Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

TATA URUTAN PERATURAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN


REPUBLIK INDONESIA

Disusun oleh :

Evi susanti

Fela kusniadi

Honita utami

Hamdan yani

PRODI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM

2022/2023
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu 'alaikumWr.wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang "Tata Urutan Peraturan Perundang-
undangan Republik Indonesia (RI)” dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam
penyusunan makalah ini mungkin ada hambatan, namun berkat bantuan serta dukungan dari
teman-teman dan bimbingan dari dosen pembimbing. Sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membaca makalah ini
dan dapat mengetahui tentang tata urutan peraturan perundang-undangan RI. Kami mohon
maaf apabila makalah ini mempunyai banyak kekurangan, karena keterbatasan penulis yang
masih dalam tahap pembelajaran. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca yang
sifatnya membangun, sangat diharapkan oleh kami dalam pembuatan makalah selanjutnya,
Semoga makalah sederhana ini bermanfaat bagi pembaca maupun kami.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………..

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………….

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………….

A. Latar Belakang………………………………………………………………………
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………...
C. Tujuan……………………………………………………………………………......

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………….
A. Pengertian peraturan perundang-undangan………………………………………….
B. Asas-asas pembentukan perundang-undangan yang diatur dalam UU No.10 tahun
2004
C. Landasan dalam peraturan perundang-undangan…………………………………....

D. Sumber hukum dalam peraturan perundang-undangan……………………………...

E. Pembentukan peraturan perundang-undangan………………………………………

F. Tata urutan peraturan perundang-undangan…………………………………………

BAB III PENUTUP…………………………………………………………………………..


A. Kesimpulan…………………………………………………………………………...
B. Saran.............................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………...
BAB I

PEDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Hukum mempunyai pengertian yang beraneka ragam, dari segi macam, aspek dan ruang
lingkup yang luas sekali cakupannya. Kebanyakan para ahli hukum mengatakan tidak
mungkin menbuat suatu definisi tentang apa sebenarnya hukum itu Hukum memiliki ruang
lingkup dan aspek yang luas. Hukum dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan, disiplin,
kaidah, tata hukum, petugas (hukum), keputusan penguasa, proses pemerintahan, perilaku
yang ajeg atau sikap tindak yang teratur dan juga sebagai suatu jalinan nilai-nilai. Hukum
juga merupakan bagian dari norma, yaitu norma Hukum atau ilmu hukum adalah suatu sistem
aturan atau adat yang secara resmi dianggap mengikat dan dikukuhkan oleh penguasa,
pemerintah atau otoritas melalui lembaga atau institusi hukum.

Untuk mendapatkan sumber-sumber tata hukum di Republik Indonesia, yang berkaitan


dengan sistem pemerintahan, dalam hal ini terutama sistem pemerintahan pusat. Dan hukum
di Indonesia juga di kenal dengan tata perundang-undangan yaitu suatu susunan peraturan
yang di buat oleh pihak yang berwenang. Bahwapembentukan peraturan perundang-undangan
merupakan suatu syarat dalam rangka pembentukan hukum nasional yang hanya dapat
terwujud apabila dengan cara metode yang baku, pasti dan yang mengikat semua lembaga
yang berwenang membuat peraturan perundang-undangan.

B.Rumusan Masalah

1. Apa pengertian peraturan perundang-undangan?

2. Apa saja asas-asas pembentukan perundang-undangan yang diatur dalan UU No. 10


tahun 2004?

3. Apa saja landasan dalan peraturan perundang-undangan?

4. Apa saja sumber hukum dalan peraturan perundang-undangan?

5. Apa saja pembentukan peraturan perundang-undangan?

6. Apa saja tata urutan peraturan perundang-undangan?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa pengertian peraturan perundang-undangan

2. Untuk mengetahui apa saja asas-asas pembentukan perundang-undangan yang diatur


dalan UU No. 10 tahun 2004
3. Agar mengetahui apa saja landasan dalan peraturan perundang-undangan

4. Untuk mengetahui apa saja sumber hukum dalan peraturan perundang-undangan

5. Untuk mengetahui apa saja pembentukan peraturan perundang-undangan

6. Agar mengetahui apa saja tata urutan peraturan perundang-undangan


BAB II

PEMBAHASAN

A.Pengertian  Peraturan Perundang-undangan

Peraturan Perundang-undangan adalah peraturan tertulis yang dibentuk oleh lembaga negara
atau pejabat yang berwenang dan mengikat secara umum.Peraturan perundang-undangan
mulai di kenal dan tumbuh sejak saat berkembangnya organisasi, ada yang memiliki
kekuasaan dan kewenangan tertinggi dan untuk menguasai dan mengatur kehidupan
masyarakat yang disebut Negara. Jadi dapat dikatakan peraturan perundang-undangan tidak
lain adalah perwujudan kekuasaan dan kehendak yang berkuasa yang berbentuk hukum.
Perkembangan peranan bahwa peraturan perundang-undangan pun di dorong pula oleh
adanya badan-badan kenegaraan yang khusus berwenang dalam membentuk peraturan
perundang-undangan baik di tingkat pusat maupun daerah.

B.Asas-asas Pembentukan Perundang-undangan yang diatur dalam UU No. 10 tahun


2004

1. Secara implicit:

a) Kejelasan tujuan, Setiap pembentukan peraturan perundang-undangan harus


mempunyai tujuan yang jelas tentang apa yang hendak dicapai.

b) Kelembagaan atau organ pembentuk yang tepat, bahwa setiap jenis Peraturan


Perundang-undangan harus dibuat oleh lembaga/pejabat
Pembentuk Peraturan Perundang-undangan yang berwenang. Peraturan Perundang-
undangan tersebut dapat dibatalkan atau batal demi hukum, apabila dibuat
olehlembaga/pejabat yang tidak berwenang.

c) Kesesuaian antara jenis dan materi muatan, adalah bahwa


dalam Pembentukan Peraturan Perundang-undangan harus benar-benar
memperhatikanmateri muatan yang tepat dengan jenis Peraturan perundang-
undangannya.

d) Dapat dilaksanakan, adalah bahwa setiap PembentukanPeraturan Perundang-


undangan harus memperhitungkan efektifitas Peraturan Perundang-undangan tersebut
di dalam masyarakat.

e) Kedayagunaan dan kehasilgunaan, adalah bahwa setiapPeraturan Perundang-


undangan dibuat karena memang benar-benar dibutuhkan danbermanfaat dalam
mengatur kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
f) Kejelasan rumusan, adalah bahwa setiap PeraturanPerundang-undangan harus
memenuhi persyaratan teknispenyusunan PeraturanPerundang-undangan, sistematika
dan pilihan kata atau terminologi, serta bahasahukumnya jelas dan mudah dimengerti,
sehingga tidak menimbulkan berbagai macam
interpretasi dalam pelaksanaannya.

g) Keterbukaan, adalah bahwa dalam proses PembentukanPeraturan Perundang-


undangan mulai dari perencanaan, persiapan, penyusunan, danpembahasan bersifat
transparan dan terbuka. Dengan demikian seluruh lapisanmasyarakat mempunyai
kesempatan yang seluas-luasnya untuk memberikan masukan
dalam proses pembuatan Peraturan Perundang-undangan.

2. Secara explicit

a) Asas berdasarkan tingkatan hirarki

b) UU tidak dapat diganggu gugat

c) UU yang bersifat khusus mengesampingkan UU yang bersifat secara umum

d) UU tidak bersifat surut

e) UU yang baru mengesampingkan UU yang lama

Sedangkan materi perundang-undangan harus mengandung asas :

a) Pengayoman, Harus dapat memberikan perlindungan dan ketentraman dalam


masyarakat.

b) Kemanusiaan, Harus mencerminkan perlindungan terhadap HAM

c) Kebangsaan, Mencerminkan kepribadian bangsa dan menjaga prinsip NKRI

d) Kekeluargaan, Mencerminkan musyawarah mufakat mencapaitujuan

e) Kenusantaraan, Memperhatikan kepentingan seluruh rakyat Indonesia

f) Bhinneka tunggal ika, adalah bahwa Materi Muatan Peraturan Perundang-undangan


harus memperhatikan keragaman penduduk agama, suku dan golongan, kondisi
khusus daerah, dan budaya khususnya yang menyangkut masalah-masalah sensitif
dalam kehidupan. bermasyarakat,berbangsa, dan bernegara.
g) Keadilan, adalah bahwa setiap Materi MuatanPeraturan Perundang-undangan harus
mencerminkan keadilan secaraproporsionalbagi setiap warga negara tanpa kecuali.

h) kesamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan, adalah bahwa setiap Materi


Muatan Peraturan Perundang-undangan tidak boleh berisi hal-hal yang bersifat
membedakan berdasarkan latarbelakang, antara lain, agama, suku, ras, golongan,
gender, atau status sosial.

i) ketertiban dan kepastian hukum, adalah bahwasetiap Materi Muatan Peraturan


Perundang-undangan harus dapat menimbulkanketertiban dalam masyarakat melalui
jaminan adanya kepastian hukum.

j) keseimbangan, keserasian, dan keselarasan, adalahbahwa setiap Materi Muatan


Peraturan Perundang-undangan harusmencerminkankeseimbangan, keserasian, dan
keselarasan, antara kepentingan individu danmasyarakat dengan kepentingan bangsa
dan negara.

C.Landasan Dalam Peraturan Perundang-undangan

Secara garis besar, landasan dalam peraturan perundang-undangan di bedakan menjadi:

1.Landasan Filosofis

Merupakan pandangan atau ide yang menjadi dasar cita-cita sewaktu menuangkan hasrat dan
kebijakan dalam suatu rencana draf peraturan Negara. Jadi kaidah hukum yang di bentuk
harus mencermikan falsafah hidup bangsa itu, sekurang-kurangnya tidak bertentangan dengan
nilai-nilai moral bangsa.

2.Landasan yuridis

Adalah ketentuan hukum yang menjadi dasar hukum bagi pembuatan suatu peraturan. Jadi
peraturan perundangan-undangan harus mempunyai landasan hukum yang terdapat dalam
ketentuan lain yang lebih tinggi derajatnya.

3.Landasan sosiologis

Yaitu suatu landasan peraturan perundang-undangan yang dibuat harus dipahami masyarakat
dan sesuai dengan kenyataan hidup, jadi ketentuan-ketentuannya harus sesuai dengan
keyakinan umum, kesadaran hukum masyarakat, tata nilai dan hukum yang hidup dalam
masyarakat, tata nilai dan hukum yang hidup dalam masyarakat sebagai norma hukum yang
tertuang dalam Undang-undang itu kelak dapat dilaksanakan dengan baik di masyarakat.

4.Landasan politis
Adalah garis kebijakan politik yang menjadi dasar selanjutnya bagi kebijakan-kebijakan dan
pengarahan ketatalaksanaan pemerintah Negara. Jadi merupakan kebijakan nasional sebagai
arah kebijakan pemerintah yang akan ditempuh selam pemerintahannya kedepan.

D.Sumber hukum dalam peraturan perundang-undangan

1.Formil

Sumber hukum formil adalahsumber hukum yang di kenal dari   bentuknya. Karena
bentuknya menyebabkan hukum itu berlaku umum, di ketahui dan ditaati, dapat diartikan
sebagai tempat atau sumber dimana suatu peraturan memperoleh kekuatan hukum hal ini
berkaitan dengan cara atau bentuk yang menyebabkan peraturan itu secara formal berlaku

2.Materiil

Yaitu factor-faktor yang ikut mempengaruhi materi (isi) dari aturan-aturan hukum, atau
tempat darimana hukum itu diambil dan merupakan factor yang membantu pembentukan
hukum.

E.Pmbentukan peraturan perundang-undangan

Adalah proses pembuatan peraturan perundang-undangan yang dasarnya dimulai dari:

1.Perencanaan, instrument perencanaan program pembentukan UU yang disusun secara


berencana, terpadu dan sistematis

2.Persiapan, merupakan proses penyusunan dan perancangan sebuah UU. Pengajuan UU bisa
berasal dari presiden, DPR dan DPD

3.Teknik Penyusunan, yang meliputi penamaan, pembukaan, batang tubuh dan ketentuan
penutup.

4.Pembahasan, pembahasan suatu RUU dilakukan melaui 2 tingkat yaitu

a.Pembicaraan tingkat 1 meliputi: dilakukan rapat komisi, rapat gabungan komisi

b.Pembicaraan tingkat 2 meliputi: dilakukan dalam rapat paripurna DPR RI

5.Pengesahan, Rancangan undang-undang yang telah disetujui bersama oleh Dewan


Perwakilan Rakyat danPresiden,disampaikan oleh pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat
kepadaPresiden untuk disahkanmenjadi Undang-Undang.

6.Pengundangan/penyebar luaskan, Agar setiaporang mengetahuinya,Peraturan Perundang-


undangan harus diundangkan dengan menempatkannya dalam:
a. Lembaran Negara Republik Indonesia

b. Berita Negara Republik Indonesia;

c. Lembaran Daerah; atau

d. Berita Daerah.

F.Tata urutan peraturan perundang-undangan

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-


undangan.

Berdasarkan ketentuan dalam Undang-Undang ini, jenis dan hierarki peraturan perundang-
undangan Republik Indonesia adalah sebagai berikut :

1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945

UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah hukum dasar (konstitusi) yang
tertulis yang merupakan peraturan negara tertinggi dalam tata urutan Peraturan
Perundang-undangan nasional.

2) Ketetapan MPR

Ketetapan MPR merupakan putusan MPR yang ditetapkan dalam sidang MPR, yang
terdiri dari 2 (dua) macam yaitu :

 Ketetapan yaitu putusan MPR yang mengikat baik ke dalam atau keluar majelis,

 Keputusan yaitu putusan MPR yang mengikat ke dalam majelis saja.

3) UU/Perppu

 Undang-Undang (UU) adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk oleh


Dewan Perwakilan Rakyat dengan Persetujuan bersama Presiden.

 Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) adalah Peraturan


Perundang-undangan yang ditetapkan oleh Presiden dalam hal ihwal kegentingan
yang memaksa, dengan ketentuan : Perppu diajukan ke DPR dalam persidangan
berikut; DPR dapat menerima/menolak Perppu tanpa melakukan perubahan; Bila
disetujui oleh DPR, Perrpu ditetapkan menjadi Undang-Undang; Bila ditolak oleh
DPR, Perppu harus dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

4) Peraturan Presiden
Peraturan Presiden (Perpres) adalah Peraturan Perundang-undangan yang ditetapkan oleh
Presiden untuk menjalankan perintah Peraturan Perundang-undangan yang lebih tinggi
atau dalam menyelenggarakan kekuasaan pemerintahan.

5) Peraturan Daerah Provinsi

Peraturan Daerah (Perda) Provinsi adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk


oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi dengan persetujuan Gubernur.

6) Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.

Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten/Kota adalah Peraturan Perundang-undangan yang


dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota dengan persetujuan
Bupati/Walikota.
KESIMPULAN

A.Peraturan Perundang-undangan adalah peraturan tertulis yang dibentuk oleh lembaga


negara atau pejabat yang berwenang dan mengikat secara umum.

B.Asas-asas Pembentukan Perundang-undangan yang diatur dalam UU No. 10 tahun 2004


meliputi

1.Kejelasan tujuan

2.Kelembagaan

3.Kesesuaian antara jenis dan materi muatan

4.Dapat dilaksanakan kedayagunaan dan kehasilgunaan

5.Kejelasan rumusan

6.keterbukaan

C.Landasan Dalam Peraturan Perundang-undangan

ØLandasanfilosofis

ØLandasan yuridis

ØLandasan sosiologis

ØLandasan politis

D.Sumber hukum paraturan perundang-undangan

ØFormil

ØMateriil

E.Pembentukan peraturan perundang-undangan

1.Perencanaan

2.Persiapan

3.Teknik penyusunan
4.Pembahasan

5.Pengesahan

6.Pengundangan atau penyebarluasan

F.Tata urutan peraturan perundang-undangan

1.UUD 1945

2.ketetapan MPR

3. UU/Perppu

4.Peraturan presiden

5.Peraturan daerah provinsi

6.Peraturan daerah kabupaten/kota


DAFTAR PUSTAKA

Kansil dan kansil, Christine. Hukum Tata Negara Republik Indonesia.(Rineka


Cipta:2008),Jakarta:2008

malangkota.go.id .Tata urutan peraturan perundang-undangan di Indonesia

https://hukum.malangkota.go.id/tata-urutan-peraturan-perundang-undangan-di-indonesia/

C.S. T. Kansil dan Christine S. T, Hukum Tata Negara Republik Indonesia, (Jakarta:
Rineka Cipta, 2008), hlmn.36

Anda mungkin juga menyukai