Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA

Untuk memenuhi tugas mata kuliah perancangan perundang-undangan


Dosen pengampuh Dr. RUDDY ROY WATULINGAS SH, MH

Disusun Oleh :
Kezia Deblouwe Miranda Kambey
Katja Darisa Jeremia londok
Wasti Mandacan Eklendro Anes
Marviane Kakombohe Kreisyen repi
Leidy Monalu Indah mawikere
Gratia Kosasih Rahel kowaas
Ferdinan Mawuntu Ida Dwityatama
Gloryia Poluan Ridwan Wumu
Fidelia Paresa Jhonatan Pangkong

UNIVERSITAS SAM RATULANGI


FAKULTAS HUKUM
KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. atas segala rahmat-
Nya sehingga makalah yang berjudul “PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN DI INDONESIA” untuk memenuhi mata kuliah Perancangan
Peundang-undangan dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan
terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik pikiran maupun materi.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan


dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar
makalah ini bisa pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan


dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................ i
DAFTAR ISI............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................... 1
A. Latar Belakang.............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah......................................................................................... 2
C. Tujuan........................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................... 3
A. Sistem Peraturan Perundang-undangan Indonesia........................................ 3
a. Tujuan pembentukan peraturan perundang-undangan............................. 4
b. Tiga landasan peraturan perundang-undangan......................................... 5
B. Hierarki peraturan perundang-undangan indonesia......................................6
a. Perbedaan peraturan tertulis dan peraturan tidak tertulis........................ 7
b. Peraturan pemerintah................................................................................ 8
BAB III PENUTUP................................................................................................. 11
A. Kesimpulan.................................................................................................. 11
B. Saran............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. 13

ii
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia merupakan
penjabaran dari nilai-nilai dasar Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945
sebagai alat untuk mencapai tujuan nasional, sehingga dapatlah dikatakan bahwa
yang menjadi landasan Peraturan Perundang-undangan Negara Indonesia ialah
ideologi Pancasila sebagai landasan idil berdasarkan pada konstitusional.

Perlu diketahui bahwa Undang-Undang merupakan salah satu jenis


peraturan perundang-undangan. Selain undang-undang, terdapat jenis peraturan
perundang-undangan yang lain termasuk UUD 1945, Tap MPR, Perpu, Perpres,
Perda. Akan tetapi yang pasti, dalam penyusunan peraturan perundang-undangan
harus menggunakan bahasa yang tunduk pada kaidah tata Bahasa Indonesia, baik
yang berkenaan dengan pembentukan kata, penyusunan kalimat, teknik penulisan,
maupun pengejaannya.

Perundang-undangan adalah peraturan tertulis yang dibentuk oleh lembaga


negara atau pejabat berwenang dan mengikat secara umum. Yang termuat dalam
peraturan perundang-undangan antara lain mekanisme hubungan antarwarga
negara, antara warga negara dan negara, antara warga negara dengan beragam
tugas pemerintah pusat dan daerah, serta antar lembaga negara.

Oleh karenanya, peraturan perundang-undangan berlaku untuk seluruh hak


dan kewajiban warga negara Indonesia tanpa terkecuali. Peraturan perundangan
disusun untuk mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara. Maka seluruh warga
negara wajib menaati peraturan perundang-undangan. Adapun untuk peraturan
perundang-undangan memiliki beberapa karakteristik, diantaranya yaitu:

1. Peraturan perundang-undangan berwujud peraturan tertulis.


2. Peraturan perundang-undangan dibentuk, ditetapkan, dan di keluarkan oleh
lembaga negara atau pejabat yang berwenang baik di tingkat pusat maupun
didaerah.
3. Peraturan perundang-undangan berisi aturan pola tingkah laku atau norma
hukum.

1
4. Peraturan perundang-undangan mengikat secara umum dan menyeluruh1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sistem peraturan perundang-undangan indonesia?
2. Bagaimana hierarki peraturan perundang-undangan indonesia?

