Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kepada Allah SWT yang maha adil
dan bijaksana. karena dengan izin-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Shalawat serta salam selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi besar
Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat dan pengikutnya sampai akhir
zaman.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
A. Latar Belakang................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 1
C. Tujuan............................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................. 3
A. Pengertian Konstitusi....................................................................... 3
B. Tujuan dan Fungsi Konstitusi.......................................................... 5
C. Sejarah Perkembangan Konstitusi ................................................... 6
D. Perubahan Konstitusi di Indonesia................................................... 9
E. Lembaga Kenegaraan Setelah Amandemen..................................... 14
F. Tata Urutan Perundang-Undangan di Indonesia............................... 15
A. Kesimpulan....................................................................................... 18
B. Kritik dan Saran................................................................................ 18
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 19
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Konstitusi merupakan seperangkat aturan main dalam kehidupan
bernegara yang mengatur hak dan kewajiban warga negara dan negara. Konstitusi
biasa disebut dengan Undang-Undang Dasar (UUD). Keberadaan konstitusi
disuatu negara diharapkan dapat melahirkan sebuah negara yang demokratis.
Namun hal itu tidak akan terwujud bila terjadi penyelewengan atas konstitusi oleh
penguasa yang otoriter.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Konstitusi
2. Tujuan , Fungsi dan Ruang Lingkup Konstitusi
3. Sejarah Perkembangan Konstitusi
4. Perubahan Konstitusi di Indonesia
5. Lembaga Kenegaraan Setelah Amandemen
1
6. Tata Urutan Perundang-Undangan di Indonesia
C. Tujuan
Adapun yang menjadi tujuan penulisan makalah ini adalah agar pembaca
sekalian mengetahui tentang apa yang dimaksud dengan konstitusi dan
perundang-undangan yang setiap negara memilikinya termasuk juga negara kita
Indonesia yang mana dengan memiliki pemahaman tentang konstitusi dan
perundang-undangan ini kita sebagi generasi penerus bangsa akan mempunyai
arah dan pedoman yang jelas dalam melanjutkan pembangunan ini di masa yang
akan datang.
BAB II
2
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KONSTITUSI
Konstitusi berasal dari kata constitution (Bhs. Inggris) constitutie (Bhs.
Belanda) constituer (Bhs. Perancis), yang berarti membentuk, menyusun,
menyatakan. Dalam bahasa Indonesia, konstitusi diterjemahkan atau disamakan
artinya dengan UUD. Konstitusi menurut makna katanya berarti dasar susunan
suatu badan politik yang disebut negara. Konstitusi menggambarkan keseluruhan
sistem ketatanegaraan suatu negara, yaitu berupa kumpulan peraturan untuk
membentuk, mengatur, atau memerintah negara. Peraturan-peraturan tersebut ada
yang tertulis sebagai keputusan badan yang berwenang, dan ada yang tidak tertulis
berupa konvensi1. Dalam konsep dasar konstitusi, pengertian konstitusi:
1. Kontitusi itu berasal dari bahasa parancis yakni constituer yang berarti
membentuk.
2. Dalam bahasa latin konstitusi berasal dari gabungan dua kata yaitu
Cume berarti bersama dengan dan Statuere berarti membuat sesuatu
agar berdiri atau mendirikan, menetapkan sesuatu, sehingga menjadi
constitution.
3. Dalam istilah bahasa inggris (constution) konstitusi memiliki makna yang
lebih luas dan undang-undang dasar. Yakni konstitusi adalah keseluruhan
dari peraturan-peraturan baik yang tertulis maupun tidak tertulis yang
mengatur secara mengikat cara-cara bagaimana sesuatu pemerintahan
diselenggarakan dalam suatu masyarakat.
4. Dalam terminilogi hukum islam (Fiqh Siyasah) konstitusi dikenal dengan
sebutan DUSTUS yang berati kumpulan faedah yang mengatur dasar dan
kerja sama antar sesama anggota masyarakat dalam sebuah Negara.
5. Menurut pendapat James Bryce, mendefinisikan konstitusi sebagai suatu
kerangka masyarakat politik (Negara yang diorganisir dengan dan melalui
hukum. Dengan kata lain konstitusi dikatakan sebagai kumpulan prinsip-
prinsip yang mengatur kekuasaan pemerintahan, hak-hak rakyat dan
hubungan diantara keduanya).
Dalam perkembangannya, istilah konstitusi mempunyai dua pengertian, yaitu:
1
Permufakatan atau kesepakatan (terutama mengenai adat, tradisi, dan
sebagainya).
3
1. Dalam pengertian luas (dikemukakan oleh Bolingbroke), konstitusi
berarti keseluruhan dari ketentuan-ketentuan dasar atau hukum dasar. Seperti
halnya hukum pada umumnya, hukum dasar tidak selalu merupakan
dokumen tertulis atau tidak tertulis atau dapat pula campuran dari dua unsur
tersebut. sebagai hukum dasar yang tertulis atau undang-undang Dasar dan
hukum dasar yang tidak tertulis / Konvensi.
Konvensi sebagai aturan-aturan dasar yang timbul dan terpelihara dalam
praktek penyelenggaraan bernegara mempunyai sifat :
a. Merupakan kebiasaan yang berulang kali dalam praktek
penyelenggaraan Negara.
b. Tidak bertentangan dengan hukum dasar tertulis / Undang-undang
Dasar dan berjalan sejajar.
c. Diterima oleh rakyat negara. Bersifat melengkapi sehingga
memungkinkan sebagai aturan dasar yang tidak terdapat dalam
Undang-undang Dasar. Konstitusi sebagai hukum dasar memuat
aturan-aturan dasar atau pokok-pokok penyelenggaraan bernegara,
yang masih bersifat umum atau bersifat garis besar dan perlu
dijabarkan lebih lanjut kedalam norma hukum dibawahnya.
2. Dalam arti sempit (dikemukakan oleh Lord Bryce), konstitusi
berarti piagam dasar atau UUD, yaitu suatu dokumen lengkap mengenai
peraturan-peraturan dasar negara. Contohnya adalah UUD 1945.
4
2. Die verselbstandigte rechtverfassung, yaitu mencari unsur-unsur hukum
dari konstitusi yang hidup dalam masyarakat tersebut untuk dihadirkan
sebagai suatu kaidah hukum.
3. Die geschriebene verfassung, yaitu menuliskan konstitusi dalam suatu
naskah sebagai peraturan perundangan yang tertinggi derajatnya dan berlaku
dalam suatu negara.
Konstitusi sebagai hukum dasar berisi aturan-aturan dasar atau pokok-pokok
penyelenggaraan negara. Aturan-aturan itu masih bersifat umum.
5
Dengan demikian diharapkan hak-hak warganegara akan
terlindungi. Sesuai dengan istilah konstitusi dalam Kamus Umum Bahasa
Indonesia yang diartikan sebagai:
1. Segala ketentuan dan aturan mengenai ketatanegaraan.
2. Undang-undang Dasar suatu negara.
Berdasarkan pengertian tersebut, konstitusi merupakan tonggak
atau awal terbentuknya suatu negara dan menjadi dasar utama bagi
penyelenggara negara. Oleh sebab itu, konstitusi menempati posisi penting
dan strategis dalam kehidupan ketatanegaraan suatu negara. Konstitusi
juga menjadi tolok ukur kehidupan berbangsa dan bernegara yang sarat
dengan bukti sejarah perjuangan para pendahulu sekaligus memuat ide-ide
dasar yang digariskan oleh pendiri negara ( the founding fathers ).
Konstitusi memberikan arahan kepada generasi penerus bangsa dalam
mengemudikan negara menuju tujuannya.
2
Keberadaan
3
Janji kemerdekaan yang kedua kepada bangsa Indonesia, yaitu janji
kemerdekaan tanpa syarat.
6
Latar belakang terbentuknya konstitusi (UUD 1945) bermula dari janji
jepang untuk memberikan kemerdekaan bagi bangsa Indonesia dikemudian
hari. Janji tersebut antara lain berisi sejak dari dahulu, sebelum pecahnya
peperangan asia timur raya, Dai nipon sudah mulai berusaha membebaskan
bangsa indonesia dari kekuasaan pemerintah hindia belanda. Tentara dai
nipon serentak menggerakkan angkatan perangnya, baik di darat, laut,
maupun udara, untuk mengakhiri kekuasaan penjajahan Belanda .
Sejak saat itu Dai Nippon teikoku memandang bangsa Indonesia sebagai
saudara muda serta membimbing bangsa Indonesia dengan giat dan tulus
ikhlas di semua bidang, sehingga diharapkan kelak bangsa indonesia siap
untuk berdiri sendiri sebagai bangsa Asia Timir raya. Namun janji hanyalah
janji, penjajah tetaplah penjajah yang selalu ingin lebih lama menindas dan
menguras kekayaan bangsa Indonesia. Setelah jepang dipukul mundur tentara
sekutu, jepang tak lagi ingat akan janjinya. Setelah menyerah tanpa syarat
kepada sekutu, rakyat Indonesia lebih bebas dab leluasa untuk berbuat dan
tidak bergantung pada jepang sampai saat kemerdekaan tiba.
7
seperti negara Sumatera Timur, negara Indonesia Timur, negara Jawa Timur,
dan sebagainya. Sejalan dengan usaha Belanda tersebut maka terjadilah agresi
Belanda 1 pada tahun 1947 dan agresi 2 pada tahun 1948. Dan ini
mengakibatkan diadakannya KMB yang melahirkan negara Republik
Indonesia Serikat. Sehingga UUD yang seharusnya berlaku untuk seluruh
negara Indonesia itu, hanya berlaku untuk negara Republik Indonesia Serikat
saja.
3. Periode 17 Agustus 1950 5 Juli 1959
(Penetapan Undang-Undang Dasar Sementara 1950)
Periode federal4 dari Undang-undang Dasar Republik Indonesia
Serikat 1949 merupakan perubahan sementara, karena sesungguhnya bangsa
Indonesia sejak 17 Agustus 1945 menghendaki sifat kesatuan, maka negara
Republik Indonesia Serikat tidak bertahan lama karena terjadinya
penggabungan dengan Republik Indonesia. Hal ini mengakibatkan wibawa
dari pemerintah Republik Indonesia Serikat menjadi berkurang, akhirnya
dicapailah kata sepakat untuk mendirikan kembali Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Bagi negara kesatuan yang akan didirikan jelas perlu adanya suatu
undang-undang dasar yang baru dan untuk itu dibentuklah suatu panitia
bersama yang menyusun suatu rancangan undang-undang dasar yang
kemudian disahkan pada tanggal 12 Agustus 1950 oleh badan pekerja komite
nasional pusat dan oleh Dewan Perwakilan Rakyat dan senat Republik
Indonesia Serikat pada tanggal 14 Agustus 1950 dan berlakulah undang-
undang dasar baru itu pada tanggal 17 Agustus 1950.
4. Periode 5 Juli 1959 sekarang
(Penetapan berlakunya kembali Undang-Undang Dasar 1945)
Dengan dekrit Presiden 5 Juli 1959 berlakulah kembali Undang-
Undang Dasar 1945. Dan perubahan Majelis Permusyawaratan Rakyat
Sementara Orde Lama pada masa 1959-1965 menjadi Majelis
Permusyawaratan Rakyat Sementara Orde Baru. Perubahan itu dilakukan
karena Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara Orde Lama dianggap
4
Berpemerintahan sipil yang beberapa negara bagian membentuk kesatuan
dan setiap negara bagian memiliki kebebasan dalam mengurus persoalan di
dalam negerinya
8
kurang mencerminkan pelaksanaan Undang-Undang Dasar 1945 secara murni
dan konsekuen.
9
dalam keadaan revolusi dan presiden sebagai kepala negara otomatis
menjadi pimpinan besar revolusi, sehingga dengan hal-hal diatas lahirlah
TRITURA (Tiga Tuntutan Rakyat). Dalam keadaan kacau itu presiden
Soekarno mengeluarkan surat perintah 11 Maret atau Supersemar kepada
Letjen Soeharto berdasarkan surat perintah itu Letjen Soeharto atas nama
Presiden/ Panglima Tertinggi ABRI/ Mandataris MPRS menandatangi
Keputusan Presiden No, 113/ 1966 tertanggal 12 Maret 1966 yang
menyatakan pembubaran PKI.
5
Orang yang menerima (diserahi, menjalankan) mandat.
10
segala bidang dengan prioritas pertumbuhan ekonomi malah menghasilkan
ketidak merataan pendapatan. Ada segelintir orang yang menguasai dua
per tiga GNP Indonesia sehingga semakin dalam jurang pemisah antara si
miskin dan si kaya. Sementara itu pihak lain yaitu pemerintah dan
penguasa menjalin kerjasama yang menguntungkan pribadi dan keluarga
pejabat.
Pada masa Orde Baru, UUD 1945 juga menjadi konstitusi yang
sangat sakral, diantara melalui sejumlah peraturan: Ketetapan MPR No:
I/MPR/1983 yang menyatakan bahwa MPR berketetapan untuk
mempertahankan UUD 1945, tidak berkehendak akan melakukan
perubahan terhadapnya. Ketetapan MPR No : IV/MPR/1983 tentang
Referendum6 yang antara lain menyatakan bahwa bila MPR berkehendak
mengubah UUD 1945, terlebih dahulu harus meminta pendapat rakyat
melalui referendum. Undang-undang No 5 tahun 1985 tentang
Referendum, yang merupakan pelaksanaan TAP MPR No.IV/MPR/1983.
