RADJA BULUKUMBA
Disusun oleh:
Asmawati Abbas
NIM. D2109040
2022
ANALISIS PRAKTEK KLINIK KEPERAWATAN PADA PASIEN
NY. D YANG MENGALAMI PLACENTA PREVIA DENGAN
INTERVENSI TERAPI RELAKSASI NAFAS DALAM DI
KAMAR BERSALIN RSUD H. ANDI SULTHAN DAENG
RADJA BULUKUMBA
(Tanggal 08 Desember 2021)
Disusun oleh:
Asmawati Abbas
NIM. D2109040
2022
LEMBAR PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Analisis Praktek Klinik Keperawatan Pada Pasien
Ny. D Yang Mengalami Placenta Previa Dengan Intervensi Terapi Relaksasi Nafas
ini telah disetujui untuk diujikan pada Ujian Sidang dihadapan Tim Penguji
Pembimbing
LEMBAR PENGESAHAN
Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Analisis Praktek Klinik Keperawatan Pada Pasien
Ny. D Yang Mengalami Placenta Previa Dengan Intervensi Terapi Relaksasi Nafas
Dalam Di Kamar Bersalin RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja Bulukumba” ini
Pembimbing
Penguji 1 Penguji 2
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Profesi Ners
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan
bimbingan-Nya saya dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah Akhir Ners dengan
judul “Analisis Praktek Klinik Keperawatan Pada Pasien Ny. D Yang Mengalami
Placenta Previa Dengan Intervensi Terapi Relaksasi Nafas Dalam Di Kamar
Bersalin RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja Bulukumba”. KIAN ini merupakan
salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ners pada Program Studi Pendidikan
Profesi Ners Stikes Panrita Husada Bulukumba. Bersamaan ini perkenankanlah saya
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya dengan hati yang tulus kepada:
1. H. Muh. Idris Aman., S.Sos selaku Ketua Yayasan Panrita Husada Bulukumba.
2. DR. Muriyati., S.Kep, M.Kes selaku Ketua Stikes Panrita Husada Bulukumba.
3. Haerani, S.Kep, Ns, M. Kep selaku Ketua Program Studi Pendidikan Profesi
Ners
4. Tenriwati, S.Kep, Ns, M.Kes, Selaku dosen pembimbing atas arahan, bimbingan
dan bantuannya selama menyusun KIAN ini.
5. Selaku dosen penguji 1 atas arahan, bimbingan dan bantuannya selama
menyusun KIAN ini.
6. Selaku dosen penguji 2 atas arahan, bimbingan dan bantuannya selama
menyusun KIAN ini.
7. Bapak/Ibu dosen dan seluruh staf Stikes Panrita Husada Bulukumba atas bekal
keterampilan dan pengetahuan yang telah diberikan.
Dan semua pihak yang telah membantu penyelesaian KIAN ini. Mohon maaf
atas segala kesalahan dan ketidaksopanan yang mungkin telah saya perbuat. Semoga
Allah SWT senantiasa memudahkan setiap langkah-langkah kita menuju kebaikan
dan selalu menganugerahkan kasih sayang-Nya untuk kita semua. Amin.
Bulukumba, Januari 2022
Penulis
5
ABSTRAK
Analisis Praktek Klinik Keperawatan Pada Pasien Ny. D Yang Mengalami Placenta Previa
Dengan Intervensi Terapi Relaksasi Nafas Dalam Di Kamar Bersalin RSUD H. Andi Sulthan
Daeng Radja Bulukumba. Asmawati1. Tenriwati2.
Latar belakang: Penyebab kematian ibu menurut WHO sebanyak 80% disebabkan perdarahan hebat,
infeksi, hipertensi dan aborsi yang tidak aman (WHO, 2019). Salah satu penyebab perdarahan dalam
kehamilan dan persalinan adalah plasenta previa, ditemukan 80% dari kasus plasenta previa terjadi
pada wanita yang multiparitas dan risikonya meningkat pada ibu hamil yang berusia >35 tahun.
Plasenta previa adalah komplikasi kehamilan dimana plasenta terletak di bagian bawah rahim,
sebagian atau seluruhnya menutupi leher rahim, yang menyebabkan perdarahan vagina tanpa rasa sakit
dan beberapa mengarah ke perdarahan yang mungkin cukup besar untuk mengancam kehidupan ibu
dan janin yang mengarahkan ke persalinan segera, baik secara elektif atau darurat. Sehingga Peran
perawat sangat penting dalam mencegah dan mengurangi perdarahan, dan perawat berperan sebagai
pemberi asuhan keperawatan, perawat harus memperhatikan keadaan kebutuhan dasar manusia yang
dibutuhkan melalui pemberian pelayanan keperawatan.
Tujuan penelitian: untuk mendeskripsikan analisis praktek klinik keperawatan pada pasien Ny. D
yang mengalami placenta previa dengan intervensi terapi relaksasi nafas dalam di kamar bersalin
RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja Bulukumba.
Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dalam bentuk studi kasus. Jenis
penelitian yang digunakan adalah penelitian studi kasus, yang merupakan rancangan penelitian yang
bersifat komprehensif, merinci, intens, dan mendalam, serta terarah pada upaya dalam mengkaji
masalah-masalah atau fenomena yang bersifat kontemporer atau berbatas waktu.
Hasil: Berdasarkan hasil evaluasi keperawatan dilakukan sejak tanggal 08 Desember 2021 sesuai
dengan tindakan keperawatan pada klien dimana untuk risiko perdarahan dengan factor risiko
komplikasi kehamilan (plasenta previa) teratasi, ansietas terkait dengan kriris situasional teratasi,
risiko cedera pada janin dengan factor risiko komplikasi kehamilan (plasenta previa) teratasi dan
risiko cedera pada ibu dengan factor risiko komplikasi kehamilan (plasenta previa) teratasi..
Kesimpulan: hasil penelitian ini dapat menambah informasi dan masukan bagi petugas kesehatan agar
dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan dan diharapkan juga akan
memberikan manfaat kepada masyarakat dalam hal informasi tentang pentingnya asuhan keperawatan
pada Ny.D dengan placenta previa.
Kata Kunci: Asuhan Keperawatan. Placenta Previa. Terapi Relaksasi Nafas Dalam.
6
Menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah (KIAN) ini adalah hasil karya saya sendiri
dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan
benar. Saya tidak melakukan plagiat dalam penulisan KIAN saya yang berjudul:
Analisis Praktek Klinik Keperawatan Pada Pasien Ny. D Yang Mengalami Placenta
Previa Dengan Intervensi Terapi Relaksasi Nafas Dalam Di Kamar Bersalin RSUD
H. Andi Sulthan Daeng Radja Bulukumba.
Apabila suatu saat nanti terbukti bahwa saya melakukan plagiat, maka saya akan
menerima sanksi yang telah di tetapkan.
Asmawati Abbas
NIM. D21.09.040
7
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN......................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................... iii
KATA PENGANTAR.................................................................................. iv
ABSTRAK ............................................................................................ v
KATA PENGANTAR.................................................................................. vi
DAFTAR ISI................................................................................................ vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Tujuan Penulisan ............................................................................. 3
1. Tujuan Umum ........................................................................... 3
2. Tujuan Khusus .......................................................................... 3
C. Ruang Lingkup ................................................................................ 4
D. Manfaat Penulisan ........................................................................... 4
E. Metode Penulisan ............................................................................ 4
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Standar Prosedur Operasional Relaksasi Nafas Dalam ................... 5
B. Artikel Terkait.................................................................................. 12
BAB III METODELOGI PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian....................................................................... 15
B. Populasi dan Sampel ....................................................................... 15
C. Waktu dan Tempat Penelitian ......................................................... 15
BAB IV HASIL DAN DISKUSI
A. Pengkajian Keperawatan ................................................................. 16
B. Diagnosa Keperawatan .................................................................... 20
C. Perencanana Keperawatan ............................................................... 25
D. Pelaksanaan Keperawatan ............................................................... 28
E. Evaluasi Keperawatan ..................................................................... 34
8
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................................... 38
B. Saran ................................................................................................ 38
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kematian ibu saat sedang mengandung atau 42 hari setelah melahirkan,
menurut WHO merupakan Angka Kematian Ibu (AKI) yang berada dalam
indikator penilaian kesehatan ibu yang terjadi bukan karena cedera atau trauma,
melainkan oleh kehamilan itu sendiri. Berdasarkan data yang didapatkan World
Health Organization (WHO) tahun 2016 prevalensi plasenta previa sekitar 458
dari 100.000 kelahiran setiap tahunnya, sedangkan prevalensi plasenta previa
menurut WHO tahun 2019 sekitar 320 dari 100.000 kelahiran. Prevalensi
plasenta previa tertinggi terdapat wilayah Asia yaitu sekitar 1,22% dan Negara
tertiggi kasus plasenta previa di Filipina (0,76%) (Cresswell, 2020). Sedangkan
Di Indonesia dilaporkan oleh beberapa peneliti kasus plasenta previa berkisar
antara 2,4% sampai 3,56% dari seluruh kehamilan (Fitrianingsih, 2020). Angka
kejadian plasenta previa menurut data Dinas Kesehatan Povinsi Sul-Sel 2019
mencapai hingga 2,6%. Berdasarkan data dari RSUD H. Andi Sulthan Dg. Radja
Bulukumba didapatkan jumlah pasien yang di rawat dengan placenta previa pada
tahun 2019 sebesar 93 pasien (15,8%), pada tahun 2020 sebesar 74 pasien
(14,3%) dan tahun 2021 sebesar 82 pasien (15,2%), hasil analisa data awal
didapatkan dimana penanganan placenta previa di rumah sakit sekitar 90%
dilakukan dengan tindakan operasi section caesarea, karena dimana placenta
previa merupakan factor penyulit dalam persalinan normal yang dapat
meningkatkan kematian ibu dan bayi.
Plasenta previa adalah komplikasi kehamilan dimana plasenta terletak di
bagian bawah rahim, sebagian atau seluruhnya menutupi leher rahim. Hal ini
menyebabkan perdarahan vagina tanpa rasa sakit dan beberapa mengarah ke
perdarahan yang mungkin cukup besar untuk mengancam kehidupan ibu dan
janin yang mengarahkan ke persalinan segera, baik secara elektif atau darurat.
2
Relaksasi Nafas Dalam Di Kamar Bersalin RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja
Bulukumba “.
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Untuk mendeskripsikan pelaksanaan analisis praktek klinik
keperawatan pada pasien Ny.D yang mengalami placenta previa dengan
intervensi terapi relaksasi nafas dalam di kamar bersalin RSUD H. Andi
Sulthan Daeng Radja Bulukumba.
