Anda di halaman 1dari 12

Pengertian Sumber Hukum dan

Macam-macam Sumber Hukum Administrasi Negara

Tugas ini dibuat guna melengkapi nilai tugas kelompok

Mata Kuliah : Hukum Administrasi

Dosen Pengampu : Rojikin., S.H.I., M.H.

Oleh

Muhammad Fiqri Pratama 33030190075

Leli Azhumi 33030190080

JURUSAN HUKUM TATA NEGARA

FAKULTAS SYARI’AH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah
ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
pikiran maupun materinya. Terimakasih kepada Bapak Rojikin, S.HI., M.H.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Depok, 6 Maret 2021

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................2

BAB I.........................................................................................................................................4

PENDAHULUAN......................................................................................................................4

Latar Belakang........................................................................................................................4

Rumusan masalah...................................................................................................................4

Tujuan.....................................................................................................................................4

BAB II........................................................................................................................................5

PEMBAHASAN........................................................................................................................5

Pengertian Sumber Hukum.....................................................................................................5

Sumber Hukum Material Hukum Administrasi Negara.........................................................5

Sumber Hukum Formal Hukum Administrasi Negara...........................................................6

Kodifikasi Hukum Administrasi Negara................................................................................8

Tujuan dilakukannya kodifikasi antara lain:..........................................................................8

PENUTUP................................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................11

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia adalah Negara hukum, dengan itu Indonesia memiliki kekuatan
untuk mengendalikan Tindakan masyarakat mencapai nilai-nilai yang positif. Hukum
di Indonesia mengatur banyak aspek kehidupan, mulai dari sosial, politik, ekonomi,
budaya maupun agama. Namun keberadaan hukum ditengah-tengah masyarakat
makin lama makin tak menunjukkan ketegasan serta mulai diabaikan oleh
masyarakat. Dengan bermaksud ingin mengetahui lebih lanjut mengenai hukum
tentu, harus mengetahui Sebagian aspek yang dikaji didalam ilmu hukum, salah
satunya adalah sumber hukum. Relasi yang kami wujudkan mengenai sumber hukum.
Maka timbul pertanyaan besar, mengapa kita perlu mengetahui sumber
hukum. Dimakalah ini akan kami berikan jawabannya yaitu, merupakan sesuatu yang
melandas supaya kita mengetahui asal muasal hukum yang kita jadikan acuan dan
pedoman di negara ini agar kita tidak hanya tahu dan menjelaskannya saja tanpa
pengetahuan mengapa hal itu bisa ada sehingga itu bisa menjadi sebuah aturan yang
mengikat. Istilah sumber hukum digunakan dalam berbagai macam makna karena
hukum itu dapat ditinjau dari berbagai cara.

B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian sumber hukum ?
2. Apa saja sumber-sumber Hukum Administrasi Negara ?

C. Tujuan
1. Agar pembaca dapat memahami pengertian dari sumber hukum.
2. Diharapkan pembaca dapat mengetahui apa saja yang dijadikan sumber-
sumber Hukum Administrasi Negara.

4
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Sumber Hukum


Sumber hukum adalah segala sesuatu yang dapat menimbulkan hukum serta
tempat diketemukannya hukum. Menurut Bachsan Mustafa sumber hukum adalah
1
tempat dimana kita dapat mengetahui dan mengenal hukum. Dengan demikian
sumber hukum itu dapat dilihat dari factor-faktor yang mempengaruhi hukum yang
disebut sebagai sumber hukum materil maupun dapat dilihat dari bentuk dan
pembentukan suatu hukum yang disebut sebagai sumber hukum formal. 2

