Anda di halaman 1dari 33

BUGIS

Nama Kelompok

Aulia Desta Brenda Hani Saputri


Sylva Patricia

Kharina Selvi
Putri Amalia Ramadani
MATERI

01 Kebudayaan 04 Faktor

02 Unsur 05 Dampak

03 Wujud 06 Upaya
01 Kebudayaan
Kebudayaan Bugis
Suku Bugis merupakan kelompok Berdasarkan sensus penduduk
etnik dengan wilayah asal Sulawesi Indonesia tahun 2000, populasi orang
Selatan. Penciri utama kelompok Bugis sebanyak sekitar enam juta jiwa.
etnik ini adalah bahasa dan Kini orang-orang Bugis menyebar pula di
adat-istiadat, sehingga pendatang berbagai provinsi Indonesia, seperti
Melayu dan Minangkabau yang Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah,
merantau ke Sulawesi sejak abad Papua, DKI Jakarta, Kalimantan Timur,
ke-15 sebagai tenaga administrasi Kalimantan Selatan, Jambi, Riau dan
dan pedagang di Kerajaan Gowa dan Kepulauan Riau. Disamping itu orang -
telah terakulturasi, juga orang Bugis juga banyak ditemukan di
dikategorikan sebagai orang Bugis. Malaysia Dan Singapura yang telah
beranak pinak dan keturunannya telah
menjadi bagian dari negara tersebut.
Unsur 02
Unsur-Unsur

1 2 3

Bahasa Sistem Kesenian


Masyarakat
4 5

Mata Religi
Pencaharian
Bahasa
Suku Bugis zaman dahulu menggunakan dua cara berkomuniaksi, yaitu secara
lisan dengan bahasa Bugis serta melalui tulisan menggunakan aksara Lontara.
Bahasa Bugis terdiri dari berbagai dialeg, seperti :

● Dialek Bone ● Dialek Malimpung ● Dialek Buol Bokat


● Dialek Pangkep ● Dialek Dentong ● Dialek Jambi
● Dialek Makassar ● Dialek Pattinjo ● Dialek Kalimantan
● Dialek Pare-Pare ● Dialek Kaluppang Selatan
● Dialek Wajo ● Dialek Maiwa ● Dialek Lampung
● Dialek Sidenreng ● Dialek Dialek Maroangin ● Dialek Sulawesi
Rappang ● Dialek Wani Tenggara
● Dialek Sopeng ● Dialek Bugis Kayowa ● Dialek Bali
● Dialek Sinjai ● Dialek Buol Pamoyagon ● Dialek Sulawesi Tengah
● Dialek Pinrang ● Dialek Riau
● Dialek Kalimantan
Timur
Sistem kekerabatan masyarakat Bugis disebut dengan assiajingeng
yang tergolong parental, yaitu sistem kekerabatan yang mengikuti
pergaulan hidup dari ayah maupun dari pihak ibu atau garis
keturunan berdasarkan kedua orang tua.

—Sistem Kemasyarakatan
Kesenian

Seni
Seni Musik
Bangunan

Seni Tari
Seni Bangunan
Saoraja
Rumah Saoraja sendiri menjadi satu
tempat tinggal bagi keluarga berasal
dari kerajaan atau bangsawan dengan
status sosial tinggi. Tiang utama
menjadi penyangganya memiliki
diameter lebih besar dengan bentuk
silinder, terbuat dari material kayu
hitam. Pemaknaan lain selain rumah
tinggal juga bisa dikatakan sebagai
istana.
Seni Bangunan
Bola
Karakteristik dari rumah Bola yaitu
terlihat dari siapa yang membuat dan
menempatinya dimana orang tersebut
adalah bagian dari rakyat biasa. Bentuk
ukurannya juga lebih kecil dengan
ruangan yang tidak banyak. Sedangkan
pada tiangnya menggunakan bentuk
seperti segi empat dengan jumlah yang
lebih sedikit.
Seni Tari

Tari Paduppa Tari Pakarena


Bosara
Seni Tari

Tari Mabissu Tari Pattennung


Seni Musik

Kecapi Ganrang
(Gendang)

Pui-Pui
Seni Musik

Sinrilik Mandoling
Lagu Tradisional suku Bugis
• Indo Logo
• Bulu alauna Tempe
• Ana Mali’e

—Seni Musik
Mata Pencaharian
Mata pencahariannya adalah mengandalkan pekerjaan sebagai petani dan
nelayan. Hal tersebut didukung oleh wilayah masyarakat Bugis yang berada di
dataran rendah dan pesisir. Akan tetapi, setelah berkembangnya zaman, pekerjaan
masyarakat Bugis menjadi lebih beragam, banyak yang mulai menekuni dunia
perdagangan, dunia pendidikan, hingga mulai bekerja dalam birokrasi
pemerintahan.
Selain pekerjaan di atas, terdapat pula sejarah mengenai mata pencaharian
masyarakat suku Bugis lain yang berkembang di masa penjajahan Belanda. Pada
saat itu, berkat jasa seorang masyarakat Bugis asal Bone yang bernama Arung
Palakka, masyarakat Bugis diberikan kebebasan lebih oleh pemerintahan Belanda.
Kebebasan tersebut dimanfaatkan oleh sebagian masyarakat untuk menjadi
perompak di wilayah Timur. Tujuan mereka ternyata untuk menolong para Sultan
terutama dalam memerangi Belanda. Bahkan, para perompak suku Bugis juga
pernah menyusup ke wilayah Kesultanan Johor dan membuat ancaman pada
Belanda.
Mayoritas masyarakatnya tercatat sebagai pemeluk agama Islam.
Setidaknya jumlah penganut agama Islam mencapai 99%. Namun,
selain itu masih ada juga penganut kepercayaan lain seperti
Tolotang yang mana merupakan kepercayaan tradisional.
Disamping itu, terdapat juga masyarakat yang menganut agama
Kristen, meskipun jumlahnya memang cukup sedikit.

—Religi
03 Wujud Kebudayaan
Tradisi
Mappalette Bola
Mappalette Bola dikenal juga sebagai
tradisi pindah rumah, yaitu prosesi
pemindahan rumah adat Suku Bugis.
Tradisi Mappalette Bola dilakukan
dengan mengangkat bangunan rumah
yang dilakukan oleh puluhan hingga
ratusan warga. Kegiatan ini akan
dipimpin oleh tetua adat yang akan
memimpin doa, membaca mantra,
serta memberikan aba-aba dalam
proses pemindahan rumah.
Tradisi
Mattojang
Mattojang atau permainan ayunan
raksasa merupakan sebuah tradisi
khas masyarakat Bugis yang cukup
menarik. Tradisi ini tak hanya berfungsi
sebagai ritual pemujaan atau
persembahan kepada manusia pertama
dalam kepercayaan mitologis Bugis,
tapi juga bermakna hiburan dan ajang
uji nyali dan keberanian.
Faktor 04
Faktor Geografis Indonesia

02 03

Jenis Iklim Jenis Flora


01 dan Fauna 04

Lokasi Sumber-Sumber
Mineral
Lokasi
Di Sulawesi Selatan,
Suku Bugis mendiami
wilayah Kabupaten
Bone, Soppeng, Wajo,
Sidrap, Pinrang, Pare-
pare, Barru, Sinjai
hingga Bulukumba.
Selain itu, orang Bugis
juga tersebar hampir di
seluruh Nusantara,
bahkan hingga
Mancanegara.
Berdasarkan pembagian iklim Koppen, Sulawesi tergolong wilayah
Af (tropis basah). Jadi, daerah suku Bugis beriklim tropis basah atau
hujan hutan tropis

—Jenis Iklim
Flora dan Fauna

Pohon Siwalan Julang Sulawesi


Sumber-Sumber Mineral
Sumber daya bahan galian dan mineral, antara lain mineral logam industri dan
bahan bangunan serta bahan bakar fosil yaitu batu bara dan minyak.

Bahan Galian Golongan A Bahan Galian Golongan B Bahan Galian Golongan C


● Minyak ● Emas ● Sirtukil
● Gas Bumi ● Molibdenum ● Granit
● Batu Bara ● Chronit ● Marmer
● Nikel ● Tembaga ● Pasir Kuarsa
● Belerang ● Pasir Besi
● Lempung dan sebagainya
● Nikel
● Migas
● Batu Bara
● Bijih Besi
● Tembaga
● Emas
● Batuan Lainnya
05 Dampak
Dampak Interaksi Terhadap
Budaya Nasional di Era Sekarang

Positif Negatif
Dampak positif dari globalisasi budaya meningkatnya sifat materialistis
tersebut diantaranya adalah perubahan karena masyarakat memandang
tata nilai dan sikap masyarakat yang segalanya dari segi materi;
semula irasional menjadi rasional; meningkatnya sifat konsumerisme
berkembangnya ilmu pengetahuan dan yaitu proses konsumsi atau
teknologi memberikan kemudahan pemakaian barang-barang hasil
kepada masyarakat dalam beraktivitas; produksi secara berlebihan atau
dan mendorong untuk berpikir lebih tidak sepantasnya secara
maju dan tingkat kehidupan yang lebih berkelanjutan.
baik.
Upaya 06
Upaya Pelestarian budaya
Indonesia
Upaya pelestarian budaya Indonesia yang dapat dilakukan sebagai
berikut :
• Memperhatikan dan mempelajari budaya daerah. Contohnya
dengan mempelajari tarian dan juga alat musik daerah.
• Menggunakan pakaian adat, sesuai dengan acara-acara tertentu.
• Mempelajari dan Memakai bahasa daerah di lingkungan
keluarga.
• Mengadakan dan turut serta dalam kegiatan lomba/pentas seni
di daerah sekitar.
Thanks!Do you have any questions?

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and includes icons
by Flaticon, and infographics & images by Freepik

Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai