Oleh :
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Ners Pada Program Studi
Pendidikan Profesi Ners Stikes Panrita Husada Bulukumba
Oleh :
i
LEMBAR PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Asuhan Keperawatan Pada Klien Non
Haemoragic Stroke Dengan Intervensi Rom Pasif Di Ruang Icu Rsud Anwar
Makkatutu Bantaeng” ini telah disetujui untuk diajukan pada Ujian Sidang
Pembimbing
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Asuhan Keperawatan Pada Klien Non
Haemoragic Stroke Dengan Intervensi Rom Pasif Di Ruang Icu Rsud Anwar
Makkatutu Bantaeng” ini telah disetujui untuk diajukan pada Ujian Sidang
Penguji I Penguji II
Mengetahui,
iii
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :
NIM : D.21.09.022
Menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini adalah hasil karya saya sendiri
dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan
benar. Saya tidak melakukan plagiat dalam penulisan KTI saya yang berjudul:
Apabila suatu saat nanti terbukti bahwa saya melakukan plagiat, maka saya akan
Bulukumba, 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan
bimbingan-Nya saya dapat menyelesaikan (Karya Ilmiah Akhir Ners) KIAN ini
iv
dengan judul “Asuhan Keperawatan Pada Klien Non Haemoragic Stroke Dengan
Intervensi Rom Pasif Di Ruang ICU RSUD Anwar Makkatutu Bantaeng” (Karya
Ilmiah Akhir Ners) KIAN merupakan syarat untuk memperoleh gelar (Ners)
Bulukumba.
Bulukumba.
3. Dr. A. Suswani Makmur, SKM, S.Kep, Ns, M.Kep Selaku Wakil Ketua 1
4. Haerani, S.Kep, Ns, M.Kep Selaku ketua Prodi Studi Profesi Ners Stikes
5. Bapak/Ibu dosen dan seluruh staf Stikes Panrita Husada Bulukumba atas
6. Khususnya kepada kedua orang tua, dan saudara tercinta yang telah
v
7. Kepada suami saya yang selalu setia memberikan dukungan dan motivasi
support.
serta bantuan hingga (Karya Ilmiah Akhir Ners ) KIAN ini dapat
terselesaikan.
Akhir Ners ini, mohon maaf atas segala kesalahan yang mungkin telah
Bulukumba,
ABSTRAK
Asuhan Keperawatan Pada Klien Non Haemoragic Stroke Dengan Intervensi Rom Pasif Di
Ruang Icu Rsud Anwar Makkatutu Bantaeng. Nur Aksanita¹, Amirullah²
vi
Non Haemoragic Stroke (NHS) adalah gangguan fungsional otak yang terjadi secara mendadak
atau secara cepat dengan tanda dan gejala klinis baik fokal maupun global yang berlangsung lebih
dari 24 jam, disebabkan oleh terhambatnya aliran darah ke otak karena perdarahan. Masalah yang
dapat terjadi pada pasien dengan Non Haemoragic Stroke (NHS) adalah gangguan mobilitas fisik
yang menghambat penderita dalam beraktifitas. Upaya mengatasi gangguan mobilitas dapat
dilakukan dengan terapi ROM pasif dan ROM aktif. Terapi ROM pasif berupa gerakan dimana
energi yang dikeluarkan untuk latihan berasal dari orang lain atau alat mekanik. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui bagaimana asuhan keperawatan kepada klien Non Haemoragic Stroke
(NHS) dengan intevensi ROM Pasif, menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan asuhan
keperawatan. Hasil dari penelitian ini, ditemukan bahwa penerapan Range of motion (ROM) akan
efektif meningkatkan kekuatan otot jika dilakukan secara teratur dan berulang - ulang. Diharapkan
agar seluruh pihak terkait dari pelayanan kesehatan dan keluarga bisa terus memberikan pelayanan
terbaik khususnya untuk pasien dengan kasus Non Haemoragic Stroke (NHS)
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN....................................................................................ii
KATA PENGANTAR.............................................................................................v
vii
ABSTRAK.............................................................................................................vii
DAFTAR ISI........................................................................................................viii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Tujuan...........................................................................................................4
C. Ruang Lingkup..............................................................................................4
D. Metode Penulisan..........................................................................................4
E. Sistematika Penulisan...................................................................................4
BAB II......................................................................................................................6
TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................6
BAB III..................................................................................................................17
METODOLOGI PENELITIAN.............................................................................17
A. Rancangan Penelitian..................................................................................17
BAB IV..................................................................................................................19
viii
BAB V....................................................................................................................28
PENUTUP..............................................................................................................28
A. Kesimpulan.................................................................................................28
B. Saran............................................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................31
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
gaya hidup sehat justru di anggap kegiatan yang melelahkan bagi sebagian
individu. Gaya hidup yang kurang sehat dapat saja dipengaruhi oleh
gagal ginjal, hepatitis dan stroke (Indrawati Lili, Wening Sari, 2016).
detik) atau secara cepat (dalam beberapa jam) dengan tanda dan gejala klinis
baik fokal maupun global yang berlangsung lebih dari 24 jam, disebabkan
ataupun sumbatan (stroke iskemik) dengan gejala dan tanda sesuai bagian
otak yang terkena, yang dapat sembuh sempurna, sembuh dengan cacat, atau
kematian akibat stroke sebesar 51% diseluruh dunia disebabkan oleh tekanan
1
2
laki-laki usia 20-39 tahun sebanyak 0,2% dan perempuan sebanyak 0,7%.
Usia 40-59 tahun angka terjadinya Stroke pada perempuan sebanyak 2,2%
dan laki-laki 1,9%. Kejadian stroke di Indonesia pada tahun 2018 yaitu
menunjukkan angka kejadian stroke sejak 2019 hingga 2021 sebanyak 971
kasus, didominasi oleh stroke non hemoragik sebanyak 711 dan stroke
genetik atau berhubungan dengan fungsi tubuh yang normal sehingga tidak
dapat dimodifikasi berupa usia, jenis kelamin, ras, riwayat stroke dalam
Faktor kedua merupakan akibat dari gaya hidup seseorang dan dapat
Kualitas hidup yang lebih baik dapat diciptakan melalui beberapa upaya
hidup sehat sesuai dengan perannya. Sebagai care giver yaitu memberikan
asuhan keperawatan pada pasien stroke dan sebagai educator dalam bentuk
Salah satu tindakan keperawatan untuk pasien stroke yaitu pasien dibantu
biasa disebut rentang gerak atau Range Of Motion (ROM) dimana ROM
adalah tindakan latihan otot atau persendian yang diberikan kepada pasien
secara aktif maupun pasif. ROM Pasif yaitu latihan ROM yang dilakukan
2017).
dengan data penelitian yang cukup, studi literature yang luas serta tempat
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
klien non hemoragik stroke dengan pemberian rom pasif di ruang ICU
C. Ruang Lingkup
D. Metode Penulisan
E. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan karya tulis ilmiah ini yaitu terdiri dari 5 BAB
yaitu:
1. BAB I PENDAHULUAN
Pada BAB ini diuraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan penulisan (tujuan umum dan tujuan khusus), ruang lingkup, manfaat
Pada BAB ini diuraikan tentang tinjauan teori yang terdiri dari konsep
Pada bab ini berisi rancangan penelitian, populasi dan sampel penelitian
4. BAB IV PEMBAHASAN
Pada bab ini berisi laporan kasus Asuhan Keperawatan pada klien non
hemoragik stroke dengan pemberian rom pasif di ruang ICU RSUD Anwar
keperawatan.
5. BAB V PENUTUP
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
Masalah yang sering muncul pada pasien stroke adalah gangguan gerak,
gangguan pada kekuatan otot dan keseimbangan tubuh atau bisa dikatakan
dengan imobilisasi. Salah satu bentuk latihan rehabilitasi yang dinilai cukup
latihan range of motion (ROM). Secara konsep, latihan ROM dapat mencegah
2018).
untuk latihan berasal dari orang lain atau alat mekanik. Perawat melakukan
gerakan persendian klien sesuai dengan rentang gerak yang normal, kekuatan
otot yang digunakan pada gerakan ini adalah 50%. ROM pasif ini berguna
otot individu lain secara pasif, misalnya perawat membantu mengangkat dan
menggerakkan kaki pasien. Sendi yang digerakkan pada ROM pasif adalah
seluruh persendian tubuh atau hanya pada ekstremitas yang terganggu dan
2020).
6
7
sebagai berikut :
3. Manfaat
tangan.
paha.
penerapan ROM kekuatan otot ekstremitas kanan atas dan bawah berada
pada derajat 3 dan setelah penerapan berada pada derajat 3. Hal ini
2,30, dan nilai p = 0,008 (< 0,05). sehingga dapat disimpulkan adanya
orang yang mengalami stroke di Rumah Sakit Umum Royal Prima Medan
pada bulan Juli 2021 dengan menggunakan uji Wilcoxon dalam mengukur
kekuatan otot dengan melakukan terapi ROM dua kali sehari, dalam lima
hari diperoleh nilai p value 0,004 < nilai alpha 0,05 yang dapat
pagi dan sore. Jadi untuk meningkatkan kekuatan otot secara optimal dapat
agar pasien merasa tenang (Anita Shinta Kusuma dan Oktavia Sara, 2020).
Non Hemoragic Stroke dan Hipertensi telah dilakukan Latihan ROM pasif
selama seminggu dan 2 minggu, 1 hari sekali yaitu pagi dan sore selama
10-15 menit dan setelah dilakukan Latihan ROM Pasif tersebut pasien
tidak.
skor rata-rata baseline. Ini adalah fakta yang diketahui bahwa peningkatan
untuk MVP adalah intervensi keperawatan yang aman dan layak dan
hemoragik stroke dan diberi latihan ROM pasif selama 6 hari dan hasil
dapat teratasi dengan kriteria hasil kekuatan otot pada kedua ekstremitas
persendian secara normal dan lengkap untuk meningkatkan massa otot dan
tonus otot. Latihan ROM adalah salah satu bentuk intervensi fundamental
16
perawat yang merupakan bagian dari proses rehabilitas pada pasien stroke
derajat 5 (50%). Penelitian ini memperoleh hasil p value 0.001 < 0.005
METODOLOGI PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
(action plan) berupa seperangkat kegiatan yang berurutan secara logis yang
secara intensif, terinci dan mendalam tentang suatu program, peristiwa, dan
adalah hal yang aktual (real-life events), yang sedang berlangsung, bukan
Populasi merupakan suatu varibel terkait masalah yang akan diteliti oleh
17
18
sampel adalah suatu bagian dari populasi terjangkau yang bisa digunakan
Lokasi : Ruang Instalasi Care Unit (ICU) Rumah Sakit H.M Anwar
Makkatutu Bantaeng
Mei tahun 1967 di Bantaeng, saat ini berusia 54 tahun, beralamat di Jl.
bekerja sebagai ibu rumah tangga. Pasien tinggal berdua dengan seorang
suami berinisal Tn.J di sebuah rumah panggung dan memiliki 2 orang anak
ekstremitas kanan lemah baik atas maupun bawah. Lalu oleh keluarga klien
langsung dibawa ke IGD. Pasien baru datang dari IGD dengan keluhan tidak
sadar sejak jam 5 pagi (7/3/22), kurang lebih 3 jam SMRS. Keluar keringat
19
20
Klien memiliki riwayat tekanan darah tinggi dan pernah mengalami stroke
ringan sebelumnya, pasien juga tidak memiliki alergi makanan, minuman dan
pasien biasanya hanya meminum obat penurun tekanan darah yang dijual di
apotek.
kesadaran sejak jam 5 pagi, kurang lebih 3 jam sebelum dibawa kerumah
pasien sebelah kanan atas dan bawah setelah pasien mengalami penurunan
kesadaran.
Pada hari selasa, tanggal 08 Maret 2022 pasien berada di ICU dan
masih dalam keadaan tidak sadar. Pasien terpasang monitor, syringe pump
dan alat bantu pernapasan. TTV dengan TD: 180/100 mmHg, N: 98x/mnt,
RR: 26x/mnt, S: 38°C. Ekstremitas atas dan bawah sebelah kanan pasien
21
Pada hari rabu, tanggal 09 Maret 2022, pasien masih berada di ICU dan
masih dalam keadaan tidak sadar. Pasien terpasang monitor, syringe pump
kanan pasien teraba sangat kaku dan sulit untuk digerakkan. Kemudian
pasien masih dalam keadaan tidak sadar. Adapun terapi farmakologi yang
sejalan dengan yang dilakuan oleh (Elsi Rahmadani & Rustandi, 2019)
22
intervensi adalah 2,30 dengan standar deviasi 0,83 sedangkan nilai rata-
rata post-test pada kelompok kontrol adalah 1,70 dengan standar deviasi
0,67. Hal ini terdapat peningkatan kekuatan otot pada kelompok intervensi
merupakan salah satu bentuk latihan dalam proses rehabilitasi yang dinilai
AL., 2017).
otot pada kategori baik (52,4%), cukup (23,8%), kurang (23,8%) dan dapat
dengan diberikan Range Of Motion (ROM) pasif pada penderita stroke non
sendi digerakkan secara teratur dengan teknik yang tepat dan perlahan,
maka dapat meningkatkan kekuatan otot dan respon syaraf pada penderita
2. Evaluasi
mengalami non haemoragic stroke pada ekstemitas kanan atas dan bawah.
sadar di ruang ICU. Ekstremitas sebelah kanan pasien sangat kaku dan
non farmakologi rom pasif pada ekstremitas sebelah kanan pasien. Setelah
masih cukup sulit untuk digerakkan meskipun sudah tidak se kaku pertama
dengan bantuan total. Pasien masih dalam keadaan tidak sadar di ruang
Haemoragik Stroke. Hal ini dikarenakan pemberian terapi ini belum optimal
dan kurangnya intensitas latihan, kesadaran pasien yang menurun (coma) dan
juga waktu yang dibutuhkan lebih lama, latihan ROM yang dilakukan peneliti
hanya selama 3 hari dengan durasi 2 kali dalam sehari selama 15-20 menit,
kekakuan pada otot. Dengan dilakukannya ROM Pasif sedini mungkin dan
pada penderita stroke dan menunjukkan fungsi motor unit gerak kembali
optimal
2019) terhadap pasien stroke diruang ICU Rumah Sakit Umum Daerah
hari dengan hasil sebelum diberikan intervensi skala kekuatan otot pasien
2 dan setelah diberikan intervensi skala kekuatan otot pasien berada pada
mungkin dan dilakukan dengan benar dan secara terus menerus akan
unit yang terlibat maka akan terjadi peningkatan kekuatan otot, kerugian
pasien hemiparese bila tidak segera ditangani maka akan terjadi kecacatan
Motion (ROM) Pasif, dilakukan oleh (Anita Shinta Kusuma dan Oktavia
penderita Stroke Non Hemoragic di Ruang ICU Curup pada bulan Juni-
Juli tahun 2019. Rata-rata nilai kekuatan otot sebelum Latihan ROM Pasif
pada kelompok intervensi berada pada nilai 1,60 dengan standar deviasi
dengan standar deviasi 0,67. dan setelah dilakukan Latihan ROM Pasif
nilai rata-rata pada kelompok intervensi 2,30 dengan standar deviasi 0,8,
standar deviasi 0,63. hasil uji t pada kelompok intervensi dengan nilai p
value = 0,028 < (0,05)dan pada kelompok control nilai p = 0,055 sehingga
ada pengaruh Latihan ROM Pasif terhadap kekuatan otot. latihan ROM
merupakan salah satu bentuk latihan dalam proses rehabilitasi yang dinilai
mempengaruhi rentang sendi pada ektremitas atas dan bawah pada pasien
rentang sendi pada ektremitas atas dan bawah pada pasien stroke. Hasil
analisis menunjukan ROM pasif yang dilakukan pada pasien stroke dapat
gerakkan ROM pasif yang dilakukan pada pasien stroke terjadi penguluran
serabut otot dan peningkatan aliran darah pada daerah sendi yang
sendi abduksi-adduksi pada ekstremitas atas dan bawah hanya pada sendi-
sendi besar. Sehingga ROM pasif dapat dilakukan sebagai alternatif dalam
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pengkajian
2. Diagnosa keperawatan
yaitu Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d penumpukan produksi sekret.,
kedua yaitu Gangguan perfusi cerebral b.d penurunan aliran darah cerebral
karena adanya iskemik infark, dan ketiga yaitu gangguan mobilitas fisik
b.d penurunan kesadaran. Pada kasus ini, peneliti lebih berfokus dalam
3. Perencanaan
keluarga pasien.
4. Tindakan
28
29
5. Evaluasi
pertama datang ke rumah sakit. Pemberian rom pasif ini bisa dilakukan
B. Saran
4. Bagi penulis
masyarakat serta dapat menjadi pegangan atau manfaat bagi penulis dalam
hal tindakan rom pasif sebagai upaya dalam menurunkan kekakuan otot
https://doi.org/10.36590/jika.v2i2.48
Anggriani, A., Zulkarnain, Z., Sulaiman, S., & Gunawan, R. (2018). PENGARUH
https://doi.org/10.34008/jurhesti.v3i2.46
Djafar, S. A., Yusuf, Z. K., & Ilham, R. (2019). Pengaruh Latihan ROM Pasif
http://kim.ung.ac.id/index.php/KIMFIKK/article/viewFile/10441/10320
31
32
Fahmy, A., Ibrahim, A., & Kandeel, N. (2021). The Effect of Passive Range of
https://doi.org/10.21608/mnj.2021.213210
Izzaty. (2019). Asuhan Keperawatan Pada Tn.W Dengan Stroke Non Hemoragik.
Merdiyanti, D., Ayubbana, S., & Sari HS, S. A. (2021). Penerapan Range of
http://jurnal.akperdharmawacana.ac.id/index.php/JWC/article/viewFile/
187/98
1(1), 8–12.
33
Purba, S. D., Sidiq, B., Purba, I. K., Hutapea, E., Silalahi, K. L., & Sucahyo, D.
pada Pasien Stroke di Rumah Sakit Royal Prima Tahun 2021. Jumantik,
Rahayu, E. S., & Nuraini, N. (2020). Pengaruh Latihan Range Of Motion (ROM)
http://jurnal.umt.ac.id/index.php/jik/index
Деятельности, 2, 227–249.
Srinayanti, Y., Widianti, W., Andriani, D., & Firdaus, F. A. (2021). International