Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

Makalah ini saya buat untuk memenuhi tugas pend.pancasila dan kewarganegaraan

Dosen Pengampu :Drs.HAIKAL,MM

PERATURAN PERUNDANG UNDANGAN

Disusun oleh;
AMARUDIN (231140033)

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYA’RIAH DAN BISNIS


FAKULTAS SYA’RIAH
UNIVERSITAS MA’ARIF LAMPUNG
2024
DAFTAR ISI

BAB I...............................................................................................................................................3
PEDAHULUAN.............................................................................................................................3
A.Latar Belakang Masalah.......................................................................................................3
BAB II.............................................................................................................................................4
PEMBAHASAN.............................................................................................................................4
A.Pengertian Peraturan Perundang-undangan.....................................................................4
B.Asas-asas Pembentukan Perundang-undangan yang diatur dalam UU No. 10 tahun
2004..............................................................................................................................................4
C.Landasan Dalam Peraturan Perundang-undangan............................................................6
1.Landasan Filosofis...............................................................................................................7
2.Landasan yuridis.................................................................................................................7
3.Landasan sosiologis.............................................................................................................7
4.Landasan politis...................................................................................................................7
D.Sumber hukum dalam peraturan perundang-undangan...................................................7
1.Formil...................................................................................................................................7
2.Materiil.................................................................................................................................8
E.Pmbentukan peraturan perundang-undangan....................................................................8
F.Tata urutan peraturan perundang-undangan.....................................................................8
KESIMPULAN............................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................13
BAB I
PEDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Hukum mempunyai pengertian yang beraneka ragam, dari segi macam, aspek dan ruang
lingkup yang luas sekali cakupannya. Kebanyakan para ahli hukum mengatakan tidak mungkin
menbuat suatu definisi tentang apa sebenarnya hukum itu Hukum memiliki ruang lingkup dan
aspek yang luas. Hukum dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan, disiplin, kaidah, tata hukum,
petugas (hukum), keputusan penguasa, proses pemerintahan, perilaku yang ajeg atau sikap tindak
yang teratur dan juga sebagai suatu jalinan nilai-nilai. Hukum juga merupakan bagian dari
norma, yaitu norma Hukum atau ilmu hukum adalah suatu sistem aturan atau adat yang secara
resmi dianggap mengikat dan dikukuhkan oleh penguasa, pemerintah atau otoritas melalui
lembaga atau institusi hukum.
Untuk mendapatkan sumber-sumber tata hukum di Republik Indonesia, yang berkaitan
dengan sistem pemerintahan, dalam hal ini terutama sistem pemerintahan pusat. Dan hukum di
Indonesia juga di kenal dengan tata perundang-undangan yaitu suatu susunan peraturan yang di
buat oleh pihak yang berwenang. Bahwapembentukan peraturan perundang-undangan
merupakan suatu syarat dalam rangka pembentukan hukum nasional yang hanya dapat terwujud
apabila dengan cara metode yang baku, pasti dan yang mengikat semua lembaga yang
berwenang membuat peraturan perundang-undangan.
BAB II
PEMBAHASAN

A.Pengertian Peraturan Perundang-undangan

Peraturan Perundang-undangan adalah peraturan tertulis yang dibentuk oleh


lembaga negara atau pejabat yang berwenang dan mengikat secara umum.Peraturan
perundang-undangan mulai di kenal dan tumbuh sejak saat berkembangnya organisasi, ada
yang memiliki kekuasaan dan kewenangan tertinggi dan untuk menguasai dan mengatur
kehidupan masyarakat yang disebut Negara. Jadi dapat dikatakan peraturan perundang-
undangan tidak lain adalah perwujudan kekuasaan dan kehendak yang berkuasa yang
berbentuk hukum. Perkembangan peranan bahwa peraturan perundang-undangan pun di
dorong pula oleh adanya badan-badan kenegaraan yang khusus berwenang dalam
membentuk peraturan perundang-undangan baik di tingkat pusat maupun daerah.

B.Asas-asas Pembentukan Perundang-undangan yang diatur dalam UU No. 10 tahun 2004

Secara implicit:

1.Kejelasan tujuan, Setiap pembentukan peraturan perundang-undangan harus mempunyai


tujuan yang jelas tentang apa yang hendak dicapai.

2.Kelembagaan atau organ pembentuk yang tepat, bahwa setiap jenis Peraturan Perundang-
undangan harus dibuat oleh lembaga/pejabat
Pembentuk Peraturan Perundang-undangan yang berwenang. Peraturan Perundang-
undangan tersebut dapat dibatalkan atau batal demi hukum, apabila dibuat
olehlembaga/pejabat yang tidak berwenang.

3.Kesesuaian antara jenis dan materi muatan, adalah bahwa


dalam Pembentukan Peraturan Perundang-undangan harus benar-benar
memperhatikanmateri muatan yang tepat dengan jenis Peraturan perundang-undangannya.

4.Dapat dilaksanakan, adalah bahwa setiap PembentukanPeraturan Perundang-undangan


harus memperhitungkan efektifitas Peraturan Perundang-undangan tersebut di dalam
masyarakat.

5.Kedayagunaan dan kehasilgunaan, adalah bahwa setiapPeraturan Perundang-undangan


dibuat karena memang benar-benar dibutuhkan danbermanfaat dalam mengatur kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara

6.Kejelasan rumusan, adalah bahwa setiap PeraturanPerundang-undangan harus memenuhi


persyaratan teknispenyusunan PeraturanPerundang-undangan, sistematika dan pilihan kata
atau terminologi, serta bahasahukumnya jelas dan mudah dimengerti, sehingga tidak
menimbulkan berbagai macam
interpretasi dalam pelaksanaannya.

7.Keterbukaan, adalah bahwa dalam proses PembentukanPeraturan Perundang-undangan


mulai dari perencanaan, persiapan, penyusunan, danpembahasan bersifat transparan dan
terbuka. Dengan demikian seluruh lapisanmasyarakat mempunyai kesempatan yang seluas-
luasnya untuk memberikan masukan
dalam proses pembuatan Peraturan Perundang-undangan.

Secara explicit

1.Asas berdasarkan tingkatan hirarki

2.UU tidak dapat diganggu gugat

3.UU yang bersifat khusus mengesampingkan UU yang bersifat secara umum


4.UU tidak bersifat surut

5.UU yang baru mengesampingkan UU yang lama

Sedangkan materi perundang-undangan harus mengandung asas :

1.Pengayoman, Harus dapat memberikan perlindungan dan ketentraman dalam masyarakat.


2.Kemanusiaan, Harus mencerminkan perlindungan terhadap HAM
3.Kebangsaan, Mencerminkan kepribadian bangsa dan menjaga prinsip NKRI
4.Kekeluargaan, Mencerminkan musyawarah mufakat mencapaitujuan
5.Kenusantaraan, Memperhatikan kepentingan seluruh rakyat Indonesia
6.Bhinneka tunggal ika, adalah bahwa Materi Muatan Peraturan Perundang-undangan
harus memperhatikan keragaman penduduk agama, suku dan golongan, kondisi khusus
daerah, dan budaya khususnya yang menyangkut masalah-masalah sensitif dalam
kehidupan. bermasyarakat,berbangsa, dan bernegara.
7.Keadilan, adalah bahwa setiap Materi MuatanPeraturan Perundang-undangan harus
mencerminkan keadilan secaraproporsionalbagi setiap warga negara tanpa kecuali.
8.kesamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan, adalah bahwa setiap Materi
Muatan Peraturan Perundang-undangan tidak boleh berisi hal-hal yang bersifat
membedakan berdasarkan latarbelakang, antara lain, agama, suku, ras, golongan, gender,
atau status sosial.
9.ketertiban dan kepastian hukum, adalah bahwasetiap Materi Muatan Peraturan
Perundang-undangan harus dapat menimbulkanketertiban dalam masyarakat melalui
jaminan adanya kepastian hukum.
10.keseimbangan, keserasian, dan keselarasan, adalahbahwa setiap Materi Muatan
Peraturan Perundang-undangan harusmencerminkankeseimbangan, keserasian, dan
keselarasan, antara kepentingan individu danmasyarakat dengan kepentingan bangsa dan
negara.

