Anda di halaman 1dari 28

IMPLEMENTASI ETIKA PROFESI TSL

DALAM PENYELENGGARAAN
SANITASI LINGKUNGAN

Oleh:
Siti Kusumawati, SKM, Dipl IT, MIS

Disampaikan pada:
Webinar Kesehatan Lingkungan
Jakarta, 08 Juni 2023
(Benyamin Bloom)
KEPMENKES RI NOMOR HK.01.07/MENKES/4788/2021
TENTANG
STANDAR PROFESI TSL

• upaya penyehatan: air, udara, pangan,


Penyehatan
tanah, sarana bangunan

• Pengamanan: sampah, limbah, zat kimia,


Pengamanan
pestisida, radiasi

• pengendalian media lingkungan: vektor


dan binatang pembawa penyakit
Pengendalian • Matra
Masalah di lapangan
Masalah air bersih di Indonesia

• Hampir 25 juta orang di Indonesia tidak


menggunakan toilet. 
•  89 % sumber air dan 67 % air minum
rumah tangga terkontaminasi oleh bakteri
tinja.
• Salah satu tantangan terbesar untuk
mencapai sanitasi yang dikelola dengan
aman adalah mengubah perilaku 
• UNICEF memotivasi perubahan perilaku
sosial melalui advokasi dan keterlibatan
tingkat tinggi dalam kemitraan Sanitasi dan
Air
Profesionalisme TSL
ditunjukkan prilaku TSL yang
memberikan pelayanan
berdasarkan :
1. Standar pelayanan
2. Mandiri
3. Bertanggung jawab dan
4. Bertanggung gugat
5. Serta senantiasa
mengembangkan
kemampuannya sesuai
dengan perkembangan ilmu
dan teknologi
Surat Keputusan Ketua Umum PP HAKLI nomor:
1031/K/PP-HAKLI/VI/2022 Tentang Penerapan Kode
Etik Profesi Tenaga Sanitasi Lingkungan
• Undang-Undang No, 36 tahun 2009, tentang
Kesehatan, pasal 162 dan 163
• Undang-Undang No.36 tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan
• Peraturan Pemerintah No, 66 tahun 2014 tentang
Kesehatan Lingkungan
• Permenpan RB No. 71 tahun 2021 tentang Jabatan
Dasar Fungsional Tenaga Sanitasi Lingkungan
Hukum • Kepmennaker No. 232 tahun 2020 tentang
Penetapan Standar Kerja Nasional Indonesia Bidang
Sanitasi Lingkungan
• Kepmenkes RI NO. HK.01.07/ MENKES/4788/2021
tentang Standar Profesi Tenaga Sanitasi Lingkungan
• Anggaran Dasar HAKLI tahun 2015
• Anggaran Rumah Tangga HAKLI tahun 2015
RUANG LINGKUP
Aspek
Etik TSL
Implemen
Kewajiban
tasi

Legal Tanggung
aspek jawab

Larangan Hak
Kewenang
an
Menurut SKKNI
Etika adalah sikap dan perilaku yang dianut oleh
TSL yang menunjukkan kesediaan dan kesanggupan
Tenaga sanitasi lingkungan secara sadar untuk
mentaati ketentuan dan norma kehidupan yang
berlaku dalam organisasi profesi.

Kode etik profesi adalah tatanan etika yang telah


disepakati oleh organisasi profesi yang menjadi
pedoman bagi TSL dalam melaksanakan praktik
profesi.

Etika profesi sanitasi lingkungan adalah sikap hidup


TSL untuk memenuhi kebutuhan pelayanan
terhadap klien secara profesional dengan
menggunakan keahliannya sesuai dengan standar
dan peraturan yang berlaku.
Skema Etika profesi TSL
- Sikap pribadi
- Sikap terhadap
sesama
- Etika keluarga
Umum
Umum - Etika gender
- Politik
- Agama
- Ideologi
Etika Hak & kewajiban;
reward &
Individu
Individu
punishment
Khusus - Negara
Khusus - Umum
(profesi) - Masyarakat
Sosial - Organisasi profesi
- Diri sendiri
- Teman seprofesi
- Teman sejawat/
mitra kerja
• Tanggung jawab
– Terhadap pelaksanaan pekerjaan dan
terhadap hasilnya.
– Terhadap dampak dari profesi itu untuk
kehidupan orang lain atau masyarakat pada
umumnya.
• Keadilan.
Prinsip dasar • Prinsip memberikan kepada siapa saja apa yang
menjadi haknya.
etika profesi : • Prinsip Kompetensi, melaksanakan pekerjaan
sesuai jasa profesionalnya, kompetensi dan
ketekunan
• Prinsip Prilaku Profesional, berprilaku konsisten
dengan reputasi profesi
• Prinsip Kerahasiaan, menghormati kerahasiaan
informasi
Kewajiban
Tenaga mendukung dan menunjukkan
standar kualitas yang tinggi dalam
Sanitasi menjalankan praktik profesionalnya

