Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

HUKUM TATA NEGARA

“SUMBER-SUMBER HUKUM TATA NEGARA DI


INDONESIA “

NAMA :NADYA TAHSYA RACHMASARI HAM


NIM :B10014356
BAB 1

PENDAULUAN

1.1. Latar Belakang

Tata Negara berarti sistem penataan negara yang berisi ketentuan mengenai struktur

kenegaraan dan mengenai substansi norma kenegaraan. Dengan perkataan lain, ilmu

Hukum Tata Negara dapat dikatakan merupakan cabang ilmu hukum yang membahas

mengenai tatanan struktur kenegaraan, mekanisme hubungan antar struktur-struktur

organ atau struktur kenegaraan, serta mekanisme hubungan antara struktur negara

dengan warga negara.

Didalam study hukum tata negara itu sebenarnya ada pula cabang ilmu yang melakukan

telaah perbandingan antar berbagai konstitusi yaitu hukum tatanegara perbandingan atau

ilmu perbandingan hukum tata negara. Disisi lain tentunya hukum tatanegara bersifat

tertulis yang merupakan sumber-sumber hukum tata negara.

Sumber-sumber hukum tata negara memiliki banyak arti, tergantung dari sudut mana

seseorang ahli hukum melihatnya, untuk itu seorang ahli sejarah memiliki arti yang

berbeda dengan seorang ahli sosiologi, demikian pula berbeda dengan ahli ekonomi.

Menurut bangir manan dalam bukunya “konversi tatanegaraan “ didalam menelaah dan

mempelajari sumber hukum memerlukan kehati-hatian karena istilah sumber hukum

mengandung berbagai pengertian. Tanpa kehati-hatian dan kecermatan dengan apa yang

dimaksud sumber hukum akan menimbulkan kekeliruan bahkan kesesatan.


Adapun untuk mengetahui sumber-sumber hukum terlebih dahulu harus ditentukan dari

sudut mana sumber-sumber hukum itu dilihat, sehingga L.J. Van Apeldoorn

menyatakan bahwa perkataan sumber hukum dipakai dalam arti sejarah,

kemasyarakatan, filsafat dan arti formal. Dengan demikian, dapatlah dirumuskan

sumber hukum adalah segala sesuatu yang menimbulkan aturan yang mengikat dan

memaksa, “sehingga apa bila itu dilanggar akan menimbulkan sangsi yang tegas dan

nyata bagi pelanggarnya”

1.2. Rumusan Masalah

Berkaitan dengan latar belakang tersebut maka secara garis besar ada 4

permasalahan yang dirumuskan, yaitu :

1. Apakah yang dimaksud dengan sumber hukum

2. Sebutkan sumber-sumber hukum tata negara

3. Jelaskan sumber hukum materil dan formil hukum tata negara di Indonesia

1.3. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Agar dapat memahami pengertian sumber hukum

2. Agar dapat memahami sumber-sumber hukum tata negara

3. Agar dapat mengetahui sumber hukum materil dan formil hukum tata negara

di Indonesia
1.4. Manfaat Penulisan

 Agar pembaca dapat memahami pengertian sumber hukum menurut pendapat

serjana.

 Agar pembaca dapat memahami pengertian sumber hukum secra materil dan

secara formal.

 Agar pembaca dapat memahami sumber hukum materil dan formil hukum tata

negara di Indonesia

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN SUMBER HUKUM

Istilah sumber hukum mempunyai pengertian yang bermacam-macam tergantung

dari sudut mana orang melihatnya.

Perkataan sumber hukum menurut Usep Ranawijaya memiliki dua arti. Arti pertama

adalah sumber sebagai penyebab adanya hukum. Dan penyebab adanya hukum tidak

lain adalah keyakinan hukum dari orang-orang yang melakukan peranan menetukan

tentang apa yang harus menjadi hukum di dalam negara. Sumber hukum dalam arti

yang demikian di dalam kamus Belanda dikenal dengan nama “welbron”. Menurut

Usep Ranawijaya sumber hukum dalam arti ini kurang penting bagi ilmu hukum tata

negara Indonesia untuk diselidiki. Arti kedua adalah sumber hukum dalam pengertian

bentuk perumusan kaidah-kaidah hukum tata negara yang terdapat di dalam masyarakat

dan mana kita dapat mengetahui apa yang menjadi hukum itu. Sumber hukum dalam
arti formal ini dikenal dalam bahasa Belanda dengan nama “kenbron”. (Usep Rana

Wijaya dalam Widodo E,2001 ;hal1)

Mochtar Kusumaatmadja dan B. Arief Sidharta, memberikan pengertian sumber

hukum dalam 2 pengertian. Pertama , dalam arti materil yaitu sumber hukum untuk

menjawab pertanyaan, “mengapa hukum mengikat?” pertanyaan ini bisa juga

dirumuskan, “apa sumber (kekuatan) hukum hingga mengikat atau dipatuhi manusia?”.

Kedua , dalam arti materil yaitu sumber hukum untuk menjawab pertanyaan, di

manakah kita bisa dapatkan atau temukan aturan-aturan hukum yang mengatur

kehidupan kita itu?”

Baik sumber hukum dalam arti materil maupun dalam arti formil kedua-duanya

penting. Namun, untuk mempelajari ilmu hukum positif sumber-sumber hukum dalam

arti formal lebih dapat membantu dimana saja kita bisa mendapatkan atau menemukan

ketentuan-ketentuan hukum atau kaidah-kaidah hukum yang perlu diketahui. (Mocthar

Kusumaatmadja dan Arief Sidharta,2000 :hal 54)

Di dalam Black’s Law Dictionary, sumber hukum atau dalam konsep inggris dikenal

dengan istilah “sources of law”, diartikan sebagai ; Asal-usul darimana sebenarnya

hukum positif itu menurut kekuasaan/kewenangan dan kekuatan

memaksa/mengikatnya.

Dalam pengertian yang demikian, sumber hukum sumber hukum dapat berarti

sebagai asl-usul darimana sebenarnya suatu hukum positif itu menurunkan

kekuasaan/kewenangan dan kekuatan memaksa atau mengikatnya. Sejalan dengan

pengertian diatas, Mohd. Tolehah Mansur memberikan pengertian sumber hukum


adalah tempat asal pengambilan,landasan segala hukum. Pengertian ini relevansi dengan

apa yang disebut tertib hukum,maksudnya tertib hukum yang dapat diartikan sebagai

tangga urutan mana yang dipertamakan,dikeduakan,dan selanjutnya,dan juga

merupakan sumber hukum, dan mengandung pula pengertian tertib yang kedua berasal

dan bersumber kepada yang pertama.

B. SUMBER HUKUM TATA NEGARA INDONESIA

Berdasarkan beberapa pengertian sumber hukum diatas, maka selanjutnya dapatlah

dirumuskan pengertian, bahwa yang dimaksud dengan sumber hukum tata negara

adalah sumber (asal-usul) darimana hukum tata negara itu berasal. Apakah ia berasal

dari hukum yang tertulis dan/atau hukum yang tidak tertulis.

Bagir Manan, mengemukakan, bahwa sumber hukum tata negara mencangkup

sumber hukum dalam arti materil dan sumber hukum dalam arti formal. Sumber hukum

materil tata negara adalah sumber hukum yang menentukan isi kaidah hukum tata

negara. Termasuk ke dalam sumber humber hukum dalam arti materil ini misalnya:

A. Dasar dan pandangan hidup bernegara

B. Kekuatan-kekuatan politik yang berpengaruh pada saat merumuskan kaidah-

kaidah hukum tata negara.

Selanjutnya, sumber hukum tata negara dalam arti formal menurut Bagir Manan

terdiri atas :

1. Hukum perundang-undangan ketatanagaraan


2. Hukum adat ketatanegaraan

3. Hukum kebiasaan ketatanegaraan

4. Yurisprudensi ketatanegaraan

5. Hukum perjanjian internasional ketatanegaraan

6. Doktrin ketatanegaraan

Menurut Utrecht , sumber hukum tata negara dalam arti materiil meliputi perasaan

hukum (keyakinan hukum) individuan pendapat umum yang menjadi deteminan

materiil membentuk hukum dan menentukan isi dari hukum. Sedangkan sumber hukum

tata negara dalam arti formal adlah sumber hukum yang dikenal dari bentuknya. Sri

Soemantri M. Mengemukakan, bahwa sumber hukum tata negara yang utama dalam

arti formal adalah konstitusi atau undang-undang dasar. Undang-Undang Dasar 1945

(sebagai suber hukum tata negara dalam arti formal), selain ia merupakan hukum dasar

tertulis yang mengatur masalah kenegaraan, ia juga merupakan dasar bagi ketentuan

lainnya. Dari Undang-Undang Dasar 1945 ini mengalir peraturan-peraturan pelaksana

yang menurut tingkatannya masing-masing merupakan sumber hukum faormal, yaitu :

1. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat (Sementara) MPR/MPRS

2. Undang-Undang (UU)/ Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang

(Perpu)

3. Peraturan Pemerintah

4. Keputusan Presiden
5. Peraturan pelaksana lainnya

Sumber-sumber hukum formal hukum tata negar tersebut sesuai dengan

ketetapan MPRS nomor XX/MPRS/1966 juncto Ketetapan MPR Nomor V/MPR/1973

Jika mendasarka pada ketapan MPR No. 111/MPR/2000 yang mengubah

ketetapan MPR Nomor XX/MPRS/1966 juncto ketetapan MPR Nomor V/MPR/1973

itu, maka sumber hukum formal hukum tata negara tersebut dapat diidentifikasikn

sebagai berikut:

1. Undang-undang Dasar 1945

2. Ketetapan Majelis permusyawaratan Rakyat

3. Undang-Undang

4. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang

5. Peraturan pemerintah

6. Keputusan Presiden

7. Peraturan Daerah

Meskipun Tap MPRS No. XX/MPRS/1966 telah disempurnakan dengan Tap

MPR No. III/MPR/2000, tata urutan peraturan perundang-undangan tersebut mendapat

kritik dari kalangan akademis dan pratisi, terutama dari Departemen Kehakiman dan

HAM menyoal tentang urutan Perpu dibawah undang-undang dan tidak dimasukkannya

Keputusan Menteri salah sau jenis peraturan perundang-undangan. Melalui sidang

tahunan MPR tahun 2000, dikeluarkan rekomendasi bahwa tata urutan peraturan

perundang-undangan akan diatur lebih lanjut dengan Undang-Undang. Undang Undang


yang dimaksud adalah UU No. 10 Tahun 2004 tentang pembentukan Peraturan

Perundang-Undangan pasal 7 UU No. 10 Tahun 2004 menyebutkan tentang jenis dan

khirarki peraturan perundang-undangan sebagai berikut :

1. UUD 1945

2. Undang-Undang/ Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang

3. Peraturan Pemerintah

4. Peraturan Presiden

5. Peraturan Daerah yang meliputi :

a. Peraturan Daerah Provinsi

b. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota

c. Peraturan Desa
BAB III

PENUTUP

1.1. KESIMPULAN

Bahwa yang dimaksud dengan sumber hukum tata negara adalah sumber (asal-

usul) darimana hukum tata negara itu berasal. Apakah ia berasal dari hukum yang

tertulis (Written Law/Geschreven Recht) dan/atau hukum yang tidak tertlis (unwritten

law/ongeschreven recht).

Sumber Hukum formal Hukum Tata Negara yaitu :

Anda mungkin juga menyukai