A
DENGAN MASALAH PENYEMBUHAN LUKA PADA POST SECTIO CAESAR
DI RUANG PERAWATAN KIA DI RSUD PROF. DR.M.ANWAR MAK KATUTU
KAB.BANTAENG ”
Disusun Oleh:
KARYAILMIAHAKHIRNERS
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Ners Pada Program Studi Profesi
Ners Stikes Panrita Husada Bulukumba
DisusunOleh:
Karya Ilmiah Akhir Ners Dengan Judul“Analisis Asuhan Keperawatan Mobilisasi Dini
Pada Ny. A Dengan Masalah Penyembuhan Luka Pada Post Sectio Caesar Di Ruang
Perawatan KIA” DI RSUD Prof. Dr.M. Anwar Makkatutu Kab. Bantaeng”
Oleh:
Pembimbing
ii
LEMBARPENGESAHAN
Oleh:
Pembimbing
Haerani,S.Kep,Ns,M.Kep
iii
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS
Yangbertandatangandibawahini,saya:
Menyatakan bahwa karya ilmiah akhir ners (KIAN) ini adalah hasil karya sendiri dan
semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar. Saya
tidak melakukan plagiat dalam penulisan KIAN saya yang berjudul:“ Analisis Asuhan
Keperawatan Mobilisasi Dini Pada Ny. A Dengan Masalah Penyembuhan Luka Pada
Post Sectio Caesar Di Ruang Perawatan KIA ” DI RSUD Prof. Dr.M. Anwar Makkatutu
Kab. Bantaeng “Tanggal 14 November S/D 16 November Tahun2022” Apabila suatu saat
nanti terbukti bahwa saya melakukan plagiat, maka saya akan menerima sanksi yang
telah ditetapkan. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
Analisis Asuhan Keperawatan Mobilisasi Dini Pada Ny. A Dengan Masalah Penyembuhan Luka
Pada Post Sectio Caesar Di Ruang Perawatan KIA ” DI RSUD Prof. Dr.M. Anwar Makkatutu Kab.
Bantaeng. A. Kurniati Abbas1, Asnidar 2, Tenriwati3.
Persalinan merupakan proses alami yang sangat penting bagi seorang ibu dimana terjadi
pengeluaran hasil konsepsi (janin dan plasenta) yang telah cukup bulan (37-42 minggu). Terdapat dua
metode persalinan, yaitu persalinan lewat vagina yang dikenal dengan persalinan alami dan persalinan
Caesar atau Sectio Caesarea (SC). Persalinan sectio caesarea (SC) merupakan proses pembedahan untuk
melahirkan janin melalui irisan pada dinding perut dan dinding rahim. Persalinan dengan metode SC
dilakukan atas dasar indikasi medis baik dari sisi ibu dan janin, seperti placenta previa, presentasi atau letak
abnormal pada janin, serta indikasi lainnya yang dapat membahayakan nyawa ibu maupun janin
Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan metode Studi kasus untuk
mengeksplorasi masalah asuhan keperawatan pada Post Operasi sectio caesarea di Ruang perawatan KIA
di RSUD Prof. Dr. Anwar Makkatutu Kab. Bantaeng. Populasi pada penelitian ini adalah semua pasien
Maternitas yang mempunyai masalah risiko infeksi pada proses penyembuhan luka insisi post operasi
sectio caesare. Adapun Sampel dalam penelitian ini adalah pasien Ny. A dengan Post Operasi sectio
caesarea hari pertama.
Hasil analisis data didapatkan diagnosa keperawatan yaitu risiko infeksi, Intervensi yang diberikan
adalah mobilisasi dini. Implementasi dilakukan selama 3 hari terhadap pasien Ny. A.
Adapun kesimpulan yaitu berdasarkan hasil pengkajian pada Ny A dengan Post Operasi Sectio
Caesarea. Diagnosa keperawatan yang didapat yaitu resiko infeksi, hasil intervensi yang dilakukan pada
Ny A adalah tehnik mobilisasi dini yang dapat mempercepat penyembuhan luka, dan hasil evaluasi
dilakukan bahwa masalah keperawatan teratasi yaitu tingkat infeksi menurun dan penyembuhan luka
meningkat.
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan
bimngannya saya dapat menyelesaikan Karya Ilmiah Akhir Ners (KIAN) dengan
judul “Analisis Asuhan Keperawatan Mobilisasi Dini Pada Ny. A Dengan Masalah
Penyembuhan Luka Pada Post Sectio Caesar Di Ruang Perawatan Perawatan KIA
” DI RSUD Prof. Dr.M. Anwar Makkatutu Kab. Bantaeng “Tanggal 14 November
S/D 16 November Tahun2022”. KIAN ini merupakan salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Ners pada Program Studi Prodi Ners Stikes Panrita Husada
Bulukumba.
Bersama dengan ini perkenankanlah saya mengucapkan terimakasih
khususnya kepada kedua orang tua tercinta, hormatku kepada mereka yang telah
memberikan doa, dorongan, dukungan moril serta materi kepada penulis dalam
menuntut ilmu. Dan terima kasih yang sebesar-besarnya dengan hati yangtulus
kepada:
1. H.Idris Aman,S.Sos selaku Ketua Yayasan Stikes Panrita Husada Bulukumba
yang telah merekomedasikan pelaksanaan penelitian
2. Dr.Muriyati.,S.Kep,M.kes selaku Ketua Stikes Panrita Husada Bulukumba
yang telah merekomendasikan pelaksanaan penelitian.
3. Dr.A.Suswani Makmur,S.Kep,Ns,M.Kes selaku Wakil Ketua 1 yang telah
membantu merekomendasikan pelaksanaan penelitian.
4. Dr.Haerani, S.Kep, Ns, M.Kes selaku Ketua program profesi ners yang telah
merekomendasikan pelaksanaan penelitian.
5. Dr.Asnidar, S.Kep,Ns, M.Kes selaku pembimbing utama yang telah bersedia
memberikan bimbingan sejak awal sampai akhir penysunan KIAN ini.
6. Tenriwati, S.Kep, Ns, M.Kes selaku Pembimbing Pendamping yang telah
bersedia memberikan bimbingan sejak awal sampai akhir penyusunan KIAN
ini.
7. Bapak/Ibu dosen dan seluruh staf Stikes Panrita Husada Bulukumba atas
bekalketerampilan dan pengetahuan yang telah diberikan kepada penulis
selamaproses perkuliahan.
8. Khususnya kepada Ayahanda tercinta A.Abbas Djabbar, Almahrum Mama
tercinta Hasna, Serta saudara/i atas seluruh bantuan dan dorongan yang selalu
diberikan baik secara moral, material maupun spiritual kepada penulis dalam
menuntut ilmu.
9. Teman-teman Ners angkatan 2022, yang telah memberikan dukungan serta
bantuan hingga KIAN ini dapat terselesaikan.
10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah
memberikan bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung kepada
penulis selama penelitian dan penyusunan karya ilmiah.
Penulis menyadari bahwa karya ilmiah ini masih jauh dari kata
sempurna, serta banyak terdapat kesalahan maupun kekurangan. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi
kesempurnaan Karya ilmiah ini.
Penulis juga berharap semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca, dan bagi semua pihak khususnya bagia dunia pendidikan
keperawatan Indonesia.
Halaman judul
Halaman judul
Lembar Persetujuan..............................................................................................
Lembar Pengesahan.............................................................................................
Lembar Pernyataan Orisinalitas..........................................................................
Abstrak..................................................................................................................
Kata Pengantar.......................................................................................................
Daftar Isi..............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................
A. Latar Belakang.........................................................................................
B. Tujuan......................................................................................................
1. Tujuan Umum....................................................................................
2. Tujuan Khusus...................................................................................
C. Ruang Lingkup.........................................................................................
D. Manfaat....................................................................................................
1. Manfaat Untuk Mahasiswa................................................................
2. Manfaat untuk Lahan Praktek............................................................
3. Manfaat untuk Institusi......................................................................
E. Metodologi Penelitian.....................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...............................................................................................
A. Standar Prosedur Operasional Mobilisasi Dini........................................
B. Artikel ......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN DOKUMENTASI
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
seorang ibu dimana terjadi pengeluaran hasil konsepsi (janin dan plasenta)
yang telah cukup bulan (37-42 minggu). Terdapat dua metode persalinan,
yaitu persalinan lewat vagina yang dikenal dengan persalinan alami dan
untuk melahirkan janin melalui irisan pada dinding perut dan dinding
baik dari sisi ibu dan janin, seperti placenta previa, presentasi atau letak
2019).
operasi Sectio Caesarea (SC) sekitar 6-15%. Data WHO Global Survey on
janin panggul 21%, gawat janin 14%, Plasenta previa 11%, pernah SC
11%, kelainan letak janin 10%, pre eklampsia dan hipertensi 7%.(World
pecah dini sebesar 5,6%, partus lama sebesar 4,3%, lilitan tali pusat
sebanyak 17% dari total jumlah kelahiran di fasilitas kesehatan. Hal ini
terjadi di Rumah Sakit sekitar 14-16% dari total pasien di rumah sakit
tersebut berbanding lurus dengan kejadian infeksi luka pasca operasi (Rina
kematian ibu yang disebabkan oleh infeksi post Sectio Caesarea (SC) pada
2019).
Komplikasi yang dapat terjadi pada ibu dengan persalinan SC adalah infeksi
puerperal seperti kenaikan suhu pada masa nifas, peritonitis, sepsis, dan
sebagainya. Komplikasi yang lain adalah perdarahan, luka kandung kencing,
bisa saja muncul selama berada dalam masa penyembuhan dari operasi
caesar yang telah lakukan (Hardianti, 2018). Penelitian yang dilakukan oleh
(Sheridan,2018).
peningkatan suhu tubuh karena adanya involusi uterus yang tidak baik
(Suryati, 2018).
dilakukan setelah 2-4 jam setelah persalinan dan ibu yang menjalani cesar
bisa melakukan mobilisasi 8 jam sesudah bersalin (Manuaba, 2019). Asuhan
kekuatan ibu. Pada ibu post partum diharapkan tidak perlu khawatir dengan
adanya jahitan karena mobilisasi dini baik buat jahitan, agar tidak terjadi
dilakukan apabila kondisi ibu post partum masih lemah atau memiliki
tersumbat, serta fungsi otot. Salah satu solusi yaitu dengan memberikan
mobilisasi dini selama 2-4 jam dan 6-8 jam untuk mempercepat
kesembuhan luka perineum grade 2 pada ibu post partum (Hamilton, 2018).
dengan judul hubungan mobilisasi dini post sectio caesarea dengan proses
dengan judul hubungan mobilisasi dini post sectio caesarea dengan proses
operasi.
pada Ny.A diruang perawatan kia" dan dari observasi tersebut didapatkan
data yang post Sectio Caesar waktu 3 bulan terakhir (Agustus, September
dan Oktober) pada tahun 2022. Dari 30 orang ibu yang sactio Caesar di
takut untuk bergerak, nyeri saat bergerak dan pasien takut akan terjadi
infeksi.
1. Tujuan Umum
sectio caesarea
2. Tujuan Khusus
C. Ruang Lingkup
D. Manfaat Penelitian
Sectio Caesar
2. Manfaat untuk lahan praktek
Bantaeng
E. Metode Penullisan
dan maksud dari laporan tugas akhir. Berikut ini merupakan sistematika
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, tujuan, ruang lingkup,
Bab ini berisi landasan teori dari Sectio Caesarea dan Asuhan Keperawatan
Bab ini berisi tentang asuhan keperawatan yang telah diberikan pada pasien
Bab ini berisi tentang anlisis terhadap asuhan keperawatan yang telah
BAB VPENUTUP
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Teori
membuat sayatan pada dinding uterus melalui dinding depan perut atau
dan terbuka, emboli pulmonal, luka pada kandung kemih serta kemungkinan
rupture uteri spontan pada kehamilan mendatang (Ulfah M, 2018). Selain itu
sebuah kondisi luka insisi. Akibat dari insisi ini akan menimbulkan
struktur dan fungsi anatomis normal akibat proses patologis yang berasal
cidera pada tubuh dan terdapat 4 fase penyembuhan luka yaitu hemostatis,
darah ke daerah yang rusak, membersihkan sel dan benda asing dan
2018).
Dengan adanya luka bekas operasi sesar menimbulkan nyeri pada ibu
posisi atau adanya kegiatan yang dilakukan ibu setelah beberapa jam
pembedahan, dan setelah pasien sadar atau anggota gerak tubuh dapat
2019).
Mobilisasi penting dilakukan untuk mempercepat kesembuhan ibu
pada bagian tengah dari korpus uteri sepanjang 10-12 cm dengan ujung
Sedangkan indikasi dari janin adalah fetal distress dan janin besar
melebihi 4.000 gram dari beberapa factor Section Caesar diatas dapat
impartus.
mI
banyak
6. Patofisiologi
(Ramadanty,2018).
7. Komplikasi
b. Komplikasi-komplikasi lain
c. Komplikasi baru
sectio caesarea, dengan demikian pasien akan cepat merasa sehat dan
bisa merawat anaknya dengan cepat. Penderita merasa lebih sehat dan
semula.
gerakan abduksi dan adduksi pada jari tangan, lengan dan siku selama
setengah menit. Tetap dalam posisi berbaring, kedua lengan
Pada 6-10 jam post sc yaitu Latihan miring kanan dan kiri.
selama 1 menit dan lakukan hal yang sama ke sisi yang lain.
pusing turunkan tempat tidur secara perlahan. Bila tidak ada keluhan
duduk.
Pasien duduk dan menurunkan kaki kearah lantai. Jika pasien merasa
sectio caesarea.
Indikasi
Pasien dengan post sectio caesarea
Tahap orientasi
Tahap Kerja
1. Artikel 1
Tanjung.
2. Artikel 2
Penelitian oleh aini sigian nurul, dkk tahun 2019 dengan judul
caesare.
3. Artikel 3
Sjahranie Samarinda.
4. Artikel 4
5. Artikel 5
METODOLOGI PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
kasus. Studi kasus adalah recana peneltian yang dirancang sedemikian rupa
1. Populasi
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah pasien Ny. A dengan Post Operasi
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
2022
BAB IV
pukul 08:30 WITA. N ;y. A Dengan jenis kelamin perempuan usia 42 tahun
rumah sakit atas kiriman atau rujukan dari puskesmas pada tanggal 15
Pada saat pengkajian Ny.A mengeluh nyeri perut pada luka post
B. Status Kesehatan
kali per menit, RR: 22 kali per menit, T: 36,7˚C. selanjutnya pemeriksaan
kepala dan mata tidak ada di dapatkan masalah, pada hidung tidak ada
masalah, fungsi penciuman baik, terbukti pasien dapat mencium aroma
Mulut klien tidak berbau dan gigi tampak bersih, mukosa bibir kering
dan merah, tidak ada pembekakan pada gusi pasien. pemeriksaan pada
telinga, Inspeksi : daun telinga simetris antara kanan dan kiri, tidak
pendengaran klien baik, Palpasi : tidak ada pembekakan dan nyeri tekan,
dan tidak ada nyeri tekan di bagian leher, vena jugularis normal.
sonor dari paru-paru ke redup, terdapat batas jantung normal sebelah kiri
di sekitar ruang interkostal III-IV kiri, di linea parasternalis kiri, batas atas
trikuspid, terdengar pada sisi sternum kiri bawah (lup) dan SII suara
penutup katup aorta dan katup pulmonal terdengar pada inspirasi suaranya
tidak ada nyeri tekan dan massa,vokal fremitus simetris sama kiri dan
kanan, perkusi sonor di seluruh lapang paru dan auskultasi. Ada suara
tambahan yang ditemui (ronchi).
simetris, nampak kemerahan pada luka operasi, terdapat luka post operasi,
di perkusi terdengar timpani bunyi bernada lebih tinggi dari pada resonan
lokasinya di atas viscera yang terisi oleh udara, palpasi : tidak ada teraba
arkus kosta dan bawah procsifoideus teraba pada ekspirasi, limfe: tidak
bawah dan sedikit melengkung tidak ada kelainan tulang seperti scoliosis
takut untuk bergerak. pada pemeriksaan kulit warna sawo matang, kulit
teraba hangat suhu tubuh 36,70C, kuku pendek dan bersih, turgor kulit
elastis.
C. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
D. Proses Keperawatan
1. Analisa Data
Indikasi Resiko
2. Ketidakadekuatan pertahanan
waktunya
Terputusnya
kontinuitas
jaringan
membuka
jalan
masuknya
kuman
Resiko
infeksi
2. Diagnosa Keperawatan
risiko infeksi.
3. Rencana keperawatan
infeksi.
salah satu kaki, anjurkan ibu berpegangan pada pelindung tempat tidur
selama 1 menit dan lakukan hal yang sama ke sisi yang lain. Pada 24 jam
post SC, posisikan semi fowler 30-40 secara perlahan selama 1-2 jam
secara perlahan. Bila tidak ada keluhan selama waktu yang ditentukan
ubah posisi pasien sampai posisi duduk. Pada hari ke 2 post SC,
Lakukan latihan duduk secara mandiri jika tidak pusing, perlahan kaki
diturunkan. Pada hari ke 3 post SC, pasien duduk dan menurunkan kaki
kearah lantai. Jika pasien merasa kuat dibolehkan berdiri secara mandiri,
atau dengan posisi dipapah dengan kedua tangan pegangan pada perawat
atau keluarga, jika pasien tidak pusing dianjurkan untuk latihan berjalan
keluarga.
4. Implementasi keperawatan
yang benar, hal ini dilakukan sekalian diajarakan kepada pasien yaitu
lebih selama 1 menit. Masih tetap dalam posisi berbaring, kedua lengan
pada 6-10 jam tepatnya pada pukul 10.00-14.00 post SC, Latihan
miring kanan dan kiri. Latihan dilakukan dengan miring kesalah satu
yang ditekuk. tahan selama 1 menit dan lakukan hal yang sama ke sisi
yang lain.
tidur secara perlahan. bila tidak ada keluhan selama waktu yang
memonitor tanda-tanda vital, monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan
sistemik , berikan perawatan kulit pada area edema, jelaskan tanda dan
gejala infeksi, ajarkan cara mencuci tangan dengan benar, ajarkan cara
memeriksa kondisi luka atau luka operasi, memonitor kondisi luka dan
yaitu monitor tanda dan gejala infeksi local dan sistemik , berikan
perawatan kulit pada area edema, jelaskan tanda dan gejala infeksi,
kepada pasien yaitu Pada hari ke 3 post SC, Pasien duduk dan
berdiri secara mandiri, atau dengan posisi dipapah dengan kedua tangan
5. Evaluasi
cemas saat bergerak, nampak kemerahan pada luka post sc, TTV: TD:
36,7˚C, Pada saat setelah di beri tehnik mobilisasi dini pasien nampak
tenang dan rileks. klien terlihat tenang dan nyaman setelah selesai
di lanjutkan.
cemas saat bergerak, nampak kemerahan pada luka post sc, TTV: TD:
risiko infeksi post operasi sectio caesarea menurun, TTV: TD: 110/70
saat setelah di beri tehnik mobilisasi dini pasien nampak tenang dan
rileks. dan klien mempu melakukan mobilisasi dini secara mandiri dan
6. Diskusi
Tanjung.
Penelitian lain yang dilakukan oleh aini sigian nurul, dkk tahun
Sjahranie Samarinda.
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
2. Bagi perawat
Kab.Bantaeng.
3. Bagi layanan
mobilisasi dini.
DAFTAR PUSTAKA
Amita, dkk (2018). Pengaruh Tehnik relaksasi nafas dalam terhadap intensitas
nyeri post sectio caesarea di RS Bengkulu. Jurnal Kesehatan Holistik (The
Journal Of Holistic Hralthcare), 12(1), 26-28
Fauziah, dkk (2018). Hubungan Mobilisasi Dini Post Sectio Caesarea Dengan
Proses Penyembuhan Luka Operasi Di Ruang Kebidanan RSUD Abdul
Wahab Sjahranie Samarinda. Bunda edu-midwifery journal (BEMJ).
Volume 1 (2). 18-26
Ferinawati dan nita hartanti. (2019). Hubungan Mobilisasi Dini Post Sectio
Caesarea Dengan Penyembuhan Luka Operasi Di Rsu Avicenna Kecamatan
Kota Juang Kabupaten Bireuen. Journal Of Healthcare Trhnology And
Medicine. Volume 5. Nomor 2. 1-12
Hamilton, (2018). Masa Kehamilan dan Persalinan. Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo Kelompok Gramedia.
Perry & Potter. (2018). Buku Ajar Fundamental Keperawatan, konsep, proses,
dan praktik edisi I. Jakarta:EGC
Rina Kartikasari et al., (2020). Determinan Terjadinya Infeksi Luka Operasi (ILO)
Post Sectio Caesarea. Faletehan Health Journal, 7 (3). 162-169
Riskesdas. (2018). Kementerian Kesehatan Badan Penelitian dan
Indonesia.http://www.depkes.go.id
Smeltzer, S. C. & Bare, B. G., (2015). Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
Suddarth, Jakarta : EGC.
Sudiharjani. (2018). Mobbilisasi Dini Dan Penyembuhan Luka Operasi Pada Ibu
Sectio Caesarea (SC) Di Ruang Dahlia Rumah Sakit Umum Daerah Kota
Salatiga. Jurnal Keperawatan Merdeka (JKM), volume 2 Nomor 1, 52-58
No. RM :
Tanggal :
Ruangan :
- Masalah kehamilan :
3. Riwayat Persalinan
4. Riwayat Ginekologi
a. Masalah ginekologi:
b. Riwayat KB:
3. Tanda Vital:
- Suhu : 36,7˚C
- Pernapasan : 22 x/menit
4. Kepala Leher
- Mulut : Tidak berbau dan gigi tampak bersih, mukosa bibir kering dan
merah, tidak ada pembekakan pada gusi pasien
- Telinga : Inspeksi : daun telinga simetris antara kanan dan kiri, tidak
terdapat serumen pada telinga, lubang telinga tampak bersih, dan pendengaran
klien baik, Palpasi : tidak ada pembekakan dan nyeri tekan
5. Dada
- Jantung :
Inspeksi : terlihat ictus kordis pada ruang interkostal,
Palpasi : pada prekordium dapat teraba ictus kordis, bunyi sonor dari paru-paru
ke redup, terdapat batas jantung normal sebelah kiri di sekitar ruang interkostal
III-IV kiri, di linea parasternalis kiri, batas atas diruang interkostal II kiri linea
parastemalis kiri, pada saat di ketuk terdapat suara pekak pada daerah aorta,
Auskultasi: Terdengar suara jantung SI suara getaran akibat menutupnya katup
mitral dan katup trikuspid, terdengar pada sisi sternum kiri bawah (lup) dan SII
suara penutup katup aorta dan katup pulmonal terdengar pada inspirasi
suaranya terdengar (dup), irama jantung reguler, murmur tidak ada.
- Paru :
Inspeksi : bentuk dada simetris, pengembangan dada sama, frekuensi nafas
28x/menit,
Palpasi tidak ada nyeri tekan dan massa,vokal fremitus simetris sama kiri dan
kanan, Perkusi sonor di seluruh lapang paru dan,
Auskultasi. Ada suara tambahan yang ditemui (ronchi).
- Payudara :-
- Puting susu :-
- Pengeluaran ASI : -
6. Abdomen
- Involusi Uterus:
Inspeksi : abdomen tampak simetris, nampak kemerahan pada luka operasi,
terdapat luka post operasi,
Auskultasi : terdengar suara peristaltik terdengar sebagai suara dengan
intensitas rendah dan terdengar 10 detik (normal 10-30detik),
Perkusi : saat di perkusi terdengar timpani bunyi bernada lebih tinggi dari pada
resonan lokasinya di atas viscera yang terisi oleh udara,
Palpasi : tidak ada teraba massa/pembengkakan, terdapat nyeri tekan, hepar:
pemeriksaan di bawah arkus kosta dan bawah procsifoideus teraba pada
ekspirasi, limfe: tidak teraba, ginjal: tidak teraba.
