SKRIPSI
SUJIRMAN
201801190
Sujirman
NIM. 20180190
ABSTRAK
SKRIPSI
Disusun oleh
SUJIRMAN
201801190
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
Ketua Prodi Ners
Stikes Widya Nusantara Palu
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat
dan hidayahnya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada
waktunya dengan judul “Hubungan jarak tempat pelayanan dan status
kelengkapan imunisasi dengan Kejadian Luar Biasa (KLB) campak pada balita di
Wilayah kerja Puskesmas Lebiti Kabupaten Tojo Una-Una”. Penulisan skripsi ini
dilakukan guna menyelesaikan pendidikan pada Program Studi Ners Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Nusantara Palu. Penulisan skripsi ini sangat jauh
dari kesempurnaan dikarenakan peneliti memiliki pengetahuan yang terbatas dan
berkat bimbingan dan masukan dari berbagai pihak maka skripsi ini dapat
terwujud.
Untuk itu dengan segala hormat peneliti mengucapkan banyak terima kasih
kepada kedua orang tua, istriku Dewi Nursita, anakku Safik Mujahid Robbani,
Suhadatul Imam serta seluruh keluarga yang telah memberi dukungan moril
kepada penulis selama menjalani pendidikan
Pada kesempatan ini juga penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Dr. Pesta Corry Sihotang, Dipl. Mw, S.KM., M.Kes, Ketua yayasan Widya
Nusantara Palu sekaligus penguji yang telah banyak memberikan arahan dan
masukan kepada penulis demi kesempurnaan skripsi ini
2. Dr. Tigor Situmorang, M..H, M. Kes, Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Widya Nusantara Palu.
3. Hasnidar, S.Kep, Ns, M.Kep, Ketua Program Studi Ners Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Widya Nusantara Palu.
4. Juwita Meldasari, Tebisi, S. Kep., Ns., M. Kes, pembimbing I yang telah
banyak memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis selama proses
penyusunan skripsi ini
5. Ni Ketut Kariani, SKM., M. Kes, pembimbing II yang telah banyak
memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis selama proses penyusunan
skripsi ini
6. Abd Azis, SKM, Kepala Puskesmas Lebiti Kabupaten Tojo Una-Una yang
telah memberi kesempatan kepada peneliti untuk melakukan penelitian di
Puskesmas Lebiti Kabupaten Tojo Una-Una
7. Dosen dan staf tata usaha di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Nusantara
Palu, terima kasih sudah banyak membatu peneliti selama pendidikan
8. Tempat penelitian khususnya teman-teman di Puskesmas Lebiti Kabupaten
Tojo Una-Una
Peneliti memohon maaf atas segala kekurangan yang terdapat dalam skripsi
ini dan demi kesempurnaan skripsi ini peneliti menerima kritik dan saran .
Peneliti
DAFTAR ISI
Tabel 2.1 Jadwal Pemberian Imunisasi Dasar Bayi Usia (0-11 bulan)
13
Una-Una
22
23
Tabel 4.3 Hubungan jarak tempat pelayanan kesehatan dengan Kejadian
24
25
DAFTAR GAMBAR
1. Jadwal Penelitian
2. Surat Ijin Pengambilan Data Awal
3. Surat Balasan Pengambilan Data Awal
4. Surat Permohonan Turun Penelitian
5. Surat Permohonan Menjadi Responden
6. Kuesioner Penelitian
7. Surat Persetujuan Menjadi Responden
8. Surat Balasan Selesai Penelitian
9. Dokumentasi Penelitian
10. Riwayat hidup
11. Lembar Konsul Pembimbing
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
2
berkembang, dimulai pada wajah dan leher atas dan secara bertahap menyebar ke
bawah6.
Cakupan imunisasi secara global untuk imunisasi Dipteri Pertusis
Tetatus (DPT) 3 sebesar 84%, HepB3 sebesar 81% dan campak sebesar 84%
pada tahun 2013, belum mencapai target imunisasi global yaitu sebesar 90%
dari jumlah anak usia 0-11 bulan di dunia. Indonesia termasuk negara yang
tidak mencapai target tersebut, dengan cakupan imunisasi Dipteri Pertusis
Tetatus (DPT) 3 sebesar 85%, Hepatitis B3 sebesar 85% dan campak sebesar
84% pada tahun 2013. Oleh karena itu, dari 194 negara anggota WHO, 65
negara diantaranya memiliki cakupan imunisasi Dipteri Pertusis Tetatus
(DPT) 3 dibawah target global 90%, termasuk Indonesia 7. Faktor-faktor yang
dapat mempengaruhi rendahnya cakupan imunisasi antara lain karena
pengetahuan dan sikap ibu, dukungan dari keluarga dan faktor ekonomi serta
tersedianya sarana pelayanan kesehatan. Selain itu juga dapat dipengaruhi
oleh jarak tempat tinggal dan dan alat trsnfortasi untuk mencapai tempat
pelayanan kesehatan dan dukungan kader serta petugas kesehatan8.
