NEKROLISIS EPIDERMAL
TOKSIK
Kelompok LXI-C
Definisi
Penyebab tersering:
alergi obat sebanyak 90% (Antibiotik 25,3%,
antikonvulsan 20,6%, antipiretik 12,7%, analgetik
32,1%, jamu 9,3%).
Penyebab lain:
10% berupa infeksi virus dan bakteri
6,1%, kejadian pasca imunisasi
3,3%, dan keganasan sebanyak 0,6%.
Daftar obat yang menyebabkan SSJ-NET
Resiko Tinggi Resiko Rendah Meragukan Tidak Terbukti Beresiko
Fenobarbital Statin
Fenitoin Hormon
Fenilbutazon Vitamin
Nevirapin
OAINS Oksikam
Tiaketazon
Patogenesis
Reaksi Hipersentivitas Tipe II (sitotoksik)
Reaksi Hipersensitivitas Tipe III (kompleks antigen-
antibodi)
Reaksi Hipersensitivitas Tipe IV (lambat)
Nikolsky sign
cara : bula / vesikel ditekan, kemudian bula /
vesikel akan berpindah kemudian di hitung
berdasarkan rule of nine.
derajat :
- ringan
: pelepasan dermis < 10%
- sedang
: pelepasan dermis 18-30% Rule of Nine
- berat
: kelainan epidermis > 30%
KLASIFIKASI DAN MANIFESTASI KLINIS
Derajat Ringan:
Gejala konstitusi:
Perasaan tidak enak pada badan.
Kelainan kulit:
Distribusi regioner berupa bula, vesikula epidermolisis
<10%, generalisata berupa makula, papula, skuama halus.
Kelainan mukosa:
1-2 kelainan selaput lendir atau orifisium berupa lakrimasi
Tatalaksana Derajat Ringan:
Non-medikamentosa: Medikamentosa:
a. Menghentikan obat yang diduga sebagai penyebab bila - Hidrokortison 50 mg IV
diketahui obatnya. - prednison: 1-2 mg/kgBB/hari peroral selama
b. Jika tidak mengetahui hubungi dokter yang memberi perawatan.
obat untuk konfirmasi obat yang diberikan. - Kontrol 3-5 hari.
c. Pasien diperbolehkan pulang, setelah diberikan obat.
d. Bila di Puskesmas: setelah primary survey dan
penanganan awal, langsung rujuk ke Rumah Sakit
terdekat.
e. Bila di UGD: setelah primary survey dan penanganan
awal, lakukan penilaian score Nikolsky Sign.
f. Sebelum rujuk di periksa EKG untuk melihat adakah
kelainan dari jantung, karena kontra indikasi
Kortikosteroid sistemik.
Derajat Sedang:
Gejala konstitusi:
demam, malaise, rasa nyeri pada seluruh tubuh.
Kelainan kulit:
regioner berupa bula, vesikula epidermolisis 10-30%,
generalisata berupa makula, papula, skuama halus.
Kelainan mukosa
1-3 Kelainan selaput lendir orifisium.
Derajat Berat:
Gejala konstitusi:
Rasa nyeri pada seluruh tubuh, penurunan kesadaran
sampai koma
Kelainan kulit:
distribusi generalisata. Lesi dapat berupa makula,
papula, bula. Epidermolisis >30%
Kelainan mukosa:
hampir pada seluruh selaput lendir orifisium
Tatalaksana Derajat Sedang-Berat
Non-medikamentosa:
1) SSJ derajat sedang-berat diharuskan dirawat.
2) Primary survey: ABC
• Airway : bebaskan jalan napas
• Breathing : pasang Oksigen 2-4 L
• Circulation : pasang infus
3) Bila di Puskesmas: setelah primary survey,
Deksametason 2 amp IV langsung rujuk ke
Rumah Sakit terdekat.
4) Bila di UGD: setelah primary survey,
deksametason 2 amp IV, pemeriksaan EKG,
foto thorax, darah rutin, GDS, elektrolit,
ureum kreatinin
5) konsultasi
Pasien dapat dipulangkan bila
Deksametason =
0,75 X 100 mg = 15 mg/ hari
5
Sediaan deksametason = ampul 5 ml (setara dengan 5 mg)
pasien membutuhkan 3 ampul deksametason dalam sehari, maka
pada resep tertulis:
R/ deksametason amp. 5 mg no. IX
ʃ 2 dd amp II (pagi)
IV/perinfus
amp I (sore)
₰
₰
Dosis prednison peroral pada hari ke-19, dengan resep:
R/ Prednison 5 mg no.XXIV
ʃ 2 dd tab II Selama 6 hari
₰
PEMERIKSAAN PENUNJANG
C-D. Erosi
KELAINAN MUKOSA
A. Erosi pada bibir dan mukosa B. Erosi disertai krusta C. Erosi pada mukosa
mulut diatasnya genital
PROGNOSIS
Dengan penanganan yang tepat dan cepat maka prognosis
Sindrom Stevens-Johnson sangat baik.
Angka mortalitas SSJ berkisar antara 5-12%. Dibagian kulit dan
kelamin RS Ciptomangunkusumo angka kematian hanya sekitar
3,5%. Kematian biasanya terjadi akibat sekunder infeksi.
Sistem skoring prognosis pada pasien
dengan nekrolisis epidermal adalah
sebagai berikut:
Severity of Illness Score for Toxic Epidermal Necrolysis (SCORTEN)
Nilai Angka
Faktor Prognosis Poin SCORTEN Kematian (%)
Usia > 40 tahun 1 0-1 3,2
Denyut Jantung > 120 x/menit 1
2 12,1
Kanker atau keganan hematologik 1
3 35,8
Epidermolisis >10 % LPB 1