Pada bab ini akan menjelaskan hasil penelitian mengenai hubungan pengetahuan
tentang Covid-19 dengan tingkat kecemasan lansia di masa pandemi di Desa
Tegalglagah Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes. Penelitian ini meliputi
hasil pengolaan data penelitian.
Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin yang paling banyak yaitu jenis
kelamin perempuan sebanyak 71 orang (71,7%) dari 99 responden. Hal tersebut
karena di Desa Tegalglagah Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes
masyarakatnya lebih didominasi dengan jenis kelamin perempuan dibandingkan
jenis kelamin laki-laki.
Berdasarkan hasil dari kedua variabel tersebut didapatkan bahwa ada hubungan
antara pengetahuan tentang Covid-19 dengan tingkat kecemasan lansia di masa
pandemi di Desa Tegalglagah Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes.
4.2 Pembahasan
4.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur di Desa Tegalglagah
Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes Tahun 2021
Berdasarkan Tabel 4.1 tentang karakteristik responden, didapatkan responden
dengan rentang umur 60-69 tahun dibagi menjadi dua bagian yaitu umur 60-64
tahun dan umur 65-69 tahun. Hasil penelitian yang diperoleh dalam penelitian
yang dilakukan di Desa Tegalglagah Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes
diketahui dari 99 responden, mayoritas lansia berumur 60-64 tahun sebanyak 55
(55,6%) responden dan lansia yang berumur 65-69 tahun sebanyak 44 (44,4%)
responden.
Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Bekti, dkk (2020) yang
menyatakan bahwa kurangnya pengetahuan individu terhadap pencegahan Covid-
19 dapat disebabkan oleh faktor umur, jenis kelamin dan pendidikan seseorang.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Husna & Ariningtyas (2018) didapatkan
data bahwa diketahui sebagian besar responden yang berumur 60-70 tahun yaitu
sebanyak 33 responden (60,0%) dari total 55 responden mengalami kecemasan.
Hal ini menunjukkan responden yang mengalami kecemasan terbanyak berkisar
antara 60-70 tahun.
Hasil penelitian ini didukung dalam penelitian yang dilakukan oleh Syakurah &
Moudy (2020) yang menyatakan pengetahuan seseorang terkait pencegahan
Covid-19 dapat disebabkan oleh umur dan jenis kelamin. Peneliti berpendapat
bahwa laki-laki dan perempuan mempunyai perbedaan tingkat kecemasan, dimana
perempuan lebih mudah tersinggung, sangat peka dan terkadang lebih
menonjolkan perasaannya. Sedangkan laki-laki memiliki karakteristik maskulin
yang cenderung dominan, aktif, lebih rasional dan tidak menonjolkan
perasaannya.
Seperti hasil penelitian yang dilakukan Setiawan, Bidjuni & Karundeng (2014)
yang menyebutkan bahwa hasil tingkat pendidikan dari 27 responden didapatkan
data 3 responden tidak memiliki latar belakang pendidikan / tidak sekolah, 12
responden memiliki latar belakang pendidikan SD, 8 responden memiliki latar
belakang pendidikan SMP, 4 responden memiliki latar belakang pendidikan SMA.
Hal tersebut menunjukkan bahwa latar belakang pendidikan lansia lebih
didominasi pendidikan terakhir SD.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Yulianti & Sari
(2020) yang berjudul hubungan pengetahuan dan perilaku dengan tingkat
kecemasan remaja terhadap Covid-19 pada siswa Di Pesantren Pancasila Kota
Bengkulu. Menunjukan bahwa tingkat pengetahuan remaja tentang Covid-19
sebagian besar dari 32 orang responden didapatkan 20 orang (62,5%) di Pesantren
Pancasila memiliki pengetahuan cukup tentang Covid-19. Kondisi tersebut antara
lain dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu ketersediaan informasi tentang Covid-
19.
Hal tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan Suryaatmadja (2020) yang
berjudul hubungan tingkat kecemasan terhadap sikap remaja akibat pandemik
Covid-19. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa kecemasan didominasi
dengan tingkat cemas sedang sebanyak 64,7% (33 siswa), cemas ringan 29,4 %
(15 siswa), cemas berat 3,9% ( 2 siswa) dan tidak cemas sebanyak 2 % (1 siswa).
Menurut peneliti setiap individu yang menghadapi suatu masalah akan mengalami
kecemasan yang berbeda-beda sesuai dengan besar kecilnya masalah tersebut.
Semua tergantung dari mekanisme koping seseorang dalam menghadapi masalah
yang sedang dialami.
4.3.1 Keterbatasan dalam penelitian ini terletak pada pengumpulan data pada
metode yang digunakan. Dimana peneliti melakukan penelitian menggunakan
kuesioner dengan metode door to door dengan jumlah responden yang banyak
sehingga penelitian berjalan cukup lama.
4.3.2 Penelitian ini dilakukan di masa pandemi dengan responden lansia yang
cenderung takut dan cemas kepada tenaga kesehatan yang menjadikan peneliti
harus lebih bisa mendekatkan diri pada responden.
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada tanggal 12-14 Juni 2021 dapat
ditarik kesimpulan bahwa ada hubungan pengetahuan tentang Covid-19 dengan
tingkat kecemasan lansia di masa pandemi di Desa Tegalglagah Kecamatan
Bulakamba Kabupaten Brebes. Kesimpulan lain dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang hubungan pengetahuan
tentang Covid-19 dengan tingkat kecemasan di masa pandemi di Desa
Tegalglagah Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes, saran dari peneliti sebagai
berikut: