Anda di halaman 1dari 4

Kisi-kisi belajar pembelajaran

Bab 5
1.penyebab terjadinya karakteristik
Faktor-faktor seperti genetika dan lingkungan berkontribusi dalam pembentukan karakter
anak. Namun psikolog menemukan fakta menarik terkait perkembangan karakter anak.
Anak yang lahir dari keluarga yang sama, serta dibesarkan di lingkungan dan budaya yang
sama seringkali mengembangkan kepribadian yang sangat berbeda.
2. Ada berapa gaya belajar
1. Gaya belajar visual
gaya belajar visual adalah gaya belajar yang lebih banyak memanfaatkan penglihatan.
Ciri-ciri pelajar visual :
– mudah mengingat dari yang dilihat
– lebih suka membaca daripada dibacakan
– berbicara dengan tempo yang cukup cepat
– cenderung melihat sikap dan gerakan guru yang sedang mengajar
– tidak mudah terdistraksi oleh keramaian
– biasanya suka menggambar apapun di kertas
2. Gaya belajar auditori
gaya belajar auditori mengandalkan pendengaran untuk dapat memahami dan mengingat
informasi yang diberikan oleh guru.
Ciri-ciri pelajar auditori :
– suka mengingat dari apa yang didengar
– mudah terdistraksi oleh keramaian
– senang membaca dengan keras dan mendengarkan
– lebih mudah belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan
– suka berbicara, berdiskusi, dan menjelaskan sesuatu
– mampu mengingat dengan baik penjelasan guru di depan kelas, atau materi yang
didiskusikan dalam kelas
3. Gaya belajar kinestetik
gaya belajar kinestetik adalah gaya belajar yang lebih mudah menyerap informasi dengan
bergerak, berbuat, dan menyentuh sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar siswa
dapat mengingatnya.
Ciri-ciri pelajar kinestetik :
– senang belajar dengan metode praktek
– menyukai aktivitas yang melibatkan gerakan tubuh, seperti permainan dan aktivitas fisik
– menghafal dengan berjalan atau melihat
– sulit untuk berdiam diri atau duduk manis, selalu ingin bergerak
3.mengapa seorang guru perlu menganalisis karakteristik peserta didik
Karakteristik siswa bisa menjadi pertimbangan bagi guru dalam menentukan strategi
pembelajaran. Strategi pembelajaran yang paling baik adalah yang paling sesuai dengan
karakteristik siswa. Jika guru bisa memahami karakteristik siswanya, maka guru bisa
menentukan strategi pembelajaran yang paling tepat
4. Faktor penyebab guru memahi karakteristik peserta didik
Sebagai guru, kita harus mengetahui karakter peserta didik yang berbeda-beda. Sebab, hal
itu berkaitan dengan cara kita merancang dan melaksanakan pembelajaran yang sesuai.
Supaya siswa mampu mencapai tujuan pembelajaran, mari kita pahami bersama karakter
peserta didik yang unik.

Bab 6
1.bagaiman menerapkan supaya pembelajaran itu mendidik
1. Menarik perhatian siswa
2. Me-review pembelajaran kembali
3. Humoris dan tidak kaku
4. Menjelaskan tujuan pembelajaran
5. Belajar outdoor
6. Menjelaskan dengan praktis
7. Memberi stimulus
8. Pragmatis
9. Menunjukkan kinerja siswa
10. Memberikan penilaian

2.kenapa guru itu harus mendidik


Setiap guru perlu mendidik muridnya agar bisa menjadi seorang yang berpikir dewasa.
Dalam menjalankan fungsi guru ini, para pengajar diharapkan memiliki kestabilan emosi,
rasa tanggung jawab yang besar untuk memajukan muridnya, realistik, jujur, dan peka
terhadap perkembangan, khususnya dalam inovasi pendidikan.
3.menurut dimiyati dan papa joni
Menurut dimyati dan mudjiono mengatakan bahwa belajar merupakan tindakan dan prilaku
siswa yang kompleks. Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri.
Siswa adalah penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar.
4.beberapa model pembelajaran yang kira kira bisa mendidik
1. Metode studi kasus
2. Metode demonstrasi
3. Metode discovery
4. Metode jigsaw
5. Metode diskusi kelompok
6. Metode bermain peran
7. Metode tugas proyek
8. Metode kunjung karya

5.pemahaman tentang urain tentang prinsip pembelajaran k13 ada 14


1. Dari siswa diberi tahu menuju siswa mencari tahu
2. Dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka
sumber
3. Dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan penggunaan pendekatan
ilmiah
4. Dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis kompetensi
5. Dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu
6. Dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju pembelajaran dengan
jawaban yang kebenarannya multi dimensi
7. Dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif
8. Peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hardskills) dan
keterampilan mental (softskills)
9. Pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan siswa sebagai
pembelajar sepanjang hayat
10. Pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarso
11. Pembelajaran berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat
12. Pembelajaran menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah
siswa, dan di mana saja adalah kelas.
13. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (tik) untuk meningkatkan efisiensi
dan efektivitas pembelajaran
14. Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya siswa
6.bagaimana cara penerapan pembelajaran mengunakan it
Pembelajaran berbasis tik merupakan pembelajaran yang memadukan antara suatu proses
pembelajaran dengan penggunaan media pembelajaran. Media terdebut bersifat teknologi,
baik itu berupa internet, penggunaan video, lcd (infokus) dan lain-lain.

Bab 7
1. Pembelajaran hots-lots
Lots menargetkan tujuan pembelajaran yang lebih sederhana dibandingkan dengan hots.
Pada soal-soal lots siswa hanya akan berhasil mengingat dan memahami suatu materi
saja. Sedangkan soal hots meminta siswa untuk mampu memahami konsep secara lebih
jauh, karena ada proses analisis dan evaluasi di dalamnya.

2.karakteristik pembelajaran abad 21


Keterampilan 4c yaitu keterampilan critical thinking, communication, creative thinking,
dan collaboration. Keterampialn 4c ini dibutuhkan di abad 21.

3.studen center, tpack=steam, model-model pembelajaran


Pembelajaran berbasis steam penting diterapkan dalam proses belajar mengajar karena
memiliki beberapa keunggulan antara lain dapat menyiapkan generasi penerus yang siap
menghadapi perkembangan zaman, membantu mengembangkan inovasi dalam kehidupan,
meningkatkan ketertarikan peserta didik terkait profesi di bidang steam, menjadikan
pembelajaran makin sesuai dengan kehidupan, membantu peserta didik untuk membangun
konsep diri secara aktif, serta meningkatkan literasi peserta didik mengenai steam.
Pembelajaran berbasis steam juga dapat dikaitkan dengan kebutuhan pengembangan
keterampilan abad 21 bagi peserta didik yakni keterampilan critical thinking, creativity,
collaboration, dan communication. Sejalan dengan hal tersebut, pembelajaran berbasis
steam juga menuntut peserta didik untuk mengidentifikasi suatu masalah, menciptakan
sesuatu guna menyelesaikan permasalahan, berkolaborasi dengan teman-teman sekelas
untuk memecahkan masalah, serta berkomunikasi secara efektif serta menanggapi ide satu
sama lain.

Anda mungkin juga menyukai