Pada negara berkembang indikator yang bermakna untuk menilai
ukuran kesehatan adalah imunisasi campak. Keberhasilan program imunisasi
dapat mempengaruhi kejadian campak. Penelitian Mujiati (2015)
menunjukkan bahwa anak yang tidak diimunisasi campak berisiko 3,0 kali
untuk terkena campak dibandingkan anak yang mendapatkan imunisasi
campak9
Berdasarkan laporan hasil imunisasi pada bayi di wilayah kerja
Puskesmas Lebiti pada tahun 2019, cakupan imunisasi dasar diperoleh yakni
dari139 bayi yang mendapat imunisasi lengkap 106 bayi (76,3%). Cakupan
imunisasi di Wilayah kerja Puskesmas Lebiti belum mencapai target IDL
nasional di Indonesia. Infomasi tentang kejadian campak pada tahun 2018 di
wilayah kerja Puskesmas Lebiti yaitu 10 kasus. Data di atas menunjukkan
bahwa jumlah kejadian campak cukup banyak. Informasi lain yang diperoleh
adalah jarak tempat pelayanan yang jauh sehingga mempengaruhi
kelengkapan imunisasi dan kelengkapan imunisasi dapat menjadi penyebab
terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB) campak pada balita.
3
1. Tujuan Umum
Tujuan umum pada penelitian ini adalah diidentifikasinya
hubungan jarak tempat pelayanan dan status kelengkapan imunisasi
dengan Kejadian Luar Biasa (KLB) campak pada balita di Wilayah kerja
Puskesmas Lebiti Kabupaten Tojo Una-Una.
2. Tujuan Khusus
a. Teranalisisnya hubungan jarak tempat pelayanan dengan Kejadian
Luar Biasa (KLB) campak pada balita di Wilayah kerja Puskesmas
Lebiti Kabupaten Tojo Una-Una
b. Teranalisisnya hubungan status kelengkapan imunisasi dengan
Kejadian Luar Biasa (KLB) campak pada balita di Wilayah kerja
Puskesmas Lebiti Kabupaten Tojo Una-Una.
D. Manfaat Penelitian
2. Bagi Masyarakat
Penelitian ini kiranya dapat meningkatkan meningkatkan
pengetahuan masyarakat tentang hubungan jarak tempat pelayanan dan
status kelengkapan imunisasi dengan Kejadian Luar Biasa (KLB)
campak pada balita.
3. Bagi Puskesmas Lebiti Kabupaten Tojo Una-Una
Hasil penelitian ini kiraya dapat memberi masukan bagi
Puskesmas Lebiti tentang hubungan jarak tempat pelayanan dan status
kelengkapan imunisasi dengan Kejadian Luar Biasa (KLB) sehingga
pelayanan dapat dtingkatkan dan kejadian .KLB campak dapat dicegah.
BAB II
5
TINJAUAN PUSTAKA
A. A. Tinjauan Teori
a. Pengertian Imunisasi
Imunisasi berasal dari kata “imun” yang berarti kebal atau
resisten. Imunisasi merupakan pemberian kekebalan tubuh terhadap
suatu penyakit dengan memasukkan sesuatu ke dalam tubuh agar tubuh
tahan terhadap penyakit yang sedang mewabah atau berbahaya bagi
seseorang14.
Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan
kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila
suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya
mengalami sakit ringan2.
Melalui pemberian imunisasi anak mendapat kekebalan terhadap
suatu penyakit, sehingga anak tidak mudah sakit dan anak yang
mendapat imunisasi memperoleh kekebalan terhadap suatu penyakit
khususnya penyakit yang dapat dicegah dengan pemberian imunisasi16.
b. Tujuan Imunisasi
7
B. Kerangka Konsep
Menjelaskan keterkaitan antara variabel yang diteliti dan dapat
dikomunikasikan serta dapat membentuk suatu teori merupakan kerangka
konsep suatu penelitian dan hasilnya dapat membantu peneliti untuk
menghubungkan dengan teorii18. Uraian kerangka konsep digambarkan dalam
bentuk skema sebagai berikut:
Variabel Independen Variabel Dependen
Kelengkapan Imunisasi
Variabel independen
Mencari hubungan varibel yang diteliti
Varriabel dependen
C. Hipotesis
BAB III
METODE PENELITIAN
12
A. Desain Penelitian
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek yang akan diteliti 19. Populasi
dalam penelitian ini adalah semua balita di wilayah kerja Puskesmas
Lebiti Kabupaten Tojo Una-Una yaitu berjumlah 139 orang.
