1
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), edisi ketiga,
hlm. 1102.
2
L.J. Van Apeldoorn, Pengantar Ilmu Hukum, (Jakarta: Pradnya Paramita, 1985), hlm. 87.
3
Victor Situmorang, Dasar-Dasar Hukum Administrasi Negara, (Jakarta: Bina Aksara, 1989), hlm. 68.
4
Dr. H. Ishaq, S.H., M. Hum, Pengantar Hukum Indonesia (PHI), (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2014),
hlm. 32.
5
Sudikno Mertokusumo, Mengenal Hukum Suatu Pengantar, (Yogyakarta: Liberty, 1999), hlm. 76.
- Menurut TAP MPR RI No. III/MPR/2000 Tahun 2000 tentang Sumber Hukum
Dan Tata Urutan Peraturan Perundang-Undangan Pasal 1, bahwa Sumber hukum
adalah sumber yang dijadikan bahan untuk penyusunan peraturan perundang-
undangan yang terdiri atas sumber hukum tertulis dan tidak tertulis. Sumber
hukum dasar nasional adalah Pancasila sebagaimana yang tertulis dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa,
Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, dan Kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta
dengan mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia, dan
batang tubuh Undang-Undang Dasar 1945.
6
Saut P. Panjaitan, Dasar-Dasar Ilmu Hukum (Asas, Pengertian, dan Sistematika), (Palembang: Universitas
Sriwijaya, 1998), hlm. 145-146.
7
C.S.T. Kansil, Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1982), hlm. 44.
dibentuk tidak boleh bertentangan dengan Pancasila, jika bertentangan maka
peraturan tersebut tidak boleh berlaku.
- Menurut Saut P. Panjaitan, sumber hukum dalam arti materiil, yaitu faktor-
faktor/kenyataan-kenyataan yang turut menentukan isi dari hukum. Isi hukum
ditentukan oleh 2 faktor, yaitu:
a. Faktor idiil, yaitu faktor yang berdasarkan kepada cita-cita masyarakat akan
keadilan.
b. Faktor sosial masyarakat, antara lain: struktur ekonomi, kebiasaan-kebiasaan,
tata hukum negara lain, agama dan kesusilaan, kesadaran hukum.
- Menurut C.S.T. Kansil, Sumber hukum materiil dapat ditinjau lagi dari pelbagai
sudut, misalnya dari sudut ekonomi, sejarah, sosiologi, dan filsafat.