Anda di halaman 1dari 15

ANALISIS PRAKTEK KLINIK

KEPERAWATAN PADA PASIEN NY. D


YANG MENGALAMI PLACENTA PREVIA
DENGAN INTERVENSI TERAPI
RELAKSASI NAFAS DALAM DI KAMAR
BERSALIN RSUD H. ANDI SULTHAN
DAENG
RADJA BULUKUMBA
Oleh :
Asmawati Abbas
NIM. D2109040
Latar belakang
 Penyebab kematian ibu menurut WHO sebanyak 80% disebabkan
perdarahan hebat, infeksi, hipertensi dan aborsi yang tidak aman
(WHO, 2019). Salah satu penyebab perdarahan dalam kehamilan
dan persalinan adalah plasenta previa, ditemukan 80% dari kasus
plasenta previa terjadi pada wanita yang multiparitas dan risikonya
meningkat pada ibu hamil yang berusia >35 tahun. Plasenta previa
adalah komplikasi kehamilan dimana plasenta terletak di bagian
bawah rahim, sebagian atau seluruhnya menutupi leher rahim,
yang menyebabkan perdarahan vagina tanpa rasa sakit dan
beberapa mengarah ke perdarahan yang mungkin cukup besar
untuk mengancam kehidupan ibu dan janin yang mengarahkan ke
persalinan segera, baik secara elektif atau darurat. Sehingga
Peran perawat sangat penting dalam mencegah dan mengurangi
perdarahan, dan perawat berperan sebagai pemberi asuhan
keperawatan, perawat harus memperhatikan keadaan kebutuhan
dasar manusia yang dibutuhkan melalui pemberian pelayanan
keperawatan.
TUJUAN PENELITIAN
 Tujuan umum
 Untuk mendeskripsikan pelaksanaan analisis praktek klinik keperawatan pada pasien Ny.D yang
mengalami placenta previa dengan intervensi terapi relaksasi nafas dalam di kamar bersalin RSUD H.
Andi Sulthan Daeng Radja Bulukumba.

 Tujuan khusus
 Untuk mengidentifikasi pengkajian keperawatan pada Ny.D yang mengalami placenta previa dengan
intervensi terapi relaksasi nafas dalam
 Untuk mengidentifikasi diagnosis keperawatan pada Ny.D yang mengalami placenta previa dengan
intervensi terapi relaksasi nafas dalam
 Untuk mengidentifikasi intervensi keperawatan pada Ny.D yang mengalami placenta previa dengan
intervensi terapi relaksasi nafas dalam
 Untuk mengidentifikasi implementasi atau tindakan keperawatan yang sudah direncanakan pada
Ny.D yang mengalami placenta previa dengan intervensi terapi relaksasi nafas dalam
 Untuk mengidentifikasi evaluasi tindakan keperawatan yang telah diberikan pada Ny.D yang
mengalami placenta previa dengan intervensi terapi relaksasi nafas dalam.
BAB II
DEFINISI

 Teknik relaksasi nafas dalam merupakan suatu bentuk


asuhan keperawatan, yang dalam hal ini perawat
mengajarkan kepada klien bagaimana cara melakukan
napas dalam, napas lambat (menahan inspirasi secara
maksimal) dan bagaimana menghembuskan napas secara
perlahan, Selain dapat menurunkan intensitas nyeri, teknik
relaksasi napas dalam juga dapat meningkatkan ventilasi
paru dan meningkatkan oksigenasi darah
SPO Teknik Relaksasi Nafas Dalam
1. Memberikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya bila ada sesuatu yang
kurang dipahami/ jelas
2. Atur posisi agar klien rileks tanpa adanya beban fisik, baik duduk maupun berdiri.
Apabila pasien memilih duduk, maka bantu pasien duduk di tepi tempat tidur atau
posisi duduk tegak di kursi. Posisi juga bisa semifowler, berbaring di tempat tidur
dengan punggung tersangga bantal.
3. Instruksikan pasien untuk melakukan tarik nafas dalam sehingga rongga paru
berisi udara
4. Instruksikan pasien dengan cara perlahan dan hembuskan udara membiarkannya
ke luar dari setiap bagian anggota tubuh, pada saat bersamaan minta klien untuk
memusatkan perhatiannya pada sesuatu hal yang indah dan merasakan lega
5. Instruksikan pasien untuk bernafas dengan irama normal beberapa saat (1-2
menit)
6. Instruksikan pasien untuk kembali menarik nafas dalam, kemudian
menghembuskan dengan cara perlahan dan merasakan saat ini udara mulai
mengalir dari tangan, kaki, menuju keparu-paru dan seterusnya, rasakan udara
mengalir keseluruh tubuh
7. Minta pasien untuk memusatkan perhatian pada kaki dan tangan, udara yang
mengalir dan merasakan ke luar dari ujung-ujung jari tangan dan kaki kemudian
rasakan kehangatanya
8. Instruksikan pasien untuk mengulangi teknik-teknik ini apabila rasa nyeri kembali
lagi
9. Setelah pasien mulai merasakan ketenangan, minta pasien untuk melakukan
secara mandiri
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

 Rancangan Penelitian
 Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif artinya suatu metode penelitian
yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang
suatu keadaan secara objektif.
 Subyek pada penelitian ini adalahpasien yang dirawat dengan diagnose placenta previa di
kamar bersalin RSUD H. A. Sulthan Dg Radja Bulukumba.