2. Sampel
Sampel merupakan sebagian populasi yang dapat menggambarkan
keadaan populasi yang sebenarnya18. Sampel dalam penelitian ini adalah
sebagian populasi dan besar sampel dihitung menggunakan rumus Slovin
yaitu sebagai berikut:
N
n=
1 + N (d2)
Keterangan
N = besar populasi
n = besar sampel
d = tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan
Dimana :
N = 139
d = 10% (0,1) 13
139
n =
1 + 139 (0,1)2
13
139
n = 1 + 139 (0,01)
139
n =
1 + 1,39
139
n =
2,39
n = 58,15 sampel
Jadi jumlah sampel yang dibutuhkan adalah 58 responden
c. Tehnik pengambilan sampel
Penelitian ini menggunakan tehnik pengambilan sampel degan
teknik simple random sampling yaitu teknik pengambilan sampel dari
anggota populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan
strata yang ada dalam populasi itu16. Proporsi sampel tiap-tiap desa:.
n
Keterangan: x Jumlah balita di masing-masing desa
N
Desa Lebiti : 58 x 28 = 12
139
Desa Awo : 58 x 4 = 2
139
Desa Bangkagi : 58 x 10 = 4
139
58
Desa Baulu : x 13 = 5
139
Desa Tongkabo : 58 x 11 = 4
139
Desa Katupat : 58 x 4 = 2
139
58
139
14
Desa Tobil : 58 x 9 = 4
139
D. Variabel Penelitian
Merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari obyek yang
mempunyai variasi tertentu untuk dipelajari18. Variabel tersebut diuaraikan
sebagai berikut
1. Variabel Bebas (independent variable)
Merupakan variabel bebas yaitu jarak ke tempat pelayanan
kesehatan dan kelengkapan imunisasi
2. Variabel Terikat (dependent variable)
Merupakan variabel yang dipengaruhi yaitu Kejadian Luar Biasa
(KLB) Campak di Wilayah Puskesmas Lebiti.
E. Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan karakteristik yang dapat diamati dan
memudahkan peneliti melakukan penelitian dan hasilnya dapat diulang oleh
orang lain18.
1) 1. Variabel Independen
a. Jarak pelayanan kesehatan
Definisi : Merupakan jarak yang harus ditempuh oleh ibu untuk
mendapatkan pelayanan imunisasi bagi bayinya
Alat Ukur : Kuesioner
Cara Ukur : Wawancara
Skala ukur : Ordinal
Hasil Ukur : Jauh jika jarak yang harus ditempuh > 4 km
15
1. Pengumpulan data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis dalam penelitian
ini menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:
a. Penelitian Lapangan (Field Research)
Penelitian lapangan adalah penelitian yang dilakukan langsung
pada instansi yang diteliti dengan maksud untuk memperoleh data
primer yaitu data yang diperoleh melalui:
1) Pengamatan (Observation), yaitu teknik pengumpulan data
dengan mengamati secara langsung objek peneliti.
2) Wawancara (Interview), yaitu suatu teknik pengumpulan data
dengan cara mengajukan pertanyaan secara lisan kepada subjek
penelitian yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
3) Kuesioner, yaitu teknik pengumpulan data dengan membuat daftar
pertanyaan yang berkaitan dengan objek yang diteliti, diberikan
satu persatu kepada responden yangberhubungan langsung dengan
objek yang diteliti.
b. Penelitian Kepustakaan (Library Research) yaitu teknik pengumpulan
data untuk memperoleh data sekunder dengan cara mengadakan studi
literatur guna memperoleh dasar teoritis dalam pemecahan masalah
yang diteliti. Data dari literatur berguna sebagai bahan pertimbangan
atas data yang diperoleh dari penelitian.
c. Riset Internet (Online Research) yaitu teknik pengumpulan data yang
berasal dari situs-situs atau website yang dilakukan dengan
memanfaatkan jaringan internetdan situs tersebut berhubungan dengan
berbagai informasi yang dibutuhkan dalam penelitian yang diteliti.
2. Jenis data yang dikumpulkan adalah:
a. Data primer merupakan data yang diperoleh langsung melalui
pengisian kuesioner tentang jarak pelayanan kesehatan dan
kelengkapan imunisasi serta kejadian KLB campak
b. Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari Puskesmas lebiti
Kabupaten Tojo Una-Una tentang jumlah kejadian campak dan jumlah
balita.
17
H. Analisis Data
A. Analisis data dilakukan dengan cara:
1. Editing : Dilakukan untuk mengetahui kelengkapan data yang
dikumpulkan
2. Coding : Merupakan kegiatan yang dilakukan dengan memberi bobot
pada kuesioner.
3. Entry : Untuk keperluan analisis maka data dimasukkan ke
komputer.
4. Cleaning : Memastikan data yang dimasukkan apakah sudah sesuai
5. Describing : merupakan kegiatan yang dilakukan dengan menjelaskan
hasil penelitian.
Untuk mendapatkan hasil lebih lanut dilakukan analisis univariat dan
bivariat sebagai berikut:
1. Analisis univariat
Analisis univariat hanya menghasilkan distribusi frekuensi sebagai
berikut20:
P = x 100%
Keterangan : P = Persentase
f = Frekuensi
n = Sampel
2. Analisis Bivariat
Untuk mengetahui hubungan antara dua variabel maka dilakukan
pengolahan menggunakan analisis bivariat20. Pada penelitian ini peneliti
ingin melihat hubungan jarak tempat pelayanan dan status kelengkapan
imunisasi dengan Kejadian Luar Biasa (KLB) campak pada balita
melalui penggunaan uji chi square dengan nilai kemaknaan (p ≤ 0,05)
dan tingkat kepercayaan 95%. Pada penelitian ini peneliti menggunakan uji
fisher’s karena terdapat sel yang mempunyai nilai expected lebih kecil
dari lima maksimal 20% dari jumlah sel.
I. Bagan Alur Penelitian
18
Uji Plagiat
Ujian Proposal
Melakukan penelitian pada tanggal 7 –
15 Agustus tahun 2020
Penelitian Lapangan
Penyusunan Laporan
Hasil Penelitian
Ujian Skripsi
BAB IV
Gambar
HASIL3.1DAN
Skema Bagan Alur Penelitian
PEMBAHASAN
Sumber Peneliti 2020
A. Hasil Penelitian
20
20
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian,maka dapat
disimpulkan:
1. Ada hubungan jarak ke tempat pelayanan kesehatan dengan Kejadian
Luar Biasa (KLB) campak pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas
Lebiti Kabupaten Tojo Una-Una dengan nilai p=0,005 (≤ 0,05).
27
DAFTAR PUSTAKA
7. Pusat Data dan Informasi PERSI. Indonesia termasuk Negara yang tak capai
Target Imunisasi. 2015. [Internet] [diunduh 2020 April 16]. Tersedia pada:
http://pdpersi.co.id/content/news.php?catid= 23&mid=5&nid=1930
8. Sari DD. 2018. Faktor-faktor pada ibu yang berhubungan dengan pemberian
imunisasi dasar bayi di wilayah kerja Puskesmas Kopri Kecamatan Sukarame
Kota Bandar lampung [skripsi]. Lampung: Universitas Lampung.
9. Mujiati, Eka. Faktor Resiko Campak Pada Anak Usia 1-14 Tahun DI
Kecamatan Metro Pusat Provinsi Lampung Tahun 2013-2014. 2015. Jurnal
Ilmu Kesehatan Masyarakat Volume 2. Univeristas Sriwijaya
10. Kementerian Kesehatan RI. Buku ajar imunisasi. 2014. Jakarta: Kemenkes RI
2014.
11. Centers for Disease Control and Prevention (CDC). 2015. Measles: it isn‟t
just a little rash infographic. Diakses pada tanggal 20 April 2020 dari
https://www.cdc.gov/measles
12. Halim, RG. 2016. Campak pada anak. Kalbe Medical Portal. 43(3):186–189
13. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). 2017. Jadwal imunisasi 2017. Jakarta:
Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia.
14. Prasetyawati AE, 2012. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Yogyakarta (ID).
Nuha Medika.
29
15. Arianti WI. 2017. Pengaruh faktor predisposisi, pendukung dan pendorong ibu
terhadap pemberian imunisasi dasar lengkap pada bayi di wilayah kerja
Puskesmas Sel Apung Kecamatan Tanjung Balai Kabupaten Asahan. [skripsi].
Medan: Universitas Sumatera Utara.
18. Novitasari, YD. Tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar pada bayi
usia 0-12 bulan di Posyandu Kencana Sendangrejo Grobongan. 2015.