Lingkungan tidak diperbolehkan menyepelekan


tanggung jawab dalam melindungi
klien masyarakat dan profesinya
dalam menerapkan kode etik

selalu melaporkan jika menemui hal-


hal yang bertentangan dengan kode
etik melalui organisasi profesi.
Disiplin

Terhadap Terhadap
dirinya organisasi
sendiri profesi

Terhadap
lingkungan Terhadap
masyaraka sesama
t profesi
• Bertindak sesuai dengan keahliannya dan
bermoral tinggi
• Berlaku jujur baik terhadap orang lain maupun
diri sendiri
• Tidak melakukan yang mengada-ada atau coba-
coba yang tidak ilmiah
Perilaku • Tidak membuat janji-janji yang berlebihan
Profesional • Tidak melakukan tindakan semata-mata atas
TSL yang pertimbangan komersial
• Memegang teguh etika profesi
diharapkan • Mengenali batas-batas kemampuannya
• Menyadari ketentuan hukum yang membatasi
geraknya
Penerapan Kode Etik
Tenaga Sanitasi Lingkungan
Kode Etik Tenaga Sanitasi Lingkungan
Kepada Negara

Umum

Terhadap Klien/Masyarakat

Kewajiban Terhadap Organisasi Profesi

Terhadap Tugas

Terhadap Teman Seprofesi

Terhadap Mitra Kerja


Sertifikasi

Legislas
i

Lisensi Registrasi
• Menjamin perlindungan pada
masyarakat pengguna jasa
Peran dan profesi & profesi sendiri
• Pemberian pelayanan
tujuan professional
Legislasi • Memberikan perlindungan
kepada masyarakat terhadap
pelayanan yang telah
diberikan
KETENTUAN PELANGGARAN
• Terlibat dalam semua pelanggaran
yang berdampak pada kegiatan
prakteknya.

• Diputuskan oleh pengadilan terlibat


dalam tindak pidana, atau secara
mental di nyatakan sudah tidak
KETENTUAN mampu
PELANGGARAN
• Mendapat gangguan emosi dan
mental yang mempengaruhi praktik
pelayannya yang dapat
membahayakan klien / masyarakat.
• Tidak terlibat tindakan kriminal
menurut undang-undang yang
berlaku
Persyaratan
• Mematuhi semua disiplin dan
Hukum TSL peraturan yang berlaku

• Patuh pada semua aturan


organisasi hukum dan pemerintah.
Punishment • Sanitarian yang sering membuat problem
(hukuman) yang berkaitan dengan keprofesiannya di
tempat kerja atau masyarakat
• Ditinjau ulang • Sanitarian yang melakukan pelanggaran
keanggotaannya disiplin yang berkaitan dengan hukum
• Dicabut
keanggotaanya • Sanitarian yang tidak memenuhi
kewajibannya (iuran bulanan) selama 1 – 2
tahun berturut-turut
Reward
(Hak dan imbalan/ • Bagi Tenaga Santasi Lingkungan
yang berjasa dalam bidang
penghargaan)
kesehatan lingkungan
• diberikan setifikat • Tenaga sanitasi lingkungan yang
dari Hakli telah bekerja sesuai dengan
• Akan diberi ketentuan namun mendapat sangsi
bantuan hukum hukum
• diberikan sertifikat
sebagai • Tenaga Sanitasi Lingkungan yang
penghargaan. telah mencapai kompetensi tinggi
(guru besar)
• Melakukan penyelenggaraan sanitasi
lingkungan tidak sesuai kompetensi
dan kewenangan
• Tidak mempunyai STR
Masalah TSL • Tidak mengindahkan SOP
dilapangan (1) • Kurang kemampuan dalam melakukan
tugas
• Kurang mampu dalam beradaptasi
dengan rekan kerja dan masyarakat
• Tidak memberikan pelayanan
• Peralatan kurang memadai
• Berselisih paham dengan TSL lain / profesi
lain
• Bekerja dibawah standar yang telah
ditetapkan
• Melakukan manipulasi data hasil
Masalah TSL pemeriksaan
dilapangan (2) • Bekerja tidak sesuai dengan kompetensinya
• Bersikap kasar dan tidak melindungi
keamanan klien/ masyarakat
• Tidak bekerja sama dengan profesi lain
• Tidak melaksanakan tugas yang menjadi
tanggung jawabnya dengan baik

Anda mungkin juga menyukai