Anda di halaman 1dari 6

WOC

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH


EFUSI PLEURA

OLEH :

1. Argatama Angening D.P S.Kep


2. Tri Utami S.Kep

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
2021
WOC Prenatal

Perubahan Fisik dan Hurmonal pada usia kehamilan 25-38


minggu
Perubahan psikologi pada usia kehamilan 25-38 minggu

Prenatal adalah dimulai pada saat terjadinya Factor yang mempengaruhi


TahapPerkembangan Prenatal
proses konsepsi, yakni pertemuan antara sperma perkembagan prenatal
TM1
dan ovum hingga berakhir pada saat bayi 1. Tahap Germinal
TM2 1. Kesehatan Ibu
dilahirkan. Masa ini berlangsung antara 180 2. Tahap Embriotik
TM3 2. Gizi Ibu
sampai 344 hari lamanya 3. TahapFutus/Janin
3. Obat-obatan
4. Tingkat stress ibu

Pembesaran Uterus
Penekanan kandung kemih

Perubahan titik Penempatan beban Penekanan perut


Ketidakseimbangan oleh diagframa
pusat, gaya berat pada punggung Penekanan Timbul perasaa realistis
fosfor,penurunan
kalsium kandung kemih ibu untukpersiapan
melahirkan
Sesak
Postur menekan Nyeri punggung
ulnar, median Frekuensi
Intoleransi berkemih Orientasipada rasa sakit,
Ativitas luka persalinan,
Gangguan rasa kesehatan bayi
nyaman (D.0074) (D.0056)
Kram kaki Gangguan
Eliminasi : Urine
Cemas, kwatir

Gangguan Pola
Ansietas
Tidur
No Diagnosa Keperawatan SLKI SIKI
1. Gangguan rasa nyaman (D.0074) Status Kenymanan (L.08064) Perawatan Kenyamanan (I. 08245)
Aktivitas -aktivitas :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x 24
Definisi : perasaan kurang senang, lega 1. Identifikasi gejala yang tidak menyenangkan
jam diharapkan sstatus kenyamanan pasien meningkat2. Berikan posisi yang nyaman
dan sempurna dalam dimensi fisik,
dengan kriteria hasil : 3. Ciptakan lingkungan yang nyaman
psikososial, lingkungan dan social.
1. Kesejahteraan fisi dari skala 2 (cukup menurun)4. Berikan pemijatan
ditingkatkan menjadi skala 4 (Cukup Meningkat 5. Dukung keluarga dan pengasuh terlibat dalam terapi/
pengobatan
2. Kesejahteraan psikologis dari skala 2 (cukup 6. Diskusikan mengenai situasi dan pilihan terapi/ pengobatan
menurun) ditingkatkan menjadi skala 4 (Cukup yang diinginkan
Meningkat 7. Ajarkan terapi relaksasi
3. Keluhan tidak nyaman dari skala 2(Cukup 8. Ajarkan Latihan pernapasan
meningkat) ditingkatkan menjadi skala 4(Cukup
menurun)
4. Gelisah dari skala 2(Cukup meningkat)
ditingkatkan menjadi skala 4(Cukup menurun)
5. Mual dari skala 2(Cukup meningkat) ditingkatkan
menjadi skala 4(Cukup menurun)
6. Postur tubuh dari skala 2 (Cukup memburuk)
ditingkatkan menjadi skala 4 (Cukup membaik)
7. Pola tidur dari skala 2 (Cukup memburuk)
ditingkatkan menjadi skala 4 (Cukup membaik)
2. Gangguan Eliminasi Urine Eliminasi Urine (L.04034) Manajemen Jalan Nafas (I.01011)
Definisi : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x 24 Aktivitas – aktivitas :
jam diharapkan eliminasi urin membaik dengan 1. Monitor pola nafas(frekuensi, kedalaman, usaha nafas)
kriteria hasil : 2. Monitor bunyi nafas tambahan (mis. Gurgling, mangi,
1. Sensasi Berkemih dari skala 2 (cukup menurun) wheezing, ronki kering)
ditingkatkan menjadi skala 4 (Cukup Meningkat 3. Monitor sputum
2. Desakan Berkemih dari skala 2(Cukup 4. Pertahankan kepatenan jalan nafas dengan head-tilt dan
meningkat) ditingkatkan menjadi skala 4(Cukup
chin-lift
menurun)
3. Distensi kandung kemih dari skala 2(Cukup 5. Posisikan semi fowler
meningkat) ditingkatkan menjadi skala 4(Cukup 6. Berikan minum hangat
menurun) 7. Lakukan fisioterapi dada
4. Berkemih tidak tuntas dari skala 2(Cukup 8. Lakukan penghisapan lender kurang dari 15 detik
meningkat) ditingkatkan menjadi skala 4(Cukup 9. Berikan oksigen
menurun)
5. Mengompol dari skala 2(Cukup meningkat) 10. Anjurkan asupan cairan 2000ml/hari
ditingkatkan menjadi skala 4(Cukup menurun) 11. Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspetoran jika
6. Frekueni BAK dari skala 2 (Cukup memburuk) diperlukan
ditingkatkan menjadi skala 4 (Cukup membaik)
7. Karakteristik urin) dari skala 2 (Cukup
memburuk) ditingkatkan menjadi skala 4 (Cukup
membaik)

3. Gangguan pola Tidur Pola Tidur (L. 05045) Dukungan Tidur (I. 05174)
Definisi : Setelah dilakukan Tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam Aktivitas – aktivitas :
Gangguan kualitas dan kuantitas waktu tidur diharapkan pola tidur pasien dapat teratasi dengan kriteria 1. Identifikasi pola aktivitas dan tidur
akibat factor eksternal hasil : 2. Identifikasi factor pengganggu tidur (fisik dan/ psikologis)
1. Keluhan sulit tidur meningkat dari 3 (sedang) menjadi 3. Identifikasi makanan dan minuman yang mengganggu tidur
4 (cukup meningkat) (mis. Kopi, tej, alcohol, makan mendekati waktu tidur, minum
2. Keluhan sering terjaga meningkat dari 3 (sedang) banyak air sebelum tidur)
menjadi 4 (cukup meningkat) 4. Identifikasi obat tidur yang dikonsumsi
3. Keluhan tidak puas tidur meningkat dari 3 (sedang) 5. Modifikasi lingkungan (mis. Pencahayaan, kebisingan, suhu,
menjadi 4 (cukup meningkat) matras, dan tempat tidur)
4. Keluhan istirahat tidak cukup meningkat dari 3 6. Batasi waktu tidur siang jika perlu
(sedang) menjadi 4 (cukup meningkat) 7. Lakukan prosedur untuk meningkatkan kenyamanan (mis. Pijat,
pengaturan posisi, terapi akupresure)
8. Jelaskan pentingnya tidur cukup selama sakit
9. Ajarkan relaksasi otot autogenic atau cara nonfarmakologi
lainnya
4. Ansietas (D.0080) Tingkat Ansietas (L. 09093) Reduksi Ansietas (I. 09314)
Definisi : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x 24 Aktivitas – aktivitas :
Kondisi emosi dan pengalaman subjektif
jam diharapkan tingkat ansietas pasien dapat menurun 1. Identifikasi saat tingkat ansietas berubah (mis. Kondisi,
individu terhadap objek yang tidak jelas dan
spesifik akibat antisipasi bahaya yang dengan kriteria hasil : waktu, stresor)
memungkinkan individu melakukan tindakan 1. Perilaku gelisah dari 3 (sedang) menjadi 5 (menurun) 2. Identifikasi kemampuan mengambil keputusan
untuk menghadapi ancaman 2. Tremor dari 3 (sedang) menjadi 5 (menurun) 3. Monitor tanda – tanda ansietas (verbal dan nonverbal)
3. Pucat dari 3 (sedang) menjadi 5 (menurun) 4. Ciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan
kepercayaan
5. Pahami situasi yang membuat ansietas
6. Motivasi mengidentifikasi situasi yang memicu kecemasan
7. latih kegiatan pengalihan untuk mengurangi ketegangan
5. Intoleransi Aktivitas (D.0056) Tingkat keletihan (L.05046) Manajemen Energi (I.05178)
Definisi : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x 24 Aktivitas – aktivitas :
Ketidakcukupan energy untuk melakukan jam diharapkan tingkat keletihan pasien dapat menurun 1. Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan
aktivitas sehari-hari dengan kriteria hasil: kelelahan
1. Verbalisasi kepulihan energy meningkat dari 3 2. Monitor kelelahan fisik dan emosional
(sedang) menjadi 4 (cukup meningkat) 3. Monitor pola dan jam tidur
2. Tenaga meningkat dari 3 (sedang) menjadi 4 4. Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama melakukan
(cukup meningkat) aktivitas
3. Kemampuan melakukan aktivitas rutin meningkat 5. Lakukan latihan rentang gerak pasif dan atau aktif
dari 2 (cukup menurun) menjadi 3 (sedang) 6. Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan gejala
4. Verbalisasi lelah menurun dari 3 (sedang) menjadi kelelahan tidak berkurang
4 (cukup menurun)
5. Lesu menurun dari 3 (sedang) menjadi 4 (cukup
menurun)
6. Sakit kepala menurun dari 3 (sedang) menjadi 4
(cukup menurun)
7. Frekuensi nafas menurun dari 3 (sedang) menjadi 4
(cukup menurun)
8. Pola nafas membaik dari 3 (sedang) menjadi 4
(cukup membaik)
DAFTAR PUSTAKA

Nahas, Meguid, EL & Adeera Levin. 2010. Chronic Kidney Disease : A Partical Guide to
Understanding and management. USA : Oxford University Press

Price, S & Wilson, L. 2006. Patofisologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Edisi 6.
Jakarta : EGC

Smeltzer, S.C & Bare, B.G. 2014. Buku Ajar Keperawatan medical Bedah. Edisi 8 Vol 2.
Jakarta. EGC

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (1st ed.).
Jakarta: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia. Retrieved
from http://www.inna-ppni.or.id

Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (I).
Jakarta. Retrieved from http://www.inna-ppni.or.id

Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi
dan Kriteria Hasil Keperawatan (1st ed.). Jakarta: Dewan Pengurus Pusat
Persatuan Perawat Nasional Indonesia. Retrieved from http://www.innappni.or.id

Anda mungkin juga menyukai