[skripsi]. Surakarta: Stikes Kusuma Husada.
22. Dahlan, S. Statistik untuk kedokteran dan kesehatan. Jakarta (ID): Salemba
Medika. 2017.
23. Notoatmodjo S. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta (ID): PT. Rineka. 2010
4 Seminar Poposal
5 Perbaikan Proposal
6 Izin Penelitian
7 Penelitian
8 Penyusunan Skripsi
9 Ujian Skripsi
10 Perbaikan Skripsi
kejadian campak pada Kejadian Luar Biasa (KLB) di Wilayah kerja Puskesmas
Lebiti”. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis Hubungan jarak tempat
pelayanan dan status kelengkapan imunisasi dengan kejadian campak pada
Kejadian Luar Biasa (KLB) di Wilayah kerja Puskesmas Lebiti.
Selanjutnya kami mohon kesediaan anda untuk bersedia menjadi
responden kami.
Peneliti
Sujirman
Responden
(…………………………..)
KUESIONER
A. Identitas Responden
1. No. Responden :
2. Umur Anak :
B. Jarak ke tempat pelayanan kesehatan:
1. Jarak tempat tinggal
34
≤ 1 – 4 Kilo Meter
> 4 Kilo Meter
2. Alat tranfortasi yang digunakan
. Kendaraan roda dua
Kendaraan roda empat
Tranforstasi laut
Jalan kaki
3. Waktu yang digunakan ke tempat pelayanan kesehatan
≤ 1 Jam
> 1 Jam
C. Kelengkapan Imunisasi
D. Kejadian Campak
Pernah mengalami campak
Tidak pernah mengalami campak
No. Pendidikan Pekerjaan Umur Jarak Tempat Kelengkapan KLB
Ibu Ibu Anak Pelayanan Imunisasi Campak
1. SMA URT 3,4 1 1 1
2. SD URT 4.1 0 0 0
3. SMP URT 4,5 1 1 1
4. SMP URT 4 1 1 1
5. S1 PNS 4,8 0 1 1
6. SMP URT 3,8 1 1 1
7. SMA URT 3 0 1 1
8. SMP URT 3,9 1 1 1
9. SMP URT 4 0 0 1
10. SMP URT 3,6 0 1 1
11. SMA URT 3,8 0 1 1
12. S1 PNS 4,1 1 1 1
13. SMP URT 3 1 1 1
14. SD URT 5 0 0 0
15. D3 PNS 4,1 1 1 1
35
Frequencies
Statistics
JarakTempatPelaya KelengkapanImuni
nan sasi KLBCampak
N Valid 58 58 58
Missing 0 0 0
Frequency Table
KelengkapanImunisasi
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Lengkap 14 24.1 24.1 24.1
Lengkap 44 75.9 75.9 100.0
Total 58 100.0 100.0
KLBCampak
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Mengalami Campak 10 17.2 17.2 17.2
Tidak Mengalami Campak 48 82.8 82.8 100.0
Total 58 100.0 100.0
Crosstabs
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
JarakTempatPelayanan * 58 100.0% 0 .0% 58 100.0%
KLBCampak
KelengkapanImunisasi * 58 100.0% 0 .0% 58 100.0%
KLBCampak
Crosstab
KLBCampak
Mengalami Tidak Mengalami
Campak Campak Total
Jarak Tempat Jauh > 4 kilo Count 9 19 28
Pelayanan
Expected Count 4.8 23.2 28.0
% within Jarak Tempat 32.1% 67.9% 100.0%
Pelayanan
% within KLBCampak 90.0% 39.6% 48.3%
Dekat 1-4 kilo Count 1 29 30
38
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value Df sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square 8.424a 1 .004
b
Continuity Correction 6.526 1 .011
Likelihood Ratio 9.391 1 .002
Fisher's Exact Test .005 .004
Linear-by-Linear Association 8.279 1 .004
N of Valid Cases 58
a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4.83.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Crosstab
KLBCampak
Mengalami Tidak Mengalami
Campak Campak Total
Kelengkapan Tidak Lengkap Count 10 4 14
Imunisasi
Expected Count 2.4 11.6 14.0
% within Kelengkapan 71.4% 28.6% 100.0%
Imunisasi
39
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value Df sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square 37.976a 1 .000
b
Continuity Correction 33.135 1 .000
Likelihood Ratio 36.573 1 .000
Fisher's Exact Test .000 .000
Linear-by-Linear Association 37.321 1 .000
N of Valid Cases 58
a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.41.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
DOKUMENTASI PENELITIAN