INDONESIA
Nama-nama Kelompok
1. Ahmad Valdo R.
2. Aura Shafinah.
3. Awang Jamaludin A.
4. Muhammad Farisi A.
Hukum
Hukum Pidana
Istilah dan Pengertian
“
Istilah hukum pidana merupakan terjemahan dari
istilah bahasa Belanda “Strafrecht”, Straf berarti
pidana, dan Recht berarti hukum. Menurut
Wirjono Prodjodikoro bahwa istilah hukum pidana
itu dipergunakan sejak pendudukan Jepang di
Indonesia untuk pengertian strafrecht dari bahasa
Belanda, dan untuk membedakannya dari istilah
hukum perdata untuk pengertian burgelijkrecht
dari bahasa Belanda.
“
Hukum Pidana sebagai hukum yang mengatur
perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh Undang-
Undang dan berakibat diterapkannya hukuman
bagi siapa yang melakukannya dan memenuhi
unsur-unsur perbuatan yang disebutkan dalam
Undang-Undang Pidana.
“
Seperti perbuatan yang dilarang dalam kitab
Undang-Undang Hukum Pidana, Undang-Undang
Korupsi, Undang-Undang HAM dan lain
sebagainya. Hukum Pidana adalah hukum yang
mengatur perbuatan-perbuatan apa yang dilarang
dan memberikan hukuman bagi yang
melanggarnya.
1.1
Hukum Pidana
Ruang Lingkup dan Tujuan
“
Hukum Pidana mempunyai ruang lingkup yaitu
apa yang disebut dengan peristiwa pidana atau
delik ataupun tindak pidana. Menurut Simons
peristiwa pidana ialah perbuatan salah dan
melawan hukum yang diancam pidana dan
dilakukan seseorang yang mampu bertanggung
jawab.
“
Secara konkrit tujuan hukum pidana itu ada dua,
ialah Untuk menakut-nakuti setiap orang jangan
sampai melakukan perbuatan yang tidak baik dan
Untuk mendidik orang yang telah pernah
melakukan perbuatan tidak baik menjadi baik dan
dapat diterima kembali dalam kehidupan
lingkungannya.
“
Tujuan hukum pidana ini sebenarnya mengandung
makna pencegahan terhadap gejala-gejala sosial
yang kurang sehat di samping pengobatan bagi
yang sudah terlanjur tidak berbuat baik. Jadi
hukum pidana, ialah ketentuan-ketentuan yang
mengatur dan membatasi tingkah laku manusia
dalam meniadakan pelanggaran kepentingan
umum.
1.2
Hukum Pidana
Fungsi
“
Menurut Sudarto fungsi hukum pidana dibagi
menjadi dua yaitu Fungsi Umum dan Fungsi
Khusus. Fungsi Umum sendiri adalah untuk
mengatur hidup kemasyarakatan atau untuk
menyelenggarakan tata dalam masyarakat
sedangkan Fungsi Khusus adalah untuk
melindungi kepentingan hukum terhadap
perbuatan yang hendak memperkosanya dengan
sanksi yang berupa pidana yang sifatnya lebih
tajam dibandingkan dengan sanksi cabang hukum
yang lain.
1.3
Hukum Pidana
Tujuan Pemidanaan
“
Tujuan pemidanaan sendiri yaitu memperbaiki
ketidakpuasan masyarakat sebagai akibat
perbuatan kejahatan tersebut berdasarkan tiga
teori yaitu Untuk Menakuti, Untuk Memperbaiki
dan Untuk Melindungi.
1.4
Hukum Pidana
Kedudukan dan Sifat
“
Hukum Pidana berkedudukan dan bersifat publik
dan mengatur hubungan antara warga masyarakat
dengan negara menggunakan karakteristik sendiri
dengan kaidah-kaidah yang dapat diambil dari
hukum lain seperti hukum tata negara, hukum
perdata dan sebagainya.
1.5
Hukum Pidana
Sejarah Perkembangan
“
Sejarah hukum pidana di Indonesia secara umum
tidak dapat dilepaskan dari keberadaan masyarakat
Indonesia, masyarakat Indonesia yang terbagi
dalam kerajaan, masyarakat Indonesia dibawah
jajahan belanda dan masyarakat Indonesia setelah
masa kemerdekaan.
“
Hukum pidana modern Indonesia dimulai pada
masa masuknya bangsa Belanda di Indonesia,
adapun hukum yang ada dan berkembang sebelum
itu atau setelahnya, yang hidup di masyarakat
tanpa pengakuan pemerintah belanda dikenal
dengan hukum Adat. Pada masa penjajahan
Belanda pemerintah Belanda berusaha melakukan
kodifikasi hukum di Indonesia, dimulai tahun 1830
dan berakhir pada tahun 1840, namun kodifikasi
hukum ini tidak termasuk dalam lapangan hukum
pidana.
1.6
Hukum Pidana
Sistematika KUHP
“
Sistematika KUHP terdiri dari 3 buku dan 569
pasal. Perinciannya sendiri adalah Buku kesatu
tentang aturan umum yang terdiri dari 9 bab 103
pasal (Pasal 1-103), Buku kedua tentang kejahatan
yang terdiri dari 31 bab 385 pasal (Pasal 104 s.d.
488) dan Buku ketiga tentang pelanggaran yang
terdiri dari 9 bab 81 pasal (Pasal 489-569).
“
Aturan umum yang disebut dalam Buku Pertama
Bab I sampai Bab VIII berlaku bagi Buku Kedua
(Kejahatan), Buku Ketiga (Pelanggaran), dan
aturan hukum pidana di luar KUHP kecuali aturan
di luar KUHP tersebut menentukan lain.
1.7
Hukum Pidana
Asas
“
Asas hukum pidana dapat dikategorikan
berdasarkan dua kelompok besar yaitu Asas hukum
pidana menurut waktu dan Asas hukum pidana
berdasarkan tempat dan waktu.
“
Ada 5 Asas hukum pidana berdasarkan kategori
yang disebutkan yaitu Asas Legalitas, Asas
Teritorial, Asas Nasional Aktif atau Personalitas,
Asas Nasional Pasif atau Perlindungan dan Asas
Persamaan atau Asas Universal.
Penjelasan Asas
1.8
Hukum Pidana
Tindak Pidana
“
Tindak pidana kejahatan, tindak pidana
pelanggaran, tindak pidana formil, tindak pidana
materil, tindak pidana tidak sengaja serta tindak
pidana aktif dan tindak pidana pasif.
1.2