Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

ILMU SOSIAL & BUDAYA DASAR


HUBUNGAN MANUSIA DENGAN PANDANGAN HIDUP
Materi ini di susun sebagai bukti hasil tugas kelompok

Di susun oleh :
kelompok 8

1. Farhan Roiddin (1210201019)


2. Ikfi Khoirunnisa (1210201021)

INSTITUT AGAMA ISLAM ALZAYTUN INDONESIA


FAKULTAS SYARIAH
PRODI HUKUM TATA NEGARA
KATAPENGANTAR

Pujisyukurkehadirat Allah SWT Yang MahaMendengarlagiMahaMelihat dan

atassegalalimpahanrahmat, taufik, sertahidayah-Nya

sehinggapenulisdapatmenyelesaikanmakalahinisesuaidenganwaktu yang

telahdirencanakan.

Shalawatsertasalamsemogasenantiasatercurahkankepadabaginda Nabi Besar

Muhammad SAW besertaseluruhkeluarga dan sahabatnya yang

selalumembantuperjuanganbeliaudalammenegakkan Agama Islam di mukabumiini. 

PenulisucapkanterimakasihkepadaUstadzMunawirSajali, S.H. M.A


sebagaipengajarmatakuliahhukumpidanayang telahmembimbing kami.

Penulismenyadaribahwamakalahinimasihjauhdarikesempurnaan. Hanyakepada Allah

SWT kitakembalikansemuaurusan dan

semogamakalahinidapatbermanfaatkhususnyabagipenulis dan sahabatlainnya, semoga

Allah meridhoi dan dicatatsebagai ibadah disisi-Nya, amin.   

Indramayu, 30 Maret 2022


DAFTAR ISI

Sampul...................................................................................................................1
Kata Pengantar.......................................................................................................2
Daftar Isi…………………………………………………………………………3
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................4

A.LatarBelakangMasalah………………………………..………………….4

B.RumusanMasalah………………………………………….………………4

C.Manfaat………………………………………………… ….…………….4

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………5
A. Pengertian Harapan......................………………...…………………..5
B. Hubungan Antara Manusia dengan Harapan ……………………5
C. Sebab Manusia Memiliki Harapan …………………………………6
D. Contoh Manusia dengan Harapan.......................................................7
BAB III PENUTUP..............................................................................................8
BAB IV DAFTAR PUSTAKA ..…………………..…………………………….8
BAB 1

PENDAHULUAN

A..LatarBelakangMasalah

                Harapan, setiap manusia pasti memiliki harapan untuk kehidupannya, harapan-
harapan yang baik pastinya. Manusia yang tidak memiliki harapan dalam hidupnya
adalah manusia yang memiliki sifat pesimistis, gampang putus asa, dan mudah menyerah.
Tidaklah baik memiliki sifat seperti itu. Sekecil apapun harapan yang ada kita haruslah
percaya pada harapan tersebut, karena itulah yang memberikan semangat pada kita untuk
dapat terus berlanjut pada apa yang ingin kita raih.

Berharap sebaiknya diiringi juga dengan berdoa dan kerja keras, agar harapan itu sesuai
dengan apa yang kita inginkan. Namun terlalu berharap lebih pun itu tidak baik, karena
akan sangat mengecewakan ketika harapan tak sesuai dengan kenyataan. Tapi bukan
berarti hidup berhenti sampai disitu saja saat harapan yang ada tak sesuai dengan
keinginan, masih ada harapan-harapan lain.

B. RumusanMasalah
Dari uraian singkat latar belakang di atas, maka peneliti menegaskan akan perlunya
penelitian ini dengan mengangkat rumusan permasalahan yaitu
Apa itu harapan ?
Apa hubungan manusia dengan harapan ?

Dan, kenapa manusia memiliki haapan ?

C. .Manfaat
Kami berharap dengan adanya makalah ini, pembaca bisamengerti makna sesungguhnya dari
harapan, dan tidak lupa kita harus bersyukur kepada Tuhan YME. atas kehidupan yang indah ini.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Harapan 

Harapan berasal dari kata harap. Artinya supaya sesuatu yang terjadi atau sesuatu
yang belum terwujud. Sedangkan harapan itu sendiri mempunyai makna sesuatu yang
terkandung dalam hati setiap orang yang datangnya merupakan karunia dari Allah SWT
yang sifatnya terpatri dan sukar dilukiskan. Yang mempunyai harapan atau keinginan itu
hati. Putus harapan berarti putus asa. Dan agar harapan dapat dicapai, memerlukan
kepercayaan pada diri sendiri, kepercayaan kepada orang lain dan kepercayaan kepada
Allah SWT. 

Harapan atau asa adalah bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu yang
diinginkan akan didapatkan atau suatu kejadian akan berbuah kebaikan diwaktu yang
akan datang. Pada umumnya harapan berbentuk abstrak, tidak tampak namun diyakini
bahkan terkadang dibatin dan dijadikan sugesti agar terwujud. Namun ada kalanya
harapan tertumpu pada seseorang atau sesuatu. Pada praktiknya banyak orang
mencoba menjadikan harapannya menjadi nyata dengan cara berusaha dan berdo’a. 

Setiap orang mempunyai berbagai cara untuk memenuhi harapannya atau


keinginannya, baik dengan cara yang dibenarkan maupun dengan cara yang dilarang
oleh norma-norma agama dan hukum. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan
seseorang melakukan pelanggaran dalam usahanya mencapai apa yang diharapannya,
misalnya : faktor lingkungan sosial, ekonomi, pendidikan, tidak adanya landasan iman
yang kuat, kurang rasa percaya diri, dan kurang pendidikan mental. Dari semua itu
dapat berakibat buruk pada diri sendiri. 

Beberapa pendapat menyatakan bahwa esensi harapan berbeda dengan berpikir


positif yang merupakan salah satu cara proses sistematis dalam psikolog untuk
menangkal pikiran negatif atau berpikir pesimis.

B. Hubungan Antara Manusia dengan Harapan  

Harapan dalam kehidupan manusia merupakan cita-cita, keinginan, penantian,


kerinduan supaya sesuatu itu terjadi. Dalam menantikan adanya sesuatu yang terjadi
dan diharapkan, manusia harus melibatkan manusia lain atau kekuatan lain di luar
dirinya supaya sesuatu terjadi atau terwujud. 

Menurut macamnya ada harapan yang optimis dan harapan pesimistis (tipis
harapan). Harapan yang optimis artinya sesuatu yang akan terjadi itu sudah
memberikan tanda-tanda yang dapat dianalisis secara rasional, bahwa sesuatu yang
akan terjadi akan muncul pada saatnya. Dan harapan yang pesimistis ada tanda-tanda
rasional tidak akan terjadi. 

Harapan itu ada karena manusia hidup. Manusia hidup penuh dengan keinginannya
atau maunya. Setiap manusia memiliki harapan yang berbeda-beda, orang yang berpikir
luas, harapannya pun akan luas. Begitupun sebaliknya, orang yang berpikir sempit
maka harapannya juga akan sempit. 

Harapan itu bersifat manusiawi dan dimiliki semua orang. Dalam hubungannya
dengan pendidikan moral, untuk mewujudkan harapan perlu di wujudkan hal-hal sebagai
berikut : 

1. Harapan apa yang baik 

2. Bagaimana cara mencapai harapan itu 

3. Bagaiman bila harapan tidak tercapai 

Jika manusia mengingat bahwa kehidupan tidak hanya di dunia saja namun di akhirat
juga, maka sudah selayaknya harapan manusia untuk hidup di kedua tempat tersebut
bahagia. Dengan begitu manusia dapat menyelaraskan kehidupan antara dunia dan
akhirat, dan selalu berharap bahwa hari esok lebih baik dari pada hari ini. Namun kita
sebagai manusia harus sadar bahwa harapan tidak selamanya menjadi kenyataan dan
terwujud. 

C. Sebab Manusia Memiliki Harapan 

Menurut kodratnya manusia itu adalah makhluk sosial. Setiap manusia lahir ke dunia
ini langsung disambut dalam suatu pergaulan hidup, yakni di tengah suatu keluarga atau
anggota masyarakat lainnya. Di tengah-tengah manusia lain itulah seseorang dapat
hidup dan berkembang fisik dan jasmani, serta mental dan spiritualnya. 

Ada dua hal yang mendorong manusia hidup bergaul dengan manusia lain, yaitu :
dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup. 

1. Dorongan Kodrat 

Kodrat ialah sifat, keadaan, atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri
manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Allah SWT. Misalnya : menangis,
bergembira, berpikir, bercinta, berjalan, berkata, dan mempunyai keturunan. Setiap diri
manusia mempunyai kemampuan untuk itu semua dan dorongan kodrat menyebabkan
manusia mempunyai keinginan dan harapan. 

Dalam diri manusia masing-masing sudah terjelma sifat, kodrat pembawaan dan
kemampuan untuk hidup bergaul, hidup bermasyarakat atau hidup bersama dengan
manusia lain. Dengan kodrat ini manusia dapat mempunyai harapan. 
2. Dorongan Kebutuhan Hidup 

Sudah menjadi kodrat bahwa manusia mempunyai bermacam-macam kebutuhan


hidup. Kebutuhan hidup itu pada garis besarnya dapat dibedakan atas kebutuhan
jasmani dan kebutuhan rohani. Kebutuhan jasmani, misalnya makan, minum, pakaian,
dan rumah. Sedangkan kebutuhan rohani, misalnya kebahagiaan, kepuasan,
keberhasilan, hiburan dan ketenangan. 

Untuk memenuhi semua kebutuhan itu manusia harus bekerja sama dengan
manusia lain. Hal ini disebabkan karena kemampuan manusia sangat terbatas, baik
kemampuan fisik maupun kemampuan berpikir. Dan dengan adanya dorongan kodrat
dan dorongan kebutuhan hidup itu maka manusia mempunyai harapan, karena pada
hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. 

Sehubungan dengan kebutuhan-kebutuhan manusia itu, Abraham Maslow


mengkategorikan kebutuhan manusia menjadi macam. Lima macam kebutuhan itu
merupakan lima harapan manusia, yaitu: 

1. Harapan untuk memperoleh kelangsungan hidup (survival) 

2. Harapan untuk memperoleh keamanan (safety) 

3. Harapan untuk memiliki hak dan kewajiban untuk mencintai dan dicintai 

(being loving and love) 

4. Harapan untuk memperoleh status atau diterima atau diakui lingkungan 

(status) 

5. Harapan untuk memperoleh perwujudan dan cita-cita (self-actualization) 

D. Contoh Manusia dengan Harapan 

1. Bagi seorang anak kecil pun dapat mempunyai harapan dalam dirinya, misalkan saja
seorang anak mempunyai harapan untuk mendapatkan hadiah dari orang tuanya serta
orang disekitarnya pada saat dia ulang tahun. Untuk mendapatkan sesuatu yang
diharapkannya dia dapat melakukan meminta langsung terhadap orang tuanya. 

2. Bagi seorang remaja mengharapkan orang yang dicintainya dapat menerima cintanya
dan menjalin suatu hubungan. Dari hal yang diharapkan tersebut dia dapat melakukan
hal-hal yang dibilang tidak masuk akal pun dilakukan hanya untuk mendapatkan
perhatian dan cinta dari pasangannya itu. 

3. Bagi seorang pelajar, misalkan dia menginginkan mendapatkan nilai bagus dan dapat
lulus dengan nilai yang baik, maka dia dapat melakukan beberapa hal untuk
mendapatkan nilai terbaik itu, contohnya saja dengan cara belajar dengan baik, giat dan
serius. Meminimalisir kegiatan bermain. 

4. Bagi seorang dewasa, misalkan saja seseorang yang berharap naik pangkat dari
pekerjaanya. Dia akan berusaha menjadi lebih baik lagi terhadap pekerjaanya dan
berperilaku baik dalam kesehariannya agar dapat mencapai yang telah diharapkannya. 

5. Dari seseorang yang telah berusia lanjut, mereka juga punya harapan terakhir.
Misalkan terhadap yang sudah ingin meninggal biasanya memberikan suatu
pengharapan lewat surat wasiat yang diberikan kepada keluarganya berupa pesan
dalam hal harta atau apapun.

BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Harapan membantu kita untuk mengambil langkah-langkah positif yang dapat


membawa kita ke hasil yang positif. Dengan berharap, kita akan mampu menghadapi
tantangan dengan strategi untuk mencapai kesuksesan dan meningkatkan peluang kita
untuk mencapai tujuan-tujuan kita.

BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

https://sisysp29.blogspot.com/2016/11/hubungan-manusia-dengan-harapan.html

Anda mungkin juga menyukai