2. Tujuan khusus
a. Untuk mengidentifikasi pengkajian keperawatan pada Ny.D yang
mengalami placenta previa dengan intervensi terapi relaksasi nafas dalam
b. Untuk mengidentifikasi diagnosis keperawatan pada Ny.D yang
mengalami placenta previa dengan intervensi terapi relaksasi nafas dalam
c. Untuk mengidentifikasi intervensi keperawatan pada Ny.D yang
mengalami placenta previa dengan intervensi terapi relaksasi nafas dalam
d. Untuk mengidentifikasi implementasi atau tindakan keperawatan yang
sudah direncanakan pada Ny.D yang mengalami placenta previa dengan
intervensi terapi relaksasi nafas dalam
e. Untuk mengidentifikasi evaluasi tindakan keperawatan yang telah
diberikan pada Ny.D yang mengalami placenta previa dengan intervensi
terapi relaksasi nafas dalam.
C. Ruang Lingkup
Analisis praktek klinik keperawatan pada pasien Ny.D yang mengalami
placenta previa dengan intervensi terapi relaksasi nafas dalam di kamar bersalin
RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja Bulukumba pada tanggal 18 Desember
tahun 2021.
D. Manfaat Penulisan
1. Manfaat teoritis
Bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi hasil penelitian
ini dapat dijadikan sebagai bahan dalam pengembangan ilmu pengetahuan
5
BAB II
TINJAUAN TEORI
8. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Wahyu Haifa, et.al. tahun
2019 tentang Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Plasenta
Previa didapatkan Kesimpulan, berdasarkan uji statistik menunjukan adanya
hubungan yang signifikan antara faktori usia ibu, paritas, riwayat Sectio
Caesarea, riwayat kuretase, jarak kehamilan dengan kejadian plasenta previa.
9. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Putri Nadila Ayuni. 2019.
Tentang Plasenta Previa Sebagai Faktor Protektif Kejadian Preeklamsia Pada
Ibu Hamil. Didapatkan Kesimpulan, terdapat faktor protektif yang ada pada
pasien plasenta previa sehingga menurunkan kejadian preeklamsia.
10. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Rokawie Agung Octa Nihando,
Sulastri, Anit tahun 2021 didapatkan bahwa hasil penelitian diperoleh tingkat
kecemasan pada pasien pre operasi bedah abdomen sebelum diberikan terapi
relaksasi nafas dalam mempunyai rata-rata skor indeks kecemasan 54,59
(kecemasan sedang) dan tingkat kecemasan pada pasien pre operasi bedah
abdomen setelah diberikan terapi relaksasi nafas dalam mempunyai rata-rata
skor indeks kecemasan 49,56 (kecemasan ringan) dan terjadi penurunan
sebesar 5,03.
Kesimpulan dari hasil penelitian diatas adalah hal ini membuktikan bahwa
dengan menggunakan implementasi terapi non farmakologi (terapi tekhnik
relaksasi nafas dalam) merupakan suatu metode terapi yang efektif dan terbukti
serta aman untuk diterapkan pada pasien yang mengalami masalah keperawatan
ansietas. Karena dengan diberikannya relaksasi nafas dalam bermanfaat untuk
membantu dalam mengurangi tingkat nyeri yang dirasakan oleh klien, dengan
adanya efek relaksasi, serta memberikan ketenangan, serta kenyamanan pada
pasien.
A.
16
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Desain atau rancangan penelitian adalah sesuatu yang sangat penting dalam
penelitian, memungkinkan pengontrolan maksimal dari beberapa faktor yang
dapat mempengaruhi suatu hasil dan juga bisa di gunakan sebagai petunjuk dalam
perancangan dan pelaksanaan penelitian untuk mencapai suatu tujuan atau
menjawab suatu pertanyaan penelitian yang merupakan hasil akhir dari suatu
penelitian yang bisa di terapkan (Sastroasmoro & Sofyan, 2014). Jenis penelitian
yang digunakan adalah penelitian studi kasus, yang merupakan rancangan
penelitian yang bersifat komprehensif, merinci, intens, dan mendalam, serta
terarah pada upaya dalam mengkaji masalah-masalah atau fenomena yang
bersifat kontemporer atau berbatas waktu.
B. Populasi Dan Sampel
Populasi terjangkau adalah populasi yang dapat dijangkau oleh peneliti dari
kelompoknya atau keseluruhan objek peneliti. Populasi penelitian ini adalah
semua pasien yang dirawat di ruang kamar bersalin RSUD H. A. Sulthan Dg
Radja Bulukumba dengan kasus Maternitas (Intra Natal Care).
Subyek pada penelitian ini adalah adalah pasien yang dirawat dengan
diagnose placenta previa di kamar bersalin RSUD H. A. Sulthan Dg Radja
Bulukumba.
C. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di kamar bersalin RSUD H. A. Sulthan
Dg. Radja Bulukumba.
2. Waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan adalah pada tanggal 08 Desember tahun
2021.
17
18
BAB IV
HASIL DAN DISKUSI
A. Pengkajian Keperawatan
1. Data umum
Inisial klien : Ny. D,usia 27 tahun, status perkawinan: kawin,
pekerjaan : IRT, pendidikan terakhir : SMA, agama islam, Alamat : tanete
2. Masalah utama
Keluhan utama : keluar darah dari jalan lahir, Pasien merasa cemas
dengan keadaannya saat ini, Pasien merasa bingung, Pasien mengatakan
khawatir dengan akibat dari kondisi yang dialaminya, pasien mengatakan
tidak berdaya
Riwayat Keluhan Utama : Ny. D dengan usia kehamilan 36 minggu,
masuk IGD pada jam 6 pagi dengan keluhan darah dari jalan lahir,
sebelumnya dirumah ada nyeri perut tembus kebelakang disertai pengeluaran
darah dari jalan lahir,
3. Data umum kesehatan
TB/BB : 151cm/ 77kg, BB sebelum hamil : 65 kg, tidak ada masalah
kesehatan khusus, tidak ada riwayat konsumsi obat-obatan, tidak ada Alergi
(obat/makanan/bahan tertentu), tidak ada alat bantu yang digunakan : (gigi
tiruan/kacamata/lensa kontak/alat dengar). Kebiasaan waktu tidur : siang dan
malam kurang lebih 8-10 jam /hari
4. Data umum kebidanan
a. Kehamilan sekarang direncanakan
b. Status Obstetri : G 1 P0 A0
c. HPHT : 22-03-2021 Taksiran partus : 29-12-2021
d. Tidak mengikuti kelas prenatal
e. Jumlah kunjungan ANC pada kehamilan ini : 3 kali
f. Belum ada rencana KB
g. Pelajaran yang diinginkan saat ini adalah Relaksasi/pernafasan
19
h. Setelah bayi lahir, siapa yang diharapkan membantu : suami dan keluarga
5. Riwayat persalinan sekarang
a. Pengeluaran pervaginam (tanggal/jam) : keluar darah dari jalan lahir 07-
12-2022 (07.30)
b. Denyut jantung janin : Frekuensi 134 x/i,
c. Pemeriksaan fisik :
1) Kenaikan BB selama hamil : 12 kg
2) TTV : TekananDarah:130/80mmHg; Nadi : 87x/I, Suhu :36,7ºC,
Pernapasan : 22 x/mnt
3) Kepala Leher: tidak ada benjolan pada kepala, tidak ada nyeri tekan
pada kepala, simetris, tidak Ada deformitas.
4) Mata : kojungtiva: Tidak anemis
5) Sklera : subikterik, tidak ada pinguekula, tidak ada pterigium
6) Refleks : cahaya langsung +/+, tak langsung +/+
7) Hidung : Bentuk normal, tidak ada deformitas, tidak ada deviasi
sputum, lubang hidung Simetris, tidak keluar secret atau darah dari
hidung.
8) Mulut : Bibir : tidak ada deformitas,warna tidak pucat dan tidak
sianosis, tidak tampak Kering, pecah-pecah.
9) Gigi : tidak ada karier.
10) Gusi : warna merah muda, tidak hiperemi
11) Lidah : bentuk normal, tidak ada deformitas.
12) Telinga : Bentuk normal, tidak ada deformitas, simetris, tidak ada
benjolan, tidak oedeme, Serumen sedikit.
13) Leher : Bentuk normal, tidak ada deformitas, tidak tampak benjolan,
trakea lurus ditengah kelenjar tiroid tidak membesar, tidak ada nyeri
tekan, tidak ada kaku kuduk.
14) Dada : inspeksi : bentuk dada simetris saat statis dan damis, gerak
pernapasan simetris kanan dan kiri, tidak ada retraksi sela iga, tidak
20
keluhan perdarahan pervaginam (yang keluar melalui vagina) tanpa nyeri. Ibu
dengan plasenta previa pada umumnya asimptomatik (tidak memiliki gejala)
sampai terjadi perdarahan pervaginam. Biasanya perdarahan tersebut tidak terlalu
banyak dan berwarna merah segar. Pada umumnya perdarahan pertama terjadi
tanpa faktor pencetus, meskipun latihan fisik dan hubungan seksual dapat
menjadi faktor pencetus. Perdarahan terjadi karena pembesaran dari rahim
sehingga menyebabkan robeknya perlekatan dari plasenta dengan dinding rahim.
Koagulapati jarang terjadi pada plasenta previa.
Peran perawat dalam menurunkan AKI antara lain : memberikan pendidikan
tentang kehamilan dan persalinan, pengawasan pada kunjungan ke pelayanan
kesehatan selama masa kehamilan, persalinan dan nifas disini peran perawat
sangat diperlukan. Perawat harus mampu memberikan perawatan yang
komprehensif, berkesinambungan, teliti dan penuh kesabaran. Hal diatas, seperti
riwayat, manifestasi yang terdapat dan diungkapkan oleh klien sesuai dengan
teori yang ada tentang placenta previa, meski tidak semua dialami oleh klien
namun hampir sebagian besar dari teori terdapat dan terjadi pada klien.
B. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan merupakan suatu penilaian klinik mengenai respons
klien terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan yang dialaminya baik
yang berlangsung actual maupun potensial. Diagnosa keperawatan bertujuan
untuk mengidentifikasi respons klien individu, keluarga dan komunitas terhadap
situasi yang berkaitan dengan kesehatan (SDKI, 2016) :
Diagnosa keperawatan yang mungkin timbul adalah sebagai berikut:
a. Risiko perdarahan dengan factor risiko komplikasi kehamilan (plasenta
previa)
b. Ansietas yang berhubungan dengan perdarahan kurangnya pengetahuan
mengenai efek perdarahan dan menejemennya.
c. Risiko cedera pada janin dengan factor risiko komplikasi kehamilan
(plasenta previa)
23
d. Risiko cedera pada ibu dengan factor risiko komplikasi kehamilan (plasenta
previa)
e. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan kontraksi uterus dan
pembukaan jalan lahir
f. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan penatalaksanaan terapi dan
perawatan
Sedangkan diagnosa yang dijumpai pada kasus sama dengan kemungkinan
diagnosa yang muncul yang mengacu pada Nanda dan SDKI yang terdapat 6
diagnosa. Diagnosa yang dijumpai dalam kasus Ny. D sesuai dengan data yang
didapatkan yaitu pada kasus, peneliti menetapkan 4 diagnosis keperawatan sesuai
kasus tersebut yaitu:
1. Risiko perdarahan dengan factor risiko komplikasi kehamilan (plasenta
previa)
Berdasarkan analisis data didapatkan masalah/diagnosis keperawatan
yaitu resiko perdarahan dengan factor risiko komplikasi kehamilan (plasenta
previa) ditandai dengan DS: Pasien mengatakan keluar darah dari jalan lahir,
dan DO: Pasien nampak gelisah, Pasien nampak pucat.
Risiko perdarahan merupakan pasien berisiko mengalami kehilangan
darah baik internal (terjadi di dalam tubuh) maupun ekternal (terjadi hingga
keluar tubuh). Dimana faktor risikonya adalah akibat aneurisma, gangguan
gastrointestinal (misal ulkus, polip, varises), gangguan fungsi hati (misal
sirosis hepatitis), komplikasi kehamilan (misal ketuban pecah sebelum
waktunya, plasenta previa/abrupsio, kehamilan kembar), komplikasi pasca
partum (misal atoni uterus, retensi plasenta), gangguan koagulasi (misal
trombositopenia), efek agen farmakologis, tindakan pembedahan, trauma,
kurang terpapar informasi tentang pencegahan pencegahan perdarahan, dan
proses keganasan (SDKI, 2016).
Menurut analisa peneliti, ada kesesuaian antara teori dengan kasus
dimana klien mengeluh adanya darah keluar dari jalan lahir, dimana gejala
yang ditimbulkan oleh plasenta previa yaitu adanya keluhan perdarahan
24
pervaginam (yang keluar melalui vagina) tanpa nyeri. Ibu dengan plasenta
previa pada umumnya asimptomatik (tidak memiliki gejala) sampai terjadi
perdarahan pervaginam. Biasanya perdarahan tersebut tidak terlalu banyak
dan berwarna merah segar.
2. Ansietas Terkait Dengan Kriris Situasional
Berdasarkan analisis data didapatkan masalah/diagnosis keperawatan
yaitu ansietas terkait dengan kriris situasional ditandai dengan DS: Pasien
merasa bingung, Pasien mengatakan khawatir dengan akibat dari kondisi
yang dialaminya, pasien mengeluh pusing, pasien mengatakan tidak berdaya,
dan DO: Pasien nampak gelisah, Pasien nampak tegang, Pasien nampak pucat
Ansietas adalah kondisi emosi dan pengalaman subjektif individu
terhadap objek yang tidak jelas dan spesifik akibat antisipasi bahaya yang
memungkinkan individu melakukan tindakan untuk menghadapi ancaman.
Kondisi ansietas dapat disebabkan oleh beberapa hal diantaranya: krisis
situasional, kebutuhan tidak terpenuhi, krisis maturasional, ancaman terhadap
konsep diri, ancaman terhadap kematian, kekhawatiran mengalami kegagalan,
disfungsi fungsi keluarga, hubungan orang tua anak tidak memuaskan, faktor
keturunan (temperamen, mudah teragitasi sejak lahir), dan kurang terpapar
informasi (SDKI 2016).
Menurut (Rudiyanti dan Raidartiwi, 2017) pelayanan kesehatan pada
ibu hamil tidak hanya tertuju pada pemeliharaan kesehatan fisik saja tetapi
juga kesehatan psikologis ibu. Kecemasan ditandai dengan gejala fisik,
seperti : kegelisahan, anggota tubuh bergetar, banyak berkeringat, sulit
bernafas, jantung berdetak kencang, merasa lemas, panas dingin, mudah
marah atau tersinggung. Gejala behavior seperti berperilaku menghindar dan
terguncang, serta gejala kognitif seperti : khawatir tentang sesuatu, perasaan
terganggu akan ketakutan terhadap sesuatu yang terjadi dimasa depan,
keyakinan bahwa sesuatu yang menakutkan akan segera terjadi, ketakutan
akan ketidakmampuan untuk mengatasi masalah, pikiran terasa bercampur
aduk atau kebingungan, sulit berkonsentrasi.
25
3. Risiko cedera pada janin dengan factor risiko komplikasi kehamilan (plasenta
previa)
Berdasarkan analisis data didapatkan masalah/diagnosis keperawatan
yaitu ansietas terkait dengan kriris situasional ditandai dengan DS: Pasien
merasa bingung, Pasien mengatakan khawatir dengan akibat dari kondisi
yang dialaminya, pasien mengeluh pusing, pasien mengatakan tidak berdaya,
dan DO: Pasien nampak gelisah, Pasien nampak tegang, Pasien nampak pucat
Menurut (Heriani, 2019) placenta previa memiliki dampak terhadap
ibu dan juga janin. Pada janin, janin dapat mengalami penghambatan
pertumbuhan dalam uterus, prematur, kematian dalam uterus, peningkatan
angka kematian dan kesakitan perinatal.