C. Tujuan
1. Megetahui dan memahami sistem peraturan perundang-undangan
indonesia
2. Mengetahui dan memahami hierarki peraturan perundang-undangan
indonesia

1
https://dosenppkn.com/contoh-peraturan-pemerintah/?ssp=1&setlang=en-
ID&safesearch=moderate

2
BAB II PEMBAHASAN
A. Sistem Peraturan Perundang-undangan Indonesia
Sistem perundang-undangan di Indonesia hanya dikenal dengan satu nama
jenis undang-undang, yakni keputusan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan
Rakyat Republik Indonesia (“DPR”), dengan persetujuan Presiden, dan disahkan
Presiden. Selain itu, tidak terdapat undang-undang yang dibentuk oleh lembaga
lain. Dalam pengertian lain, undang-undang dibuat oleh DPR. Hal tersebut
tercantum dalam Pasal 20 UUD 1945 yang berbunyi:

a. Dewan Perwakilan Rakyat memegang kekuasaan membentuk undang-


undang.
b. Setiap rancangan undang-undang dibahas oleh Dewan Perwakilan
Rakyat dan Presiden untuk mendapat persetujuan bersama.
c. Jika rancangan undang-undang itu tidak mendapat persetujuan bersama,
rancangan undang-undang itu tidak boleh diajukan lagi dalam
persidangan Dewan Perwakilan Rakyat masa itu.
d. Presiden mengesahkan rancangan undang-undang yang telah disetujui
bersama untuk menjadi undang-undang.
e. Dalam hal rancangan undang-undang yang telah disetujui bersama
tersebut tidak disahkan oleh Presiden dalam waktu tiga puluh hari
semenjak rancangan undang-undang tersebut disetujui, rancangan
undang-undang tersebut sah menjadi undang-undang dan wajib
diundangkan.2

Pengertian dari peraturan perundang-undangan diatur dalam Pasal 1 angka 2


UU No. 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan
(“UU 12/2011”) adalah peraturan tertulis yang memuat norma hukum yang
mengikat secara umum dan dibentuk atau ditetapkan oleh lembaga negara atau
pejabat yang berwenang melalui prosedur yang ditetapkan dalam Peraturan
Perundang-undangan.

2
https://www.hukumonline.com/klinik/a/proses-pembentukan-undang-undang-di-
indonesia-lt506c3ff06682e/?ssp=1&setlang=en-ID&safesearch=moderate

3
Sedangkan, pengertian undang-undang adalah Peraturan Perundang-
undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dengan
persetujuan bersama Presiden (Pasal 1 angka 3 UU 12/2011).3

a. Tujuan pembentukan peraturan perundang-undangan


Tujuan pembentukan peraturan perundang-undangan adalah alasan atau
maksud yang ingin dicapai oleh pembentuk peraturan perundang-undangan.
Tujuan pembentukan peraturan perundang-undangan di Indonesia adalah sebagai
berikut:

 Untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah


Indonesia, serta untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
 Untuk mewujudkan negara hukum yang demokratis, berdaulat, bersatu,
adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
 Untuk menjamin hak asasi manusia, demokrasi, persatuan nasional,
pluralisme, kebhinekaan, serta nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.
 Untuk mengatur tata kelola negara dan pemerintahan yang baik, bersih,
efektif, efisien, akuntabel, dan responsif.
 Untuk mengatur hubungan antara pusat dan daerah, antara pemerintah
dan masyarakat, serta antara negara dan negara lain dalam kerangka
kerjasama internasional.4

b. Tiga landasan peraturan perundang-undangan


Pembentukan peraturan perundang-undangan bisa dikatakan baik bila
memenuhi tiga landasan hukum, yakni filosofis, sosiologis dan yuridis. Berikut
uraian lengkapnya:

3
https://www.hukumonline.com/klinik/a/perbedaan-undang-undang-dengan-
peraturan-perundang-undangan-lt5094bd4fc0c40?ssp=1&setlang=en-
ID&safesearch=moderate
4
https://www.hukumonline.com/klinik/a/perbedaan-undang-undang-dengan-
peraturan-perundang-undangan-lt5094bd4fc0c40?ssp=1&setlang=en-
ID&safesearch=moderate

4
1. Landasan Filosofis

Landasan filosofis adalah landasan yang berisi pertimbangan atau alasan


yang menggambarkan bagaimana sebuah peraturan perundang-undangan yang
dibentuk itu mempertimbangkan pandangan hidup, kesadaran, dan cita Hukum. Di
dalam landasan ini terdapat suasana kebatinan serta falsafah bangsa Indonesia
yang berasal dari Pancasila dan juga Pembukaan UUD NRI Tahun 1945.

Dalam landasan Filosofis jelas tergambar bagaimana pancasila menjadi


sumber segala sumber. Apa yang dicita-citakan dalam pancasila disebutkan secara
jelas dalam landasan filosofis.

2. Landasan Sosiologis

Landasan sosiologis adalah landasan hukum pembentukan peraturan


perundang-undnagan yang berisi soal pertimbangan atau alasan yang
menggambarkan bagaimana peraturan yang dibentuk bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat dalam berbagai aspek. Dalam landasan ini diuraikan
berbagai fakta empiris mengenai perkembangan masalah yang terjadi di
masyarakat dan kebutuhan masyarakat serta negara.

Sederhananya landasan sosiologis adalah landasan yang menggambarkan


bagaimana sebuah undang-undang dibutuhkan karena adanya perkembangan yang
terjadi di masyarakat. Landasan ini menjadi cerminan atas kenyataan yang hidup
di masyarakat.

Kenyataan ini bisa berupa kebutuhan atau masalah-masalah yang ada di


masyarakat. Harapanya peraturan perundang-undangan yang dibentuk bisa
diterima oleh masyarakat masyarakat secara wajar, bahkan spontan.

3. Landasan Yuridis

Landasan yuridis adalah landasan hukum pembentukan peraturan


perundang-undangan yang menyebutkan pertimbangan atau alasan mengapa
sebuah peraturan perundang-undangan dibentuk. Terurama bertujuan untuk
mengatasi permasalahan hukum atau mengisi kekosongan hukum.

5
Dalam pertimbanganya, harus mempertimbangkan aturan yang telah ada
atau yang akan diubah atau yang akan dicabut. Tujuanya demi menjamin
kepastian hukum dan rasa keadilan masyarakat. Melalui landasan ini, pembentuk
hukum menguraikan persoalan hukum sehingga perlu dibentuk Peraturan
Perundang-Undangan yang baru.5

B. Hierarki peraturan perundang-undangan indonesia


Peraturan perundang-undangan di Indonesia juga mengenal hierarki.
Ketentuan Pasal 7 ayat (1) UU 12/2011 menerangkan bahwa jenis dan hierarki
peraturan perundang-undangan di Indonesia terdiri atas:

a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;


b. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat;
c. Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang;
d. Peraturan Pemerintah;
e. Peraturan Presiden;
f. Peraturan Daerah Provinsi; dan
g. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.

Berdasarkan ketentuan tersebut, dapat diketahui bahwa hierarki peraturan


perundang-undangan di Indonesia yang paling tinggi adalah UUD 1945.
Kemudian, penting untuk diketahui bahwa kekuatan hukum peraturan perundang-
undangan yang disebutkan berlaku sesuai dengan hierarkinya dan peraturan
perundang-undangan yang lebih rendah tidak boleh bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi.

Jenis dan hierarki peraturan perundang undangan selain yang dimaksud di


atas mencakup peraturan yang ditetapkan oleh:

a. Majelis Permusyawaratan Rakyat (“MPR”);


b. Dewan Perwakilan Rakyat (“DPR”);
c. Dewan Perwakilan Daerah (“DPD”);

5
https://www.jurnalponsel.com/landasan-hukum-pembentukan-peraturan-
perundang-undangan/

6
d. Mahkamah Agung;
e. Mahkamah Konstitusi (“MK”);
f. Badan Pemeriksa Keuangan;
g. Komisi Yudisial;
h. Bank Indonesia;
i. Menteri;
j. Badan, lembaga, atau komisi yang setingkat yang dibentuk dengan
Undang-Undang (“UU”) atau pemerintah atas perintah UU;
k. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (“DPRD”) Provinsi dan DPRD
kabupaten/kota; dan
l. Gubernur, bupati/walikota, kepala desa atau yang setingkat.

Peraturan perundang-undangan tersebut di atas diakui keberadaannya dan


mempunyai kekuatan hukum mengikat sepanjang diperintahkan oleh peraturan
perundang-undangan yang lebih tinggi atau dibentuk berdasarkan kewenangan.

Perlu juga diketahui bahwa dari hierarki dan jenis-jenis peraturan


perundang-undangan tersebut, materi muatan mengenai ketentuan pidana hanya
dapat dimuat dalam UU, Perda Provinsi, atau Perda Kabupaten/Kota.6

a. Perbedaan peraturan tertulis dan peraturan tidak tertulis


Menurut Feri Noperman dalam buku Inovasi Pembelajaran (2022),
peraturan tertulis adalah peraturan yang dibuat secara tertulis. Lazimnya
peraturan ini disusun oleh lembaga berwenang. Contohnya undang-undang yang
dibuat pemerintah bersama DPR (Dewan Perwakilan Rakyat).

Sementara itu, dikutip dari buku 233 Tanya Jawab Seputar Hukum (2016)
oleh Engga Prayogi dan RN Superteam, "Peraturan tidak tertulis adalah prinsip
hidup yang diyakini serta dijalankan turun-temurun dalam kelompok
masyarakat." Berbeda dengan peraturan tertulis, peraturan ini tidak disusun oleh
lembaga berwenang, melainkan oleh masyarakat. Contohnya hukum adat.

6
https://www.hukumonline.com/klinik/a/hierarki-peraturan-perundang-undangan-di-
indonesia-cl4012/

7
Dilansir dari buku Pengantar Hukum Indonesia (2013) karya Tim Mata
Kuliah Pengantar Hukum Indonesia, perbedaan peraturan tertulis dan tidak tertulis
adalah sumbernya. Peraturan tertulis bersumber dari rumusan tata aturan yang
telah dirumuskan pemerintah atau negara. Sehingga bersifat resmi juga mengikat.
Sementara, peraturan tidak tertulis asalnya dari keyakinan dan kesadaran
masyarakatnya. Peraturan ini sering kali bersifat mengikat, namun hanya untuk
kelompok tertentu.

Misal, hukum adat masyarakat Papua, hanya bersifat mengikat untuk


mereka yang tinggal di daerah tersebut.7

b. Peraturan pemerintah
Peraturan pemerintah kerapkali disebut sebagai PP yang notabene menjadi
tugas pemerintah pusat yang duduk sebagai lembaga legastatif ataupun lembaga
eksekutif sebagai bagian daripada tangan kanan setiap warga negara di Indonesia.

Dalam proses pengeluarakan PP tentusaja ada makanisme tersendiri, yang


artinya tidak boleh berbenturan dengan pengertian amandemen ataupun Undang-
Undang Dasar 1945. Dengan demikianlah setiap dewan dalam pemerintahan
melakukan kajian-kajian sebelum dilegalakan. Adapun untuk beberapa contoh
dalam peraturan pemerintah (PP) yang sudah dilegalkan dalam berabagai bidang
di Indonesia, antara lain adalah sebagai berikut;

PP No. 11 Tahun 2005

Pertama yang menjadi salah satu contoh dalam peraturan pemerintah ini
berisi tentang Penyelenggaraan Penyiaran Lembaga Penyiaran Publik yang
dimunculkan pada Tahun 2005, pada saat itulah lembaga eksekutif dalam sistem
pemerintahan presidensial di Indonesia dipimpin oleh SBY sebagai Presiden ke 6
Indonesia.

PP No. 12 Tahun 2005

7
https://www.kompas.com/skola/read/2023/01/02/070000869/bedanya-peraturan-
tertulis-dan-tidak-tertulis?ssp=1&setlang=en-ID&safesearch=moderate

8
Selanjutnya, untuk isi peraturan pemerintah pada Nomor 12 ini ialah
berhubungan tentang Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia yang
secara khusus memberikan aturan-aturan runtut kepada setiap perusahaan swasta
ataupun negri dalam melakukan penyiarannya.

PP No. 13 Tahun 2005

Pada tahun 2005 yang dipimpin oleh SBY kerapkali mengeluarkan peraturan
pemerintah, salah satunya tentang PP nomor 13 ini yang berisi tentang Lembaga
Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia, baik dalam sistem publikasikan
ataupun batasan-batasan yang diberikan.

PP No. 15 Tahun 2005

Peraturan pemerintah lainnya yang ada di Indonesia sebagai salah satu tugas
presiden dan wakilnya serta bersama dengan DPR dan MPR sebagai lagalitasnya
mengelurakan tentang PP Nomor 15 yang berisi tentang Jalan Tol baik dalam
pembangunan ataupun dalam pengelolaannya.

PP No. 19 Tahun 2005

Dari sekalian banyak tentang peraturan pemerintah terhadap pendidikan


salah satunya ialah PP Nomor 19 Tahun 2005 ini yang secara khusus memberikan
regulasi daripada Standar Nasional Pendidikan yang artinya dalam segala sudut
setelah reformasi di Indonesia PP ini memberikan gambaran menyeluruh kepada
penyelenggara ataupun pengelola Lembaga Pendidikan di Indonesia.

PP No. 6 Tahun 2006

Jenis peraturan pemerintah selanjutnya yang dikaluarkan oleh pemerintah


adalah tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah. Hal ini sejalan dengan
tujuan negara Indonesia yang dalam pemenuhan kepentingan publik perusahaan
haruslah dimiliki oleh pemerintah.

