Anda di halaman 1dari 67

Etika Profesi dalam Asuhan

Kebidanan
Sri Handayani. SST. M. Kes

Ketua PD IBI KALTIM


Syarat suatu profesi  ada kode etik
Profesi kesehatan :

Hubungan
• Pasien
• Kesejawatan
• Antar Profesi
• Lingkungan

Norma
Aturan Norma Sanksi Kesusilaan
moral (etika)

Pengurus Daerah Ikatan Bidan Indonesia 2


3/14/2021
Jawa Barat
Norma dan Etika
1. Norma
a. Pengertian
Patokan/ukuran/pedoman untuk berperilaku bagi
seseorang

b. Jenis Norma
Norma Kepercayaan
Norma Kesusilaan
Norma Kesopanan
Norma Hukum  mengatur hub antar pribadi
Pengurus Daerah Ikatan Bidan Indonesia 3
3/14/2021
Jawa Barat
c. Aspek Norma
Aspek hidup pribadi
• Norma kepercayaan untuk mencapai
kesucian hidup pribadi
• Norma kesusilaan untuk kebaikan hidup
pribadi dan ahlak

Aspek hidup antar pribadi


• Norma sopan-santun dengan tujuan: Pleasant
living together
• Norma hukum dengan tujuan: Peaceful
living together

Pengurus Daerah Ikatan Bidan Indonesia 4


3/14/2021
Jawa Barat
2. Etika
a. Pengertian
• Norma kesusilaan
• Sikap moral
• Altruisme

b. Prinsip Moral Profesi

Autonomy Menghormati hak pasien


Beneficence Berorientasi pada kebaikan pasien

Non maleficence Tidak mencelakakan/ memperburuk


(keadaan pasien)

Justice Tidak membedakan / diskriminasi


Veracity Kebenaran

Fidelity Kesetiaan
Confidentially Menjaga kerahasiaan
Pengurus Daerah Ikatan Bidan Indonesia 5
3/14/2021
Jawa Barat
c. Perbedaan Etik dan Hukum

Etik Hukum
Tujuan Hidup Wibawa profesi Kedamaian /
Keadilan
Pembentukan Kelompok profesi Penguasa

Materi Kewajiban Hak & kewajiban

Sanksi Kelompok profesi Penguasa


Tanggung Jawab Pelanggar Pelanggar
 perdata

Pengurus Daerah Ikatan Bidan Indonesia 6


3/14/2021
Jawa Barat
d. Etika Hukum dan Perilaku Manusia

ETIKA HUKUM

Perilaku Manusia

Pengurus Daerah Ikatan Bidan Indonesia 7


3/14/2021
Jawa Barat
e. Perbedaan Etika Profesi, Disiplin Profesi dan Hukum

Etika Disiplin Hukum


Masalah Moral Standar profesi/ Norma hukum
perilaku-pelayanan
• Baik-buruk

Dilemma Norma Pelanggaran standar Pelanggaran norma


internal (etika profesi (benar-salah) hukum (benar-salah)
profesi)
Kehormatan Profesi Kualitas Profesi Kedamaian
(pelayanan-perilaku) (mencegah-mengatasi
• Kualitas Moral
konflik)
• Perdata-pidana

Konsil – Joint Pengadilan


Commission
MKEK-Org. Profesi • Hakim
• Anggota profesi
• Anggota profesi • Penggugat/jaksa
• Masyarakat
• Pemerintah • Tergugat/terdakwa

Lingkup-sasaran Lingkup-sasaran: Lingkup-sasaran:


• Diri sendiri Pasien/klien • Profesi
• Underskilled
• Rumah sakit
• Communication
- kelalaian
Problem Sexual
Pengurus Daerah Ikatan Bidan Indonesia 8
3/14/2021
Jawa Barat
F. Kode Etik Komunitas profesi
Inti Kode Etik Profesi Prinsip Umum Profesi
Karakter profesi yang seharusnya & tidak seharusnya
Dasar etika dinilai:
• Sikap berbuat baik
• Tidak merugikan orang lain
• Adil
• Menghormati otonomi pasien
• Tanggung jawab - akuntabel
• Memenuhi standar
• Mengabdi pada tuntutan luhur profesi
Pengurus Daerah Ikatan Bidan Indonesia 9
3/14/2021
Jawa Barat
Tujuan Kode Etik
• Alat kohesi profesi
• Mengatur disiplin bagi anggota .
• Pedoman bagi anggota
• Dokumen publik
• Melindungi publik dari praktek yang
tidak etis

Pengurus Daerah Ikatan Bidan Indonesia


3/14/2021 10
Jawa Barat
Profesionalisme – ?
• Status profesional tidak merupakan hak yang
melekat hanya dengan kualifikasi tapi juga
diberikan kepercayaan oleh masyarakat.
• Publik harus percaya dan melihat para
profesional sebagai dapat dipercaya.
• Untuk dapat dipercaya para profesional harus
memenuhi kewajiban yang diharapkan oleh
masyarakat.
• Kegagalan untuk memenuhi kepercayaan dan
tingkah laku dan standar profesional akan mengakibatkan
kehilangan status profesi tersebut.

Pengurus Daerah Ikatan Bidan Indonesia 11


3/14/2021
Jawa Barat
Bidan sebagai profesi memiliki ciri-ciri
1.Mengembangkan pelayanan yg unik kpd msy
2.Melalui program pendidikan Unt profesi bidan
3.Memiliki pengetahuan ilmiah,Standart pelayanan ,Standart
praktek,Standart pendidikan.
4. Mempunyai kode etik,etika kebidanan
5. Mempunyai kebebasan dlm mengambil keputusan dalam
nenjalankan profesinya
6. Mendapat imbalan jasa dalam pelayanan
7. Memiliki organisasi profesi
8. Mempunyai kewenangan,peran dan fungsi, kompetensiyg jelas
dan terukur
9. Diakui dan diperlukan masyarakat
Hambatan dalam Profesionalisme
• Arogan  Sombong
• Monopoli  Tamak
• Penyalahgunaan kekuasaan
• Representasi yang salah
• Perusakan
• Konflik kepentingan
• Ketidaksungguhan
Pengurus Daerah Ikatan Bidan Indonesia 13
3/14/2021
Jawa Barat
“Knowing is not enough; we must apply.
Willing is not enough; we must do.” —Goethe

Etika Profesi

Profesi

Pedoman

Diterapkan
pada proses
Pengurus Daerah Ikatan Bidan Indonesia 14
3/14/2021
Jawa Barat
Social Contract

Professionals - Community

Privilege
Autonomy
Self Regulation
Moral responsibility (Ethics) High
standard competence

Market control PROFESIONALISM


working condition
Pengurus Daerah Ikatan Bidan Indonesia 15
3/14/2021
Jawa Barat
Profil Bidan Indonesia terdiri dari 5
aspek/peran

Midwifery Care
Decision Maker Provider

Community Leader
Communicator (Empowering &
advocating)

Manager

Pengurus Daerah Ikatan Bidan Indonesia


3/14/2021 Etika Prof - Os safety/ Lauren IBI 16
Jawa Barat
Kode etik Bidan Indonesia
Kode etik : Suatu ciri profesi yg
bersumber dari nilai –nilai internal
dan eksternal suatu disiplin ilmu &
merupakan suatu pernyataan
komprehensif suatu profesi yg
memberikan tuntunan bagi
anggotanya dalam melaksanakan
tugas pengabdiannya
Pengurus Daerah Ikatan Bidan Indonesia
3/14/2021 17
Jawa Barat
Kode etik Bidan Indonesia tdd :
6 elemen / kewajiban bidan terhadap 

