Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

SUMBER-SUMBER HUKUM ADMINISTRASI NEGARA

Di ajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah hukum administrasi negara

Dosen Pengampu : Dr. Hj. Maemunah, M.Si

Di Susun Oleh :

Andriyan Putra Pratama

Siti Farida

PROGRAM STUDI HUKUM PIDANA ISLAM

FAKULTAS SYARIAH

UNIVERSITAS ISLAM BUNGA BANGSA CIREBON

Jl. Widarasari lll, Sutawinangun, Kedawung, Cirebon, Jawa Barat 4515


KATA PENGANTAR

Puji rasa syukur kita panjatkankehadirat Allah SWT, karena tanpa iradahnya penulsan
karya tulis ini tidak mungkin selesai tepat pada waktunya. Sholawat serta salam semoga
selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW beserta para keluarganya, para sahabat, dan
seluruh umatnya yang selalu setia dalam menjalankan sunnahnya. Maksud dan tujuan
makalah ini adalah untuk memenuhi tugas kuliah Hukum Bisnis. Makalah ini disajikan dalam
bentuk yang sederhana dengan harapan dapat berguna dan bermanfaat bagi penulis dan bagi
para pembaca pada umumnya.

Dalam penulisan makalah ini, penulis menggunakan beberapa referensi dan tidak
memindahkan begitu saja dari internet. Hal ini dilakukan agar penulis dapat memahami
materi tersebut dan menjadi bahan ajar untuk pengembangan diri penulis.

Dalam penulisan makalah ini, penulis masih dalam tahap belajar tentu masih banyak
kekurangan, maka dari itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca agar dalam makalah selanjutnya penulis dapat menyajikan dalam bentuk yang
lebih baik.

Penulisan makalah ini tidak mungkin dapat terealisasikan tanpa bantuan dan dorongan
dari pihak-pihak tertentu, baik secara langsung maupun tidak langsung. Pada kesempatan ini
izinkanlah penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada : Bapak Oman
selaku rektor UI bunga Bangsa Cirebon, Ibu Maemunah selaku Dosen dosen pengajar mata
kuliah Hukum Administrasi Negara , Kepada kedua orangtua dan juga rekan-rekan kelas
yang selalu mendukung.

Demikian pengantar dari penulis, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya dan pembaca pada umumnya.

Halaman | 1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................1
DAFTAR ISI........................................................................................................2
BAB I PEMBUKAAN
1. Latar Belakang............................................................................................3
2. Rumusan Masalah.......................................................................................3
3. Tujuan Penulisan.........................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian Sumber Hukum.........................................................................4
2. Sumber Hukum administrasi negara...........................................................4
A. Sumber Hukum Materiil..........................................................................4
B. Sumber Hukum Formil............................................................................6
C. Perkembangan HAN ada dua bentuk sejarah sebagai sumber hukum.....7
D. Asas-Asas Sistem Hukum Adminisrasi Negara.......................................7
BAB III PENUTUP
1. Kesimpulan..................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................10

Halaman | 2
BAB I
PEMBUKAAN

1. Latar Belakang

Hukum pada dasarnya menjadi acuan dalam mengatur segala permasalahan yang ada.
Adapun hukum ini digunakan tidak saja mengatur menyelesaikan permasalahan semata tetapi
juga menjadi acuan kehidupan dalam bermasyarakat. Pembuatan hukum dalam hal ini
membutuhkan bahan atau dengan kata lain membutuhkan sumber. Terkait dengan sumber
hukum yang menjadi pokok permasalahan yang diangkat dalam makalah ini tidak dapat
dikatakan sembarangan.

Sumber hukum yang menjadi bahan hukum ini digali dari karakteristik bangsa Indonesia
dan beberapa kontribusi hukum dari bangsa penjajah. Adanya kontribusi ini tidak terlepas
dari penjajahan yang dilakukan oleh bangsa asing. Pada dasarnya pemilihan sumber acuan ini
juga telah dipirkan dengan matang antara lain sifatnya yang berusaha mengikuti
perkembangan zaman. Dengan adanya sumber hukum yang jelas sudah tentu hukum yang
dihasilkan juga menjadi berbobot. Sumber hukum administrasi negara pada nantinya akan
digunakan acuan dalam segala sesuatu terkait administrasi Negara.

2. Rumusan Masalah

Untuk memudahkan dalam proses penulisan, penulis membagi ke dalam beberapa


macam rumusan masalah, yaitu sebagai berikut :

1. Apa itu sumber hukum ?


2. Apa saja sumber Hukum Administrasi Negara?

3. Tujuan Penulisan

Agar penulis dan pembaca dapat memahami apa itu sumber hukum dan apa saja yang
menjadi sumber hukum HAN.

Halaman | 3
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Sumber Hukum.


