana. (2020). Corona virus diseases (Covid -19); Sebuah tinjauan literatur.
Wellness and Healthy Magazine, 2(1), 187–192.

Anda mungkin juga menyukai