Dimana risiko cedera pada janin merupakan janin berisiko mengalami
bahaya atau kerusakan fisik pada janin selama proses kehamilan dan
persalinan, dimana faktor risikonya adalah besarnya ukuran janin, malposisi
janin, induksi persalinan, persalinan lama kala, disfungsi uterus, kecemasan
yang berlebihan tentang proses persalinan, riwayat persalinan sebelumnya,
usia ibu (<15 tahun atau >35 tahun), paritas banyak, efek metode/intervensi
bedah selama persalinan, nyeri pada abdomen, nyeri pada jalan lahir,
penggunaan alat bantu persalinan, kelelahan, dan lain-lain (SDKI 2016).
Hal ini sesuai dengan (Widia et.al., 2019) dimana plasenta previa
merupakan komplikasi kehamilan dimana plasenta terletak di bagian bawah
rahim, sebagian atau seluruhnya menutupi leher rahim. Hal ini menyebabkan
perdarahan vagina tanpa rasa sakit dan beberapa mengarah ke perdarahan
yang mungkin cukup besar untuk mengancam kehidupan ibu maupun janin
yang mengarahkan ke persalinan segera, baik secara elektif atau darurat.
Plasenta previa disebabkan oleh implantasi blastokista yang terletak rendah
dalam rongga rahim.
Terhadap janin, plasenta previa meningkatkan insiden kelainan
kongenital dan pertumbuhan janin terganggu sehingga bayi yang dilahirkan
26
memiliki berat yang kurang dibandingkan dengan bayi yang lahir dari ibu
yang tidak menderita plasenta previa. Risiko kematian neonatal juga
meningkat pada bayi dengan plasenta previa (Hanafiah, 2018).
4. Risiko cedera pada ibu dengan factor risiko komplikasi kehamilan (plasenta
previa)
Berdasarkan analisis data didapatkan masalah/diagnosis keperawatan
yaitu ansietas terkait dengan kriris situasional ditandai dengan DS: Pasien
merasa bingung, Pasien mengatakan khawatir dengan akibat dari kondisi
yang dialaminya, pasien mengeluh pusing, pasien mengatakan tidak berdaya,
dan DO: Pasien nampak gelisah, Pasien nampak tegang, Pasien nampak pucat
Menurut (Heriani, 2019) placenta previa memiliki dampak terhadap
ibu dan juga janin. Ibu dapat mengalami perdarahan (kelainan pada masa
kehamilan, dalam persalinan, atau masa nifas yang ditandai dengan timbulnya
kejang), gagal jantung hingga syok dan kematian. Placenta previa masih
menjadi salah satu penyebab angka kematian ibu dan janin tinggi sehingga
salah satu kebijakan nasional untuk meminimalkan angka kematian ibu dan
bayinya dengan menggunakan alternative dalam menangani placenta previa
yaitu dengan tindakan sectio caesarea.
Menurut (SDKI 2016) risiko cedera pada ibu merupakan ibu yang
berisiko mengalami bahaya atau kerusakan fisik pada ibu selama masa
kehamilan sampai dengan proses persalinan. Dimana faktor risikonya adalah
besarnya ukuran janin, malposisi janin (posisi posterior), induksi persalinan,
persalinan lama kala, disfungsi uterus, efek metode/intervensi bedah selama
persalinan, kurangnya dukungan keluarga dan orang tua, kurang adekuatnya
observasi dan antisipasi, keterlambatan pengambilan keputusan dan
manajemen, skrining dan perawatan prenetal yang tidak adekuat, kecemasan
berlebihan pada proses persalinan, riwayat cidera pada persalinan
sebelumnya, usia ibu (<15 tahun atau >35 tahun), paritas banyak, perubahan
hormonal, perubahan postur tubuh, ketuban pecah, proses infeksi, penyakit
penyerta dan masalah kontraksi.
27
tidak terjadi atau teratasi dengan kriteria hasil : Volume darah intravaskuler
dapat diperbaiki sampai nadi, tekanan darah normal, nilai hemodinamik
normal, serta nilai laboratorium menunjukkan tanda normal. Dengan
intervensi pencegahan pendarahan, observasi : monitor tanda dan gejala
perdarahan, monitor nilai hematokrit/homoglobin sebelum dan setelah
kehilangan darah, monitor tanda-tanda vital ortostatik. Terapeutik :
pertahankan bed rest selama perdarahan, batasi tindakan invasif, jika perlu,
hindari pengukuran suhu rektal. Edukasi : jelaskan tanda dan gejala
perdarahan, anjurkan mengunakan kaus kaki saat ambulasi, anjurkan
meningkatkan asupan cairan untuk menghindari konstipasi, anjurkan
menghindari aspirin atau antikoagulan, anjurkan meningkatkan asupan makan
dan vitamin k, anjurkan segera melapor jika terjadi perdarahan. Kolaborasi :
kolaborasi pemberian obat dan mengontrol perdarhan, jika perlu, kolaborasi
pemberian prodok darah, jika perlu, Kolaborasi pemberian pelunak tinja, jika
perlu.
Perawat berperan besar dalam menangani masalah yang dialami
pasien, dimana perawat berperan penting dalam menetukan bagaimana
asuhan keperawatan (intervensi keperawatan) yang tepat yang dapat diberikan
pada pasien dalam menangani masalah diagnose keperawatan resiko
perdarahan pada pasien akibat komplikasi kehamilan yaitu placenta previa.