- Fundus Uteri : kontraksi : Posisi :
- Kandung kemih:
- Diastasis rektus abdominis : x cm
- Fungsi pencernaan :
-
Perineum dan Genital
- Vagina : integritas kulit.....edema.....memar.....hematom.........
- Perineum : Utuh/episiotomi/ruptur Tanda REEDA
- Lokia :
- Hemorrhoid :
- Derajat : lokasi :
- Masalah khusus : -
7. Ekstremitas
- Ekstremitas Atas : Tidak ada keluhan, pergerakan sendi sesuai perintah dari perawat
- Ekstremitas Bawah: Klien takut untuk bergerak
- Tanda Homan : +/-
8. Eliminasi
- Pola tidur : kebiasaan tidur, lama 4-5 jam, frekuensi pada siang hari dan malam
Pola tidur saat ini kadang terbangun dengan nyeri yang dirasakan
- Adaptasi psikologis : -
- Masalah khusus : -
1. Masalah :
2. Perencanaan Pulang :
Yang mengkaji,
………………………………………………
NIM :
DATA FOKUS
Nama / umur : Ny. A / 42 Tahun
Data Fokus
1. Pasien mengatakan masih takut untuk bergerak,
2. Pasien mengatakan cemas saat bergerak
3. Nampak kemerahan pada luka post sc,
4. Pasien Nampak menghindari luka
5. Panjang luka ± 10 cm
6. TTV:
- TD: 120/70 mmHg,
- Frekuensi nafas 22x/menit,
- Nadi : 115x/menit
- Suhu: 36,7˚C,
Ruang / kamar: KIA
ANALIS
Nama / umur : Ny. A / 42 Tahun A DATA
Ruangan : KIA
Ruangan : KIA
Diagnosa
No Hari/Tgl Waktu Implementasi Tindakan Keperawatan
Keperawatan
1. Risiko Infeksi 14 November 08.30-9.50 1. Memonitor tanda-tanda vital
2022
2. memonitor nyeri
6. Memberikan informasi tentang mobilitas dini kepada klien dan persetujuan tindakan
9. perawat mengaturtur posisi senyaman mungkin dan berikan lingkungan yang tenang
10. anjurkan pasien distraksi relaksasi nafas dalam dengan tarik nafas perlahan-lahan lewat hidung
dan keluarkan lewat mulut sambil mengencangkan dinding perut sebanyak 3 kali kurang lebih
selama 1 menit.
4. Jelaskan tanda dan gejala infeksi, ajarkan cara mencuci tangan dengan benar
6. Memonitor kondisi luka dan balutan, memotivasi mobilisasi dini 24 jam post sc
10. Menganjurkan klien untuk melakukan kembali setiap latihan dengan pengawasan keluarga.
3. Risiko Infeksi 16 November 08.30-09.50 1. Monitor tanda dan gejala infeksi local dan sistemik
2022
2. Berikan perawatan kulit pada area edema
3. Jelaskan tanda dan gejala infeksi, ajarkan cara mencuci tangan dengan benar
5. Berikutnya melakukan teknik mobilisasi dini sesuai dengan SOP yang benar
7. Menganjurkan klien untuk melakukan kembali setiap latihan dengan pengawasan keluarga
EVALUASI KEPERAWATAN
bergerak
O : Nampak kemerahan pada luka post sc, TTV: TD: 120/70 mmHg, Frekuensi nafas
P : Intervensi di lanjutkan
2. 15 November 2022 Risiko Infeksi S : Pasien mengatakan masih takut untuk bergerak, pasien mengatakan cemas saat
bergerak
O : Nampak kemerahan pada luka post sc, TTV: TD: 110/80 mmHg, Frekuensi nafas
P : Intervensi di lanjutkan
3. 16 November 2022 Risiko Infeksi S : Pasien sudah tidak takut untuk bergerak, pasien tidak merasa cemas saat bergerak
O : TTV: TD: 110/70 mmHg, Frekuensi nafas 22x/menit, Nadi : 82x/menit Suhu: 36,5˚C
P : Hentikan intervensi