2. Sumber Hukum Material Hukum Administrasi Negara


Sumber hukum dalam arti material adalah sumber hukum sebagai tempat
asalnya hukum itu. Sumber hukum material adalag factor-faktor yang ikut
mempengaruhi materi atau isi dari aturan-aturan hukum atau factor-faktor masyarakat
yang memengaruhi pembentukan hukum atau tempat dimana materi hukum itu
diambil. Factor-faktor tersebut meliputi faktor historis, filosofis, dan sosiologis.
a. Sumber Hukum Historis/ Faktor Historis
Faktor sejarah dapat menjadi sumber hukum material dalam arti ikut
berpengaruh atas penentuan materi aturan huku dalam hukum administrasi negara
dari sudut sejarah, ada dua jenis sumber hukum historis/ faktor historis, yaitu :
1) Undang-undang dan system hukum tertulis yang berlaku pada masa lampau di
suatu tempat.
2) Dokumen dan surat serta keterangan lain dari masa lampau. Sumber hukum dari
sudut historis ini yang paling relevan adalah undang-undang dan system hukum
tertulis di masa lampau, sebab undang-undang dan system hukum tertulis
merupakan hukum yang betul-betul berlaku, sedangkan dokumen dan surat-
surat keterangan hanya bersifat mengenalkan hukum yag berlaku di masa
lampau.
b. Sumber Hukum Sosiologis/ Faktor Sosiologis/ Antropologis

1
Jum Aggriani, 2012, Op. Cit., hal. 56.
2
Eny Kusdariny, 2011, Op. Cit., hal. 53-54

5
Dari sudut sosiologis, sumber hukum materiil itu adalah seluruh masyarakat.
Sudut ini menyoroti Lembaga-lembaga sosial sehingga dapat diketahui apakah
yang dirasakan sebagai hukum oleh Lembaga-lembaga itu. Dari pengetahuan
tersebut dapat dibuat materi hukum yang sesuai dengan kenyataan sosiologisnya.
Bisa dikatakan bahwa faktor-faktor sosial dalam masyarakat dapat mempengaruhi
isi hukum positif, faktor tersebut bisa meliputi pandangan ekonomis, pandangan
agamis, dan psikologis.
c. Sumber Hukum Filosofis/ Faktor Filosofis
Dalam sumber hukum dalam arti filosofis terdapat dua hal yang dapat menjadi
sumber hukum, yaitu :
1) Sebagai ukuran/ sumber untuk menentukan bahwa sesuatu bersifat adil. Karena
hukum itu dimaksudkan antara lain untuk menciptakan keadilan, maka hal-hal
yang secara filosofis dianggap adil dijadikan juga sumber hukum material.
2) Sebagai faktor-faktor yang mendorong seseorang untuk menaati kewajiban
terhadap hukum. Hukum itu diciptakan agar ditaati, oleh sebab itu, semua
faktor yang dapat mendorong seseorang taat pada hukum harus diperhatikan
dalam pembuatan aturan hukum positif. Dengan kata lain, sumber hukum
filosofis mengandung makna agar hukum sebagai kaidah perilaku memuat
nilai-nilai positif tersebut.

3. Sumber Hukum Formal Hukum Administrasi Negara


Sumber hukum dalam arti formal ialah sumber hukum dimana hukum itu
diketemukan. Sumber hukum formal hukum administrasi negara adalah sumber
hukum yang dilihat dari segi bentuk dan pembentukannya. Karena bentuknya itu
menyebabkan hukum itu berlaku umum, diketahui, dan ditaati. Sumber hukum formal
dapat berbentuk tertulis dan tidak tertulis. Sumber hukum administrasi negara secara
formal ini terdiri dari, Undang-Undang adalah peraturan negara yang dibentuk oleh
alat perlengkapan negara yang berwenang dan mengikat masyarakat umum. Undang-
Undang dalam hal ini dibedakan menjadi :

a) Undang-Undang dalam arti formal, adalah undang-undang yang dihasilkan oleh


presiden bersama Dewan Perwakilan Rakyat yang berisi aturan tingkah laku yang
mengikat umum. Dengan kata lain Undang-Undang dalam arti formal yaitu
produk hukum yang dilihat dari cara pembentukannya. Hal ini dipertegas dalam

6
rumusan Pasal 1 ayat (3) UU No. 10 Tahun 2004, yang dimaksud dengan undang-
undang adalah peraturan perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan
Perwakilan Rakyat dengan persetujuan bersama Presiden.

b) Undang-Undang dalam arti material adalah peraturan perundang-undangan, yaitu


produk hukum tertulis yang dikeluarkan pejabat yang berwenang yang isinya
mempunyai sifat mengikat penduduk secara langsung. Berdasarkan Pasal 7 ayat
(1) UU No. 12 Tahun 2011 tentang Jenis dan hierarki Peraturan Perundang-
undangan terdiri atas:

 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;


 Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat;
 Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang;
 Peraturan Pemerintah;
 Peraturan Presiden;
 Peraturan Daerah Provinsi; dan
 Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.

Perbedaan dari kedua macam Undang-Undang tersebut terletak pada sudut


peninjauannya. Undang-Undang dalam arti material ditinjau dari sudut isinya yang
mengikat umum, sedangkan Undang-Undang dalam arti formal ditinjau dari segi
pembuatan dan bentuknya. Untuk memudahkan membedakannya, maka undang-
undang dalam arti material biasanya diistilahkan dengan peraturan perundang-
undangan, sedangkan undang-undang dalam arti formal disebut dengan undang-
undang.

1) Yurisprudensi
Yurisprudensi adalah putusan hakim administrasi yg telah lalu yg memutus
perkara administrasi dan sudah mempunyai kekuatan hukum yang tetap. Putusan
hakim dapat menjadi sumber hukum administrasi negara. Kedudukan yurisprudensi
dalam Hukum Administrasi Negara sangat penting, sehubungan dengan adanya asas
hakim aktif dalam Peradilan Tata Usaha Negara yang berfungsi melengkapi dan

7
memperkaya Hukum Administrasi Negara.

2) Traktat/ Perjanjian

Traktat/ Perjanjian adalah perjanjian internasional yang diadakan, baik oleh dua
negara (perjanjian bilateral) ataupun dilakukan oleh lebih dari dua negara (perjanjian
multilateral). Akibat perjanjian ini ialah bahwa pihak-pihak yang bersangkutan terikat
pada perjanjian yang mereka adakan itu (Pacta sun servanda).

Contoh: Pasal 2 Tap MPR RI No. XVII/MPR/1998 tgl 13 Nov. 1998 mngenai
penugasan kepada Presiden RI dan Dewan Perwakilan Rakyat untuk meratifikasi
berbagai instrumen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang Hak Asasi manusia
(HAM) sepanjang tidak bertentangan dengan UUD 1945 dan Pancasila. Misalnya
Ratifikasi Konvensi menentang Penyiksaan dan Perlakuan atau Penghukuman lain yg
kejam, tidak manusiawi/ merendahkan martabat manusia dengan UU No. 5 Th 1998.

3) Doktrin

Doktrin adalah pendapat para ahli. Doktrin dapat menjadi sumber hukum formal
Hukum Administrasi Negara sebab pendapat para ahli itu dapat melahirkan teori-teori
dalam lapangan Hukum Administrasi Negara yang kemudian dapat mendorong
timbulnya kaidah-kaidah Hukum Administrasi Negara. Doktrin baru menjadi sumber
hukum bila diterima oleh masyarakat tanpa proses perundangan. (Nomensen Sinamo,
2010; 37)

4) Praktik Administrasi Negara / Konvensi/ Hukum Tidak Tertulis


konvensi adalah aturan-aturan dasar yang timbul dan terpelihara dalam praktik
penyelenggaraan negara. Konvensi yang menjadi sumber hukum administrasi negara
adalah praktek dan keputusan-keputusan hukum pejabat administrasi negara atau
hukum tak tertulis, tetapi dipraktekkan dalam kenyataan oleh pejabat administrasi
negara. Meskipun tidak tertulis, konvensi yg berupa praktik pejabat-pejabat
pemerintahan ini penting mengingat Hukum Administrasi Negara yang selalu
bergerak dan sering dituntut perubahannya oleh situasi. Tuntutan situasi yang terjadi
tiba-tiba itu sulit diimbangi dengan lahirnya hukum tertulis, oleh sebab itu, perlu
adanya konvensi sebagai hukum tidak tertulis.

8
4. Kodifikasi Hukum Administrasi Negara
Kodifikasi adalah pengumpulan peraturan-peraturan yang sejenis ke dalam
suatu kitab perundang-undangan secara sistematis, lengkap, dan tuntas. Menurut
C.S.T Kansil kodifikasi merupakan pembukuan jenis-jenis hukum tertentu dalam
kitab Undang-Undang secara sistematis dan lengkap.

5. Tujuan dilakukannya kodifikasi antara lain:


a) Kepastian hukum
b) Kesatuan hukum
c) Penyederhanaan hukum

Namun, hingga dewasa ini belum terdapat kodifikasi atas peraturan di bidang
Hukum administrasi Negara. Hal ini dikarenakan beberapa alasan, yakni:

a) Aturan Hukum Administrasi Negara selalu berkembang


b) Aturan Hukum Administrasi Negara tidak dibuat di satu tangan
c) Tidak semua Aturan Hukum Administrasi Negara dibuat dalam bentuk tertulis.

Pengkodifikasian peraturan-peraturan Hukum Administrasi Negara sangat sulit


dilakukan, hal ini disebabkan karena campur tangan alat administrasi negara dalam
segala segi kehidupan dan penghidupan masyarakat amat luas. Lagi pula, dengan
dikodifikasikannya peraturan-peraturan Hukum Administrasi Negara, dapat
mengakibatkan statisnya kaidah Hukum Administrasi Negara itu sendiri, sehingga
langkah alat administrasi negara dalam melaksanakan fungsinya menjadi sangat kaku.
Hal yang demikian dapat menghambat, paling tidak memperlambat lajunya
pembangunan negara.

9
PENUTUP

Dari uraian yang telah dikemukakan sebelumnya dapat ditarik kesimpulan bahwa
indonesia ialah Negara hukum,dengan itu Indonesia memiliki kekuatan untuk mengendalikan
tindakan masyarakat mencapai nilai-nilai yang positif. Hukum di Indonesia mengatur banyak
aspek kehidupan,mulai dari sosial, politik, ekonomi, budaya maupun agama. Namun
keberadaan hukum ditengah-tengah masyarakat makin lama makin tak menunjukkan
ketegasan serta mulai diabaikan oleh masyarakat. Dengan bermaksud ingin mengetahui lebih
lanjut mengenai hukum ,tentu harus mengetahui sebagian aspek yang dikaji didalam ilmu
hukum,salah satunya adalah sumber hukum.

Realisasi yang kami wujudkan mengenai sumber hukum. Timbul pertanyaan


besar,kenapa kita perlu mengetahui sumber. Jawabannya adalah merupakan sesuatu yang
melandas supaya kita mengetahui asal muasal hukum yang kita jadikan acuan dan pedoman
hidup agar kita tidak hanya tahu dan menjalankannya saja tanpa pengetahuan mengapa hal itu
bisa ada sehingga itu bisa menjadi sebuah aturan yang mengikat. Istilah sumber hukum
digunakan dalam berbagai macam makna karena hukum itu dapat ditinjau dari berbagai cara.
Istilah sumber hukum digunakan dalam berbagai macam makna karena hukum itu dapat
ditinjau dari berbagai cara.

Sumber hukum adalah segala sesuatu yang dapat menimbulkan hukum serta tempat
diketemukannya hukum. Dengan demikian sumber hukum itu dapat dilihat dari Sumber
hukum dalam arti material ialah sumber hukum sebagai tempat asalnya hukum itu, Sumber
hukum dalam arti formal ialah sumber hukum dimana hukum itu diketemukan. Kodifikasi
adalah pengumpulan peraturan-peraturan yang sejenis ke dalam suatu kitab perundang-
undangan secara sistematis, lengkap, dan tuntas.

10
DAFTAR PUSTAKA

Paulus Effendie Lotulung, 1994, Himpunan Makalah Azas-Azas Umum Pemerintahan Yang
Baik, PT.Citra Aditya Bakti, Bandung.
Philipus M.Hadjon et.al, 2002, Pengantar Hukum Administrasi Indonesia, Cet.Kedelapan,
Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Utrecht, 1994, Pengantar Hukum Administrasi Negara Indonesia, Pustaka Tinta Mas,
Surabaya.

Muhammad Zainul Arifin, Understanding The Role Of Village Development Agency In


Decision Making, Kader Bangsa Law Review, http://ojs.ukb.ac.id/index.php/klbr

Muhammad Zainul Arifin, The Theft Of Bank Customer Data On Atm Machines In
Indonesia, International Journal of Mechanical Engineering and Technology
(IJMET),
http://www.iaeme.com/MasterAdmin/UploadFolder/IJMET_10_08_018/IJMET_
10_08_018.pdf ,

Muhammad Zainul Arifin, Implementasi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 8 Tahun 2016
Tentang Dana Desa Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan Dan Belanja
Negara (Studi Kasus Desa Datar Balam Kabupaten Lahat), Jurnal Fiat Justicia,
http://journal.ukb.ac.id/journal/detail/288/implementasi-peraturan-pemerintah-
pp--nomor-8-tahun-2016-tentang-dana-desa-yang-bersumber-dari-anggaran-
pendapatan--dan-belanja-negara--studi-kasus-desa-datar-balam-kabupaten-lahat ,

Muhammad zainul Arifin, Penerapan Prinsip Detournement De Pouvoir Terhadap Tindakan


Pejabat Bumn Yang Mengakibatkan Kerugian Negara Menurut Undang-Undang
Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara, Jurnal Nurani,
http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/Nurani/article/view/2741/2070 ,

Muhammad Zainul Arifin, Korupsi Perizinan Dalam Perjalanan Otonomi Daerah Di


Indonesia, Lex Librum : Jurnal Ilmu Hukum,
http://www.lexlibrum.id/index.php/lexlibrum/article/view/138/pdf ,

Muhammad Zainul Arifin, Pengelolaan Anggaran Pembangunan Desa Di Desa Bungin


Tinggi, Kecamatan Sirah Pulau Padang, Kabupaten Ogan Komering Ilir,

11
Sumatera Selatan, Jurnal Thengkyang,
http://jurnaltengkiang.ac.id/jurnal/index.php/JurnalTengkhiang/issue/view/1/Hala
man%20%201-21 ,

Muhammad Zainul Arifin, Peran Badan Koordinasi Penanaman Modal Dalam Memfasilitasi
Kegiatan Investasi Asing Langsung Terhadap Perusahaan Di Indonesia, Jurnal
Nurani, http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/Nurani/article/view/2740/2072,

Muhammad Zainul Arifin, Suatu Pandangan Tentang Eksistensi Dan Penguatan Dewan
Perwakilan Daerah, Jurnal Thengkyang,
http://jurnaltengkiang.ac.id/jurnal/index.php/JurnalTengkhiang/article/view/6/4 ,

Muhammad Zainul Arifin, Kajian Tentang Penyitaan Asset Koruptor Sebagai Langkah
Pemberian Efek Jera, Researchgate.net,
https://www.researchgate.net/publication/333701113_KAJIAN_TENTANG_PE
NYITAAN_ASSET_KORUPTOR_SEBAGAI_LANGKAH_PEMBERIAN_EFE
K_JERA_Oleh ,

Muhammad Zainul Arifin, Freeport Dan Kedaulatan Bangsa,


https://www.academia.edu/38881838/Freeport_Dan_Kedaulatan_Bangsa,

Muhammad Zainul Arifin, Memulai Langkah Untuk Indonesia, Researchgate,


https://www.researchgate.net/publication/333700909_MEMULAI_LANGKAH_
UNTUK_INDONESIA_1,

12

Anda mungkin juga menyukai