9
PP No. 8 Tahun 2006

Dalam menunjang kinerja sistem pemerintahan di Indonesia PP tahun 2006


nomor 8 ini dikeluarkan yang isinya secara utuh tentang Pelaporan Keuangan dan
Kinerja Instansi Pemerintah. Baik yang disebut sebagai pemerintah pusat ataupun
pemerintah daerah.

PP No. 9 Tahun 2006

Isi peraturan pemerintah ini fokus pada bidang olahraga yang isinya ialah
tentang Tata Cara Permohonan Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu. Yang artinya
dalam sektor aturan semua kehendak pemerintah ingin menggali potensi setiap
warga negara yang ada di Indonesia.8

8
https://dosenppkn.com/contoh-peraturan-pemerintah/?ssp=1&setlang=en-
ID&safesearch=moderate

10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem perundang-undangan di Indonesia hanya dikenal dengan satu nama
jenis undang-undang, yakni keputusan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan
Rakyat Republik Indonesia (“DPR”), dengan persetujuan Presiden, dan disahkan
Presiden. Selain itu, tidak terdapat undang-undang yang dibentuk oleh lembaga
lain. Dalam pengertian lain, undang-undang dibuat oleh DPR. Hal tersebut
tercantum dalam Pasal 20 UUD 1945. Pengertian dari peraturan perundang-
undangan diatur dalam Pasal 1 angka 2 UU No. 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (“UU 12/2011”) adalah peraturan
tertulis yang memuat norma hukum yang mengikat secara umum dan dibentuk
atau ditetapkan oleh lembaga negara atau pejabat yang berwenang melalui
prosedur yang ditetapkan dalam Peraturan Perundang-undangan.Sedangkan,
pengertian undang-undang adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk
oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dengan persetujuan bersama Presiden
(Pasal 1 angka 3 UU 12/2011).

Peraturan perundang-undangan di Indonesia juga mengenal hierarki.


Ketentuan Pasal 7 ayat (1) UU 12/2011 menerangkan bahwa jenis dan hierarki
peraturan perundang-undangan di Indonesia terdiri atas:

a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;


b. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat;
c. Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang;
d. Peraturan Pemerintah;
e. Peraturan Presiden;
f. Peraturan Daerah Provinsi; dan
g. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.
perbedaan peraturan tertulis dan tidak tertulis adalah: Peraturan tertulis bentuknya
tertulis. Sedangkan peraturan tidak tertulis tidak ditulis, melainkan menjadi
prinsip hidup masyarakat Sumber peraturan tertulis adalah rumusan tata aturan
yang jelas. Sementara peraturan tidak tertulis asalnya dari keyakinan juga
kesadaran masyarakatnya.

11
B. Saran
Setiap hal pasti ada kekurangan begitupun dengan pembuatan makalah tidak
ada yang sempurna. Maka penulis sebagai penyusun sadar bahwa makalah ini
jauh dari kesempurnaan karena penulis memiliki keterbatasan-keterbatasan yang
tidak dapat penulis pungkiri, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari para pembaca. Penulis juga berharap dalam makalah
selanjutnya akan ada banyak lagi referensi-referensi yang bisa diambil dimana
dalam makalah ini penulis hanya mengambil sedikit referensi saja.

12
DAFTAR PUSTAKA
https://www.hukumonline.com/klinik/a/proses-pembentukan-undang-undang-di-
indonesia-lt506c3ff06682e/?ssp=1&setlang=en-ID&safesearch=moderate

https://www.hukumonline.com/klinik/a/proses-pembentukan-undang-undang-di-
indonesia-lt506c3ff06682e/?ssp=1&setlang=en-ID&safesearch=moderate

https://www.hukumonline.com/klinik/a/perbedaan-undang-undang-dengan-peraturan-
perundang-undangan-lt5094bd4fc0c40?ssp=1&setlang=en-ID&safesearch=moderate

https://www.hukumonline.com/klinik/a/hierarki-peraturan-perundang-undangan-di-
indonesia-cl4012/

https://www.jurnalponsel.com/landasan-hukum-pembentukan-peraturan-perundang-
undangan/

https://www.kompas.com/skola/read/2023/01/02/070000869/bedanya-peraturan-tertulis-
dan-tidak-tertulis?ssp=1&setlang=en-ID&safesearch=moderate

https://dosenppkn.com/contoh-peraturan-pemerintah/?ssp=1&setlang=en-
ID&safesearch=moderate

13

Anda mungkin juga menyukai