PARADIGMA
PEMBANGUNAN
Kelompok 9
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
2019
Secara etimologis istilah paradigma pada dasarnya berasal dari
bahasa Yunani yaitu dari kata “para” yang artinya di sebelah
ataupun disamping, dan kata “diegma” yang artinya teladan,
Pengertian ideal, model, atau pun arketif.
Pancasila
sebagai
Paradigma Untuk menghindari adanya
Pembangunan persaingan bebas Tujuan
ekonomi adalah memenuhi
Ekonomi kebutuhan manusia agar
manusia menjadi lebih
sejahtera
Sebagai kerangka acuan bersama, bagi kebudayaan-kebudayaan di daerah:
Sila pertama, menunjukan tidak satupun suku bangsa ataupun golongan sosial dan
komuniti setempat di Indoensia yang tidak mengenal kepercayaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa
Pancasila Sila kedua, merupakan nilai budaya yang dijunjung tinggi oleh segenap warganegara
Indonesia tanpa membedakan asal-usul kesukuan, kedaerahan maupun
sebagai golongannya.
Sila ketiga, mencerminkan nlai budaya yang menjadi kebulatan tekad masyarakat
Paradigma majemuk di kepulauan nusantara untuk mempersatukan diri sebagai satu bangsa
yang berdaulat.
Pengembangan Sila keempat, merupakan nilai budaya yang luas penyebarannya di kalangan
masyarakat majemuk Indonesia untuk melakukan kesepakatan melalui musyawarah.
Sosial-Budaya Sila ini sangat relevan untuk mengendalikan nilai-nilai budaya yang mendahulukan
kepentingan perorangan.
Sila kelima, betapa nilai-nilai keadilan sosial itu menjadi landasan yang
membangkitkan semangat perjuangan bangsa Indonesia dalam memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut serta melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abdi dan keadilan
sosial.
(Noer, 1983:18 dalam Sarbaini dan Reja Pahlevi. 2018)
Pancasila sebagai Paradigma Pengembangan Pertahanan dan Keamanan
Risma
Iqlimawarti
kelompok 4