1. Klien / pasien dan masyarakat


2. Tugas nya sebagai Bidan
3. Sejawat & Tenaga Kesehatan lainnya
4. Profesi nya sendiri (Bidan)
5. Diri sendiri
6. Pemerintah, nusa – bangsa dan tanah air –
Indonesia.
Pengurus Daerah Ikatan Bidan Indonesia
3/14/2021 18
Jawa Barat
1. kewajiban bidan terhadap Klien / pasien & masyarakat:
 Menjungjung tinggi, menghayati & mengamalkan
sumpah jabatannya dlm melaksanakan tugas
pengabdiannya.
 Senantiasa berpedoman pada peran (5), tugas &
tanggung jawab sesuai dgn kebutuhan klien, keluarga
dan masyarakat.
 Dalam menjalan tugas, Bidan mendahulukan
kepentingan klien, menghormati hak & nilai yg di anut
klien.
 Senantiasa mendahulukan kepentingan klien, keluarga &
masyarakat dgn identitas yg sama sesuai kebutuhan
berdasarakan kemampuan yg dimilikinya.
 Menciptakan suasana yg serasi dlm pelaksanaan tugas
dgn mendorong partisipasi masyarakat untuk
Pengurus Daerah Ikatan Bidan Indonesia
3/14/2021 19
meningkatkan derajat kesehtan secara optimal.
Jawa Barat
2. Kewajiban terhadap tugasnya sbg bidan
(menjaga citra profesi):
 Senantiasa memberi pelayanan paripurna
sesuai kemampuan prof (kompetensi) yg di
miliki berdasarakan kebutuhan klien,
keluarga & masyarakat.
 Memberi pertolongan sesuai kewenangan dlm
mengambil keputusan termasuk konsultasi,
kolaborasi dan rujukan.
 Menjamin kerahasiaan yg di percayakan kpd
nya, kecuali di minta oleh pengadilan atu di
perlukan demi kepentingan klien.
Pengurus Daerah Ikatan Bidan Indonesia
3/14/2021 20
Jawa Barat
3. Kewajiban bidan terhadap Sejawat &
nakes lainnya
Menjalin hubungan baik dgn teman
sejawat & nakes lain untuk
menciptakan suasana kerja yg
serasi.
Saling menghormati dan saling
mendukung antara teman sejawat
& Profesi Kesehatan lainnya.
Pengurus Daerah Ikatan Bidan Indonesia
3/14/2021 21
Jawa Barat
4. Kewajiban bidan terhadap profesi bidan:
 Menjaga nama baik & menjunjung tinggi
citra profesi dgn menampilkan kepribadian yg
bermartabat & memberi pelayanan bermutu.
 Senantiasa mengembangkan diri &
meningkat- kan kemampuan profesinya sesuai
pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi
& kajian yg rasional.
 Berperan serta dalam kegiatan penelitian &
pemanfaatan hasil penelitian untuk
meningkatkan mutu layanan dan citra profesi
 evidence based practice.
Pengurus Daerah Ikatan Bidan Indonesia
3/14/2021 22
Jawa Barat
5. Kewajiban bidan terhadap diri sendiri:

 Memelihara kesehatan sendiri agar dapat


melaksanakan tugas profesi dgn baik.
 Meningkatkan pengetahuan & ketrampilan
sesuai dgn perkembangan ilmu
pengetahuan, tehnologi, kebijakan
Organisasi profesi dan pemerintah.
 Memelihara kepribadian & penampilan diri
 pola hidup sehat – wajar.

Pengurus Daerah Ikatan Bidan Indonesia


3/14/2021 23
Jawa Barat
6. Kewajiban bidan terhadap: Pemerintah, Nusa-
bangsa Dan Tanah Air
o Senantiasa melaksanakan ketentuan pemerintah
dalam bidang kesehatan, khususnya dalam
pelayanan KIA, kesehatan reproduksi, Keluarga
Berencana, dan kesehatan keluarga.
o Berpartisipasi dan menyumbangkan pemikiran
kepada pemerintah untuk meningkatkan mutu
dan jangkauan pelayanan kesehatan, terutaama
pelayanan KIA – KB dan Kesehatan Keluarga
‘Midwives reach out women where ever they are’
“Tugas sucimu sbg penyelamat seluruh wanita di
mayapada …….” Pengurus Daerah Ikatan Bidan Indonesia
3/14/2021 24
Jawa Barat
PERBANDINGAN KODE ETIK IBI – ICM
IBI 2007 ICM 2008 –2014
Kewajiban bidan terhadap: I. Hubungan Kebidanan /
1. Klien / pasien dan Midwifery Relationship
masyarakat (8 item).
2. Tugas nya sebagai Bidan
II. Praktek Kebidanan
3. Sejawat & Tenaga
Kesehatan lainnya /Midwifery Practice (6)
4. Profesi nya sendiri III. Tanggung jawab
(Bidan) profesional bidan (5)
5. Diri sendiri IV. Kemajuan pengetahuan
6. Pemerintah, nusa – dan praktek bidan (3)
bangsa dan tanah air –
Indonesia.
Pengurus Daerah Ikatan Bidan Indonesia
3/14/2021 25
Jawa Barat
NILAI-NILAI DALAM PENETAPAN KEPUTUSAN ETIK

a. Nilai Personal
• Kejujuran  berkata benar, tepat janji,
tidak membohongi klien
• Kompeten  memiliki kemampuan
intelektual, interpersonal, teknikal
• Etis  penuh kepedulian, rasa kasih
sayang kepada sesama, empati

