Di Susun Oleh :
Siti Farida
FAKULTAS SYARIAH
Puji rasa syukur kita panjatkankehadirat Allah SWT, karena tanpa iradahnya penulsan
karya tulis ini tidak mungkin selesai tepat pada waktunya. Sholawat serta salam semoga
selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW beserta para keluarganya, para sahabat, dan
seluruh umatnya yang selalu setia dalam menjalankan sunnahnya. Maksud dan tujuan
makalah ini adalah untuk memenuhi tugas kuliah Hukum Bisnis. Makalah ini disajikan dalam
bentuk yang sederhana dengan harapan dapat berguna dan bermanfaat bagi penulis dan bagi
para pembaca pada umumnya.
Dalam penulisan makalah ini, penulis menggunakan beberapa referensi dan tidak
memindahkan begitu saja dari internet. Hal ini dilakukan agar penulis dapat memahami
materi tersebut dan menjadi bahan ajar untuk pengembangan diri penulis.
Dalam penulisan makalah ini, penulis masih dalam tahap belajar tentu masih banyak
kekurangan, maka dari itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca agar dalam makalah selanjutnya penulis dapat menyajikan dalam bentuk yang
lebih baik.
Penulisan makalah ini tidak mungkin dapat terealisasikan tanpa bantuan dan dorongan
dari pihak-pihak tertentu, baik secara langsung maupun tidak langsung. Pada kesempatan ini
izinkanlah penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada : Bapak Oman
selaku rektor UI bunga Bangsa Cirebon, Ibu Maemunah selaku Dosen dosen pengajar mata
kuliah Hukum Administrasi Negara , Kepada kedua orangtua dan juga rekan-rekan kelas
yang selalu mendukung.
Demikian pengantar dari penulis, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya dan pembaca pada umumnya.
Halaman | 1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................1
DAFTAR ISI........................................................................................................2
BAB I PEMBUKAAN
1. Latar Belakang............................................................................................3
2. Rumusan Masalah.......................................................................................3
3. Tujuan Penulisan.........................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian Sumber Hukum.........................................................................4
2. Sumber Hukum administrasi negara...........................................................4
A. Sumber Hukum Materiil..........................................................................4
B. Sumber Hukum Formil............................................................................6
C. Perkembangan HAN ada dua bentuk sejarah sebagai sumber hukum.....7
D. Asas-Asas Sistem Hukum Adminisrasi Negara.......................................7
BAB III PENUTUP
1. Kesimpulan..................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................10
Halaman | 2
BAB I
PEMBUKAAN
1. Latar Belakang
Hukum pada dasarnya menjadi acuan dalam mengatur segala permasalahan yang ada.
Adapun hukum ini digunakan tidak saja mengatur menyelesaikan permasalahan semata tetapi
juga menjadi acuan kehidupan dalam bermasyarakat. Pembuatan hukum dalam hal ini
membutuhkan bahan atau dengan kata lain membutuhkan sumber. Terkait dengan sumber
hukum yang menjadi pokok permasalahan yang diangkat dalam makalah ini tidak dapat
dikatakan sembarangan.
Sumber hukum yang menjadi bahan hukum ini digali dari karakteristik bangsa Indonesia
dan beberapa kontribusi hukum dari bangsa penjajah. Adanya kontribusi ini tidak terlepas
dari penjajahan yang dilakukan oleh bangsa asing. Pada dasarnya pemilihan sumber acuan ini
juga telah dipirkan dengan matang antara lain sifatnya yang berusaha mengikuti
perkembangan zaman. Dengan adanya sumber hukum yang jelas sudah tentu hukum yang
dihasilkan juga menjadi berbobot. Sumber hukum administrasi negara pada nantinya akan
digunakan acuan dalam segala sesuatu terkait administrasi Negara.
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Penulisan
Agar penulis dan pembaca dapat memahami apa itu sumber hukum dan apa saja yang
menjadi sumber hukum HAN.
Halaman | 3
BAB II
PEMBAHASAN
1
N.E.Algra, et.Al., Mula Hukum. 1983. Bina Cipta,Bandung. Hlm. 16.
2
SF.Marbun dan Moh. Mahfud,Loc. Cit., Hlm.21.
Halaman | 4
Adapun dalam arti kedua, sumber hukum historis meliputi sistem-sistem
hukum masa lalu yang pernah berlaku pada tempat tertentu seperti sistem hukum
Romawi, sistem hukum Perancis, dan sebagainya. Di samping itu juga dokumen-
dokumen dan surat-surat keterangan yang berkenaan dengan hukum pada saat dan
tempat tertentu.
3
Dr. Ridwan.HR.2014. Hukum Administrasi Negara. Raja Grafindo, Jakarta. Hlm.58
4
Sudikno Mertokusumo,op.cit.,hlm.71
Halaman | 5
4. Sumber Hukum Formil
Sumber hukum formil yaitu berbagai bentuk aturan hukum yang ada, karena kita hanya
memandang mengenai cara dan bentuk yang melahirkan hukum positf, tanpa mempersoalkan
dari mana isi peraturan hukum itu. Sumber hukum formal diartikan juga sebagai tempat atau
sumber dari mana suatu peraturan memperoleh kekuatan hukum. Ini berkaitan dengan bentuk
atau cara yang menyebabkan peraturan hukum itu formil berlaku. Sumber hukum
administrasi negara dalam arti formal ini terdiri dari peraturan perundang-undangan, praktek
administrasi negara atau hukum tidak tertulis, yurisprudensi, dan doktrin.
1) Peraturan Perundang-undangan
Undang-undang merupakan sumber hukum yang paling penting dalam hukum
administrasi negara. Secara formal undang-undang adalah peraturan hukum yang
dibuat oleh lembaga legislatif, yang di Indonesia dibuat bersama-sama dengan
lembaga eksekutif.
Menurut P.J.P. Tak, undang-undang adalah produk dari pembuat undang-
undang dan sebagai sumber hukum dalam arti formal yang berlaku umum,
memuat peraturan hukum yang mengikat warga negara. Undang-undang dianggap
sebagai sumber hukum paling penting, karena terutama bagi negara hukum
demokratis yang menempatkan undang-undang sebagai pengejawantahan aspirasi
rakyat yang diformalkan, juga karena berdasarkan undang-undang ini pemerintah
memperoleh wewenang utama untuk melakukan tindakan hukum tertentu atau
wewenang untuk membuat peraturan perundang-undangan tertentu.
3) Yurisprudensi
Yurisprudensi berasal dari bahasa latin ”Jurisprudentia” yang berarti
pengetahuan Hukum atau Rechtsgeleerdheid. Dalam pengertian teknis,
yurisprudensi itu dimaksud sebagai putusan badan peradilan (hakim) yang diikuit
secara berulang-ulang dalam kasus yang sama oleh para hakim lainnya sehingga
dapat pula disebut “Rechtersrecht” atau ciptaan Hakim atau peradilan.5
Yurisprudensi dapat menjadi sumber hukum bagi hukum admnistrasi negara,
itulah sebabnya A.M. Donner, sebagaimana telah disebutkan, menganggap hukum
5
Paulus E. Lotulung,.1994. Yurisprudensi dalam perspektif perkembangan hukum Administrasi Di Negara
Indonesia.Pakuan.Bogor. hlm.3
Halaman | 6
administrasi memuat peraturanperaturan yang dibentuk oleh pembuat undang-
undang, juga dibentuk oleh hakim. Barangkali keberadaan yurisprudensi dalam
hukum administrasi negara jauh lebih banyak dibandingkan dengan hukum yang
lain, sehubugan dengan dianutnya asas hakim aktif dan ajaran pembuktian babas
dalam hukum acara peradilan administrasi negara, sehingga yurisprudensi akan
menempati posisi penting dalam melengkapi dan memperkaya hukum
administrasi negara.
4) Doktrin
Meskipun ajaran hukum atau pendapat para sarjana hukum tidak memiliki
kekuatan mengikat, namun pendapat sarjana hukum ini begitu penting bahkan
dalam sejarah pernah terdapat ungkapan bahwa orang tidak boleh menyimpang
dari pendapat umum para ahli hukum.6
Sepanjang sejarah pemikiran dan pembantukan hukum, keberadaan pendapat
para ahli hukum yang berpengaruh memiliki posisi strategis karena teori-teori
yang dilahirkannya menjadi sumber inspirasi bagi para pembentuk peraturan
perundang-undangan dan putusan para hakim. Menurut SF. Marbun dan Moh.
Mahfud “doktrin atau pendapat para ahli dapat menjadi sumber hukum formal
hukum administrasi negara, sebab para ahli itu dapat melahirkan teori-teori dalam
lapangan hukum administrasi negara yang kemudian dapat mendorong timbulnya
kaidah-kaidah hukum admnistrasi negara”.7
Menurut Mochtar Kusumaatmadja dan B. Arief Sidarta ; ”karena bukan
merupakan sumber langsung bagi keputusan, melainkan membantu hakim dalam
mengambil keputusan, maka pendapat sarjana hukum terkemuka atau ‘doktrin’ itu
merupakan sumber tambahan”.8
UU dan sistem hukum tertulis yang berlaku pada masa lampau di suatu tempat.
Karena terdapat unsur yang dianggap baik maka oleh pemerintah dapat dijadikan
materi pembuatan peraturan perundangundangan dan diberlakukan sebagai bahan
untuk hukum positif. Contoh: hukum romawi –> hukum prancis –> hukum belanda –
> hukum hindia belanda –> hukum indonesia.
Dokumen-dokumen yaitu dokumen-dokumen dari suatu masa hingga diperoleh
gambaran tentang hukum yang berlaku di masa itu yang mungkin dapat diterima
untuk dijadikan bahan hukum positif untuk saat sekarang. Contoh : prasasti majapahit
tentag sumpah palapa gajahmada berbunyi “bhinneka tunggal ika”.
Sistem Hukum Administrasi Negara harus dapat menjamin dan menjalankan pelaksanaan
asas-asas hukum sebagai berikut:
6
L.J. Van Apeldorn, op.cit., hl.135.
7
SF.Marbun dan Moh. Mahfud, op.cit., hlm.38-39
8
Mochtar Kusumaatmadja dan Arief Sidharta, op.cit., hlm.72.
Halaman | 7
1) Asas-asas pancasila, dan Undang-undang dasar 1945.
2) Asas-asas Wawasan Nusantara.
3) Asas-asas Ketahanan Nasional.
4) Asas-asas Kedaulatan Negara.
5) Asas-asas Negara Hukum.
6) Asas-asas Berhati-hati dalam penggunaan kekuasaan negara
7) Asas-asas ketelitian dan kesungguhan hati dalam mengurus kepentingan para
warga masyarakat.
8) Asas-asas kesaksamaan dan kejujuran dalam mengambil keputusan terhadap
permohonan para warga masyarakat.
Halaman | 8
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Disamping digunakan dalam berapa arti, masing-masing orang akan memandang hukum
dan sumber hukum secara berbeda-beda, sesuasi dengan kecenderungan dan latar belakang
pendidikan dan keilmuannya. Para sosiolog akan melihat hukum dan sumber hukum yang
berbeda dibandingkan dengan para filosof, sejarawan atau ahli hukum, dan pula sebaliknya.
Halaman | 9
DAFTAR PUSTAKA
Halaman | 10