NAMA KELOMPOK 4:
4. IBRONAYAMA (E1B022216)
KELAS : E1 PPKn
UNIVERSITAS MATARAM
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT. berkat rahmat dan karunia-Nya,
kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas Mata Kuliah PIH/PTHI.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah yang telah dibuat ini tidak akan terselesaikan
jika tanpa bantuan dan bimbingan dari Bapak dan ibu dosen Ahmad Fauzan M.pd & Dra.
Rispawati, M. Si.
Selaku dosen mata kuliah PIH/PTHI , dan terutama ridho Allah SWT. Kami menyadari
makalah ini jauh dari sempurna. Banyak kekurangan dan kesalahan dalam makalah ini. Akan
dari itu kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini sangat
kami harapkan.
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman sampul…………………………………………………………………………………………………………i
Kata pengantar…………………………………..........................................…………………….…………ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pembahasan............................................................................................................. 2
BAB I
PENDAHULUAN
Yang melatarbelakangi atau yang menjadi tujuan utama kami dalam menyusun makalah ini
adalah untuk memberikan pemahaman mengenai sumber hukum yang selama ini menjadi
tolak ukur kita dalam bertindak dan bertingkah laku sehingga dapat mngetahui arti tentang
hukum dan penerapan hukum itu sendiri untuk kini dan di masa depan.
Hukum yang lahir dan berlaku dalam kehidupan masyarakat tidak mungkin lahir dengan
sendirinya. Hukum dalam makna kebijakan pemerintah harus memiliki pijakan dalam
penerapannya. Hakim dalam memutuskan sebuah perkara dalam bentuk putusan harus
berpegang pada sumber-sumber hukum yang menjadi dasar mengapa dia (hakim) membuat
keputusan seperti itu.
BAB II
PEMBAHASAN
• Sumber hukum itu sendiri sering digunakan dalam beberapa arti, yaitu:
a. Sebagai asas hukum, sebagai sesuatu yang merupakan permulaan hukum,
misalnya kehendak Tuhan, akal manusia, jiwa bangsa dan sebagainya.
b. Menunjukkan hukum terdahulu yang memberi bahan-bahan kepada ukum yang
sekarang berlaku: hukum Prancis, hukum Romawi.
c. Sebagai sumber berlakunya, yang memberi kekuatan berlaku secara formal
kepada peraturan hukum (penguasa, masyarakat).
d. Sebagai sumber dari kita dapat mengenal hukum, misalnya dokumen,
Undangundang, lonat, batu tulis dan sebagainya.
e. Sebagai sumber terjadinya hukum: sumber yang menimbulkan hukum.
Untuk itu, perlu dilakukan upaya-upaya untuk menerapkan Pancasila sebagai sumber
segala sumber hukum dalam sistem hukum nasional yaitu:
• Menjadikan Pancasila sebagai suatu aliran hukum agar tidak terjadi lagi
diharmonisasi hukum akibat penerapannya pluralisme hukum.
• Mendudukkan Pancasila sebagai puncak peraturan perundang-undangan agar
Pancasila memiliki daya mengikat terhadap segala jenis peraturan
perundangundangan sehingga tidak melanggar asas lex superiori derogat legi
inferiori.
Apabila persyaratan tersebut telah dipenuhi, maka berlakulah suatu fictie dalam hukum,
yakni setiap orang dianggap telah mengetahui adanya suatu undang-undang. Dengan
demikian setiap orang tidak boleh membela diri dengan alasan karena belum
mengetahui undang-undang itu.
Suatu undang-undang akan berlaku didasarkan pada adanya asas-asas tertentu, seperti di
bawah ini:
BAB III
PENUTUP
3.3 Kesimpulan
1. Sumber hukum materiil: tempat dari mana materi hukum di ambil, jadi merupakan faktor
pembantu pembentukan hukum, dapat di tinjau dari berbagai sudut.
a. UU (statute)
b. Kebiasaan (custom)
d. Traktat
3.4 Saran
Kami sebagai penulis menyadari jika makalah ini banyak sekali memiliki kekurangan yang jauh
dari kata sempurna. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman pada
banyak sumber. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik serta saran mengenai
pembahasan makalah di atas.
DAFTAR PUSTAKA
NGUTRA THERESIA. 2016.HUKUM DAN SUMBER-SUMBER HUKUM