Anda di halaman 1dari 22

Pengertian

Hukum Pidana
• Belanda : Strafrecht
• Inggris : Criminal Law
EMMANUEL KANT

Noch suchen die juristen eine


defenition zu ihrem begriffe von
recht

• Sifatnya yang Abstrak


• Cakupannya sangat luas
Prof. Van Hamel
• Hukum Pidana adalah semua dasar-dasar dan
aturan-aturan yang dianut oleh suatu negara dalam
menyelenggarakan ketertiban hukum (rechtsorde)
yaitu dengan melarang apa yang bertentangan
dengan hukum dan mengenakan suatu nestapa
kepada yang melanggar larangan-larangan tersebut
Prof. Simons
• Hukum Pidana adalah kesemuanya perintah-
perintah dan larangan-larangan yang diadakan
oleh negara dan yang diancam dengan suatu
nestapa (pidana) barang siapa yang tidak
mentaatinya, kesemuanya aturan-aturan yg
menentukan syarat-syarat bagi akibat hukum itu
dan kesemuanya aturan-aturan untuk mengadakan
(menjatuhi) dan menjalankan pidana tersebut.
Prof. Pompe

• Hukum Pidana adalah semua aturan-


aturan hukum yang menentukan
terhadap perbuatan-perbuatan apa yang
seharusnya dijatuhi pidana, dan apakah
macamnya pidana itu
Prof. Sudarto, SH. :
hukum pidana memuat aturan-aturan hukum yang
mengikatkan : kepada perbuatan-perbuatan yang
memenuhi syarat tertentu suatu akibat yang berupa
pidana

KUHP memuat dua hal pokok :


• memuat pelukisan dan perbuatan-perbuatan orang
yang diancam pidana;
• menetapkan dan mengumumkan reaksi apa yang
akan diterima oleh orang yang melakukan perbuatan
yang dilarang itu
Prof. SATOCHID KARTANEGARA, S.H.
• hukum pidana adalah sejumlah peraturan yang
merupakan bagian dan hukum positif yang
mengandung larangan-larangan dan keharusan-
keharusan yang ditentukan oleh negara atau
kekuasaan lain yang berwenang untuk menentukan
peraturan-peraturan pidana, larangan atau keharusan
itu disertai ancaman pidana, dan apabila hal ini
dilanggar timbullah hak negara untuk melakukan
tuntutan, menjatuhkan pidana, dan melaksanakan
pidana
Prof. Moeljatno, SH. :
hukum pidana adalah bagian dari keseluruhan hukum yang berlaku
di suatu negara, yang mengadakan dasar-dasar dan aturan-aturan
untuk :
• menentukan perbuatan-perbuatan mana yang tidak boleh
dilakukan, yang dilarang dan disertai ancaman atau sanksi
yang berupa pidana tertentu bagi barangsiapa melanggar
larangan tersebut.
• menentukan kapan dan dalam hal-hal apa kepada mereka
yang telah melanggar larangan-larangan itu dapat dikenakan
atau dijatuhi pidana sebagaimana yang telah diancamkan.
• menentukan dengan cara bagaimana pengenaan pidana itu
dapat dilaksanakan apabila ada orang yang disangka telah
melanggar larangan tersebut
Prof. Moeljatno, SH.
• Ad. 1 dan 2 :
Substantive Criminal Law / Hukum Pidana
Materiil
• Ad. 2 :
Criminal Procedure / Hukum AcaraPidana
HUKUM
PUBLIC LAW PRIVATE LAW
Negara Ikut Kepentingan
berperan Individu
Negara & Individu Dengan Individu

Hukum Pidana
Hukum Perdata

fungsinya HP Materiel

HP Formal

H Pelaksanaan
Pidana
ciri-ciri hukum publik yaitu:
• Mengatur hubungan antara kepentingan negara atau masyarakat
dengan orang perseorangan;
• Kedudukan penguasa negara adalah lebih tinggi dari orang
perseorangan. Dengan perkataan lain orang perseorangan
disubordinasikan kepada penguasa;
• Penuntutan seseorang (yang telah melakukan suatu tindakan yang
terlarang) tidak tergantung kepada perseorangan (yang
dirugikan), melainkan pada umumnya negara/penguasa wajib
menuntut seseorang tersebut;
• Hak subjektif penguasa ditimbulkan oleh peraturan-peraturan
hukum pidana objektif atau hukum pidana positif.
Sifat hukum pidana sebagai hukum publik antara
lain dapat diketahui berdasarkan:

• Suatu tindak pidana itu tetap ada, walaupun tindakannya


itu telah mendapat persetujuan terlebih dahulu dari
korbannya;
• Penuntutan menurut hukum pidana itu tidak digantungkan
kepada keinginan dari orang yang telah dirugikan oleh
suatu tindak pidana yang telah dilakukan oleh orang lain.
• Biaya penjatuhan pidana dipikul oleh negara sedangkan
pidana denda dan perampasan barang menjadi menjadi
penghasilan negara.
PEMBAGIAN HUKUM PIDANA
• Hukum pidana materiil dan hukum pidana formil
• Hukum pidana objektif (jus poenale) dan hukum
pidana subjektif (jus poeniendi)
• Hukum pidana yang dikodifikasikan
(gecodificeerd) dan hukum pidana yang tidak
dikodifikasikan (niet gecodificeerd)
• Hukum Pidana Umum dan Hukum Pidana Khusus
Lanjutan ....

• Hukum pidana bagian umum (algemene deel) dan


hukum pidana bagian khusus (bijzonder deel)
• Hukum Pidana Umum dan Hukum Pidana Lokal
• Hukum Pidana Tertulis dan Hukum Pidana Tidak
Tertulis
• Hukum Pidana Nasional dan Hukum Pidana
Internasional
Tujuan Hukum Pidana

• WIRJONO PRODJODIKORO menyatakan bahwa


tujuan hukum pidana itu ialah untuk memenuhi
rasa keadilan

• TIRTAAMIDJAJA menyatakan bahwa tujuan


hukum pidana itu ialah untuk melindungi
masyarakat
• Barda Nawawi Arief : Menyelesaikan konflik
• E.Y. KANTER dan S.R. STANTURI menyatakan
bahwa tujuan hukum pidana itu pada umumnya
adalah untuk melindungi kepentingan orang
perseorangan (individu) atau hak-hak asasi manusia
dan melindungi kepentingankepentingan masyarakat
dan negara dengan pertimbangan yang serasi dan
kejahatan/tindakan tercela di satu pihak dan dan
tindakan penguasa yang sewenang-wenang di lain
pihak
Aliran Hukum Pidana
1. Aliran Klasik
Tujuan hukum pidana itu adalah untuk melindungi
kepentingan perseorangan (individu) terhadap kekuasaan
negara.
– Pelopor : Beccaria
2. Aliran Modern atau aliran positif
Ttujuan hukum pidana itu untuk melindungi mesyarakat
terhadap kejahatan (prevensi umum)

3. Aliran Ketiga (aliran sosiologis)


Kompromi antara keduanya
Tujuan Pidana
• Salah satu cara untuk mencapai tujuan hukum
pidana adalah menjatuhkan pidana terhadap
seseorang yang telah melakukan suatu tindak
pidana.
• Apakah “dasar pembenarannya” penjatuhan
pidana oleh negara kepada pelaku ?
Teori Tujuan Pemidanaan
1. Teori Absolut (teori pembalasan)
Penjatuhan pidana itu dibenarkan semata-mata
karena orang melakukan tindak pidana
Pelaku yang memberikan penderitaan kepada
korban, oleh karena itu harus dibalas dengan
penderitaan
Kant, Hegel, Herbert, Stahl, dan Leo Polak
2. Teori Realtif (teori tujuan)
Penjatuhan itu dibenarkan karena tujuan
pemidanaan itu sendiri

Tujuan Pemidanaan :
– untuk menentramkan masyarakat
– untuk mencegah kejahatan, baik general prevention
maupun special prevention)

Penganut : von List, van Hamel, Simons


3. Teori Gabungan
Gabungan teori absolut dan relatif

Penganut : Karl Binding


NORMA dan SANKSI
• Norma (kaidah) : ketentuan mengenai tingkah laku atau
peraturan hidup yang harus ditaati oleh setiap orang dalam
pergaulan masyarakat.
• Tugas norma untuk menjamin ketertiban hukum
masyarakat

• Bentuk Norma :
– Larangan (verbod) : Pasal 338 KUHP (dilarang
membunuh), 362 KUHP (dilarang mencuri)
– Keharusan (gebod) : Pasal 224 KUHP (harus menjadi
saksi)

Anda mungkin juga menyukai