Anda di halaman 1dari 66

HUKUM PUBLIK

Matrikulasi Magister Ilmu Hukum


Fakultas Hukum Universitas Brawijaya
2023
Penggolongan Hukum

• Menurut Sumbernya
• Menurut bentuknya
• Menurut tempat berlakunya
• Menurut masa berlakunya
• Menurut cara mempertahankannya
• Menurut sifatnya
• Menurut isinya
Menurut Sumbernya

• Perundang-undangan
• Kebiasaan/Adat
• Yurisprudensi
• Traktat
• Doktrin
Menurut Bentuknya

• Hukum Tertulis
• Dikodifikasikan
• Penyusunan secara sistematis dalam suatu
Kitab Undang-Undang
• Tidak dikodifikasikan
• Undang-Undang, Keppres, PP dan lain-lain
• Hukum Tidak Tertulis
Menurut Tempat Berlakunya

• Hukum Nasional
• Hukum Internasional
Menurut TEMPAT BERLAKUNYA
• Hukum Nasional
hukum yang berlaku dalam suatu negara
• Hukum Internasional
hukum yang mengatur hubungan dalam dunia internasional
(antar negara-negara)
• Hukum Asing
hukum yang berlaku di negara lain
Menurut Masa Berlakunya

• Hukum Positif (ius constitutum)


• Hukum yang dicita-citakan (ius
constituendum)
• Hukum Universal
Menurut MASA/ WAKTU
BERLAKUNYA
• Ius Constitutum
yaitu hukum positif, hukum yang berlaku sekarang
bagi masyarakat tertentu dalam suatu wilayah
tertentu
• Ius Constituendum
hukum yang diharapkan/dicita-citakan berlaku di
masa yang akan datang (biasanya berhubungan dgn
politik)
• Hukum Asasi (Hukum Alam)
hukum yang berlaku dimana-mana, kapan saja dan
untuk siapa saja.
Menurut Cara mempertahankannya

• Hukum Materiil
• Hukum yang mengatur ttg isi hubungan antar
sesama anggota masyarakat, antar anggota
masyarakat dengan masyarakat, antar anggota
masyarakat dengan penguasa. Hukum Materrril
menimbulkan sebab dan akibat
• Hukum Formil
• Hukum yang mengatur bagaimana cara penguasa
mempertahankan dan menegakkan serta
melaksanakan kaidah-kaidah hukum materiil
Menurut Sifatnya
• Hukum yang memaksa (Dwingend Recht)
• Bersifat mutlak daya ikatnya
• Dalam keadaan apapun tidak dapat
dikesampingkan melalui perjanjian para pihak
• Hukum yang mengatur (Regelend Recht/
Aanvullentrecht)
• Hukum yang dapat dikesampingkan oleha para
pihak dengan jalan membuat ketentuan khusus
dalam suatu perjanjian yang mereka adakan --
Gadai
Menurut Isinya

• Privat
• Hukum yang mengatur kepentingan
pribadi
• Publik
• Hukum yang mengatur kepentingan
umum/kepentingan publik
Hk. Privat vs. Hk. Publik

• Mengutamakan kepentingan • Mengutamakan pengaturan


individu kepentingan umum
• Bersifat Khusus
• Bersifat Umum
• Dipertahankan oleh individu
• Dipertahankan oleh negara
• Hakim mengupayakan damai
• Tidak mengenal asas
• Gugatan bisa ditarik kembali
perdamaian

• Sanksi perdata
• Tidak dapat ditarik kembali,
(delik aduan
• Sanksi umum
Hukum Pidana

Hukum Pajak

Hukum Internasional

Hukum Agraria
HUKUM PUBLIK

Hukum Tata Negara

Hukum Administrasi
Negara

Hukum Ketenagakerjaan/
Perburuhan
Persamaannya

• Merupakan norma hukum yang mengatur


kehidupan manusia
• Mempunyai sanksi hukum yang dapat
dikenakan kepada pelanggarnya
• Tetap tunduk pada pengecualian apabila
dalam keadaan terpaksa
HUKUM PIDANA

• Hukum Pidana dalam arti obyektif dan subyektif


• Hukum Pidana dalam arti obyektif disebut juga Ius Poenalle yang
berarti sejumlah peraturan-peraturan yang mengandung larangan-
larangan atau keharusan-keharusan dimana terhadap pelanggarnya
diancam dengan hukuman
IUS POENALLE

