Anda di halaman 1dari 60

KEHATI

KEANEKARAGAMAN HAYATI

SMAN
SMAN 11
11 GARUT
GARUT
By
By
Wida
Wida Silfia
Silfia
Coba perhatikan adakah perbedaan
dari gambar tersebut?
Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman hayati atau biodiversitas adalah
variasi organisme hidup pada tiga tingkatan, yaitu
tingkat genetic, spesies, dan ekosistem.

UUD No.5 Thn 1994

• “Keanekaragaman diantara makhluk hidup dari semua


sumber, termasuk diantaranya daratan, lautan, dan
ekosistem akuatik (perairan) lainnya, serta komplek-
komplek”
A. Tingkat Keanekaragaman Hayati

• Keanekaragaman Gen
1.

• Keanekaragaman Jenis (Spesies)


2.

• Keanekaragaman Ekosistem
3.
Keanekaragaman Gen

Keanekaragaman tingkat genetik terjadi karena adanya


keanekaragaman susunan gen melalui proses hibridisasi
(perkawinan silang). Jadi, perangkat gen itulah yang
menentukan ciri dan sifat yang dimiliki oleh suatu
individu. Contohnya perbedaan tipe rambut tersebut.
Adanya orang yang berambut keriting, lurus, ikal, itu
terjadi karena adanya keanekaragaman tingkat genetik.
Contoh…
Keanekaragaman Jenis (Spesies)

Berbeda dengan keanekaragaman tingkat genetik,


keanekaragaman tingkat individu/spesies ini menunjukkan
adanya jumlah dan variasi dari jenis-jenis organisme.
Keanekaragaman ini bisa terjadi karena adanya pengaruh
kandungan genetik dengan habitatnya.
Contoh…
Keanekaragaman Ekosistem
Keanekaragaman ekosistem terjadi karena berbagai
kelompok spesies yang menyesuaikan / adaptasi
dengan lingkungannya, yang saling mempengaruhi
baik antarspesies atau spesies dengan
lingkungan.
Keanekaragaman yang terjadi pada tingkat
ekosistem merupakan akibat dari interaksi yang
sangat kompleks melalui komponen biotik dengan
komponen abiotik.
Ekosistem Ekosistem
Alami Buatan
Contoh…
Ekosistem Ekosistem
Perairan Darat

Hutan
Air tawar hujan
tropis

Air laut Savana

Padang
rumput
Tipe
Gurun
Ekosistem
Taiga
Ekosistem Perairan (Akuatik)
Mikroorganisme yang hidup di Ekosistem Perairan (Akuatik)

1 “Plankton” 3 “Neuston”
Organisme kecil yang Organisme perairan
terapung diperairan yang berada
dengan bergerak pasif dipermukaan air
(mengikuti arus air) dengan terapung.
Ex. Zooplakton, Ex. Teratai, eceng
Fitoplankton gondok, kangkung air
5
“Perifiton”
Organisme besar
yang hidup di
perairan
Ex. Siput
2 4 “Benthos”
“Nekton” Organisme yang hidup
Organisme perairan di dasar perairan
yang aktif bergerak atau dengan menempel
berenang. pada bebatuan atau
Ex. Ikan dan katak kayu.
Ex. Cacing, larva
Ekosistem Air Tawar
Zona dalam air Zona dalam air
tawar laut
 Zona Litoral , daerah  Zona Litoral, daerah pasang
dangkal dimana sinar surut banyak dihuni kel hewan
bulu babi udang.
matahari dapat tembus  Zona Neritik, daerah laut
ke dasar perairan. dangkal kurang dari 200 m
 Zona Limnetik, daerah dapat ditembus sinar matahari
terbuka masih bisa dihuni ganggang dan ikan.
 Zona Batial, kedalaman 200-
ditembus sinar 2000m dengan keadaan
matahari . reamng-remang, tidak ada
 Zona Profundal, produsen tapi dihuni nekton.
 Zona Abisal, daerah palung
daerah dalam dan
laut (gelap) lebih dari 2.000m
tidak dapat ditembus yang dihuni hewan predator,
matahari. detritivor.
Ekosistem Darat

Hutan Hujan Tropis


Tundra

Padang Rumput
Savana
Muskox Fauna tundra
B. Keanekaragaman Hayati Indonesia
1. Kekayaan Flora, Fauna, dan Mikroorganisme di Indonesia
Menurut Indonesian Centre for Biodiversity and Biotechnology
(ICBB), meski luas daratan hanya 1,3 % dari luas total daratan di
dunia, tetapi banyak spesies yang hidup di Indonesia.
• rangking pertama di dunia dalam kekayaan spesies mamalia (646
spesies, 36 % endemik). Ranking pertama untuk kupu-kupu besar
dan berwarna-warni, 121 sudah teridentifikasi, dan 44 %
endemic.
• Ranking ketiga Reptilia (lebih dari 600 spesies),
• Raking keempat untuk burung (1603 spesies, 28 % endemik),
• Ranking kelima untuk amfibia (270 spesies, 28 % endemik), dan
• Ranking ketujuh untuk tumbuuhan berbunga (sekitar 25.000
spesies). Di hutan Indonesia ditemukan 400 spesies pohon
bernilai ekonomis tinggi.
Indonesia memiliki sejumlah spesies endemic tertinggi di dunia
karena banyaknya pulau yang erisolir dalam waktu cukup lama,
sehingga perlahan muncul spesies local uni sebagai Endemik.
Spesies endemic terbanyak terdapat di Sulawesi, Papua dan
Kepulauan Mentawai.Keanekaragaman hayati tertinggi terdapat
di Papua, Sumatra, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, dan Maluku.
• Katak tanpa paru-paru (Barbourula borneonsis)