Pengurus Daerah Ikatan Bidan Indonesia


3/14/2021 26
Jawa Barat
Nilai Budaya dan Agama
 mengenal budaya dan agama  sbg bahan
pertimbangan dalam pengambilan keputusan
(mengenal praktik budaya yang bermanfaat,
yang tidak jelas manfaat dan kerugiannya dan
yang merugikan / membahayakan kesehatan ibu
dan atau janin – bayinya).
 memfasiltasi klien untuk melaksanakan
kegiatan keagamaan sesuai agama yang
dianutnya.

Pengurus Daerah Ikatan Bidan Indonesia


3/14/2021 27
Jawa Barat
c. Hubungan dan komunikasi  penting untuk
mencegah & mengatasi konflik, menyampaikan
kepedulian
• Komunikasi yang terbuka
• Komunikasi verbal dan non verbal
• Komunikasi secara tertulis
• Pendokumentasian yang tepat
• Kerja kolaboratif
• Diskusi informal dengan menejemen, anggota tim
multidisiplin,
• Konsultasi dengan komite/ otoritas terkait - relevan
Pengurus Daerah Ikatan Bidan Indonesia
3/14/2021 28
Jawa Barat
Pemecahan Masalah Etik:
Teori yang mendasari dalam
pengambilan keputusan etik
1. Utilitarianisme
2. Deontologi

Pengurus Daerah Ikatan Bidan Indonesia


3/14/2021 29
Jawa Barat
Utilitarianisme
– Tindakan utilitarianisme dinilai berdasarkan
kebahagiaan yang diciptakan, keuntungan atau
kebaikan, semakin dinilai benar/tepat,
mengutamakan efisiensi dari tindakan.
– Aturan utilitarianisme, menilai suatu tindakan
menurut aturan moral, aturan yang baik yang
menghasilkan kebaikan,suatu tindakan dikatakan
benar jika berada dibawah aturan yang benar.
– Prinsip utilitarisme sebagai the greatest happiness
fot the greatest number (kebahagiaan yang sebesar
mungkin bagi jumlah yang sebesar mungkin).
Jeremi Bentham (1748-1832) dan John Stuart Mill
3/14/2021(1806-1873).
Pengurus Daerah Ikatan Bidan Indonesia
30
Jawa Barat
memprioritaskan “tugas” atau
“kewajiban”, tanpa
mengindahkan konsekuensinya,
dimanapun tempatnya dan
kemampuan yang dimilikinya
” Perbuatan adalah baik jika dilakukan karena harus dilakukan” atau dengan kata lain
dilakukan sebagai kewajiban. Immanuel Kant ( 1724 – 1804) dari Jerman

Pengurus Daerah Ikatan Bidan Indonesia


3/14/2021 31
Jawa Barat
CONTOH
MASALAH KONFLIK & DILEMA MORAL DALAM
KEBIDANAN & KESEHATAN REPRODUKSI
1. Berkaitan dengan IPTEK
Bayi Tabung, Skrining Bayi ( mendeteksi
potensi cacad bawaan untuk aborsi), Donor
Sperma, Penelitian dg menggunakan objek
manusia/klien
2. Berkaitan dengan Sosial-Budaya,Agama atau
Kepercayaan – pamali.
Transfusi darah, Penggunaan ALKON, ASI, Adopsi
anak, larangan bg bumil, bufas, menyusui
3/14/2021
Pengurus Daerah Ikatan Bidan Indonesia
32
Jawa Barat
3. Berkaitan dengan Tindakan
Medis/Intervensi Kebidanan yg appropriate
SC, Episiotomi, Penggunaan USG, Vakum
Ekstrasi/Forsep dll.
4. Berkaitan dgn moral :
Aborsi pada kehamilan yg tidak di inginkan,
jenis kelamin tertentu. anak cacad, remaja,
percobaan/ penelitian dgn embryo.

Pengurus Daerah Ikatan Bidan Indonesia


3/14/2021 33
Jawa Barat
Goal of midwife ethics :
• to improve the quality of patient care 
PATIENT SAFETY
• by identifying, analysing, and
attempting to resolve the ethical
problems that arise in the practice of
clinical obstetric  MEDICAL/
OBSTETRIC GOALS
• by midwives  PROFESSIONAL
DIGNITY

Pengurus Daerah Ikatan Bidan Indonesia


3/14/2021 34
Jawa Barat
Misoprostol intrapartum ???
Risk taking ???
Manfaat ??? Ruptura uteri

Pengurus Daerah Ikatan Bidan Indonesia


3/14/2021 35
Jawa Barat
TRAUMA LAHIR
TERKAIT MASALAH ETIK & HUKUM

Pengurus Daerah Ikatan Bidan Indonesia


3/14/2021 36
Jawa Barat
PEMBAGIAN TUGAS SESUAI JENJANG
Jenjang Tugas / Fungsi Contoh
Trampil - Mengidentifikasi masalah 1. kerahasiaan, tindakan,
Pemula / permintaan tertentu.
Etik 2. Rujukan – SC intervensi yg
1. Klien / pasien dan masyarakat tidak perluPemakianan alat-
2. Tugas nya sebagai Bidan 3. Menjaga Korps Bidan –
3. Sejawat & Tenaga Kesehatan tugas – jampersal, nama
lainnya baik, kehormatan/ martabat
4. Profesi nya sendiri (Bidan) – aborsi, jual anak kwetansi
5. Diri sendiri fiktif dll
6. Pemerintah, nusa – bangsa dan 4. Menjaga kesehatan –
tanah air – Indonesia. kompetensi
Dalam pelaksanaan – implementasi, 5. Tanggung jawab pada tugas –
laporan – data akurat – dana-
berkonsultasi dengan bidan jenjang
pemborosan, absen, mangkir
lebih tinggi. dll

Pengurus Daerah Ikatan Bidan Indonesia


3/14/2021 Etika Prof - Os safety/ Lauren IBI 37
Jawa Barat
Jenjang/ JPL Tugas / Fungsi Contoh

Trampil Memantau masalah etik 1. Klien / pasien dan


masyarakat
Pelaksanan dalam pelaksanaan Askeb 2. Tugas nya sebagai
Bidan
lanjut/ Menjadi konsulen untuk 3. Sejawat & Tenaga
jenjang di bawahnya Kesehatan lainnya
4. Profesi nya sendiri
dalam masalah etik. (Bidan)
Membuat keputusan 5. Diri sendiri
6. Pemerintah, nusa –
dalam masalah etik bangsa dan tanah air –
dalam asuhan kebidanan. Indonesia.

Pengurus Daerah Ikatan Bidan Indonesia 38


3/14/2021
Embrio 4 minggu Jawa Barat
Jenjang Tugas / Fungsi Contoh

Trampil Memantau kepatuhan 1. Klien / pasien dan


masyarakat
Penyelia pelaksanaan kode etik dalam 2. Tugas nya sebagai
askeb. Bidan
Memantau konsistensi dlm 3. Sejawat & Tenaga
Kesehatan lainnya
pelaksanaan kode etik dalam 4. Profesi nya sendiri
askeb. . (Bidan)
5. Diri sendiri
Mengusulkan penambahan 6. Pemerintah, nusa –
peninjauan peraturan / SOP s/h bangsa dan tanah air
masalah etik – Indonesia.

Pengurus Daerah Ikatan Bidan Indonesia


3/14/2021 Etika Prof - Os safety/ Lauren IBI 39
Jawa Barat
Jenjang Tugas / Fungsi Contoh
Ahli Melaksanakan tugas sesuai 1. Klien / masy
2. Tugas sebagai
Pertama kode etik pada kasus Bidan
kompleks- patologi dan
3. Sejawat -
kegawat daruratan, dilematis. nakes
Mengupayakan adanya 4. Profesi bidan
kesepakatan lintas profesi 5. Diri sendiri
tentang masalah etik pada 6. Pemerintah,
kasus patologi ke kegawat nusa – bangsa
dan tanah air –
daruratan kebidanan.
Indonesia.