• Merupakan Hukum Pidana dalam arti obyektif yang terdiri dari


• Hukum Pidana Materiil
• Hukum Pidana Formil
HUKUM PIDANA MATERIIL

• Berisikan peraturan-peraturan tentang perbuatan yang


diancam dengan hukuman; mengatur pertanggungjawaban
terhadap hukum pidana; hukuman apa yang dapat dijatuhkan
pada orang-orang yang melakukan perbuatan yang
bertentangan dengan undang-undang.
HUKUM PIDANA FORMIL

Merupakan sejumlah peraturan yang mengandung cara-cara


negara mempergunakan haknya untuk mengadili serta
memberikan putusan terhadap seseorang yang diduga
melakukan tindakan pidana
HUKUM PIDANA DALAM ARTI SUBYEKTIF

• Disebut juga Ius Puniendi yaitu sejumlah peraturan yang


mengatur hak negara untuk menghukum seseorang yang
melakukan perbuatan yang dilarang
RUANG LINGKUP HUKUM PIDANA

• Hukum Pidana mempunyai ruang lingkup yaitu yang disebut


peristiwa pidana atau delik ataupun tindak pidana
• Peristiwa pidana adalah perbuatan salah dan melawan hukum
yang diancam pidana dan dilakukan oleh seseorang yang
mampu bertanggungjawab
UNSUR-UNSUR PERISTIWA PIDANA

• Sikap tindak atau perilaku manusia


• Masuk lingkup laku perumusan kaidah hukum pidana (Pasal 1
ayat (1) KUHP) yang berbunyi: Tiada suatu perbuatan dapat
dipidana, melainkan atas kekuatan ketentuan pidana dalam
perundang-undangan yang telah ada sebelum perbuatan itu
dilakukan
• Melanggar hukum, kecuali bila ada dasar pembenar
• Didasarkan pada kesalahan, kecuali apabila ada dasar
penghapusan kesalahan
PERISTIWA PIDANA/DELIK DIBEDAKAN
• Delik Formil
Sikap tindak atau perikelakuan yang dilarang tanpa merumuskan akibatnya.
Pasal 279 KUHP: “Perdagangan wanita dan perdagangan anak laki-laki yang
belum dewasa dincam dengan pidana penjara paling lama enam tahun.”
• Delik Materiil
Melihat pada akibat dari suatu sikap tinak atau perikelakuan. Pasal 359
KUHP: “Barang siapa karena kelalaiannya, menyebabkan matinya
seseorang...”
SUMBER-SUMBER HUKUM PIDANA

• KUHP
• Peraturan Perundangan di luar KUHP
• UU Tipikor, UU Anti Money Laundring, UU Anti Traffiking, UU Anti
Terririsme, dll
BERLAKUNYA KUHP

• Dalam Hukum Pidana ada suatu adagium yang berbunyi


Nullum Delictum nulla Poena sine Praevia lege Poenali yang
artinya tidak ada suatu perbuatan dapat dihukum tanpa ada
peraturan yang mengatur perbuatan tersebut sebelumnya –
Asas Legalitas
ASAS-ASAS BERLAKUNYA KUHP

• Asas Teritorial/ Wilayah


• Asas Nasional Aktif/ Personalitas
• Asas Nasional Pasif/ Perlindungan
• Asas Universalitas
ASAS TERITORIAL/ WILAYAH

Hukum Pidana berlaku berdasarkan pada


tempat dimana perbuatan dilakukan.
Dasar hukum asas ini adalah kedaulatan
negara dimana setiap negara yang
berdaulat wajib menjamin ketertiban
hukum di wilayahnya
ASAS NASIONAL AKTIF/ PERSONALITAS

• Berlakunya KUHP berdasarkan kewarganegaraan seseorang


yang melakukan perbuatan
• Hukum Pidana hanya berlaku pada warga negara, tempat
dimana perbuatan terjadi tidak masalah
ASAS NASIONAL PASIF/ PERLINDUNGAN

• Didasarkan pada kepentingan hukum negara yang dilanggar.


Bila kepentingan hukum negara dilanggar oleh warga negara
atau bukan, baik di dalam maupun di luar negara yang
menganut asas tersebut, maka hukum pidana dapat
diberlakukan terhadap si pelanggar
• Dasar hukumnya adalah bahwa setiap negara yang berdaulat
berhak berhak melindungi kepentingan hukum negaranya
ASAS UNIVERSALITAS

• huKUM Pidana dapat diberlakukan terhadap siapapun yang


melanggar kepentingan hukum dari seluruh dunia
• Dasar hukumnya adalah kepentingan hukum seluruh dunia
PERISTIWA PIDANA DAPAT BERUPA:

• DOLUS
• Dolus/sengaja adalah perbuatan yang dilakukan dengan sengaja agar
terjadi suatu delik

• CULPA
• Culpa/ tidak sengaja adalah terjadinya delik karena perbuatan yang
tidak disengaja atau karena kelalaian
SUBYEK HUKUM PIDANA

• Pelaku
• Polisi
• Jaksa
• Penasehat Hukum
• Hakim
• Petugas Lembaga Pemasyarakatan
HUKUM TATA NEGARA
DAN
HUKUM ADMINISTRASI NEGARA
PERISTILAHAN
INDONESIA à HTN. Istilah lain à HN, diambil dari
bhs Belanda Staatsrecht.
HTN Luas à HTN + HAN à In ruimere zin
HTN sempit à HTN à In engere zin

INGGRIS à Constitutional law (HTN) à unsur


konstitusi lebih menonjol
State Law (HN) à hukum negaranya lebih
menonjol
PERISTILAHAN

BELANDA àStaatsrecht (HN)à masalah


kenegaraannya lebih menonjol
Constitutionele Recht (HK.Konsitusi) à Ttg
aturan2 konstitusi.

PERANCIS à Droit Constitusionnel à HTN


Droit Administrative à HAN
PENGERTIAN
• Adalah hukum mengenai susunan suatu negara

• Negara adalah suatu organisasi yang mengatur


keseluruhan hubungan antar manusia satu
sama lain dalam masyarakat, dan menegakkan
aturan tersebut dengan kewibawaannya.
PENGERTIAN
• C. Van Vollen Hoven à HTN mengatur semua masyarakat hukum
atasan dan masyarakat hukum bawahan menurut tingkatannya.

• Scholten à HTN merupakan hukum yang mengatur organisasi


daripada negara.

• Van der Pot à peraturan-peraturan yang menentukan badan-badan


yang diperlukan serta wewenangnya masing-masing, hubungannya
satu dengan yang lainnya dan hubungannya dengan individu-
individu.
PENGERTIAN
• Kusumadi Pudjosewojo à HTN mengatur bentuk negara
(kesatuan & federal) dan bentuk pemerintahan (kerajaan &
republik) yang menunjukkan masyarakat hukum atasan maupun
bawahan beserta tingkatannya (hierarkhi).

• Kusnardi & Ibrahim à HTN merupakan sekumpulan peraturan


hukum yang mengatur organisasi daripada negara, hubungan
antar alat perlengkapan negara dalam garis vertikal dan
horizontal, serta kedudukan warga negara dan hak-hak azasinya.
HUBUNGAN HTN DAN HAN
• Terdapat perselisihan pendapat di antara para ahli tentang hubungan
Hukum Tata Negara dan Hukum Administrasi Negara. Secara garis
besar pendapat para ahli hukum itu dapat dibagi dalam dua golongan
yaitu:

Golongan yang membedakan Hukum Tata Negara dan Hukum


Administrasi Negara secara prinsipiil, karena kedua ilmu
pengetahuan itu menurut mereka dapat dibagi secara tajam baik
secara sistematik maupun mengenai isinya

Golongan yang beranggapan bahwa antara Hukum Tata Negara


dan Hukum Adminstrasi Negara tidak terdapat perbedaan yang
bersifat prinsipiil, melainkan hanya karena pertimbangan manfaat
saja. Hukum Administrasi Negara itu merupakan Hukum Tata Negara
dalam arti luas dikurangi dengan Hukum Tata Negara dalam arti
sempit. Ini yang disebut dengan teori ”residu”
GOLONGAN PERTAMA
• Van Vollen Hoven, Logeman, Stelinga
• Van Vollen Hoven: HTN dan HAN berbeda secara prinsipiil.
Semua Peraturan Hukum pada waktu lalu tidak termasuk HTN.
Hukum Perdata dan Hukum Pidana Materiil masuk dalam
HTP/HTUN
• Logeman: Materi yang diatur berbeda. HTN mengatur susunan
struktur jabatan, Hubungan antar jabatan dan pergantian
jabatan. HAN meliputi jenis, bentuk, akibat hukum tindakan
yang dilakukan pejabat.
GOLONGAN KEDUA
• Kranemburg, Van der Pot, Vegting
• Kranemburg: Perbedaan HTN dan HAN secara tajam tidaklah
riil
• Van der Pot: Perbedaan HTN dan HAN tidaklah tajam, Jikalau
memang dibedakan hanya semata-mata untuk kepentingan
ilmu pengetahuan
• Vegting: HTN dan HAN memiliki lapangan kajian yang sama
hanya beda fokusnya. HTN fokus pada organisasi negara serta
badan2 di dalamnya. HAN fokus pada bagaimana negara dan
badan2nya menjalankan tugasnya
HTN vs. HAN

•Negara dalam
HTN keadaan diam

•Negara dalam
HAN keadaan bergerak
SUMBER HTN
• Sumber Hukum Materiil (sumber hukum yang
menentukan isi hukum) dari Hukum Tata Negara
Indonesia adalah Pancasila sebagai pandangan
hidup bangsa Indonesia yang kemudian menjadi
falsafah negara.

• Sumber Hukum Formil (sumber hukum yang


dikenal dari bentuknya) dari Hukum Tata Negara
Indonesia adalah Undang Undang Dasar 1945,
dimana selain ia merupakan hukum dasar tertulis
yang mengatur masalah kenegaraan, ia juga
merupakan dasar ketentuan lainnya.
HUKUM ADMINISTRASI
NEGARA
• PERISTILAHAN
• DEFINISI
• RUANG LINGKUP
PERISTILAHAN
A. Istilah
-Hukum Administrasi Negara HAN ð FAK HUKUM
-Hukum Tata Pemerintah AN
IAN ð FAK ISIP
-Hukum Tatausaha Negara

HAN IAN
ü Istilah: ü Istilah:
ð Administrative Law; ð Public Administration.
ð Administratief Recht/ BestuurRecht (Public = Negara)
ð Vervaltung Recht; ü Organisasi & managemen dr mns
ð Droit Administrarif & benda guna mencapai 7-an
(tanpa Negara) pem. Pem = keseluruhan cab2nya
ü Perat2 yg bersangkut paut dg pem ü Cab ilmu Administrasi Umum
neg

ü Cab ilmu Sosial


DEFINISI HAN
n Utrecht : Menguji Hubungan Hukum yang istimewa
yang diadakan akan memungkinkan para pejabat
negara melakukan tugas mereka yang khusus.
n 0ppenheimer : HAN menggambarkan negara dalam
keadaan bergerak
n De La Bassecour Caan, HAN adalah himpunan
peraturan2 tertentu yang menjadi sebab, maka
negara menjadi berfungsi (beraksi), maka peraturan
itu mengatur hubungan antara warga dengan
pemerintahnya
Lanjutan pengertian HAN
• Van Vollenhoven, HAN adalah suatu gabungan ketentuan-
ketentuan yang mengikat badan-badan yang tinggi maupun
yang rendah, apabila badan-badan itu menggunakan
wewenangnya yang diberikan kepadanya oleh hukum Tata
Negara
• HAN, merupakan hukum dalam keadaan bergerak
• JHA Logemann, HAN adalah Hukum mengenai hubungan-
hubungan antara jabatan-jabatan satu dengan lainya, serta
hukum antara jabatan-jabatan negara itu dengan para
wargamasyarakat
RUANG LINGKUP
HUKUM ADMINISTRASI NEGARA

l Kesulitan menentukan ruang lingkup HAN :


1. HAN berkaitan dg tindakan pemerintahan yg
tdk semuanya ditentukan secara tertulis dlm
peraturan per uu-an;
2. pembuatan peraturan, keputusan-2 dan
intrumen hk lainnya tdk hanya terletak pd satu
lembaga;
3. HAN berkembang sejalan dengan perkembangan
tugas-2 pemerintahan dan kemasyarakatan
4. Dinamis/berkembang lebih cepat
Secara garis besar HAN merupakan hukum
yang mencakup :
l Perbuatan pemerintah dalam bidang publik;
l Kewenangan bidang pemerintahan, didalamnya
diatur mengenai dari mana, dengan cara apa dan
bagaimana pemerintah menggunakan
kewenangannya;
l Akibat-2 hk yg lahir dari perbuatan atau penggunaan
kewenangan tersebut;
l Penegakan hk dan penerapan sanksi dalam bidang
pemerintahan
PEMBAGIAN HAN
n HAN Heteronom = HAN yg bersumber pada UUD, TAP MPR, UU yg
mengatur seluk beluk organisasi dan fungsi administrasi negara
n HAN otonom = hukum operasional yg diciptakan pemerintah dan
administrasi negara/sektoral
n HAN Umum (algemene deel) = berkenaan dg peraturan-2 umum
mengenai tindakan hukum dan hubungan hukum administrasi, atau
prinsip-2 yg berlaku untk semua bidang hk administrasi
n HAN Khusus (bijzonder deel) = peraturan-2 khusus yg berkaitan dg
bidang tertentu.
HUKUM INTERNASIONAL
Pengertian HI

• Pengertian yg bersifat tradisional

• Pengertian yg bersifat kontemporer

Major difference between the two: ttg siapa subyek


hukumnya
HUKUM INTERNASIONAL
Pengertian HI yg bersifat tradisional

• Menekankan bahwa subyek HI, yaitu pendukung hak dan


kwjbn HI adalah negara2
• Himpunan kaidah-kaidah dan azas-azas tindakan yang
mengikat bagi negara2 yang beradab dalam hubungan antara
yang satu dengan yang lain – Brierly
• Negara mrpk satu2nya aktor dlm hubungan internasional
Pengertian HI yang bersifat kontemporer

• Mengakui entitas2 lain selain negara

• Starke:
HI mrpkn aturan2 perilaku yang mengikat negara2, mengatur
berfungsinya OI2, mengatur hubungan OI yg satu dgn yg lainnya,
mengatur hubungan OI dgn individu, serta aturan2 hukum ttt
yang bertalian dgn individu dan satuan2 bukan negara, sejauh
hak dan kewajiban mrk mrpkn kepentingan masyarakat
internasional
Subyek HI

• Negara
• Tahta Suci Vatikan
• Organisasi Internasional
• International Committee of Red Cross (ICRC)
• Individu
Negara

• Konsep yg abstrak
• Konvensi Montevideo 1933:
• Punya penduduk yang menetap
• Punya wilayah ttt
• Punya pemerintahan yang berdaulat
• Pengakuan (Recognition)
Tahta Suci (Vatikan)

• Walaupun tidak memenuhi persyaratan Konvensi Montevideo


1933, Vatikan dalam hal2 ttt bisa memiliki hak dan kewajiban
terbatas di bawah HI
• Bisa mengirimka utusan sebagaimana perwakilan diplomatik,
punya tempat2 di negara2 sebagaimana kedubes
Organisasi Internasional -- IGO

• Dibentuk berdasarkan Perjanjian


Internasional
• Keanggotaannya terdiri dari negara-
negara
• Memiliki Sekretariat
• Tunduk pada ketentuan HI
ICRC -- INGO

• Didirikan tidak berdasarkan PI, tapi berdasarkan Hukum Swiss

• Subyek HI??

• Secara historis punya peran penting dlm hukum humaniter


(hukum perang) shg dlm makna terbatas ia dianggap sbg
subyek HI
INDIVIDU

• Khusus untuk Penjahat Perang

• Prinsip tanggung jawab individu ini ditegaskan melalui


Mahkamah Militer Nurenberg yang dibentuk pada akhir PD II
untuk mengadili tokoh-tokoh Nazi yang dikategorikan sebagai
penjahat perang
Sumber HI

• Perjanjian Internasional
• Hukum Kebiasaan Internasional
• Prinsip-Prinsip Hukum Umum
• Putusan Pengadilan – nasional & internasional
• Ajaran para ahli
Perjanjian Internasional

• Pacta Sunt Servanda – setiap


perjanjian mengikat para pihak dan
hrs dijalankan dgn itikad baik

• Pacta Tertiis nec Nocent nec Prosunt


– suatu perjanjian tidak mengikat
pihak ketiga tanpa persetujuannya
Hukum Kebiasaan Internasional

• Dipraktekkan dalam jangka waktu


yang relatif lama

• Dipraktekkan secara luas dan


konsisten oleh negara2 terkait

• Dipraktekkan dan diterima secara


umum oleh negara2

• Opinio juris sive necessitatis


Hubungan dalam HI

• Bersifat Horisontal
• Negara2 berkedudukan sama – equality of states
• Berbeda dengan hukum yang lain, dlm HI tidak ada polisinya
• Siapa yg akan menghukum suatu negara jika negara tsb
melanggar aturan HI?
• Penegakan Hukumnya lemah??
Hukum Humaniter

Hukum Udara &


Angkasa

Hukum Diplomatik
Dan KOnsuler

Hukum Internasional Hukum Laut

Hukum Perjanjian
Internasional

Hukum Maritim
SETIAP ORANG DIANGGAP TAHU
HUKUM (NEMO IUS IGNORARE
CONTCUR)

KETIDAKTAHUAN HUKUM BUKAN


ALASAN PEMAAF (IGNORANTIA LEGIS
EXUSAT NEMINEM)
Thank
You

Anda mungkin juga menyukai