• Bunga Raflesia Komodo


l or a
a n F
e ba r
Pe ny Tahun 2009, Van Welzen dan Silk
botani Belanda melakuka
penelitian yang menjelaskan
distribusi flora Malesiana yang
terbagi menjadi flora dataran
sunda, flora dataran Sahul, dan
flora daerah tengah (Wallacae)
khas dan endemik.
Penyebaran Flora dan Fauna
Faun
Flora
Dataran a
Barat
Sunda

Dataran
Peralihan
Sahul

Wallace Timur
• Flora dataran sunda Flora dataran sahul

• Flora daerah tengah (Wallace)


Menurut kletinggian tempat dari permukaan laut,
flora indonesia dibagi kedalam beberapakelompok:
• Daerah ketinggian 0-650 m yaitu dataran rendah pantai dan
hutan mangrove
• Daerah ketinggian 650-1.500 ditumbuhi tanaman rasamala,
kina, aren, pinjang, kopi, tembakau, dan teh.
• Daerah ketinggian 1.500-2.500 m ditumbuhi tanaman cantigi
koneng, cemara gunung, anggrek tanah di pegunungan
Papua, dan berry.
• Daerah ketinggian di atas 2.500 m merupakan daerah
pegunungan dingin yang ditemukan berupa lumut, lichen,
dan bunga edelweiss (Anaphalis javanica.
Hutan Mangrove

Kayu Api

Cantigi
Penyebaran
Fauna

Penyebaran fauna
dipengaruhi oleh aspek
geografi dan peristiwa
geologi benua Asia dan
Australia.
Fauna Kawasan Barat (Oriental/Asiatis)

Meliputi Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Bali yang


dibatasi oleh garis Imajiner Wallace yg dikemukakan oleh
Alfred Russel Wallace (Zoologi, Jerman).
Jenis fauna oriental memiliki ciri khas yaitu sebagian
besar hewan mamalia (menyusui) berukuran besar,
berbulu, tidak berkantung, berbagai jenis kera, sedikit
burung berwarna namun banyak suara merdu, berbagai
jenis reptil, dan faunan endemik.
Ex, Badak bercula satu, orang utan, Harimau, Jalak Bali
Fauna Kawasan Peralihan (Wallace)

Meliputi Sulawesi, Maluku, Sumbawa, Sumba, Lombok,


dan Timor yang dibatai oleh garis Wallace di sebelah barat
dan garis Lydekker sebelah Timur dan diantara kedua garis
terdapat garis keseimbangan Weber ditemukan oleh Max
Carl Wilhem Weber (Zoologi, Jerman).
Terdapat peluang campuran antara unsur fauna oriental
dengan fauna australis. Jenis faunanya yaitu anoa
pegunungan, anoa dataran rendah, komodo, babirusa,
maleo, duyung, kuskus beruang, burung rangkong, soa-soa,
kupu-kupu Sulawesi, dan kakatua putih berjambul merah.
Kawasan Indonesia bagian Timur

dibatasi oleh garis Lydekker yang meliputi Papua dan


pulai-pulai kecil disekitarnya. fauna kawasan Indonesia
Timur mirip dengan fauna di benua Australia (Australis).
Jenis fauna nya memiliki ciri mamalia berukuran kecil
(Wallaby, possum), banyak hewan berkantung, kenis
burung berbulu indah, kadal salamander, fauna
endemik. Antara lain Kangru pohon, walabi kecil,
burung kasuari gelambir ganda, burung kakatua raja,
burung cendrawasih ekor pita, kastuari raja, ular sanca
hijau, buaya irian, dan kupu-kupu sayap burung.
MANFAAT
KEANEKARAGAMAN HAYATI
Sebagai Sumber
Pangan
Sebagai Sumber
Sandang Sebagai aspek
Sebagai Sumber budaya
Papan Sebagai Sumber
Sebagai Bahan Plasma nutfah
Kosmetik
Sebagai Bahan
Obat-obatan
Fungsi dan Manfaat Keanekaragaman
Hayati di Indonesia

• Keanekaragaman hayati sebagai sumber


pangan
Terdapat sekitar 400 jenis tanaman penghasil
buah, 370 jenis tanaman penghasil sayuran, 70
jenis tanaman berumbi, dan 55 jenis tanaman
penghasil rempah-rempah. Sumber makanan
juga berasal dari aneka ragam hewan darat, air
tawar, dan air laut.
Keanekaragaman Hayati yang
digunakan sebagai bahan pangan
• Keanekaragaman hayati sebagai sumber obat-
obatan
Terdapat sekitar 30.000 spesies tumbuhan sekitar 940
tanaman obat dan 250 tanaman obat dalamindustri
obat herba local.