Pengurus Daerah Ikatan Bidan Indonesia


3/14/2021 Etika Prof - Os safety/ Lauren IBI 40
Jawa Barat
Jenjang Tugas / Fungsi Contoh

Ahli Melakukan penelaahan Contoh:


Muda masalah etik pada kasus : - Alat bantu nafas
a. Fisiologi kebidanan BBL.
b. pathologis Kebidanan. - Kasus dilematis.
c. patologi ke kegawat - Prematur dgn
daruratan kebidanan. biaya tinggi.
d. Penggunaan alat – obat - Pemakaian alat
tertentu – kontroversial canggih / mahal.
e. Menjadi anggota team - Menetapkan
Komite Etik : asuhan – kebijakan b/d
penelitian. masalah etik.
Pengurus Daerah Ikatan Bidan Indonesia
3/14/2021 41
Jawa Barat
PENGEMBANGAN
KARAKTER BIDAN
Bidan Berprestasi
Bidan Berdedikasi
Bidan Professional
Bidan Yang........

AKIBATNYA:
Kinerja berkurang, kepercayaan masyarakat menurun,
banyak malpraktik atau kejahatan dilakukan oleh
Bidan
Kenapa aku dijual bu bidan ?
Pengembangan Karakter Bidan dimulai
dengan memahami.....

1 2

APA ITU KARAKTER ? FUNGSI KARAKTER ?

3 4
NILAI-NILAI YANG BAIK
KRITERIA BIDAN
DALAM PEMBENTUKAN
PROFETIK?
KARAKTER ?
Hakekat Karakter
• Menurut Simon Philips (2008), karakter adalah
kumpulan tata nilai yang menuju pada suatu
sistem, yang melandasi pemikiran, sikap, dan
perilaku yang ditampilkan. Sedangkan Doni
Koesoema A (2007) memahami bahwa karakter
sama dengan kepribadian. Kepribadian dianggap
sebagai ”ciri, atau karakteristik, atau gaya, atau
sifat khas dari diri seseorang yang bersumber
dari bentukan-bentukan yang diterima dari
lingkungan
• Sementara Winnie memahami bahwa istilah karakter
memiliki dua pengertian tentang karakter. Pertama, ia
menunjukkan bagaimana seseorang bertingkah laku. Apabila
seseorang berperilaku tidak jujur, kejam, atau rakus, tentulah
orang tersebut memanifestasikan perilaku buruk. Sebaliknya,
apabila seseorang berperilaku jujur, suka menolong, tentulah
orang tersebut memanifestasikan karakter mulia. Kedua,
istilah karakter erat kaitannya dengan ‘personality’. Seseorang
baru bisa disebut ‘orang yang berkarakter’ (a person of
character) apabila tingkah lakunya sesuai kaidah moral.
Sedangkan Imam Ghozali menganggap bahwa
karakter lebih dekat dengan akhlaq, yaitu
spontanitas manusia dalam bersikap, atau
melakukan perbuatan yang telah menyatu
dalam diri manusia sehingga ketika muncul
tidak perlu dipikirkan lagi.
FUNGSI KARAKTER
Selain memperkecil resiko kehancuran,
karakter juga menjadi modal yang sangat
penting untuk bersaing dan bekerja sama
secara tangguh dan terhormat di tengah-
tengah profesi kesehatan lain baik di dalam
maupun di luar negeri.
URGENSI PENGEMBANGAN KARAKTER
 ”Pilar akhlak (moral) yang dimiliki (mengejewantah)
dalam diri seseorang, sehingga ia menjadi orang
yang berkarakter baik (good character), memiliki
sikap jujur, sabar, rendah hati, tanggung jawab
dan rasa hormat, yang tercermin dalam kesatuan
organisasi pribadi yang harmonis dan dinamis.
Tanpa nilai-nilai moral dasar (basic moral values)
yang senantiasa mengejewantah dalam diri pribadi
kapan dan dimana saja, orang dapat
dipertanyakan kadar keimanan dan ketaqwaan
Nilai-nilai yang perlu dikembangkan dalam
pembentukan Karakter
1.Kejujuran
2.Loyalitas dan dapat diandalkan
3.Hormat
4.Cinta
5.Ketidak egoisan dan sensitifitas
6.Baik hati dan pertemanan
7.Keberanian
8.Kedamaian
9.Mandiri dan Potensial
10.Disiplin diri dan Moderasi
11.Kesetiaan dan kemurnian
12.Keadilan dan kasih sayang
BIDAN PROFETIK
1. Seorang intelektual profetik tidak memikirkan dirinya
sendiri, tetapi berpikir bagaimana dapat memberikan
sebanyak-banyaknya bagi lingkungan.
2. Sadar sebagai makhluq ciptaan Tuhan. Sadar sebagai
makhluq muncul ketika ia mampu memahami
keberadaan dirinya, alam sekitar, dan Tuhan YME.
Konsepsi ini dibangun dari nilai-nilai transendensi.
3. Cinta Tuhan. Orang yang sadar akan keberadaan
Tuhan meyakini bahwa ia tidak dapat melakukan
apapun tanpa kehendak Tuhan. Oleh karenanya
memunculkan rasa cinta kepada Tuhan. Orang yang
cinta Tuhan akan menjalankan apapun perintah dan
menjauhi larangan-Nya.
3. Bermoral. Jujur, saling menghormati, tidak
sombong, suka membantu, dll merupakan
turunan dari manusia yang bermoral.

4. Bijaksana. Karakter ini muncul karena


keluasan wawasan seseorang. Dengan
keluasan wawasan, ia akan melihat
banyaknya perbedaan yang mampu diambil
sebagai kekuatan. Karakter bijaksana ini
dapat terbentuk dari adanya penanaman
nilai-nilai kebinekaan.
5. Pembelajar sejati. Untuk dapat memiliki
wawasan yang luas, seseorang harus
senantiasa belajar. Seorang pembelajar
sejati pada dasarnya dimotivasi oleh
adanya pemahaman akan luasnya ilmu
Tuhan (nilai transendensi). Selain itu,
dengan penanaman nilai-nilai kebinekaan
ia akan semakin bersemangat untuk
mengambil kekuatan dari sekian banyak
perbedaan.
6. Mandiri. Karakter ini muncul dari
penanaman nilai-nilai humanisasi dan
liberasi. Dengan pemahaman bahwa tiap
manusia dan bangsa memiliki potensi dan
sama-sama subjek kehidupan maka ia
tidak akan membenarkan adanya
penindasan sesama manusia. Darinya,
memunculkan sikap mandiri sebagai
bangsa.
7. Kontributif. Kontributif merupakan cermin
seorang pemimpin.
Pedoman Pembentukan
karakter calon Bidan
KARAKTER BIDAN YG BAIK
• Karakter bidan yang baik memandang penting
akan kejujuran dan karakter dapat dipercaya
• Karakter yang baik didasarkan pada perilaku,
tindakan dan sikap seorang Bidan yang tidak
mempermalukan atau mencoreng nama baik
Profesinya.
• Karakter yang baik harus mampu mencetak
bidan yang dapat berpraktik aman dan
kompeten tanpa supervisi (mandiri).
HAL YANG TIDAK BOLEH DILAKUKAN
 Tindakan yang Aggressive, kekerasan atau perilaku yang
mengancam
 Kecurangan atau Plagiat
 Tindakan atau tuduhan kriminalCriminal
 Ketidakjujuran
 Penyalahgunaan obat-obatan terlarang dan mengkonsumsi
minuman keras
 Masalah dalam Praktik Kebidanan
 Perlikau atau Sikap Tidak Baik yang menetap/tidak
berubah
 Perilaku tidak Professional
 Catatan Tindakan pelanggaran
MONITORING
DALAM ORGANISASI PROFESI

DALAM PROFESI KEBIDANAN


SEBAGAI ANGGOTA,
PENGEMBANGAN KARAKTER DIATUR
DALAM KODE ETIK PROFESI BIDAN
Midwives save life

Pengurus Daerah Ikatan Bidan Indonesia


3/14/2021 67
Jawa Barat

Anda mungkin juga menyukai