NIM : 857492012
KELAS : A
POKJAR : Kota Cimahi
MATA KULIAH : PKN
RANGKUMAN MODUL 6
KB - 1
Prof. Mr. Dr. L.J. van Apeldroon, mengatakan bahwa hukum adalah suatu gejala dalam
pergaulan hidup yang bergolak terus- menerus dalam keadaan bentur dan membentur
tanpa henti- hentinya dengan gejala- gejala lainnya.
Kisch. Mr.Dr mengatakan bahwa hukum tidak dapat ditangkap oleh panca indera maka
sukar untuk membuat definisi tentang hukum.
Prof. Sudiran mengatakan bahwa hukum adalah pikiran atau anggapan orang tentang
adil atau tidak adil mengenai hubungan antar manusia
GROTIUS mengatakan bahwa Hukum adalah p eraturan tentang perbuatan moral yang
menjamin keadilan
Prof. Soediman Kartohadiprodjo, SH. mengatakan bahwa Hukum adalah pikiran atau
tanggapan orang adil atau tidak adil mengenai hubungan yang menjamin keadilan.
Prof. Dr. Mochtar kusumaatmadja S.H.LLM mengatakan bahwa hukum adalah
keseluruhan kaidah serta asas yang mengatur pergaulan hidup manusia dalam masyarakat
yang bertujuan memelihara ketertiban yang meliputi lembaga dan prosess guna
mewujudkan berlakunya kaidah itu sebagai kenyataan dalam masyarakat.
J.T.C. Simorangkir SH. Dan Woeryono sastropranoto SH. mengatakan bahwa hukum
adalah peraturan bersifat memaksa yang menentukan tingkah laku manusia dalam
lingkungan masyarakat yang dibuat oleh badan resmi yang berwajib , pelanggaran mana
terhadap peraturan itu akan berakibatkan diambilnya tindakan yaitu hukuman.
B. KONSEP NEGARA HUKUM BERDASARKAN PARA AHLI
Negara yang berdasarkan atas hukum pada hakikatnya adalah suatu “Neagara hukum”
Negara hukum yang berlandaskan hukum dan keadilan bagi warganya, maksudnya
adalah kewenangan dan tindakan alat- alat perlengkapan negara dan penguasa, semata-
mata berdasarkan hukum atau dengan kata lain diatur oleh hukum.
Immanuel Kant mengemukakan bahwa negara hukum liberal atau negara hukum dalam
arti kata sempit yang diistilahkan dengan “nachtwakerstaat”. Karena konsep Kant
bernapaskan paham liberal yang menentang kekuasaan absolut para raja pada waktu itu.
Negara hukum dalam arti sempit maksudnya bahwa pemerintah hanya bertugas membuat
dan mempertahankan hukum yang bersifat menjaga keamanan dan keselamatan para
warganya.
Dalam “Welvarstaat” yang dikemukakan F.J Stahl , tugas pemerintah adalah sangat
luas, yakni mengutamakan kepentingan seluruh rakyatnya. Dalam mencampuri urusan
rakyatnya (kemakmuran) pemerintah dibatasi oleh undang-undang agar tidak berbuat
sewenang-wenang.Baik Kant maupun Stahl mempergunakan istilah “rechtsstaat”
terhadap “negara hukum”
Adanya perintah / larangan Perintah / larangan harus ditaati oleh semua orang
Hukum dapat dibagi menjadi beberapa golongan:
Menurut sumbernya :
Menurut bentuknya :
Hukum tertulis
Hukum tak tertulis
Hukum Nasional
Hukum internasional
Hukum asing
Hukum gereja
Menurut isinya :
Perlu diperhatikan rumusan – rumusan yang dikemukakan oleh Zinsheimer dalam bukunya “
Recht-sociologie” diantaranya:
Hukum normatif
Hukum Ideal
Hukum wajar
Asas legalitas
Pemisahan kekuasaan
KB 2
Berkenaan dengan kaidah-kaidah atau norma yang meliputi beberapa kaidah, yang mana
dianataranya adalah sebagai berikut :
Undang – undang
Persetujuan
Traktat
Kebisaan / adat
Yurispudensi
Pasal 10 KUHP menyebutkan adanya HUKUMAN – HUKUMAN adalah sebagai berikut :
Hukuman Pokok :
a. Hukuman mati
b. Hukuman penjara
c. Hukuman kurungan
d. Hukuman denda
Hukuman tambahan :
a. Pencabutan dari hak tertentu
b. Pen sitaan dari benda-benda tertentu
c. Pengumuman dari putusan hakim
Dalam hukum pidana yang dikenal istilah delik atau “starfbaar feit” diartiakan sebagai “tindak
pidana”, yaitu suatu perbuatan yang bersifat melawan hukum . Dalam hukum perdata, istilah
delik tidak lazim digunakan. Pengertian delik baik dalam lapangan hukum pidan atau perdata,
dapat didefinisikan sebagai perbuatan seseorang terhadap siapa sanksi sebagai konsekuensi dari
perbuatannya itu diancamkan. Untuk menjalankan hukum sebagaimana mestinya maka dibentuk
lembaga penegakan hukum (law inforcers), yaitu Kepolisian, Kejaksaan, Kehakiman dan
Penasihat atau bantuan hukum.
A. KEPOLISIAN
Kepolisian negara ialah alat penegak hukum terutama bertugas memelihara keamanan di dalam
negara. Menurut Pasal 4 UU No. 8/1981 tentang UU Hukum Acara Pidana (KUHAP),
Penyelidik adalah setiap pejabat polisi negara RI. Selain penyelidik, polisi bertindak pula sebagai
penyidik. Pasal 6 UU No. 8/1981 yang bertindak sebagai penyidik, yaitu :
B. KEJAKSAAN
Jaksa adalah pejabat yang diberi wewenang untuk bertindak sebagai penuntut umum serta
melaksanakan keputusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap. Kejaksaan
adalah lembaga pemerintahan yang melaksanakan kekuasaan negara di bidang penuntutan.
Kejaksaan berkedudukan sebagai lembaga pemerintahan yang melaksanakan kekuasaan negara
di bidang penuntutan. Pelaksanaan kekuasaan negara berdasarkan Pasal 3 UU No. 5 Tahun 1991
tentang “Kejaksaan Republik Indonesia” diselenggarakan oleh :
Kejaksaan negeri yang berkedudukan di ibu kota Kabupaten atau kotamadya atau di kota
administratif dan daerah hukumnya.
Kejaksaan Tinggi yang berkedudukan di ibu kota Provinsi dan daerah hukumnya.
Kejaksaan Agung yang berkedudukan di ibu kota negara RI dan daerah hukumnya.
C. KEHAKIMAN
Kehakiman merupakan suatu lembaga yang diberi kekuasaan untuk mengadili, sedangkan hakim
adalah pejabat peradilan negara yang diberi wewenang oleh undang- undanguntuk mengadili.
Pada Pasal 10 ayat (1) UU No. 14/1970 tentang “Pokok- pokok Kekuasaan Kehakiman”
ditegaskan kekuasaan kehakiman dilaksanakan oleh badan pengadilan dalam 4 lingkungan
Pemerintah yang bersih ditentukan oleh kualitas aparaturnya. Pemerintah yang bersih adalah
produk kegiatan yang didukung oleh pribadi-pribadi pelaksana yang jujur dan beraih. Dan
berikut conth-conth kaus yang berkaitan dengan hukum diantaranya adalah :
MODUL 7 KB 1
KONSEP DEMOKRASI
Demokrasi adalah negara dengan prinsip pemerintahannya yang ditandai oleh adanya partisipasi
warga negara yang sudah dewasa ikut berpartisipasi dalam pemerintahan melalui wakilnya yang
dipilih negara dengan pemerintahannya menajmin kemerdekaan berbicara, beragama,
berpendapat, berserikat dan menegakkan “rule of law” masyarakat yang kelompok mayoritas
menghargai kelompok minoritas, dan saling memberi perlakuan yang sama.
Dalam The Advanced Leaners’s Dictionary of Current English yang dimaksud dengan
demokrasi adalah :
Countr with principles of government
mediaeval theory,
substantive democracy.
KB 2
PENDIDIKAN DEMOKRASI
SEBAGAI ESENSI PKN
Suatu negara yang menerapkan system demokrasi dimanapun berada, pada dasarnya untuk
melindungi hak-hak warga negaranya, dan secara tidak langsung menginginkan warga
negaranya memiliki wawasan. Dalam disertasinya Winataputra (2001) menerangkan
bahwa pendidikan demokrasi adalah upaya sistematis yang dilakukan negara dan
masyarakat untuk memfasilitasi individu warga negara agar memahami, mengahayati,
mengamalkan dan mengembangkan konsep, prinsip, dan nilai, demokrasi sesuai dengan
status perannya dalam masyarakat.
Pendidikan bukan hanya sekedar memberikan pengetahuan dan praktik demokrasi, tetapi
juga menghasilkan warga negaranya yang berpendirian teguh, mandiri, memiliki sikap
selalu ingin tahu, dan berpandangan jauh ke depan. (Gandal and Fin: 1992). Pendidikan
demokrasi yang baik adalah bagian dari pendidikan yang baik secara umum. Dalam
memahami demokrasi harus memaknai aspek- aspek demokrasi secara menyeluruh
dieperlukan kecerdasan ruhaniah, kecerdasan naqliyah, kecerdasan aqliyah (otak logis-
rasional) kecerdasan emosional (nafsiyah), kecerdasan menimbang (judgement),
kecerdasan membuat dan memecahkan masalah (decision making and problem solving)
dan kecerdasan membahasakan dan mengkomunikasikannya.
KB 3
Sekolah sebagai bagian integral dari masyarakat perlu dikembangkan sebagai pusat
pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sepanjang hayat yang mampu memberikan
keteladanan, membangun keamanan, dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam
proses pemebelajaran demokratis.
Paradigma pendidikan demokrasi yang perlu dikembangkan dalam lingkungan sekolah
adalah pendidikan demokrasi yang bersifat multidimensional atau bersifat jamak. Sifat
multidimensionalnya itu antara lain:
Pandangannya yang pluralistik-uniter (bermacam- macam, tetapi menyatu
dalam pengertian Bhineka Tunggal Ika)
Sikapnya dalam menempatkan individu, negara, dan masyarakat global
secara harmonis.
Tujuannya yang diarahakan pada semua dimensi kecerdasan ( spiritual,
rasional, emosional, dan sosial)
Konteks (setting) yang menghasilkan pengalaman belajarnya yang terbuka,
fleksibel atau luwes, dan bervariasi merujuk kepada dimensi tujuannya.
1. Strategi Umum Pengembangan Warga Negara yang Demokratis ddi Lingkungan
Sekolah.
Beberapa model pengembangan sikap demokratis dan bertanggung jawab yang relevan dengan
pendidikan kewarganegaraan, antara lain :
2. Fungsi Dan Peran Sekolah Dalam Mengembangkan Warga Negara Yang Demokratis.
Sekolah sebagai organisasi mempunyai struktur dan kultur. Prinsip- prinsip dasar dala
pengelolaan selain menganut prinsip umum manajemen, yakni planning, organizing, actuating
dan controlling (POAC), yang paling menonjol adalah selain unsure organisasional satuan
pendidikan juga terdapat unsure pemangku kepentingan dalam sekolah.
3. Mekanisme Kerja Dalam Konteks Kesisteman Sekolah
Kepala sekolah
Tata Usaha
Dewan Guru
Unit Laboratorium
Unit Perpustakaan
Osis