Buah Merah (Pandanus Mengkudu (Morinda


conoideus) citrifolia)
Manfaat sebagai Bahan
Kosmetik

Melati (Jasminum
gandiflorum) Cendana (Santalum album)
Keanekaragaman Hayati yang
digunakan sebagai bahan Sandang

Labu Air
Plasma nutfah (sumber daya genetik) adalah bagian
tubuh tumbuhan, hewan, atau mikroorganisme
yang memounyai fungsi dan kemampuan
mewariskan sifat.Plasma nutfah berguna untuk
merakit varietas unggul pada suatu spesies. Plasma
nutfah akan mempertahankan mutu sifat dari suatu
organisme dari generasi ke generasi berikutnya,
misalnya padi Rojolele akan mewariskan sifat pulen
dan rasa enak.
Hilangnya Keanekaragaman Hayati
• Kepunahan spesies di dunia diperkirakan rata-
rata mencapai 100.000 spesies tiap tahun.
• Ini menunjukkan ketidakseimbangan antara
kebutuhan manusia dan kapasitas alam.
Penyebab hilangnya keanekaragaman

hayati

• Fragmentasi dan Hilangnya Habitat


• Introduksi Spesies
• Eksploitasi Berlebihan Spesies
Tumbuhan dan Hewan
• Pencemaran Tanah, Udara, dan Air
• Perubahan Iklim Global
• Industrialisasi Kehutanan dan
Pertanian
Konservasi
Keanekaragaman Hayati
 Konservasi sumber daya hayati di
Indonesia di atur dalam UU No. 23/1997
tentang pengelolaan lingkungan hidup.
 Kawasan konservasi yang ada di Indonesia
terkelompok menjadi:
 180 cagar alam,
 72 suaka margasatwa,
 70 taman wisata,
 13 taman berburu,
 17 taman nasional,
 3 taman hutan raya, dan
 13 taman laut.
• Dalam rangka kerja sama konservasi
internasional, kawasan suaka alam dijadikan
cagar biosfer.
• Cagar biosfer = kawasan yang terdiri dari
ekosistem unik, asli, atau ekosistem yang telah
mengalami degradasi tetapi dilindungi dan
dilestarikan untuk kepentingan penelitian dan
pendidikan.
Pelestarian Keanekaragaman Hayati
• Pelestarian keanekaragaman hayati di Indonesia
dilakukan secara :
• Pelestarian in situ = upaya pelestarian langsung di
alam. Contoh : Cagar alam Pulau Komodo di NTT.
• Pelestarian ex situ = upaya pelestarian dengan cara
penangkaran yang dilakukan bukan di tempat hidup
(habitat) asli suatu makhluk hidup. Contoh : Taman
safari.
Togean Una-Una Sulawesi Tengah
sebagai Cagar Biosfer yang diresmikan pada
tgl 21 Juni 2019
Teluk Saleh (Gunung Tambora) Maluku
sebagai Cagar Biosfer yang diresmikan pada tgl 21
Juni 2019
KLASIFIKASI
Klasifikasi makhluk hidup adaah pengelompokan
makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri tertentu yang
dimilikinya. Taksonomi (Taxis = susunan, nomos=
aturan)
 Klasifikasi Sistem Alamiah (sesuai kehendak
alam) dari dasar adanya persamaan sifat (sifat
morfologinya).

 Klasifikasi Sistem Artifisial (Buatan) Dengan


tujuan praktis misalnya berdasar pada
kegunaannya.

 Klasifikasi Sistem Filogenik didasarkan pada


jauh dekatnya hubungan kekerabatan
antarorganisme berdasar proses evolusinya.
Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup

Klasifikasi sistem filogenik


Tingkatan Takson dalam Klasifikasi

Divisio
Perkembangan Sistem
Klasifikasi
Sistem Dua Kingdom

Sistem Tiga Kingdom

Sistem Empat Kingdom

Sistem Lima Kingdom

Sistem Enam Kingdom

Sistem Delapan Kingdom


Tata Nama Makhluk Hidup
• Menggunakan bahasa latin atau yang dilatinkan
• Terdiri atas dua kata, yang pertama merupakan genus,
dan yang kedua merupakan nama spesies yang spesifik.
• Huruf pertama kata pertama ditulis dg huruf besar,
huruf selanjutnya ditulis dengan huruf kecil.
• Nama genus dan nama spesies dicetak miring atau
digaris bawahi secara terpisah
• Nama atau singkatan deskriptor dapat dituliskan
dibelakang nama spesies dengan huruf tegak dan tanpa
garis bawah.
Contoh: Glycine max Merr atau Glycine max Merr (kedelai)
TUGAS !!
Tuliskan 10 Nama Ilmiah di Buku Catatan
• 5 Tanaman
• 5 Hewan
Hapalkan

Anda mungkin juga menyukai