C.Landasan Dalam Peraturan Perundang-undangan


Secara garis besar, landasan dalam peraturan perundang-undangan di bedakan menjadi:

1.Landasan Filosofis
Merupakan pandangan atau ide yang menjadi dasar cita-cita sewaktu menuangkan hasrat
dan kebijakan dalam suatu rencana draf peraturan Negara. Jadi kaidah hukum yang di
bentuk harus mencermikan falsafah hidup bangsa itu, sekurang-kurangnya tidak
bertentangan dengan nilai-nilai moral bangsa.

2.Landasan yuridis
Adalah ketentuan hukum yang menjadi dasar hukum bagi pembuatan suatu peraturan. Jadi
peraturan perundangan-undangan harus mempunyai landasan hukum yang terdapat dalam
ketentuan lain yang lebih tinggi derajatnya.

3.Landasan sosiologis
Yaitu suatu landasan peraturan perundang-undangan yang dibuat harus dipahami
masyarakat dan sesuai dengan kenyataan hidup, jadi ketentuan-ketentuannya harus sesuai
dengan keyakinan umum, kesadaran hukum masyarakat, tata nilai dan hukum yang hidup
dalam masyarakat, tata nilai dan hukum yang hidup dalam masyarakat sebagai norma
hukum yang tertuang dalam Undang-undang itu kelak dapat dilaksanakan dengan baik di
masyarakat.

4.Landasan politis
Adalah garis kebijakan politik yang menjadi dasar selanjutnya bagi kebijakan-kebijakan
dan pengarahan ketatalaksanaan pemerintah Negara. Jadi merupakan kebijakan nasional
sebagai arah kebijakan pemerintah yang akan ditempuh selam pemerintahannya kedepan.

D.Sumber hukum dalam peraturan perundang-undangan


1.Formil
Sumber hukum formil adalahsumber hukum yang di kenal dari bentuknya. Karena
bentuknya menyebabkan hukum itu berlaku umum, di ketahui dan ditaati, dapat diartikan
sebagai tempat atau sumber dimana suatu peraturan memperoleh kekuatan hukum hal ini
berkaitan dengan cara atau bentuk yang menyebabkan peraturan itu secara formal berlaku

2.Materiil
Yaitu factor-faktor yang ikut mempengaruhi materi (isi) dari aturan-aturan hukum, atau
tempat darimana hukum itu diambil dan merupakan factor yang membantu pembentukan
hukum.

E.Pmbentukan peraturan perundang-undangan

Adalah proses pembuatan peraturan perundang-undangan yang dasarnya dimulai dari:


1.Perencanaan, instrument perencanaan program pembentukan UU yang disusun secara
berencana, terpadu dan sistematis
2.Persiapan, merupakan proses penyusunan dan perancangan sebuah UU. Pengajuan UU
bisa berasal dari presiden, DPR dan DPD
3.Teknik Penyusunan, yang meliputi penamaan, pembukaan, batang tubuh dan ketentuan
penutup.
4.Pembahasan, pembahasan suatu RUU dilakukan melaui 2 tingkat yaitu
a.Pembicaraan tingkat 1 meliputi: dilakukan rapat komisi, rapat gabungan komisi
b.Pembicaraan tingkat 2 meliputi: dilakukan dalam rapat paripurna DPR RI
5.Pengesahan, Rancangan undang-undang yang telah disetujui bersama oleh Dewan
Perwakilan Rakyat danPresiden,disampaikan oleh pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat
kepadaPresiden untuk disahkanmenjadi Undang-Undang.
6.Pengundangan/penyebar luaskan, Agar setiaporang mengetahuinya,Peraturan Perundang-
undangan harus diundangkan dengan menempatkannya dalam:
a. Lembaran Negara Republik Indonesia
b. Berita Negara Republik Indonesia;
c. Lembaran Daerah; atau
d. Berita Daerah.
F.Tata urutan peraturan perundang-undangan

Di Indonesia, peraturan perundang-undangan itu dibagi atas suatu hierarki


perundangan menurut UU no 10 tahun 2004, yaitu:
1.UUD 1945
Peraturan tertulis yang dibentuk oleh lembaga Negara atau pejabat Negara yang berwenang
dan mengikat secara umum. UUD 1945 adalah hukum dasar dalam peraturan perundang-
undangan.

2.Undang-undang atau Peraturan perundang-undangan adalah suatu bentuk peraturan untuk


melaksanakan undang-undang dasar atau ketetapan MPR yang dibentuk oleh DPR dengan
persetujuan bersama dengan presiden. Yang harus termuat dalam peraturan perundang-
undangan ini adalah
a. Mengatur lebih lanjut ketentuan UUD 1945, meliputi :- HAM
- Hak dan kewajiban warga Negara
- Pelaksanaan dan penegakan kedaulatan Negara serta
pembagian kekuasaan Negara.
- Wilayah dan pembagian daerah
- Kewarganegaraan dan kependudukan
- Keuangan Negara
b. Jika UU yang bersangkutan diperintahkan oleh UUlain untukdiatur dalam UU.
Perpu (Peraturan pemerintah pengganti undang-undang)
Peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh presiden dalam hal ikhwal
kegentingan yang memaksa.
3.Peraturan pemerintah
Peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh presiden untuk menjalankan undang-
undang dengan sebagaimana mestinya.
4.Peraturan presiden
Peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh presiden . Perpres berisi materi yang
diperintahkan oleh UU atau materi untuk melaksanakan peraturan pemerintah.
5.Peraturan daerah
Peraturan perundang-undangan yang dibentuk oleh DPRD dengan persetujuan bersama
kepala daerah. Peraturan dalam tingkat ini dibagi menjadi dua, yaitu :Peraturan daerah
provinsi dan Peraturan daerahkabupaten / kotamadyaPeraturan desa.
Adapun tujuan dari adanya Perda adalah untuk menyelenggarakan otonomi daerah dan
tugas pembantuan.
Berbicara tentang sumber dari segala sumber hukum di Indonesia tentunya tidak akan lepas
dari pancasila yang berperan sebagai demikian karena ia sebagai sumber ideologi dan
filosofis Negara. Jadi seluruh peraturan perundang-undangan yang ada tidak boleh
bertentangan dengan pancasila. Bagitu juga yang berlaku dalam hierarki perundang-
undangan itu sendiri dimana antara satu peraturan yang lebih rendah tidak boleh
bertentangan dengan yang lebih tinggi.
KESIMPULAN

A.Peraturan Perundang-undangan adalah peraturan tertulis yang dibentuk oleh lembaga negara
atau pejabat yang berwenang dan mengikat secara umum.

B.Asas-asas Pembentukan Perundang-undangan yang diatur dalam UU No. 10 tahun 2004


meliputi
1.Kejelasan tujuan
2.Kelembagaan
3.Kesesuaian antara jenis dan materi muatan
4.Dapat dilaksanakan kedayagunaan dan kehasilgunaan
5.Kejelasan rumusan
6.keterbukaan

C.Landasan Dalam Peraturan Perundang-undangan


Landasanfilosofis
Landasan yuridis
Landasan sosiologis
Landasan politis

D.Sumber hukum paraturan perundang-undangan


Formil
Materiil

E.Pembentukan peraturan perundang-undangan


1.Perencanaan
2.Persiapan
3.Teknik penyusunan
4.Pembahasan
5.Pengesahan
6.Pengundangan atau penyebarluasan

F.Tata urutan peraturan perundang-undangan


1.UUD 1945
2.Undang-undang
3.Peraturan pemerintah
4.Peraturan presiden
5.Peraturan daerah
DAFTAR PUSTAKA

Kansil dan kansil, Christine. Hukum Tata Negara Republik Indonesia.(Rineka


Cipta:2008),Jakarta:2008
Undang-undang dasar no 10 tahun 2004
(http://syehaceh.wordpress.com) Di Akses 1 maret 2013
C.S. T. Kansil dan Christine S. T, Hukum Tata Negara Republik Indonesia, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2008), hlmn.36
Undang-undang Dasar Nomor 10 Tahun 2004
Ibid.,hlm.3
Ibid .,hlm.5
(http://syehaceh.wordpress.com) Diakses 1 maret 2013
Ibid.,hlm.49

Anda mungkin juga menyukai