Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

SUMBER HUKUM
Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah : Pengantar Hukum Indonesia
Dosen Pengampu : Ust. Munawir Sajali, S.H.M.A.

Disusun oleh :
Cahyadi 12102010
Ikhfi Khoirun Nisa 1210201021

PROGRAM STUDI HUKUM TATA NEGARA


FAKULTAS SYARIAH
INSTITUT AGAMA ISLAM AZ-ZAYTUN INDONESIA
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun Makalah mata pelajaran Hukum
Pidana ini.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyajikan Makalah yang berjudul Sumber Hukum
di Indonesia yang bertujuan agar dapat menambah wawasan para pembaca dalam
mempelajari pelajaran hukum. Olehnya itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini atas kerja
sama nya terutama untuk kelompok 9.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat kepada kita sekalian.

Indramayu, 16 Oktober 2022


DAFTAR ISI
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.................................................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG...........................................................................................................4
1.2 RUMUSAN MASALAH.......................................................................................................4
1.3 TUJUAN................................................................................................................................4
BAB II...................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN...................................................................................................................................5
1.4 Pengertian Sumber Hukum....................................................................................................5
BAB III................................................................................................................................................10
KESIMPULAN.......................................................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Salah satu aspek dalam kehidupan hukum adalah kepastian, artinya hukum
berkehendak untuk menciptakan kepastian dalam hubungan antar orang dalam
masyarakat. Salah satu hal yang berhubungan erat dengan masalah kepastian tersebut
adalah masalah dari mana hukum itu berasal. Kepastian mengenai asal atau sumber
hukum menjadi penting sejak hukum menjadi lembaga yang semakin formal. Dalam
konteks perkembangan yang demikian itu pertanyaan mengenai sumber yang
manakah yang kita anggap sah? menjadi penting.

Sumber hukum dalam pengertiannya adalah asalnya hukum ialah berupa keputusan
penguasa yang berwenang untuk memberikan keputusan tersebut Artinya, keputusan
itu haruslah dari penguasa yang berwenang untuk itu. Sumber hukum dalam arti
sebagai asalnya hukum, membawa kepada suatu penyelidikan tentang wewenang,
untuk menyelidiki apakah suatu keputusan berasal dari penguasa yang berwenang
atau tidak. Keputusan penguasa yang berwenang dapat berupa peraturan dapat pula
berupa ketetapan. Sumber hukum dalam pengertiannya sebagai tempat‖
dikemukakannya peraturan-peraturan hukum yang berlaku. Sumber hukum dalam
pengertian ini membawa hukum dalam penyelidikan tentang macam-macam, jenis-
jenis dan bentuk bentuk dari peraturan dan ketetapan.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan dengan latar belakang diatas disimpulkan bahwa permasalahan-


permasalahan tersebut sebagai berikut :

1. Apa itu Sumber hukum?


2. Sumber hukum dalam arti Sejarah?
3. Apa itu Pengertian Sumber hukum Materil?
4. Bagaimana Sumber Hukum dalam Pengertian Sosiologis?
5. Bagaimana Sumber Hukum dalam Pengertian Filosofis?
6. Apa yang di maksud dari Hukum Formal?
7. Apa saja macam-macam Hukum Formal?

1.3 TUJUAN

agar mahasiswa dapat mengetahui sumber Hukum Di indonesia itu sangat penting untuk
membangun negara ini menjadimaju Dan dapat di pelajari dan pemberian
dorongan untuk para masyarakat di Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN

1.4 Pengertian Sumber Hukum

Sumber hukum dalam pengertiannya adalah “asalnya hukum” ialah berupa keputusan
penguasa yang berwenang untuk memberikan keputusan tersebut Artinya, keputusan itu
haruslah dari penguasa yang berwenang untuk itu. Sumber hukum dalam arti sebagai
asalnya hukum, membawa kepada suatu penyelidikan tentang wewenang, untuk
menyelidiki apakah suatu keputusan berasal dari penguasa yang berwenang atau tidak.
Keputusan penguasa yang berwenang dapat berupa peraturan dapat pula berupa
ketetapan. Sumber hukum dalam pengertiannya sebagai tempat dikemukakannya
peraturan-peraturan hukum yang berlaku.
Bagi ahli sejarah yang menjadi sumber hukum adalah: (1) Undang-undang serta sistem
hukum yang tertulis dari suatu masa misalnya abad ke-18. (2) Dokumen -dokumen surat-
surat dan keterangan lain dari masa itu yang memungkinkan untuk mengetahui hukum
yang berlaku pada zaman itu.1
Maka dapat disimpulkan bawa sumber hukum adalah segala sesuatu yang menimbulkan
aturan-aturan yang mengikat dan memaksa, sehingga apabila aturan itu dilanggar akan
menimbulkan sanksi yang tegas dan nyata bagi pelanggarnya.

Namun, sumber dari segala sumber hukum di Indonesia adalah Pancasila Sebagaimana
telah ditentukan oleh pembentukan negara bahwa tujuan utama dirumuskannya Pancasila
adalah sebagai dasar negara republik Indonesia. Oleh karena itu, fungsi pokok Pancasila
sebagai dasar negara didasarkan pada Ketetapan MPRS No.XX/MPRS/1966 (jo
Ketetapan MPR No.V/MPR/1973, jo Ketetapan MPR No.IX/MPR/1978) yang
menjelaskan bahwa Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum atau sumber
tertib hukum Indonesia yang pada hakikatnya adalah merupakan suatu pandangan hidup,
kesadaran dan cita-cita hukum serta cita-cita moral yang meliputi suasana kebatinan serta
watak dari bangsa Indonesia

Kemudian mengenai Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum ini dijelaskan
kembali dalam Ketetapan MPR No.III/MPR/2000 tentang sumber hukum dan tata urutan
peraturan perundang-undangan pada Pasal 1 ayat (3) yang menyatakan bahwa ”sumber
hukum dasar nasional adalah Pancasila. Dengan terbentuknya UU No.10 tahun 2004
tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, sebagaimana yang termuat dalam
Pasal 2 UU No.10 tahun 2004 yang menyatakan bahwa ”Pancasila merupakan sumber
dari segala sumber hukum negara”, dengan tegas menyebutkan Pancasila sebagai sumber
dari segala sumber hukum sebagai berikut: ”Penempatan Pancasila sebagai sumber dari
segala sumber hukum negara adalah sesuai dengan Pembukaan UUD 1945 yang
menempatkan Pancasila sebagai dasar ideologi negara serta sekaligus dasar filosofis
bangsa dan negara, sehingga2
1
Theresia, “Hukum dan Sumber-sumber Hukum”, hal. 193
2
Kurnisar, “ Pancasila Sumber dari Segala Sumber Hukum “, hal 243
1. Sumber Hukum Materil

Sumber hukum materiil adalah tempat atau asal mula dari mana hukum itu diambil.
Sumber hukum materiil berkaitan erat dengan keyakinan atau perasaan hukum
individu dan pendapat umum yang menentukan isi hukum.
Keyakinan atau perasaan hukum individu (anggota masyarakat) dan pendapat hukum
(legal opinion) dapat menjadi sumber hukum materiil. Selain itu sumber hukum
materiil bisa juga berupa hal-hal yang mempengaruhi pembentukan hukum seperti
pandangan hidup, hubungan sosial dan politik, situasi ekonomi, corak, peradaban
(agama dan kebudayaan) serta letak geografis dan konfigurasi internasional.

A. Sumber Hukum dalam Arti Sejarah

Sumber hukum dalam arti sejarah adalah sumber dari mana pembentuk undang-
undang memperoleh bahan untuk membentuk undang-undang dilihat dari aspek
sejarah.Contohnya,code civil Prancis merupakan sumber hukum bagi burgerlijk
wetboek (kitab undang-undanghukum perdata) Belanda.Hal ini karena Prancis pernah
menduduki belnda dan memberlakukan code civil,dimana ketika belanda membentuk
burgerlijk wetboek banyakbahan diambil arti code civil Prancis.Demikian pula,
burgerlijk wetboek Belanda merupakn sumber hukum bagi Burgerlijk Wetboek
Hindia Belanda.

B. Sumber Hukum dalam Pengertian Sosiologis

Sumber hukum dalam arti sosiologis adalah faktor-faktor yang menentukn isi hukum
positif, misalnya keadaan-keadaan ekonomi, politik, pandangan agama, dan
sebagainya yang mempengaruuhi pembentuk undang-undang pada saat pembuatan
peraturan.

C. Sumber Hukum dalam Arti Filosofi

Sumber hukum dalam arti filosofi, menurut L.J. VAN Apeldoorn mempunyai dua arti
yaitu: a. Dalam arti sumber unuk isi hukum yaitu sebagai ukuran untuk menguji
hukum agar dapat mengetahui sebagai sumber hukum dalam arti filosofi pancasila
merupakan sumber hukum filosofi dari segala hukum Negara. Pancasila sebagai
ukuran untuk menguji hukum Negara dapat mengetahui adakah “hukum (negara)
yang baik”. b. Dalam arti sebagai sumber kekuatan mengikat dari hukum.

2. Sumber Hukum dalam Arti Formal

Sumber hukum dalam arti formal berarti format (wujud) dari mana kita dapat melihat
isi hukum yang berlaku.sebagai sumber hukum dalam arti formal dapat disebut
seluas-luasnya mencangkup
a. Undang-undang.
Suatu perundang-undangan menghasilkan peraturan yang bercirikan:

1. Bersifat umum dan komprehensif;


2. Bersifat universal untuk menghadapi peristiwa yang akan datang belum jelas
bentuk konkretnya;
3. Memiliki kekuatan mengoreksi dan memperbaiki dirinya sendiri, adalah lazim
jika peraturan mencantumkan klausul yang memungkinkan dilakukan peninjauan
kembali.

b. Kebiasaan (convensi)

Kebiasaan adalah perbuatan tetap dilakukan berulang-ulang dalam masyarakat


mengenai hal tertentu. Apabila kebiasaan tertentu diterima masyarakat dan selalu
dilakukan berulang-ulang karena dirasakan sebagai sesuatu yang memang
seharusnya, penyimpangan dari kebiasaan dianggap pelanggaran hukum yang
hidup dalam masyarakat. Timbulah suatu kebiasaan hukum yang oleh pergaulan
hidup masyarakat dipandang sebagai hukum (hal. 204).
Hukum adat termasuk dalam hukum kebiasaan. Kadang-kadang kebiasaan
disebut sebagai istilah adat. Hukum adat adalah hukum tak tertulis yang sejak
lama ada di masyarakat dengan maksud mengatur tata tertib (hal. 205).

c. Traktat

Traktat adalah perjanjian yang diadakan oleh dua negara atau lebih, bila diadakan
dua negara saja dinamakan perjanjian bilateral, sedangkan bila diadakan lebih
dari dua negara dinamakan perjanjian multilateral (hal. 206). Traktat bisa jadi
hukum formal jika memenuhi syarat formal seperti dengan ratifikasi (hal. 207).

d. Yurisprudensi

Yurisprudensi adalah putusan hakim (pengadilan) yang memuat peraturan sendiri


kemudian diakui dan dijadikan dasar putusan hakim lain dalam perkara yang
sama. Apabila kemudian putusan pertama itu mendapat perhatian dari masyarakat
maka lama kelamaan jadi sumber yang memuat kaidah yang oleh umum diterima
sebagai hukum (hal. 205).

e. Pendapat para Ahli Hukum

Doktrin adalah ahli-ahli hukum ternama yang punya pengaruh dalam pengambilan
putusan pengadilan. Dalam pertimbangan hukum putusan pengadilan, seringkali
hakim menjadikan pendapat ahli-ahli yang terkenal sebagai alasan putusannya, yaitu
dengan mengutip pendapat-pendapat para ahli hukum tersebut. Dengan demikian
putusan pengadilan terasa lebih berwibawa (hal. 208).3
Perlu diingat, doktrin yang berlum digunakan hakim dalam mempertimbangkan
keputusannya belum merupakan sumber hukum formal. Jadi, untuk dapat jadi sumber
hukum formal, doktrin harus memenuhi syarat tertentu yaitu doktrin yang telah
menjadi putusan hakim (hal. 208).4

- Pengertian Sumber Hukum Menurut Para Ahli

Pengertian Sumber Hukum Menurut Para Ahli Pengertian sumber hukum menurut
para ahli adalah sebagai berikut:
1. Istilah Pendapat ahli hukum sering disebut juga sebagai doktrin. Dalam Bahasa
latin , doctrina atau doctrine, berarti ”ajaran, ilmu”. Oleh Oetarid sadino,dalam
menterjemahkan buku L.J Van Apeldoorn,digunakan istilah”ajaran hukum”.
2. Doktrin Di zaman Romawi Dan Abad Pertengahan Pada masa abad
romawi,doktrin merupakan sumber hukum dalam arti formal terlihat dari salah satu
bagian corpus iuris civilis yang terdiri dari empat bagia,yaitu bagian pertama Digestae
atau Pandectae yang merupakan himunan tulisan-tulisan hukum para ahli hkum,yaitu
sebanyak tiga puluh sembilan ahli hukum,walaupun karya Ulpianus dan
Paulus.Dengan dimasukan sebagai salah satu bagian dari corpus iuris civilis maka
tulisan-tulisan perorangan para ahli hukum memiliki kekuatan mengikat sebagai
undang-udang. Dalam Zaman pertengahan dieropa, dikenal adanya pendapat umum
para ahli hukum (communis opinion doctorum). Di eropa, bahwa orang tidak boleh
menyimppang dari pendapat umum para ahli hukum tersebut.
3. Doktrin Dalam Piagam Mahkamah Internasional Dalam pasal 38ayat (1) piagam
mahkamah internasional menentukan bahwa mengadili perkaraperkara yang diajukan
kepadanya.
4. Doktrin Dimasa Sekarang Dimasa sekarang ini pendapat ahli hukum, doktrin atau
ajaran hukum pada dasarnya bukan sumber langsung dari hukum. Hakim tidak terikat
dari doktrin, melainkan hakim dapat mengutip pendapat ahli hukum untuk
memperkuat pertimbangan hukumnya sendiri.
Bagi ahli sejarah yang menjadi sumber hukum adalah:

a. Undang-undang dan sistem hukum tertulis dari suatu masa, misalnya abad ke-18. b.
Dokumen-dokumen, surat-surat dan keterangan-keterangan lain dari masa itu yang
memungkinkan untuk mengetahui hukum yang berlaku pada zaman itu.

Bagi ahli filsafat atau filsuf yang mejadi sumber hukum adalah:
a. Apakah ukuran yang harus dipakai untuk menegakan keadilan?
b. Apakah sebab orang menaati keadilan?

3
Bernadeta Aurelia, “ Sumber Hukum Materil dan Sumber Hukum Formil”
(https://www.hukumonline.com/klinik/a/sumber-hukum-materiil-dan-sumber-hukum-formal-
lt6284c23d23320/ 18 Mei 2022)
4
Laurensius Arliman S, “Lembaga-Lembaga Negara (Di Dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945)”, Deepublish, Yogyakarta, 2016.
Kemudian bagi para ahli sosiologi dan antropologi budaya sumber hukum adalah:
Sumber hukum adalah masyarakat dengan segala lembaga sosial yang ada
didalamnya.apa yang dirasakan sebagai hukum oleh masyarakat dan karenanya diberi
sanksi bagi yang melanggarnya oleh penguasa masyarakat. Sedangkan bagi ahli
ekonomi sumber hukum adalah: Apa yang tampak dilapangan ekonomi. misalnya,
sebelum pemerintah membuat peraturan yang bertujuan untuk membatasi persaingan di
lapangan perdagan,maka ahli ekonimi harus mengetahui secara pasti hal-hal yang
berhubungan dengan persaingan dilapangan perdagangan itu. Selanjutnya bagi ahli
agama sumber hukum adalah: Bersandarkan pada kitab suci (Al-Qur’an, inzil, dzabur,
dan taurat) serta dasar-dasar yang terkandung dalam agamanya. Berikutnya bagi ahli
hukum sumber hukum adalah: Persamaan hukum yang telah terulang dalam sesuatu
bentuk yang menyebabkan berlaku dan ditaati orang Bentuk ini bermacam-macam
seperti undang-undang, kebiasan, adat, traktat, yurisprudensi, dan pedapat para ahli
hukum yang terkenal (doktrin)5

BAB III

5
Uci putri setia, “ Bentuk-bentuk sumber hukum berdasarkan sumber Formil” , hal. 4
KESIMPULAN

Sumber hukum adalah segala apa saja yang menimbulkan aturan-aturan yang mempunyai
kekuatan yang besifat memaksa, yakni aturan-aturan yang kalau dilaggar mengakibatkan
sanksi yang tegas dan nyata. Sumber hukum menurut pendapat ahli hukum sering disebut
juga sebagai doktrin. Persamaan hukum yang telah terulang dalam sesuatu bentuk yang
menyebabkan berlaku dan ditaati orang. Bentuk ini bermacam-macan seperti undang-undang,
kebiasan, adat, traktat, yurisprudensi, dan pedapat para ahli hukum yang terkenal (doktrin).
Sumber hukum formil adalah sumber hukum yang dikenal dalam bentuknya.karena
bentuknya itulah sumber hukum formil diketahui dan ditaati sehingga hukum berlaku
umum.Selama belum mempunyai bentuk, suatu hukum baru merupakan persamaan hukum
dalam masyarakat ataubaru merupakan cita-cita hukum,oleh karnanya belum mempunyai
kekuatan yang mengikat.

DAFTAR PUSAKA
Theresia, “Hukum dan Sumber-sumber Hukum”, hal. 193
Kurnisar, “ Pancasila Sumber dari Segala Sumber Hukum “, hal 243
Bernadeta Aurelia, “ Sumber Hukum Materil dan Sumber Hukum Formil”
(https://www.hukumonline.com/klinik/a/sumber-hukum-materiil-dan-sumber-
hukum-formal-lt6284c23d23320/ 18 Mei 2022)
Laurensius Arliman S, “Lembaga-Lembaga Negara (Di Dalam Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945)”, Deepublish,
Yogyakarta, 2016.
Uci putri setia, “ Bentuk-bentuk sumber hukum berdasarkan sumber Formil” ,
hal. 4

Anda mungkin juga menyukai