11
Istimewa MPR pada Desember 1998. Sidang itu antara lain menghasilkan
keputusan memberi mandat pada presiden untuk menyelenggarakan
Pemilu pada tahun 1999.
12
Hal lain yang sesuai dengan perkembangan aspirasi7 dan kebutuhan
bangsa.
Keberadaan UUD 1945 yang selama ini disakralkan, dan tidak
boleh diubah kini telah mengalami beberapa perubahan. Tuntutan
perubahan terhadap UUD 1945 itu pada hakekatnya merupakan
tuntutan bagi adanya penetapan ulang terhadap kehidupan
berbangsa dan bernegara. Atau dengan kata lain sebagai upaya
memulai kontrak sosial baru antara warga negara dengan negara
menuju apa yang dicita-citakan bersama yang dituangkan dalam
sebuah peraturan dasar yaitu sebuah konstitusi.
Terkait dengan pelaksanaan UUD 1945, ada hal yang sangat penting
dalam sidang MPR 1999 tersebut. Kesepakatam politik seluruh anggota
MPR untuk mengamandemen secara bertahap pasal-pasal di dalam UUD
1945 agar lebih klengkap, lebih jelas ( tidak multi interpretable)dan sesuai
dengan dinamika masyarakat serta perkembangan jaman. Sedangkan
pembukaan UUD 1945 dan konsep negara kesatuan sebagaimana termaktub
di dalam pasal 1 ayat 1 tidak akan diubah. Sistem dan Bentuk Perubahan
Konstitusi periode diberlakukannya UUD45 sampai Amandemen.
7
Harapan dan tujuan untuk keberhasilan pada masa yang akan datang.
13
Negara Indonesia adalah negara hukum (rechstaat) dengan sistem
pemerintahan demokrasi. Negara Indonesia bukan negara kekuasaan
(machstaat) di bawah satu tangan seorang penguasa. Karena itu dalam sistem
pemerintahan, segala macam kekuasaan negara diatur dalam ketentuan-
ketentuan hukum (undang-undang). Kekuasaan negara juga dijalankan oleh
lembaga-lembaga dengan tata aturan tertentu.
14
DPR (Dewan Perwakilan Rakyat).
DPR sebagai lembaga negara diatur dalam Bab VII pasal 19 UU
1945 hasil amandemen. Keanggotaan DPR seperti sudah disinggung di
depan, berasal dari partai politik yang dipilih melalui Pemilu setiap lima
tahun sekali. Perbedaan DPR dan MPR adalah DPR berkedudukan di ibu
kota. Anggota DPR secara otomatis juga menjadi anggota MPR.
Sementara itu DPRD berkedudukan di provinsi dan kabupaten/kota.
Tugas/Wewenang dan Hak-hak DPR.
Dalam kaitan dengan negara hukum tersebut, tertib hukum yang berbentuk
adanya tata urutan perundang-undangan menjadi suatu kemestian dalam
penyelenggaraan negara atau pemerintahan.
15
Di awal tahun 1966, melalui ketetapan MPRS No. XX/MPRS/1966
Lampiran 2, disebutkan bahwa hierarki peraturan perundang-undangan
Indonesia adalah sebagai berikut:
16
g. Peraturan daerah kabupaten/kota
h. Peraturan desa
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Konstitusi merupakan seperangkat aturan kehidupan bernegara yang
mengatur hak dan kewajiban warga negara dan negara. Konstitusi negara biasa
disebut dengan Undang-Undang Dasar(UUD)
Tujuan konstitusi adalah membatasi tindakan sewenang-wenang
pemerintah, menjaminhak rakyat yang diperintah, dan menetapkan
pelaksanaan kekuasaan yang bertahap.
Fungsi konstitusi adalah sebagai dokumen nasional dan alat untuk
membentuk sistem politik dan sistem hukum Negara.
17
Dengan selesainya makalah ini kami mengucapkan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang ikut andil dalam penulisan makalah ini. Tak lupa
kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran yang membangun selalu kami
tunggu dan kami perhatikan.
DAFTAR PUSTAKA
Daud, abu Busro dan Abubakar Busro, Asas-asas Hukum Tata Negara, Jakarta :
Ghalia Indonesia, 1983
Huda, Nimatul, Hukum Tata Negara: Kajian Teoritis dan Yuridis Terhadap
Konstitusi Indonesia, Yogyakarta: Gama Media,1999
18