Anda di halaman 1dari 10

NAMA KELOMPOK 6 :

1.GRATIUS SINAGA (MODERATOR)


2.SINTA MAHDALENA BR TARIGAN (NOTULEN)
3.DEA FATRICIA GINTING (PEMBACA 1 )
4.PUTRI DAMIANA TARIGAN (PEMBACA 2)
Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu
Pengertian Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu dapat
mengacu pada bebarapa jenis pemahaman. Salah satunya adalah bahwa
setiap ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikembangkan di Indonesia
haruslah tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila.
Nilai Ketuhanan Sebagai Dasar
Pengembangan Ilmu

• Ilmu pengetahuan harus tetap menjaga keseimbangan antara


rasional dan irasional ,keseimbangan antara akal, rasa, dan kehendak.
Sila pertama menempatkan
manusia di alam semesta bukan sebagai pusatnya melainkan
sebagai bagian yang sistematik dari alam semesta yang
diolahnya.
• Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu dalam mengamalkan komitmen etis
ketuhanan ini, Pancasila harus didudukan secara proporsional, bahwa ia bukanlah agam
yang berpretensi mengatur sister keyakinan, sistem peribadatan, sistem norma dan
identitas keagamaan dalam ranah privat dan ranah komunitas agama masing-masing.
Nilai Kemanusiaan Sebagai Dasar
Pengembangan Ilmu

• Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab


mengandung arti kesadaran sikap dan perilaku sesuai
dengan nilai-nilai moral dalam hidup bersama atas
dasar tuntutan hati nurani masing-masing, dengan
memperlakukan sesuatu hal dengan sebagaimana semestinya.
• a. Memberi arah dan mengendalikan ilmu pengetahuan, ilmu dikembalikan pada
fungsinya semula yaitu kemanusiaan, tidak hanya untuk kelompok atau lapisan tertentu.
• b. Memberikan dasar-dasar moralitas bahwa manusia dalam mengembangkan iptek
haruslah secara beradab, membangan iptek harus berdasarkan kepada usaha-usaha yaitu
untuk mencapai kesejateraan umat manusia.
• c. Ilmu pengetahuan dan teknologi harus diabadikan untuk peningkatan harkat dan
martabat manusia, bukan menjadikan manusia sebagai makhluk yang angkuh dan
sombong akibat memiliki ilmu pengetahuan.
Nilai Persatuan Sebagai
Dasar Pengembangan Ilmu

• Nilai persatuan Indonesia memberikan kesadaran kepada bangsa Indonesia


akan rasa nasionalisme bangsa Indonesia. Oleh karena itu ilmu pengetahuan
dan teknologi harus dapat dikembangkan untuk memperkuat rasa persatuan dan
kesatuan bangsa. Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi hendaknya diarahkan
demi kesejahteraan umum manusia termasuk di dalam nya
kesejahteraan bangsa Indonesia dan rasa nasionalismenya.
• Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mewujudkan negara persatuan itu diperkuat dengan
budaya gotong royong dalam kehidupan masyarakat sipil dan politik dengan terus mengembangkan pendidikan
kewargaan dengan dilandasi prinsip-prinsip kehidupan publik yang lebih partisipatif dan non-diskriminatif.
• Nilai Kerakyatan Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu
• Nilai kerakyatan mendasari pengembangan ilmu pengetahuan dan secara demokratis, yang artinya setiap
ilmuwan haruslah memiliki kebebasan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan tetapi juga harus saling
menghormati dan menghargai kebebasan orang lain. Ilmu pengetahuan yang telah teruji kebenarannya harus
dapat dipersembahkan untuk kepentingan masyarakat. Nilai kerakyatan juga mensyaratkan adanya wawasan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang mendalam yang mengatasi ruang dan waktu tentang materi yang
dimusyawarahkan.
Nilai Keadilan Sebagai Dasar Nilai
Pengembangan Ilmu

• Berdasarkan nilai keadilan, pengembangan


ilmu pengetahuan dan teknologi harus menjadi
keseimbangan dan keadilan dalam kehidupan manusia,
yaitu keseimbangan dan keadalian dalam
hubungan antara manusia dengan sesamanya,
manusia dengan penciptanya, dan manusia
dengan lingkungan di mana meraka berada.
• Pengembangan ilmu pengetahuan yang berkeadilan harus dapat teraktualisasi dalam pengelolaan
kekayaan alam sebagai milik bersama bangsa Indonesia untuk kemakmuran rakyat.
Pentingnya Pancasila Sebagai Dasar Nilai
Pengembangan Ilmu
• Seiring dengan kemajuan iptek nilai yang berkembang dalam kehidupan bangsa Indonesia menimbulkan perubahan dalam cara
pandang manusia tentang kehidupan. Hal ini membutuhkan renungan dan refleksi yang mendalam agar bangsa Indonesia tidak
terjerumus ke dalam penentuan keputusan nilai yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa. Dampak negatif yang
ditimbulkan oleh perkembangan iptek yang didominasi negara-negara barat dengan politik global ikut mengancam nilai-nilai
khas dalam kehiduapan bangsa Indonesia, seperti spiritualitas, gotong royong, solidaritas, musyawarah, dan cita rasa keadilan.
Oleh karena itu, diperlukan orientasi yang jelas untuk menyaring dan menangkal pengaruh nilai-nilai global yang tidak sesuai
dengan nilai-nilai kepribadian bangsa Indonesia.
• Pertama, pluralitas nilai yang berkembang dalam kehidupan bangsa Indonesia dewasa ini seiring dengan kemajuan iptek
menimbulkan perubahan dalam cara pandang manusia tentang kehidupan. Hal ini membutuhkan renungan dan refleksi yang
mendalam agar bangsa Indonesia tidak terjerumus ke dalam penentuan keputusan nilai yang tidak sesuai dengan kepribadian
bangsa.
• Kedua, dampak negatif yang ditimbulkan kemajuan iptek terhadap lingkungan hidup berada dalam titik nadir yang
membahayakan eksistensi hidup manusia di masa yang akan datang. Oleh karena itu, diperlukan tuntunan moral bagi para
ilmuwan dalam pengembangan iptek di Indonesia.
• Ketiga, perkembangan iptek yang didominasi negara-negara Barat dengan politik global ikut mengancam nilai-nilai khas dalam
kehidupan Transformasi Sosial menuju Masyarakat Informasi yang Beretika dan Demokratis 137 bangsa Indonesia, seperti
spiritualitas, gotong royong, solidaritas, musyawarah, dan cita rasa keadilan. Oleh karena itu, diperlukan orientasi yang jelas
untuk menyaring dan menangkal pengaruh nilai-nilai global yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kepribadian bangsa Indonesia.
Pancasila sebagai sumber nilai,
kerangka berpikir serta asas
moralitas bagi pembangunan
ilmu pengetahuan dan teknologi
• Pembangunan nasional adalah upaya bangsa untuk mencapai tujuan
nasionalnya sebagaimana yang dinyatakan dalam Pembukaan UUD 1945. Pada hakikatnya
Pancasila sebagai paradigma pembangunan nasional mengandung arti bahwa segala aspek pembangunan harus
mencerminkan nilai-nilai Pancasila. Negara dalam rangka mewujudkan tujuannya melalui pembangunan nasional untuk
mewujudkan tujuan seluruh warganya harus dikembalikan pada dasar-dasar hakikat manusia. Oleh karena itu pembangunan
nasional harus meliputi aspek jiwa yang mencakup akal, rasa dan kehendak, aspek raga, aspek individu, aspek makhluk
sosial, aspek pribadi dan juga aspek kehidupan ketuhanannya. Dalam upaya manusia mewujudkan kesejahteraan dan
peningkatan harkat dan martabatnya maka manusia mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pancasila telah
memberikan dasar nilai-nilai bagi pengembangan iptek demi kesejahteraan hidup manusia. Pengembangan iptek sebagai
hasil budaya manusia harus didasarkan pada moral ketuhanan dan kemanusiaan yang adil dan beradab. Oleh karena itu pada
hakikatnya sila-sila Pancasila harus merupakan sumber nilai, kerangka pikir serta basis moralitas bagi pengembangan iptek.
Menurut Kaelan (2000) bahwa Pancasila merupakan satu kesatuan dari sila-silanya harus merupakan sumber nilai, kerangka
berpikir serta asas moralitas bagi pembangunan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu sila-sila dalam Pancasila
menunjukkan sistem etika dalam pembangunan iptek yakni :
• 1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, mengimplementasikan ilmu pengetahuan, mencipta, perimbangan antara rasional dengan
irrasional, antara akal, rasa, dan kehendak. Berdasarkan sila pertama ini iptek tidak hanya memikirkan apa yang ditemukan,
dibuktikan, dan diciptakan, tetapi juga dipertimbangkan maksudnya dan akibatnya apakah merugikan manusia dengan
sekitarnya. Pengolahan diimbangi dengan pelestarian. sebagai pusatnya melainkan sebagai bagian yang sistematik dari alam
yang diolahnya.
• 2. Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab, memberikan dasardasar moralitas bahwa manusia dalam mengembangkan iptek
haruslah secara beradab. Iptek adalah bagian dari proses budaya manusia yang beradab dan bermoral. Oleh sebab itu,
Pancasila sebagai dasar nilai dalam strategi
pengembangan ilmu dan teknologi
• Konsep Pancasila sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu Pengertian Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu
dapat mengacu pada beberapa jenis pemahaman. Pertama, bahwa setiap ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) yang
dikembangkan di Indonesia haruslah tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
• Kedua, bahwa setiap iptek yang dikembangkan di Indonesia harus menyertakan nilai-nilai Pancasila sebagai faktor internal
pengembangan iptek itu sendiri.
• Ketiga, bahwa nilai-nilai Pancasila berperan sebagai rambu normatif bagi pengembangan iptek di Indonesia, artinya
mampu mengendalikan iptek agar tidak keluar dari cara berpikir dan cara bertindak bangsa Indonesia. Keempat, bahwa
setiap pengembangan iptek harus berakar dari budaya dan ideologi bangsa Indonesia sendiri atau yang lebih dikenal
dengan istilah indegenisasi ilmu (mempribumian ilmu).
• Keempat pengertian Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu sebagaimana dikemukakan di atas mengandung
konsekuensi yang berbeda-beda. Pengertian pertama bahwa iptek tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung
dalam Pancasila mengandung asumsi bahwa iptek itu sendiri berkembang secara otonom, kemudian dalam perjalanannya
dilakukan adaptasi dengan nilai-nilai Pancasila. Transformasi Sosial
Pengertian kedua bahwa setiap iptek yang dikembangkan di Indonesia harus menyertakan nilai-nilai Pancasila sebagai
faktor internal mengandaikan bahwa sejak awal pengembangan iptek sudah harus melibatkan nilai-nilai Pancasila. Namun,
keterlibatan nilai-nilai Pancasila ada dalam posisi tarik ulur, artinya ilmuwan dapat mempertimbangkan sebatas yang mereka
anggap layak untuk dilibatkan.
Pengertian ketiga bahwa nilai-nilai Pancasila berperan sebagai rambu normatif bagi pengembangan iptek mengasumsikan
bahwa ada aturan main yang harus disepakati oleh para ilmuwan sebelum ilmu itu dikembangkan. Namun, tidak ada jaminan
bahwa aturan main itu akan terus ditaati dalam perjalanan pengembangan iptek itu sendiri. Sebab ketika iptek terus
. Ilmu dalam perspektif historis
• Ilmu pengetahuan berkembang melangkah secara bertahap menurut dekade waktu dan menciptakan jamannya, dimulai
dari jaman Pra Yunani Kuno, Yunani Kuno, Abad Pertengahan, Renaissance, Zaman Modern, dan Masa Kontemporer
• Zaman Pra Yunani Pada masa ini manusia masih menggunakan batu sebagai peralatan. Oleh karena itu zaman pra Yunani
Kuno disebut juga Zaman Batu yang berkisar antara empat juta tahun sampai 20.000 tahun Pada zaman ini ditandai oleh
kemampuan : a. Know how dalam kehidupan sehari-hari yang didasarkan pada pengalaman. b. Pengetahuan yang
berdasarkan pengalaman itu diterima sebagai fakta dengan sikap receptive mind, keterangan masih dihubungkan dengan
kekuatan magis. c. Kemampuan menemukan abjad dan sistem bilangan alam sudah menampakkan perkembangan
pemikiran manusia ke tingkat abstraksi. d. Kemampuan menulis, berhitung, menyusun kalender yang didasarkan atas
sintesa terhadap hasil abstraksi yang dilakukan. e. Kemampuan meramalkan suatu peristiwa atas dasar peristiwaperistiwa
sebelumnya yang pernah terjadi.
• Zaman Yunani Kuno Yunani pada masa itu dianggap sebagai gudang ilmu dan filsafat, karena Bangsa Yunani pada masa itu
tidak lagi mempercayai mitologi-mitologi. Bangsa Yunani juga tidak dapat menerima pengalaman yang didasarkan pada
sikap receptive attitude (sikap menerima begitu saja), melainkan menumbuhkan sikap an inquiring attitude (suatu sikap
yang senang menyelidiki sesuatu secara kritis).
• Zaman Abad Pertengahan Para ilmuwan pada masa ini hampir semua adalah para theolog, sehingga aktivitas ilmiah terkait
dengan aktivitas keagamaan. Semboyan yang berlaku bagi ilmu pada masa ini adalah Ancilla Theologia atau abdi agama.
• Zaman Renaissance ditandai sebagai era kebangkitan kembali pemikiran yang bebas dari dogma-dogma agama.
Renaissance ialah zaman peralihan ketika kebudayaan Abad Pertengahan mulai berubah menjadi suatu kebudayaan
modern. Manusia pada zaman ini adalah manusia yang merindukan pemikiran yang bebas. Manusia ingin mencapai
kemajuan atas hasil usaha sendiri, tidak didasarkan atas campur tangan ilahi. Penemuan-penemuan ilmu pengetahuan
modern sudah mulai dirintis pada Zaman Renaissance. Ilmu pengetahuan yang berkembang maju pada masa ini adalah
bidang astronomi. Tokoh-tokoh yang terkenal seperti Roger Bacon, Copernicus, Johannes Keppler, Galileo Galilei.

Anda mungkin juga menyukai