Tempat dan Waktu Penelitian


 Tempat penelitian
 Penelitian ini dilakukan di Kamar Bersalin RSUD H. A. Sulthan Dg. Radja Bulukumba.

 Waktu penelitian
 Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 08 Desember tahun 2021.
BAB V HASIL DAN
DISKUSI
Proses Keperawatan

 Berdasarkan hasil klasifikasi data didapatkan DS: Keluar darah dari jalan lahir, Pasien
merasa cemas dengan keadaannya saat ini, Pasien merasa bingung, Pasien mengatakan
khawatir dengan akibat dari kondisi yang dialaminya, pasien mengatakan tidak berdaya.
DO: Pasien nampak gelisah, TTV : TekananDarah:130/80mmHg; Nadi : 87x/I,
Suhu :36,7ºC, Pernapasan : 22 x/mnt, Pasien nampak lemah, Pasien nampak gelisah,
Pasien nampak tegang, Pasien nampak pucat.
 Dari data pengkajian yang didapatkan pada pasien, hal ini sesuai dengan tanda dan gejala
yang terjadi menurut teori dan hasil penelitian (Yeni et.al., 2017) terkait dengan
manifestasi klinik dari placenta previa, yaitu dimana adanya keluhan perdarahan
pervaginam (yang keluar melalui vagina) tanpa nyeri. Ibu dengan plasenta previa pada
umumnya asimptomatik (tidak memiliki gejala) sampai terjadi perdarahan pervaginam.
Biasanya perdarahan tersebut tidak terlalu banyak dan berwarna merah segar. Pada
umumnya perdarahan pertama terjadi tanpa faktor pencetus, meskipun latihan fisik dan
hubungan seksual dapat menjadi faktor pencetus. Perdarahan terjadi karena pembesaran
dari rahim sehingga menyebabkan robeknya perlekatan dari plasenta dengan dinding
rahim. Koagulapati jarang terjadi pada plasenta previa
Diagnosa Keperawatan

 Risiko perdarahan dengan factor risiko komplikasi kehamilan


(plasenta previa)
 Ansietas Terkait Dengan Kriris Situasional
 Risiko cedera pada janin dengan factor risiko komplikasi kehamilan
(plasenta previa)
 Risiko cedera pada ibu dengan factor risiko komplikasi kehamilan
(plasenta previa)
Perencanaan Keperawatan

 Perencanaan keperawatan disusun berdasarkan diagnosis


keperawatan yang ditemukan pada kasus. Intervensi
keperawatan tersebut terdiri dari perencanaan tindakan
keperawatan pada kasus disusun berdasarkan masalah
keperawatan yang ditemukan
Pelaksanaan Keperawatan

 Peneliti melaksanakan tindakan keperawatan sesuai dengan


perencanaan yang telah disusun serta dipilh sesuai dengan kondisi
kesehatan klien saat itu. Implementasi dilakukan sejak tanggal 08
Desember tahun 2021.
 Menurut pada tinjauan pustaka dan tinjauan kasus, implementasi
yang di lakukan pada klien tidak ada kesenjangan karena peneliti
menggunakan implementasi yang sama dengan tinjauan pustaka,
tetapi pelaksanaan pada tinjauan pustaka belum dapat di
realisasikan secara total, hal ini diakibatkan karena dalam
pemberian intervensi harus menyesuaikan dengan keadaan dan
kondisi pasien, dengan tetap memperhatikan kebutuhan pasien,
serta tetap memaksimalkan prioritas penanganan dalam mengatasi
masalah yang dialami pasien, dan tetap memperhatikan fasilitas
dan penunjang yang ada.
Evaluasi Keperawatan

 Berdasarkan evaluasi keperawatan dilakukan sesuai dengan


tindakan keperawatan pada klien dimana untuk risiko
perdarahan dengan factor risiko komplikasi kehamilan
(plasenta previa) teratasi, ansietas terkait dengan kriris
situasional teratasi, risiko cedera pada janin dengan factor
risiko komplikasi kehamilan (plasenta previa) teratasi dan
risiko cedera pada ibu dengan factor risiko komplikasi
kehamilan (plasenta previa) teratasi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai