Disususn Oleh:
PENDAHULUAN
membantu menekan angka kematian ibu dan angka kematian bayi serta
dan mampu berkomunikasi dengan baik terhadap pasien dan staf lainnya di
dalam pelayanan yang nyata di puskesmas dan rumah sakit yang berkaitan
2020.
2020.
2020.
1.2.2.4 Mampu merancang dan menerapkan asuhan kebidanan pada Ny. H dengan
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1.1 Pengertian
bila tidak ditolong segera akan meninggal atau menjadi cacat, sehingga
hambatan
4
B (Breathing) : menjamin ventilasi lancar, dan
kadang kala berbahaya yang terjadi secara tiba-tiba dan tidak terduga dan
atau dapat timbul sebagai akibat dari suatu komplikasi yang tidak
lain, berteriak untuk minta bantuan. Jika ibu tidak sadar, lakukan
dicurigai adanya syok, mulai segera tindakan. Baringkan ibu miring kekiri
5
BH/Bra. Ajak bicara ibu/klien dan bantu ibu/klien untuk tetap tenang.
pada kulit: adakah pucat, suara paru: ada wheezing, sirkulasi tanda-
tanda syok, kaji kulit (dingin), nadi (cepat >100 kali per menit dan
b. Perdarahan pervaginam
6
kaku kuduk, paru-paru (pernafasan dangkal), abdomen (tegang), vulva
e. Nyeri abdomen
(cepat, lebih dari 110 kali permenit), temperatur (lebih dari 38,0°c),
diruang tunggu.
7
2.1.4 Tanda Dan Gejala Kegawatdaruratan
a. Sianosis sentral
b. Apnea
c. Kejang
8
b) Gerakan mulut dan lidah berulang.
sepeda.
d) Apnea.
beberapa menit
5. Opistotonus
e. Perdarahan
f. Sangat kuning.
9
2.2 Hiperemesis Gravidarum
2.2.1 Pengertian
minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang
lebih 10 minggu.
metabolism anaerobic.
10
dari sistem saraf atau akibat berkurangnya pengosongan lambung. Tapi
ganda
b. Faktor organic
c. Faktor alergi, sebagai salah satu respon dari jaringan ibu terhadap
janin.
11
tanggung jawab sebagai ibu, dapat menyebabkan konflik mental yang
kesukaran hidup.
4. Nyeri epigastrum
systol menurun.
3. Ikterus
6. Kulit pucat
7. Lidah kotor
12
8. Kadang ada asetonuri
9. Terdapat bilirubin
koma.
a. Amenorea yang disertai muntah hebat segala apa yang di makan dan
13
2.2.6 Komplikasi pada ibu dan janin
perubahan mental.
14
3. Makanan diselingi dengan makanan kecil misalnya roti kering,
seperti khlorpromasin.
makan sendiri.
15
c. Hyperemesis tingkat III
gangguan faal.
16
BAB III
TINJAUAN KASUS
1) Identitas
Umur : 20 th Umur : 25 th
2) Alasan Datang
3) Keluhan Utama
banyaknya darah haid 2-3 kali ganti pembalut setiap harinya dan
bulan. klien mendapatkan tablet zat besi dan vitamin setiap kali
kepala atau kejang, demam atau panas tinggi, air ketuban keluar
sebelum waktunya.
18
5) Riwayat Perkawinan
6) Riwayat Ginekologi
tentu sekitar 1-3 juta per bulan dan pengambil keputusan dalam
8) Riwayat kontrasepsi
19
11) Riwayat Psikososial
alergi makanan, akan tetapi sejak satu minggu ini setiap kali
20
keluarga yang ada dalam keadaan hangat dengan porsi kecil tapi
sering.
minuman air putih, teh manis dan 1 gelas susu ibu hamil anti
mual, akan tetapi sejak satu minggu ini setiap kali minum selalu
hangat.
seksual 1 kali dalam seminggu, akan tetapi sejak satu minggu ini
21
terasa lemas, sering mual dan muntah. Pekerjaan rumah tangga
1) KeadaanUmum : Lemah
3) BB sebelum hamil : 48 kg
BB setelah hamil : 47 kg
4) TB : 153 cm
5) Tanda-tanda vital
Permafasan : 20 x/menit
Suhu : 360 C
6) Pemeriksaan fisik :
(a) Kepala
(2) Muka
terdapat oedema.
(3) Mata
22
Mata simetris kiri dan kanan, mata cekung, konjungtiva
(4) Hidung
(5) Telinga
Simetris kiri dan kanan, tidak ada serumen dan tidak ada
peradangan.
(b) Leher
(c) Dada
dipijit,kebersihan baik
23
(d) Abdomen : tidak terdapat bekas luka operasi, leopold I :
3.3 Assesment
Diagnosa: G1 P0 A0 Gravida 12-13 minggu janin hidup intra uteri
3.4 Penatalaksanaan
keadaannya lemah.
yang berkelanjutan.
24
3) Memberikan konseling tentang pola makan meliputi porsi makan
I dapat disembuhkan.
bahwa mual dan muntah akan hilang dengan cara melakukan relaksasi
sugesti positif.
25
BAB III
PEMBAHASAN
beberapa hal dalam data subjektif yaitu pada kunjungan pertama klien
mengatakan hamil 3 bulan lebih mengeluh badan terasa lemas, pusing dan
minggu yang lalu. hamil anak ke-1 dan tidak pernah keguguran, mengeluh
merasa cemas karena sering muntah dan takut bayinya terganggu karena
baik porsi maupun frekwensinya sejak 1 minggu yang lalu, susah tidur dan
gravidarum belum diketahui dengan pasti akan tetapi ada beberapa faktor
predisposisi dan faktor lain yaitu hiperemesis sering terjadi pada primi
klien lemah, TD 90/70 mmHg, N 100 x/menit, berat badan turun sebanyak
tampak kering, lidah kering, mulut bau aseton, abdomen TFU 2 jari di atas
4.2 Assesment
27
Diagnosa: G1P0 A0 Gravida 12-13 minggu janin hidup intra uteri dengan
4.3 Planing
tetapi lebih sering, makanan yang berminyak dan berbau lemak sebaiknya
atau biscuit dengan teh hangat pada waktu bangun pagi, pada siang hari dn
28
Penatalaksanaan pada kasus Ny. H dengan hiperemesis gravidarum
29
BAB V
5.1 Simpulan
dengan baik.
kepada klien.
5.2 Saran
30
konseling terhadap ibu hamil serta pemberian sugesti positif terhadap
klien.
Tiran, 2004. Seri Asuhan Kebidanan Mual Dan Mutah Kehamilan. Jakarta: EGC