 Menurut Danang Tunjung Laksono, Sumber Hukum adalah sesuatu yang
menimbulkan aturan hukum dan ditentukan aturan hukum itu. Menurut Prof.
Soedikno ada beberapa arti sumber hukum sebagai asas hukum, hukum terdahulu
yang memberi bahan, dasar berlakunya, tempat mengetahui hukum dan sebab yang
menimbulkan hukum.
 Zevenbergen menyatakan sumber hukum adalah sumber terjadinya hukum; atau
sumber yang menimbulkan hukum.Sedangkan C.S.T. Kansil menyebutkan bahwa
yang dimaksud dengan sumber hukum ialah, segala apa saja yang menimbulkan
aturan-aturan yang mempunyai kekuatan yang bersifat memaksa, yakni aturan-aturan
yang kalau dilanggar mengakibatkan sanksi yang tegas dan nyata.
 Menurut Achmad Ali sumber hukum adalah tempat di mana kita dapat menemukan
hukum.Namun perlu diketahui pula bahwa adakalanya sumber hukum juga sekaligus
merupakan hukum, contohnya putusan hakim. Berbagai pendapat ahli dapat
disimpulkan bahwa Sumber hukum ialah segala sesutau yang menyebabkan terjadinya
hukum dengan segala aturan-aturan hukumnya.

2. Sumber Hukum administrasi negara

3. Sumber Hukum Materiil

Sumber hukum materiil adalah faktor-faktor masyarakat yang mempengaruhi


pembentukan hukum (pengaruh terhadap pembuat undang-undang, pengaruh terhadap
keputusan hakim, dan sebagainya),1 atau faktor-faktor yang ikut mempengaruhi materi dari
aturan-aturan hukum,2 atau tempat dari mana materiil hukum itu diambil. Sumber hukum
materiil ini merupakan faktor yang membantu pembentukan hukum. Dalam berbagai
keputusan hukum ditemukan bahwa sumber-sumber hukum materiil ini terdiri dari tiga jenis
yaitu sebagai berikut :

1) Sumber Hukum Historis


Dalam arti historis, pengertian sumber hukum memiliki dua arti yaitu :
 sebagai sumber pengenalan (tempat menemukan) hukum pada saat
tertentu.
 sebagai sumber dimana pembuat undang-undang mengambil bahan dalam
membentuk peraturan perundang-undangan.
Dalam arti yang pertama, sumber hukum historis meliputi undangundang,
putusan-putusan hakim, tulisan-tulisan ahli hukum, juga tulisan-tulisan yang tidak
bersifat yuridis sepanjang memuat pemberitahuan mengenai lembaga-lembaga
hukum.

1
N.E.Algra, et.Al., Mula Hukum. 1983. Bina Cipta,Bandung. Hlm. 16.
2
SF.Marbun dan Moh. Mahfud,Loc. Cit., Hlm.21.

Halaman | 4
Adapun dalam arti kedua, sumber hukum historis meliputi sistem-sistem
hukum masa lalu yang pernah berlaku pada tempat tertentu seperti sistem hukum
Romawi, sistem hukum Perancis, dan sebagainya. Di samping itu juga dokumen-
dokumen dan surat-surat keterangan yang berkenaan dengan hukum pada saat dan
tempat tertentu.

2) Sumber Hukum Sosiologis


Sumber hukum dalam pengertian ini meliputi faktor-faktor sosial yang
mempengaruhi isi hukum positif. Artinya peraturan hukum tertentu
mencerminkan kenyataan yang hidup dalam masyarakat. Dalam pengertian
sumber hukum ini, pembuatan peraturan perundang-undangan harus pula
memperhatikan situasi sosial ekonomi, hubungan sosial, situasi, dan
perkembangan politik dan perkembangan internasional.3 Karena faktor-faktor
yang mempengaruhi isi peraturan itu begitu komplek, maka dalam pembuatan
peraturan diperlukan masukan dari berbagai disiplin keilmuan, dengan kata lain
melibatkan ahli ekonomi, sejarahwan, ahli politik, psikolog, dan sebagainya,
disamping ahli hukum sendiri.

3) Sumber Hukum Filosofis


Sumber hukum dalam arti filosofis memiliki dua arti yaitu :
a. Sebagai sumber untuk isi hukum yang adil
b. Sebagai sumber untuk mentaati kewajiban terhadap hukum.

Menurut Sudikno Mertokusumo, mengenai sumber isi hukum; disini ditanyakan


isi hukum itu asalnya dari mana. Ada tiga pandangan yang mencoba menjawab
pertanyaan ini4 , yaitu :
a. Pandangan theocratis, menurut pandangan ini isi hukum berasal dari
Tuhan.
b. Pandangan hukum kodrat, Menurut pandangan ini isi hukum berasal dari
akal manusia.
c. Pandangan mazhab historis, menurut pandangan ini isi hukum berasal dari
kesadaran hukum.

Sedangkan sumber kekuatan mengikat dari hukum, bukan semata-mata


didasarkan pada kekuatan yang bersifat memaksa, tetapi karena kebanyakan orang
didorong oleh alasan kesusilaan atau kepercayaan. Kesusilaan atau kepercayaan
merupakan nilai-nilai bagi masyarakat
Di samping nilai-nilai lain seperti kebenaran, keadilan, ketertiban, kesejahteraan,
dan nilai-nilai positif lainnya, yang umumnya menjadi cita hukum dari masyarakat
yang bersifat filosofis. Dengan kata lain, sumber hukum filosofis mengandung
makna agar hukum sebagai kaidah perilaku memuat nilai-nilai positif tersebut.

3
Dr. Ridwan.HR.2014. Hukum Administrasi Negara. Raja Grafindo, Jakarta. Hlm.58
4
Sudikno Mertokusumo,op.cit.,hlm.71

Halaman | 5
4. Sumber Hukum Formil

Sumber hukum formil yaitu berbagai bentuk aturan hukum yang ada, karena kita hanya
memandang mengenai cara dan bentuk yang melahirkan hukum positf, tanpa mempersoalkan
dari mana isi peraturan hukum itu. Sumber hukum formal diartikan juga sebagai tempat atau
sumber dari mana suatu peraturan memperoleh kekuatan hukum. Ini berkaitan dengan bentuk
atau cara yang menyebabkan peraturan hukum itu formil berlaku. Sumber hukum
administrasi negara dalam arti formal ini terdiri dari peraturan perundang-undangan, praktek
administrasi negara atau hukum tidak tertulis, yurisprudensi, dan doktrin.

1) Peraturan Perundang-undangan
Undang-undang merupakan sumber hukum yang paling penting dalam hukum
administrasi negara. Secara formal undang-undang adalah peraturan hukum yang
dibuat oleh lembaga legislatif, yang di Indonesia dibuat bersama-sama dengan
lembaga eksekutif.
Menurut P.J.P. Tak, undang-undang adalah produk dari pembuat undang-
undang dan sebagai sumber hukum dalam arti formal yang berlaku umum,
memuat peraturan hukum yang mengikat warga negara. Undang-undang dianggap
sebagai sumber hukum paling penting, karena terutama bagi negara hukum
demokratis yang menempatkan undang-undang sebagai pengejawantahan aspirasi
rakyat yang diformalkan, juga karena berdasarkan undang-undang ini pemerintah
memperoleh wewenang utama untuk melakukan tindakan hukum tertentu atau
wewenang untuk membuat peraturan perundang-undangan tertentu.

2) Praktek Administrasi Negara/Hukum Tidak Tertulis


Administrasi negara dapat mengambil tindakan-tindakan yang dianggap
penting dalam rangka pelayanan kepada masyarakat, meskipun belum ada
aturannya dalam undang-undang. Tindakan tindakan yang dilakukan oleh
administrasi negara ini akan melahirkan hukum tidak tertulis atau konvensi, jika
dilakukan secara teratur dan tanpa keberatan atau banding dari warga masyarakat.
Hukum tidak tertulis yang lahir dari tindakan hukum administrasi negara inilah
yang dapat menjadi sumber hukum dalam arti formal dalam rangka pembuatan
peraturan perundang-undangan dalam bidang hukum admnistrasi negara.

3) Yurisprudensi
Yurisprudensi berasal dari bahasa latin ”Jurisprudentia” yang berarti
pengetahuan Hukum atau Rechtsgeleerdheid. Dalam pengertian teknis,
yurisprudensi itu dimaksud sebagai putusan badan peradilan (hakim) yang diikuit
secara berulang-ulang dalam kasus yang sama oleh para hakim lainnya sehingga
dapat pula disebut “Rechtersrecht” atau ciptaan Hakim atau peradilan.5
Yurisprudensi dapat menjadi sumber hukum bagi hukum admnistrasi negara,
itulah sebabnya A.M. Donner, sebagaimana telah disebutkan, menganggap hukum

5
Paulus E. Lotulung,.1994. Yurisprudensi dalam perspektif perkembangan hukum Administrasi Di Negara
Indonesia.Pakuan.Bogor. hlm.3

Halaman | 6
administrasi memuat peraturanperaturan yang dibentuk oleh pembuat undang-
undang, juga dibentuk oleh hakim. Barangkali keberadaan yurisprudensi dalam
hukum administrasi negara jauh lebih banyak dibandingkan dengan hukum yang
lain, sehubugan dengan dianutnya asas hakim aktif dan ajaran pembuktian babas
dalam hukum acara peradilan administrasi negara, sehingga yurisprudensi akan
menempati posisi penting dalam melengkapi dan memperkaya hukum
administrasi negara.

4) Doktrin
Meskipun ajaran hukum atau pendapat para sarjana hukum tidak memiliki
kekuatan mengikat, namun pendapat sarjana hukum ini begitu penting bahkan
dalam sejarah pernah terdapat ungkapan bahwa orang tidak boleh menyimpang
dari pendapat umum para ahli hukum.6
Sepanjang sejarah pemikiran dan pembantukan hukum, keberadaan pendapat
para ahli hukum yang berpengaruh memiliki posisi strategis karena teori-teori
yang dilahirkannya menjadi sumber inspirasi bagi para pembentuk peraturan
perundang-undangan dan putusan para hakim. Menurut SF. Marbun dan Moh.
Mahfud “doktrin atau pendapat para ahli dapat menjadi sumber hukum formal
hukum administrasi negara, sebab para ahli itu dapat melahirkan teori-teori dalam
lapangan hukum administrasi negara yang kemudian dapat mendorong timbulnya
kaidah-kaidah hukum admnistrasi negara”.7
Menurut Mochtar Kusumaatmadja dan B. Arief Sidarta ; ”karena bukan
merupakan sumber langsung bagi keputusan, melainkan membantu hakim dalam
mengambil keputusan, maka pendapat sarjana hukum terkemuka atau ‘doktrin’ itu
merupakan sumber tambahan”.8

5. Perkembangan HAN ada dua bentuk sejarah sebagai sumber hukum

 UU dan sistem hukum tertulis yang berlaku pada masa lampau di suatu tempat.
Karena terdapat unsur yang dianggap baik maka oleh pemerintah dapat dijadikan
materi pembuatan peraturan perundangundangan dan diberlakukan sebagai bahan
untuk hukum positif. Contoh: hukum romawi –> hukum prancis –> hukum belanda –
> hukum hindia belanda –> hukum indonesia.
 Dokumen-dokumen yaitu dokumen-dokumen dari suatu masa hingga diperoleh
gambaran tentang hukum yang berlaku di masa itu yang mungkin dapat diterima
untuk dijadikan bahan hukum positif untuk saat sekarang. Contoh : prasasti majapahit
tentag sumpah palapa gajahmada berbunyi “bhinneka tunggal ika”.

6. Asas-Asas Sistem Hukum Adminisrasi Negara

Sistem Hukum Administrasi Negara harus dapat menjamin dan menjalankan pelaksanaan
asas-asas hukum sebagai berikut:

6
L.J. Van Apeldorn, op.cit., hl.135.
7
SF.Marbun dan Moh. Mahfud, op.cit., hlm.38-39
8
Mochtar Kusumaatmadja dan Arief Sidharta, op.cit., hlm.72.

Halaman | 7
1) Asas-asas pancasila, dan Undang-undang dasar 1945.
2) Asas-asas Wawasan Nusantara.
3) Asas-asas Ketahanan Nasional.
4) Asas-asas Kedaulatan Negara.
5) Asas-asas Negara Hukum.
6) Asas-asas Berhati-hati dalam penggunaan kekuasaan negara
7) Asas-asas ketelitian dan kesungguhan hati dalam mengurus kepentingan para
warga masyarakat.
8) Asas-asas kesaksamaan dan kejujuran dalam mengambil keputusan terhadap
permohonan para warga masyarakat.

Halaman | 8
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan

Sumber hukum materiil adalah faktor-faktor masyarakat yang mempengaruhi


pembentukan hukum (pengaruh terhadap pembuat undangundang, pengaruh terhadap
keputusan hakim, dan sebagainya), atau faktor-faktor yang ikut mempengaruhi materi dari
aturan-aturan hukum, atau tempat dari mana materiil hukum itu diambil.

Disamping digunakan dalam berapa arti, masing-masing orang akan memandang hukum
dan sumber hukum secara berbeda-beda, sesuasi dengan kecenderungan dan latar belakang
pendidikan dan keilmuannya. Para sosiolog akan melihat hukum dan sumber hukum yang
berbeda dibandingkan dengan para filosof, sejarawan atau ahli hukum, dan pula sebaliknya.

Halaman | 9
DAFTAR PUSTAKA

 N.E.Algra, et.Al.,1983. Mula Hukum. Bina Cipta,Bandung. SF.Marbun


dan Moh. Mahfud. Pokok-pokok Hukum Administrasi Negara
 Dr. Ridwan.HR.2014. Hukum Administrasi Negara . Raja Grafindo,
Jakarta.
 Sudikno Mertokusumo Mengenal Hukum(Suatu Pengantar)
 Paulus E. Lotulung,.1994. Yurisprudensi dalam perspektif perkembangan
hukum Administrasi Di Negara Indonesia. Pakuan.Bogor.
 Mochtar Kusumaatmadja dan Arief Sidharta. Pengantar Ilmu Hukum

Halaman | 10

Anda mungkin juga menyukai