Hal ini sesuai dengan (Faradhika, 2018) bahwa kunjungan antenatal care
yang teratur dan memenuhi minimal standar (≥4 kali) selama masa kehamilan
dapat membantu mendeteksi masalah kehamilan sejak dini serta mengurangi
risiko saat persalinan sehingga dapat menurunkan AKI dan AKB. Tidak
terpenuhinya kunjungan antenatal care dapat meningkatkan risiko persalinan
ibu.
2. Ansietas Terkait Dengan Kriris Situasional
Pada diagnosis ansietas terkait dengan kriris situasional diharapkan
setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam, ansietas teratasi
dibuktikan dengan kriteria hasil: ansietas menurun, dengan intervensi Reduksi
29
terhadap klien baik secara umum maupun secara khusus pada klien. Pada
penatalaksanaan ini perawat melakukan fungsinya secara independen,
interdependen, dan dependen.
Hasil ini sesuai dengan penelitian Iriyanti et.al., 2019 didapatkan bahwa
hasil penerapan terapi relaksasi nafas dalam yang diterapkan selama lima hari
tersebut terbukti sangat efektif untuk diaplikasikan, kedua klien tersebut lebih
tenang, kooperatif, dan lebih rileks dan klien mampu mengontrol kecemasan.
4. Risiko cedera pada ibu dengan factor risiko komplikasi kehamilan (plasenta
previa)
Berdasarkan evaluasi keperawatan yang telah dilakukan untuk diagnosa
risiko perdarahan yaitu, dengan Subyektif (S): pasien mengatakan tidak
mengalami perdarahan dari jalan lahir, Obyektif (O): tidak ada perdarahan
pervaginam, Assesment (A): risiko cedera pada ibu teratasi, Plan (P):
Pertahankan intervensi
Pada diagnosis keperawatan risiko cedera pada ibu diharapkan setelah
dilakukkanya tindakan keperawatan 1 X 24 jam keparahan dari cedera yang
diamati atau dilaporkan menurun dengan kriteria hasil : kejadian cedera
menurun (5), perdarahan menurun (5). Selama perawatan dan dilakukan
tindakan keperawatan didapatkan bahwa: risiko cedera pada janin teratasi,
dalam hal ini di dapatkan dari hasil pengkajian dan implementasi dimana
pada pasien tidak pernah mengalami perdarahan setelah diberikan tindakan
dan perawatan. Hasil ini sesuai dengan evaluasi keperawatan yang telah
didapatkan dimana pada klien.
Pada evaluasi keperawatan, peneliti menjelaskan dan mengkaji ulang lagi
dampak dari implementasi intervensi keperawatannya. Apakah memberikan
dampak yang baik atau tidak terhadap pasien. Saat itu memberikan dampak yang
baik pada perkembangan kesehatan pasien. Peneliti kemudian menghentikan
implementasinya karena pasien sudah kembali kedalam keadaannya yang
homeostatis / sehat. Hal ini menunjukkan bahwa proses keperawatan nya berhasil
dan memberikan asuhan keperawatan yang berhasil pula. Menurut (Muttaqin,
40
2016) pada tahap ini perawat melakukan penilaian dengan cara membandingkan
perubahan keadaan klien (hasil yang diamati) dengan tujuan dan kriteria hasil
yang dibuat pada tahap perencanaan.
Pada evaluasi keperawatan, peneliti menjelaskan dan mengkaji ulang lagi
dampak dari implementasi intervensi keperawatannya. Apakah memberikan
dampak yang baik atau tidak terhadap pasien. Saat itu memberikan dampak yang
baik pada perkembangan kesehatan pasien. si peneliti kemudian menghentikan
implementasinya karena pasien sudah kembali kedalam keadaannya yang
homeostatis / sehat. Hal ini menunjukkan bahwa proses keperawatan nya berhasil
dan memberikan asuhan keperawatan yang berhasil pula
Didapatkan pula bahwa proses keperawatan menjadi pedoman dalam
pemberian asuhan keperawatan. Hubungannya adalah sebagai berikut yaitu
semakin baiknya kemampuan perawat dalam berpikir kritis dan berpikir secara
holistik / menyeluruh terhadap suatu kasus / permasalahan kesehatan maka asuhan
keperawatan yang diberikannya tentu akan menjadi baik.
41
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengkajian, peneliti menetapkan 4 diagnosis keperawatan
sesuai kasus tersebut yaitu: risiko perdarahan dengan factor risiko komplikasi
kehamilan (plasenta previa), ansietas terkait dengan kriris situasional, risiko
cedera pada janin dengan factor risiko komplikasi kehamilan (plasenta previa),
dan risiko cedera pada ibu dengan factor risiko komplikasi kehamilan (plasenta
previa). Peneliti melaksanakan tindakan keperawatan sesuai dengan perencanaan
yang telah disusun serta dipilh sesuai dengan kondisi kesehatan saat itu. rencana
tindakan dari masing-masing masalah tidak semua bisa dilaksanakan. Hal ini
berkaitan dengan implementasi yang dilakukan selalu berdasarkan kondisi dan
kebutuhan pasien yang diperlukan, Implementasi dilakukan sejak tanggal 08
Desember 2021. Berdasarkan evaluasi keperawatan dilakukan sesuai dengan
tindakan keperawatan pada klien dimana untuk risiko perdarahan dengan factor
risiko komplikasi kehamilan (plasenta previa) teratasi, ansietas terkait dengan
kriris situasional teratasi, risiko cedera pada janin dengan factor risiko komplikasi
kehamilan (plasenta previa) teratasi dan risiko cedera pada ibu dengan factor
risiko komplikasi kehamilan (plasenta previa) teratasi.
