Anda di halaman 1dari 12

Kebudayaan Melayu

Kepulauan Riau

Dayang Novtasya Putri


P07220117 1369
Kebudayaan
O Budaya Kepulauan Riau adalah seluruh kebudayaan
dari dalam daerah dan luar daerah yang telah
berkembang lama di tengah masyarakat Kepulauan
Riau, Indonesia.
O Budaya Kepulauan Riau sangat dipengaruhi oleh
kebudayaan suku Melayu dan etnis Tionghoa.
Beberapa suku contohnya Jawa, Bali, Bugis, dan
Batak,
O Budaya Kepulauan Riau juga dipengaruhi oleh
budaya umat Islam. Selain agama Islam, budaya
Kepulauan Riau juga sudah terpengaruh oleh budaya
keagamaan umat Buddha, Kristen, dan Konghucu.
Demografi
O Pada zaman Kerajaan Sriwijaya, Bahasa Melayu
sudah menjadi bahasa internasional Lingua franca di
kepulauan Nusantara, atau sekurang-kurangnya
sebagai bahasa perdagangan di Kepulauan
Nusantara. Bahasa Melayu, semenjak pusat
kerajaan berada di Malaka kemudian pindah
ke Johor, akhirnya pindah ke Riau mendapat predikat
pula sesuai dengan nama pusat kerajaan Melayu itu.
Karena itu bahasa Melayu zaman Melaka terkenal
dengan Melayu Melaka, bahasa Melayu zaman Johor
terkenal dengan Melayu Johor, dan bahasa Melayu
zaman Riau terkenal dengan bahasa Melayu Riau
Wujud adat kebudayaan
kepulauan riau
Rumah Adat
Rumah Lipat Kajang
O Rumah Belah Bubung (disebut juga Rabung atau Bumbung
Melayu)
O Rumah Belah Bubung dibagi lagi menjadi beberapa jenis menurut
bentuk atapnya, yaitu :
O Rumah Lipat Pandan (atapnya curam)
O Rumah Lipat Kajang (atapnya agak mendatar)
O Rumah Atap Layar (disebut juga Ampar Labu, bagian bawah atap
ditambah dengan atap lain)
O Jenis rumah adat lainnya adalah :
O Rumah Limas Potong
Rumah Adat
Upacara Adat
Beberapa upacara adat tradisional yang dilaksanakan oleh
masyarakat Kepulauan Riau antara lain :
O Basuh lantai di Lingga
O Haul Jama' di Lingga
O Makan sirih di Kepulauan Riau
O Malam kue bulan oleh umat Tionghoa di Tanjungpinang
O Malam tujuh likur di Lingga
O Mandi syafar Melayu di Lingga
O Menjunjung duli di Kepulauan Riau dan Riau
O Ratif saman di Lingga
O Tepuk tepung tawar di seluruh kawasan Kepulauan Riau
Adat Istiadat Perkawinan
Secara umum, tradisi perkawinan masyarakat
Melayu Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau,
Indonesia terbagi dalam beberapa tahapan, antara
lain; (1) Menjodoh, Merisik, (2)
Memberitahu/Menyampaikan Hajat, (3)
Meminang, (4) Berjanji Waktu, (5) Mengantar
Belanja, (6) Ajak Mengajak, (7) Beganjal, (8)
Betangas, (9) Gantung-gantung, (10) Berandam,
(11) Berinai Kecil, (12) Serah Terima Hantaran,
(13) Akad Nikah, (14) Berinai Besar, (15) Tepuk
Tepung Tawar, (16) Berarak, dan (17) Bersanding
Adat Istiadat Perkawinan
Mata Pencaharian Masyarakat
setempat
O Potensi Utama Masyarakat Karimun Berasal dari
galian tambang yakni Granit, Timah, serta Pasir
laut. Dilihat dari segi Mata Pencaharian
Masyarakat karimun, maka 48,63% Bergerak
pada sektor Pertanian, 14,56% pada sektor
Perdagangan, 15,38% pada sektor jasa, 7,69%
pada sektor Pertambangan, 5,77% pada sektor
Kontruksi. 1,65% pada sektor Industri dan
0.55% bergerak disektor lain. Mata Pencaharian
Masyarakat yang ada di Desa Pongkar adalah
kebanyakan Pekerja PT. dan sebagian Nelayan.
Makanan khas kabupaten
karimun

Nasi Lemak Roti Kirai

Lendot
Laksa

Anda mungkin juga menyukai