B. Saran
1. Hasil penelitian ini dapat menambah referensi perpustakaan dan wawasan
mahasiswa Stikes Panrita Husada Bulukumba mengenai asuhan keperawatan
dengan placenta previa.
2. Dapat menambah informasi dan masukan bagi petugas kesehatan agar dapat
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang diberikandan diharapkan
juga akan memberikan manfaat kepada masyarakat dalam hal informasi
tentang pentingnya asuhan keperawatan dengan placenta previa.
3. Bagi penelitian keperawatan diharapkan dapat dilakukan penelitian lanjutan
mengenai asuhan keperawatan dengan placenta previa.
42
DAFTAR PUSTAKA
Antoro Budi dan Amatiria Gustop. 2020. Pengaruh Tehnik Relaksasi Guide Imagery
Terhadap Tingkat Kecemasan Pasien Preoperasi Katarak. Jurnal
Keperawatan, Volume XIII, No. 2, Oktober.
Bardja Sutiati. 2020. Faktor Risiko Kejadian Preeklampsia Berat/Eklampsia pada Ibu
Hamil. Jurnal Kebidanan (Mei 2020), Volume 12, Nomor 1
Faradhika Aviati. 2018. Analisis Faktor Kunjungan Antenatal Care (ANC Berbasis
Teori Transcultural Nursing Di Wilayah Kerja Puskesmas Burneh. Fakultas
Keperawatan Universitas Airlangga Surabaya
Faridah. 2015. Deep Breathing Exercise (Dbe) Dan Tingkat Intensitas Nyeri Pada
Pasien Post Operasi Laparatomi. 3(1), 31–41.
Febtrina Rizka And Malfasari Eka. 2018. Efek Terapi Relaksasi Nafas Dalam Dan
Hipnosis 5 Jari Terhadap Penurunan Ansietas Pasien Heart Failure. Jurnal
Iptek Terapan Research Of Applied Science And Education
Iriyanti Ana, Mubin M.F., Rahayu Desi Ariyani. 2019. Penurunan Tingkat Cemas
Dengan Relaksasi Nafas Dalam Pada Pasien Diabetes Mellitus Di Puskesmas
Mayong I Jepara. Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Semarang
Mubarak, W. I., Indrawati, L., & Susanto, J. (2015). Buku Ajar Ilmu Keperawatan.
Buku 2. Jakarta: Salemba Medika.
Mursalim Nurulhuda, et.al. 2021. Analisis Faktor Risiko Yang Berhubungan Dengan
Kejadian Plasenta Previa. Jurnal Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas
Islam Negeri Alauddin Makassar Vol. 06 No. 02 Juni
Nikmatur Rohmah & Saiful Walid. 2016. Proses Keperawatan Teori dan Aplikasi.
Jogjkarta : AR-Ruzz Media.
43
Oktarina, M. 2016. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir.
Yogyakarta: Deepublish.
Putri Nadila Ayuni. 2019. Plasenta Previa Sebagai Faktor Protektif Kejadian
Preeklamsia Pada Ibu Hamil. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada Vol 10,
No, 2, Desember
Risnanto Dan Insani, Uswatun. 2016. Buku Ajar Asuhan Keperawatan. Yogyakarta:
Deepublish
Rokawie Agung Octa Nihando, Sulastri, Anit. 2017. Relaksasi Nafas Dalam
Menurunkan Kecemasan Pasien Pre Operasi Bedah Abdomen. Jurnal
Kesehatan, Volume VIII, Nomor 2, Agustus, hlm 257-262
Rudiyanti Novita dan Raidartiwi Erike. 2017. Tingkat Kecemasan Pada Ibu Hamil
Dengan Kejadian Pre Eklampsia Di Sebuah Rs Provinsi Lampung. Jurnal
Keperawatan, Volume XIII, No. 2, Oktober
Sudoyo, Aru. 2016. Buku Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : Departemen Ilmu Penyakit
Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Syisnawati, Keliat Anna Budi dan Putri Yossie Susanti Eka. 2021. Penerapan Terapi
Relaksasi Otot Progressif Pada Klien Ansietas Di Kelurahan Ciwaringin,
Bogor. Journal Of Islamic Nursing. Volume 2 Nomor 2, Desember
Tim Pokja SDKI DPP PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia:
Definisi dan Indikator Diagnostik, Edisi I. Jakarta: DPP PPNI.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia:
Definisi dan Tindakan Keperawatan, Edisi I. Jakarta: DPP PPNI.
44
Tim Pokja SLKI DPP PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi
dan Indikator Diagnostik, Edisi I. Jakarta: DPP PPNI.
Wahyuningsih Sri Atun Dkk. 2020. Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Tingkat
Kecemasan Pada Lansia Yang Menderita Hipertensi Di RT 03 RW 09
Kelurahan Slipi Palmerah Jakarta Barat. Jurnal Kreativitas Pengabdian
Kepada Masyarakat (Pkm), Volume 3, Nomor 2,Oktober 2020. Hal 264-270
264
Yeni Cut Meurah Syiah, et.al. 2021. Plasenta Previa Totalis Pada Primigravida:
Sebuah Tinjauan Kasus. Jurnal Kedokteran Syiah Kuala Volume 17 Nomor 1
April..