Anda di halaman 1dari 71

LAPORAN HASIL PRAKEK MENAGEMEN KEPERAWATAN

DI RUNANG SRIKAYA RSUD MADANI PALU


SULAWESI TENGAH

DI SUSUN OLEH :

KELOMPOK V

1. Aditya Pratama
2. Agnes Sawita Dewa
3. Djulfahrul Polontalo
4. Dhini Nursafira Ndeo
5. Liana Ros
6. Lisa Angraini
7. Nurhafifah
8. Nur Zahra
9. Siti Rahma
10. Salsabilla Bajamal

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN PALU

JURUSAN KEPERAWATAN PRODI DIV KEPERAWATAN

TAHUN 2021
i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan


rahmat dan inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Managemen
di Ruangan Srikaya RSUD Madani Palu.

Terima kasih saya ucapkan kepada Bapak/Ibu Pembimbing yang telah


membantu kami. Terima kasih juga saya ucapkan kepada teman-teman yang telah
mendukung kami sehingga kami bisa menyelesaikan tugas ini tepat waktu.

Kami menyadari, bahwa laporan managemen yang kami buat ini masih
jauh dari kata sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya.
Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari semua pembaca guna menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi
di masa mendatang.

Semoga laporan Managemen ini bisa menambah wawasan para pembaca


dan bisa bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Palu, 03 April 2021

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Waktu dan Tempat Pelaksanaan...................................................................3
C. Tujuan...........................................................................................................3
D. Cara Pengkajian............................................................................................4
BAB II......................................................................................................................5
HASIL PENGKAJIAN............................................................................................5
A. Profil Dan Gambaran Umum Ruangan Perawat...........................................5
1. Visi Misi Rumah Sakit dan Ruangan........................................................5
2. Jenis Pelayanan..........................................................................................5
3. Struktur Organisasi Ruangan.....................................................................6
4. Letak Geografis Ruangan..........................................................................6
5. Denah Ruangan.........................................................................................7
6. Daftar Tarif................................................................................................7
7. Sarana dan Prasarana.................................................................................7
B. Proses Manajemen Pelayanan Keperawatan.................................................8
1. Kajian Teori...............................................................................................8
2. Kajian Data..............................................................................................23
C. Analisa Data................................................................................................29
BAB III..................................................................................................................30
MASALAH DAN RENCANA KEGIATAN........................................................30
A. Identifikasi Masalah....................................................................................30
B. Penetapan Tujuan, Alternatif dan Pemecahan Masalah..............................30
BAB IV..................................................................................................................33
PELAKSANAAN DAN EVALUASI...................................................................33
A. Langkah – Langkah Kegiatan.....................................................................33

ii
B. Perencanaan dan Pelaksanaan Kegiatan........................................................36
C. Anggaran Biaya Kegiatan...........................................................................38
D. Evaluasi dan Hasil Kegiatan.......................................................................38
LAMPIRAN.......................................................................................................42
BAB V....................................................................................................................50
KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................................50
A. Kesimpulan.................................................................................................50
B. Saran............................................................................................................51
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................53

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manajemen merupakan suatu ilmu tentang bagaimana

menggunakan sumber daya secara aktif, inovatif dan kreatif serta rasional

untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.

Manajemen mencakup kegiatan koordinasi dan supervisi terhadap staf,

sarana dan prasarana dalam mencapai tujuan. Manajemen keperawatan

merupakan proses bekerja melalui anggota staf keperawatan untuk

memberikan asuhan keperawatan secara professional. Keperawatan

professional dalam pelayanannya diperlukan adanya pengembangan

keperawatan secara professional.

Dalam mengoptimalkan peran dan manajemen keperawatan perlu

adanya strategi yang salah satunya adalah dengan harapan adanya factor

pengelolaan yang optimal serta mampu meningkatkan efektifitas dan

efisiensi pelayanan keperawatan. Suatu organisasi dalam mencapai tujuan

perlu didukung oleh pengelolaan faktor-faktor antara lain Man, Money,

Machine, Methode dan Material. Pengelolaan yang seimbang dan baik dari

kelima faktor tersebut akan memberikan kepuasan kepada klien dan

pelanggan rumah sakit. Kelima standar rumah sakit tersebut harusnya telah

dimiliki oleh rumah sakit yang telah terakreditasi.

Di dalam suatu rumah sakit unit pelayanan kesehatan terkecil adalah

suatu ruangan yang merupakan pelayanan kesehatan tempat perawat untuk

menerapkan ilmu dan asuhan keperawatanya secara optimal. Akan tetapi,

1
tanpa adanya tata kelola yang memadai, kemauan, dan kemampuan yang

kuat, serta peran aktif dari semua pihak, maka pelayanan keperawatan

profesional hanyalah akan menjadi suatu teori. Untuk itu perawat perlu

mengupayakan kegiatan penyelenggaraan. Model Praktek Keperawatan

Profesional yang merupakan penataan system pemberian pelayanan

keperawatan melalui pengembangan model praktik keperawatan.

Model praktek keperawatan professional salah satunya adalah

dengan adanya posisi perawat sebagai seorang kepala ruangan, ketua tim atau

perawat pelaksana, dalam suatu bagian perlu adanya suatu pemahaman

tentang bagaimana mengelola dan memimpin orang lain dalam mencapai

tujuan asuhan keperawatan yang berkualitas. Mutu asuhan keperawatan yang

baik antara lain: memenuhui standar profesi yang ditetapkan, sumber

daya untuk pelayanan asuhan.

Keperawatan dimanfaatkan secara wajar, efisien, dan efektif, aman

bagi pasien dan tenaga keperawatan, memuaskan bagi pasien dan tenaga

keperawatan serta aspek sosial, ekonomi, budaya, agama, etika dan tata nilai

masyarakat diperhatikan dan dihormati. Kemampuan manajerial dapat

dimiliki melalui berbagai cara salah satunya untuk dapat ditempuh dengan

meningkatkan ketrampilan melalui bangku kuliah yang harus melalui

pembelajaran dilahan praktek.

Ruang bedah di Rumah Sakit Umum Daerah Madani Kota Palu

merupakan salah satu ruang perawatan membutuhkan manajemen

keperawatan yang baik demi tercapainya mutu pelayanan yang optimal.

Khususnya Ruang Perawatan Jiwa merupakan ruang rawat inap perawatan

dan pengawasan pasien jiwa yang terdiri dari 3 ruang khusus perawat, 1

2
wc perawat, 2 ruang TAK berisi 18 tempat tidur. Maka perlu dilakukan

sebuah studi tentang manajemen keperawatan di Ruang Srikaya dimana

salah satu terbentuknya adalah praktek stase manajemen keperawatan.

B. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Tempat praktek mahasiswa prodi D-VI keperawatan Stase Manajemen

Keperawatan dilaksanakan di Ruang Srikaya RSUD Madani Kota Palu

mulai tanggal 22 Maret – 27 Maret 2021 .

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Setelah melakukan praktek manajemen keperawatan di Ruang

Srikaya RSUD Madani Kota Palu selama 12 hari diharapkan mahasiswa

mampu menerapkan konsep dan prinsip manajemen keperawatan pada

unit pelayanan kesehatan secara nyata dalam upaya meningkatkan

mutu pelayanan keperawatan.

2. Tujuan Khusus

Setelah melakukan praktek manajemen keperawatan di

Ruang Ruang Srikaya RSUD Madani Kota Palu mahasiswa mampu :

a. Mengumpulkan data, menganalisis data dan memahami data

masalah dalam pengorganisasian asuhan keperawatan

b. Mengorganisasikan pelaksanaan kegiatan keperawatan

c. Melakukan usaha-usaha koordinasi kegiatan keperawatan

d. Memilih dan menerapkan gaya kepemimpinan yang sesuai di

ruangan

e. Memperkenalkan perubahan kecil yang bermanfaat untuk ruangan

3
f. Mengidentifikasi masalah yang terjadi

g. Merencanakan beberapa alternatif penyelesaian masalah

h. Mengusulkan dan menerapkan alternatif tersebut kepada

manajer keperawatan.

i. Mengevaluasi hasil penerapan alternatif pemecahan masalah.

D. Cara Pengkajian

Dalam melakukan pengumpulan data yang digunakan untuk

identifikasi masalah dilakukan dengan metode :

1. Observasi

Observasi dilakukan untuk dapat memperoleh data kondisi

fisik ruangan, proses pelayanan, inventaris ruangan, dan asuhan

keperawatan yang langsun dilakukan ke pasien.

2. Wawancara

Wawancara dilakukan kepada kepala ruangan, perawat, dan

keluarga pasien untuk mengumpulkan data tentang proses orientasi

pasien baru dan pelayanan pasien.

3. Studi Dokumentasi

Kegiatan dilakukan untuk pengumpulan data mengenai

karakteristik pasien, ketenagaan, dokumentasi proses keperawatan,

manajemen ruangan, prosedur tetap ruangan, dan inventaris ruangan.

3. Survey

Metode pengukuran data primer dengan memberikan pertanyaan-

pertanyaan kepada perawat di ruangan.

4
BAB II

HASIL PENGKAJIAN

A. Profil Dan Gambaran Umum Ruangan Perawat

E. Visi Misi Rumah Sakit dan Ruangan

a. Visi Misi Rumah Sakit

1) Visi

Rumah sakit umum dengan keunggulan pelayanan

kesehatan holistic yang menjadi pusat rujukan jiwa di Sulawesi

tengah .

2) Misi

a) Menyajikan pelayanan kesehatan umum yang holistik

berorientasi kebutuhan masyarakat .

b) Secara berkesinambungan meningkatkan profesionalisme

dalam pelayanan kesehatan bermutu dan berdedikasi

dengan menunjang tinggi etika.

c) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia sesuai

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

d) Mewujudkan manajemen rumah sakit yang kredibel.

Akuntabel, transparan, bertanggung jawab dan adil.

e) Mengupayakan peningkatan pendapatan rumah sakit secara

berkesinambungan untuk perbaikan mutu pelayanan

kesehatan.

5
F. Jenis Pelayanan

Ruang Srikaya melayani khusus orang dengan gangguan jiwa

(ODGJ) untuk persiapan pulang.

G. Struktur Organisasi Ruangan

Kepala Ruangan : Syarifudin,S.Kep.Ns

Ketua Tim A : Firtah,Amd.Kes

Ketua Tim B : Karlina,Amd.Kep

Perawat Pelaksana : Ikbal,Amd.Kep

Asmaul,Amd.Kep

Moh. Zikrullah,Amd.Kep

Ronald,Amd.Kep

Muhammad Nur,Amd.Kep

Aan Wiranda,Amd.Kep

Ariansyah,S.Kep.Ns

H. Letak Geografis Ruangan

Ruangan Srikaya di Rumah Sakit Umum Daerah Madani Palu

berada di satu lingkungan yang sama dengan ruangan jiwa lainnya.

Ruangan Srikaya berada di ruangan paling ujung dari ruangan perawatan

jiwa lainnya. Ruangan Srikaya merupakan ruang perawatan jiwa.

6
I. Denah Ruangan

Tabel 1.1
Denah Ruangan Srikaya

J. Daftar Tarif

Untuk tariff diruangan Srikaya ini selama masa pandemic dan sudah

ada perubahan sistem Rumah Sakit jadi untuk tarifnya sudah dialihkan ke

operator Rumah sakit ditempat pusat pendaftaran.

7
K. Sarana dan Prasarana

Tabel 1.2
Daftar Inventaris Alat Kesehatan

No Nama alat Jumlah Keterangan


1. Tensi Meter 1 Baik
2. Stetoskop 1 Baik
3. Meja pasien 2 Baik
4. Kursi pasien 2 Baik

Tabel 1.3
Daftar Inventaris Fasilitas Kantor

No Nama Alat Jumlah Keterangan


1. Tempat obat 1 Baik
2. Lemari dokumen 2 Baik
3. Meja perawat 6 Baik
5. Jam dinding 1 Baik
6. Kursi perawat 9 Baik
7. Box pulpen 1 Baik
8. Computer 1 Baik
9. TV 1 Baik
10
Kipas angina 2 Baik
.
11
Tempat sampah 3 Baik
.
12
Telephone 1 Baik
.

B. Proses Manajemen Pelayanan Keperawatan

1. Kajian Teori

8
a. Perencanaan

Perencanaan adalah keseluruhan proses pemikiran dan

penentuan secara matang hal-hal yang akan dikerjakan di masa

mendatang dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan

(Siagian, 1990). Perencanaan juga dapat diartikan sebagai suatu

rencana kegiatan tentang apa yang harus dilakukan, bagaimana

kegiatan itu dilaksanakan, dan kapan kegiatan itu dilakukan.

Perencanaan yang matang akan memberi petunjuk dan mempermudah

pelaksanaan suatu kegiatan. Dalam suatu organisasi, perencanaan

merupakan pola pikir yang dapat menentukan keberhasilan suatu

kegiatan dan merupakan titik tolak dari kegiatan pelaksanaan kegiatan

selanjutnya.

Kegiatan perencanaan dalam praktik keperawatan profesional

merupakan upaya meningkatkan profesionalisme dalam pelayanan

keperawatan sehingga mutu pelayanan bukan saja dapat di

pertahankan tetapi dapat terus meningkat sampai tercapai derajat

kepuasan tertinggi bagi penerima jasa pelayanan keperawatan dan

pelaksana pelayanan itu sendiri.Dengan demikian sangat dibutuhkan

perencanaa yang profesional juga.

Jenis perencanaan terdiri dari rencana jangka panjang, jangka

menengah, dan jangka pendek.Rencana jangka panjang adalah

perencanaan strategis yang disusun untuk 5 sampai 10 tahun. Rencana

jangka menengah disusun untuk 1 sampai 5 tahun sedangkan rencana

jangka pendek disusun untuk 1 jam sampai 1 tahun. Hirarki dalam

9
perencanaan terdiri dari perumusan visi, misi, filosofi, peraturan,

kebijakan, dan prosedur (Marquis & houston, 1998).

Kegiatan perencanaan yang digunakan diruang MPKP meliputi

perumusan visi, misi, filosofi, dan kebijakan.Selain itu untuk jenis

perencanaan yang diterapkan adalah rencana jangka pendek yang

meliputi rencana kegiatan harian, bulanan, dan tahunan.

1) Visi

Visi adalah pernyataan singkat yang menyatakan alasan

dan tujuan organisasi tersebut di bentuk.Visi harus dirumuskan

sebagai landasan perencanaan organisasi.

2) Misi

Misi adalah pernyataan yang menjelaskan tujuan

organisasi dalam mencapai visi yang telah di tetapkan.

3) Filosofi

Filosofi adalah seperangkat nilai yang mengakar dan

menjadi rujukan semua kegiatan dalam organisasi dan menjadi

landasan serta arahan seluruh rencana jangka panjang.Nilai-nilai

dalam filosofi dapat lebih dari satu.

4) Kebijakan

Kebijakan adalah pernyataan yang menjadi acuan

organisasi dalam pengambilan keputusan.

5) Rencana Jangka Pendek

10
Rencana jangka pendek yang diterapkan diruang MPKP

terdiri dari rencana harian, bulanan, dan tahunan.

6) Rencana Harian

Rencana harian adalah kegiatan yang akan dilaksanakan

oleh perawat (kepala ruangan, kepala tim, dan perawat pelaksana)

sesuai dengan perannya masing-masing, yang dibuat untuk setiap

shift. Isi kegiatan disesuaikan dengan peran dan fungsi

perawat.Rencana harian dibuat sebelum operan dilakukan dan di

lengkapi pada saat operan dan pre-conference.

a) Rencana harian ketua tim meliputi

(1) Penyelenggaraan asuhan keperawatan pasien oleh tim

yang menjadi tanggung jawabnya

(2) Melakukan supervisi perawat pelaksana

(3) Kolaborasi dengan dokter atau tim kesehatan lain

(4) Alokasi pasien sesuai perawat yang dinas

b) Rencana harian perawat pelaksana

Rencana harian perawat pelaksana berisi tindakan

keperawatan untuk sejumlah pasien yang dirawat pada

shift dinasnya. Rencana harian perawat pelaksana shift

sore dan malam agak berbeda yaitu jika hanya satu orang

dalam satu tim, perawat tersebut berperan sebagai ketua

tim dan perawat pelaksana sehingga tidak ada kegiatan pre

dan postconference.

Penilaian rencana harian perawat.Untuk menilai

keberhasilan dari rencana harian, observasi dilakukan

11
dengan menggunakan instrumen jurnal rencana harian.

Setiap ketua tim memiliki instrumen dan mengisinyan

setiap hari. Pada akhir bulan, presentasi pembuatan

rencana harian masing-masing-masing perawat dapat

dihitung.

7) Rencana Bulanan

Rencana bulanan merupakan rencana tindak lanjut yang

dibuat oleh kepala ruangan dan ketua tim.

a) Rencana bulanan kepala ruangan :

Setiap akhir bulan kepala ruangan (Karu) melakukan

evaluasi hasil keempat pilar nilai MPKP dan berdasarkan

evaluasi hasil tersebut Karu akan membuat rencana tindak

lanjut untuk meningkatkan kualitas hasil. Kegiatan yang

mencakup rencana bulanan Karu adalah sebagai berikut :

(1) Bulanan

(2) Rencana bulanan ketua tim Membuat jadwal dan

memimpin case conference

(3) Membuat jadwal dan memimpin pendidikan kesehatan

kelompok keluarga

(4) Membuat jadwal dinas

(5) Membuat jadwal dan memimpin rapat bulanan perawat

(6) Melakukan jadwal dan memimpin rapat tim kesehatan

(7) Membuat jadwal supervisi dan penilaian kinerja ketua tim

dan perawat pelaksana

12
(8) Melakukan audit dokumentasi

b) Membuat laporan

Setiap akhir bulan ketua tim melakukan evaluasi tentang

keberhasilan kegiatan yang dilakukan oleh timnya. Kegiatan

yang mencakup rencana bulanan katim adalah sebagai berikut:

(1) Mempresentasikan kasus dalam case conference

(2) Memimpin pendidikan kesehatan kelompok keluarga

(3) Melakukan supervisi perawat pelaksana

8) Rencana Tahunan

Setiap akhir tahun, kepala ruangan melakukan evaluasi

hasil kegiatan dalam satu tahun yang dijadikan sebagai acuan

rencana tindak lanjut dan penyusunan rencana kegiatan tahuanan

mencakup hal-hal berikut.

a) Menyusun laporan tahunan yang berisi tentang kinerja MPKP

baik proses kegiatan (kegiatan 4 pilar praktik profesional

yang sudah di lakukan) maupun evaluasi mutu pelayanaan.

melaksanakan rotasi tim untuk penyenggaraan anggota

masing-masing tim.

b) Penyelenggaraan terkait dengan materi MPKP khusus

kegiatan yang memiliki pencapaian rendah. Hal ini bertujuan

mempertahankan kinerja yang telah di caapai MPKP bahkan

meningkatkannya di masa datang.

c) Pengembangan SDM dalam bentuk rekomendasi peningkatan

jenjang karir perawat (pelaksanaan menjadi katim, katim

13
menjadi karu), rekomendasi untukmelanjutkan pendidikan

formal, membuat jadwal untuk mengikuti pelatihan.

9) Tugas Kepala Ruangan

a) Melaksanakan fungsi perencanaan meliputi :

(1) Menyusun rencana kerja Kepala Ruangan

(2) Berperan serta menyusun falsafah dan tujuan pelayanan

keperawatan diruang rawat yang bersangkutan

(3) Menyusun rencana kebutuhan tenaga keperawatan dari

segi jumlah maupun kualifikasi untuk di ruang rawat,

koordinasi dengan Kepala Bidang Keperawatan.

b) Melaksanakan fungsi pergerakan dan pelaksanaan meliputi :

(1) Mengatur dan mengkoordinasi seluruh kegiatan pelayanan

di ruang rawat, melalui kerja sama dengan petugas lain

yang bertugas di ruang rawatnya.

(2) Menyusun jadwal/ daftar dinas tenaga keperawatan dan

lain sesuai kebutuhan pelayanandan peraturan yang

berlaku di rumah sakit.

(3) Melaksankan orientasi kepada tenaga keperawatan baru/

tenaga lain yang akan kerja di ruang rawat.

(4) Memberi orientasi kepada pasien/ keluarganya meliputi

penjelasan tentang peraturan rumah sakit, tata tertib ruang

rawat, fasilitas yang ada dan cara penggunaannya serta

kegiatan rutin sehari – hari.

(5) Membimbing tenaga keperawatan untuk pelaksanaan

pelayanan/ asuhan keperawatan sesuai standar.

14
(6) Mengadakan pertemuan berkala/ sewaktu – waktu dengan

staf keperawatan dan petugas lain yang bertugas di ruang

rawatnya.

(7) Memberi kesempatan/ ijin kepada staf keperawatan untuk

mengikuti kegiatan ilmiah/ penataran dengan

berkoordinasi dengan Kepala Bidang Keperawatan.

(8) Mengupayakan pengadaan peralatan dan obat – obatan

sesuai kebutuhan berdasarkan ketentuan / kebijakan rumah

sakit.

(9) Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan alat agar

selalu dalam keadaan siap pakai.

(10) Mendampingi visite dokter dan mencatati instruksi

dokter, khususnya bila ada perubahan program

pengobatan pasien.

(11) Mengelompokkan pasien dan mengatur penempatan di

ruang rawat menurut tingkat kegawatan infeksi/non

infeksi,untuk kelancaran pemberian asuhan keperawatan.

(12) Mengendalikan kualitas system pencatatan dan pelaporan

asuhan keperawatan dan kegiatan lain secara tepat dan

benar. Hal ini penting untuk tindakan keperawatan.

(13) Memberi motivasi kepada petugas dan memelihara

kebersihan lingkungan ruang rawat.

(14) Meneliti pengisian formulir sensus harian di ruang rawat.

15
(15) Meneliti/ memeriksa pengisian daftar permintaan

makanan pasien berdasarkan macam dan jenis makan

pasien.

(16) Meneliti/ memeriksa ulang pada saat penyajian makanan

pasien sesuai dengan program diet.

(17) Menyimpan berkas catatan medik pasien dalam masa

perawatan di ruang rawatnya dan selanjutnya

mengembalikan berkas tersebut kebagian medical record

bila pasien keluar/ pulang dari rawatan tersebut.

(18) Membuat lapoan harian mengenai pelaksanaan asuhan

keperawatan serta kegiatan lainnya di ruang rawat,

disampaikan kepada atasan.

(19) Memberi penyuluhan kesehatan kepada pasien /keluarga

sesuai kebutuhan dasar dalam batas wewenangnya.

(20) Melakukan serah terima pasien dan lain – lain pada saat

pergantian dinas.

c) Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan

penilaian meliputi :

(1) Mengendalikan dan menilai pelaksanaan asuhan

keperawatan yang telah ditentukan.

(2) Melakukan penelitian kinerja tenaga keperawatan yang

berada di bawah tanggung jawabnya.

(3) Mengawasi, mengendalikan dan menilai pendayagunaan

tenaga keperawatan, peralatan dan obat – obatan.

16
(4) Mengawasi, mengendalikan dan menilai pendayagunaan

tenaga keperawatan, peralatan dan obat – obatan.

(5) Mengawasi dan menilai mutu asuhan keperawatan sesuai

standar yang berlaku secara mandiri atau koordinasi

dengan Tim Pengendali Mutu Asuhan Keperawatan.

b. Pengorganisasian

1) Pengertian pengorganisasian

Pengorganisasian adalah pengelompokkan aktivitas untuk

mencapai tujuan, penugasan suatu kelompok tenaga keperawatan,

menentukan cara dari pengkoordinasian aktivitas yang tepat, baik

vertikal maupun horizontal, yang bertanggung jawab untuk

mencapai tujuan organisasi.

Pengorganisasian kegiatan dan tenaga perawat di ruang

MPKP menggunakan pendekatan sistem penugasan modifikasi

Keperawatan Tim-Primer. Secara vertikal ada kepala ruangan,

ketua tim, dan perawat pelaksana. Setiap tim bertanggung jawab

terhadap sejumlah pasien. Pengorganisasian di ruang MPKP

terdiri dari:

2) Pengorganisasian Tenaga

a) Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah susunan komponen-

komponen dalam suatu organisasi (Sutopo, 2000).Pada

pengertian struktur organisasi menunjukkan adanya

pembagian kerja dan menunjukkan bagaimana fungsi-fungsi

atau kegiatan yang berbeda-beda diintegrasikan atau

17
dikoordinasikan.Struktur organisasi juga menunjukkan

spesialisasi pekerjaan.

(1) Daftar Dinas Ruangan

Daftar yang berisi jadwal dinas, perawat yang

bertugas, penanggung jawab dinas/shift.

(2) Daftar Pasien

Daftar pasien adalah daftar yang berisi nama

pasien, nama dokter, nama perawat dalam tim,

penanggung jawab pasien, dan alokasi perawat saat

menjalankan dinas di tiap shift.

3) Struktur Organisasi Ruang MPKP

Struktur organisasi ruang MPKP menggunakan sistem

penugasan tim primer keperawatan. Ruang MPKP dipimpin

kepala ruangan yang membawahi dua atau lebih ketua tim. Ketua

tim berperan sebagai perawat pelaksana yang memberikan asuhan

keperawatan secara menyeluruh kepada sekelompok pasien.

Struktur organisasi tersebut dapat digambarkan dalam bagan:

a) Mekanisme Pelaksanaan

Pengorganisasian di ruang MPKP :

(1) Kepala ruangan membagi perawat yang ada menjadi 2 tim

dan tiap tim diketuai masing-masing oleh seorang ketua

tim yang terpilih.

(2) Kepala ruangan bekerja sama dengan ketua tim mengatur

jadwal dinas (pagi, sore, malam).

18
(3) Kepala ruangan membagi pasien untuk masing-masing

tim.

(4) Apabila suatu ketika satu tim kekurangan perawat

pelaksana karena kondisi tertentu. Kepala ruangan dapat

memindahkan perawat pelaksana dari tim ke tim yang

mengalami kekurangan anggota.

(5) Kepala ruangan menunjuk penanggung jawab shift sore,

malam dan pagi apabila karena suatu hal kepala ruangan

sedang tidak bertugas. Untuk itu yang dipilih adalah

perawat yang paling kompeten dari perawat yang ada.

Sebagai pengganti kepala ruangan adalah ketua tim,

sedangkan jika ketua tim berhalangan, tugasnya

digantikan oleh anggota tim (perawat pelaksana) yang

paling kompeten diantara anggota tim.

(6) Ketua tim menetapkan perawat pelaksana untuk masing-

masing pasien.

(7) Ketua mengendalikan asuhan keperawatan yang diberikan

kepada pasien baik yang diterapkan oleh dirinya maupun

oleh perawat pelaksana anggota timnya.

(8) Kolaborasi dengan tim kesehatan lain dilakukan oleh

ketua tim. Bila ketua tim karena suatu hal tidak sedang

bertugas maka tanggung jawabnya dideligasikan kepada

perawar paling kompeten yang ada di dalam tim.

(9) Masing-masing tim memiliki buku komuniksi

19
(10) Perawat pelaksana melaksanakan asuhan keperawatan

kepada pasien yang menjadi tanggung jawabnya.

b) Uraian Tugas (Job Deskripsi) personal di MPKP

(1) Kepala Ruangan (Management approach) :

Perencanaan :

(a) Menyusun visi

(b) Menyusun misi

(c) Menyusun filosofi

(d) Menyusun rencana jangka pendek: harian, bulanan,

tahunan

Pengorganisasian :

Membuat daftar alokasi pasien

Pengarahan :

(a) Memimpin operan

(b) Menciptakan iklim motivasi

(c) Mengatur pendelegasian

(d) Melakukan supervisi

Pengendalian :

(a) Mengevaluasi indikator mutu

(b) Melakukan audit dokumentasi

(c) Melakukan survey kepuasan pasien, keluarga,

keluarga perawat, dan tenaga kesehatan lainnya.

(d) Melakukan survey masalah kesehatan/keperawatan.

Compensatory reward :

20
(a) Melakukan penilaian kinerja ketua tim dan perawat

pelaksana.

(b) Merencanakan dan melaksanakan pengembangan

staf.

Professional Relationship :

(a) Memimpin rapat keperawatan

(b) Memimpin konferensi kasus

(c) Melakukan rapat tim kesehatan

(d) Melakukan kolaborasi dengan dokter

Pasien care delivery :

Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien

sesuai masalah keperawatan.

(2) Ketua Tim (Management Approach) :

Perencanaan :

Menyusun rencana jangka pendek (Rencana harian,

Rencana bulanan)

Pengorganisasian :

(a) Menyusun jadwal dinas bersama kepala ruangan

(b) Membagi alokasi pasien kepada perawat pelaksana

Pengarahan :

(a) Memimpin pre conference

(b) Memimpin post conference

(c) Menciptakan iklim motivasi di timnya

(d) Mengatur pendelegasian dalam timnya

(e) Melaksanakan supervisi kepada anggota timnya

21
Pengendalian :

(a) Mengobservasi pelaksanaan asuhan keperawatan

pada pasien yang dilakukan oleh perawat pelaksana

(b) Memberikan umpan balik pada perawat pelaksana

Compensetory reward :

Menilai kinerja perawat pelaksana

Professional relationship :

(a) Melaksanakan konfrensi kasus

(b) Melakukan kolaborasi dengan dokter

Pasien care delivery :

Mampu melaksanakan asuhan keperawatan

padapasien sesuai masalah keperawatan.

(3) Perawat Pelaksana

Perencanaan :

Menyusun rencana jangka pendek (Rencana harian)

Pasien care delivery :

Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien sesuai

masalah keperawatan.

(4) Daftar Dinas Ruangan

Daftar dinas disusun berdasarkan tim, dibuat dalam

1 minggu sehingga perawat sudah mengetahui dan

mempersiapkan dirinya untuk melakukan dinas.

Pembuatan jadwal dinas perawat dilakukan oleh kepala

ruangan pada hari terakhir minggu tersebut untuk jadwal

22
dinas pada minggu yang selanjutnya bekerjasama dengan

ketua tim. Setiap tim mempunyai anggota yang berdinas

pada pagi, sore, dan malam. Dan yang lepas dari dinas

(libur) terutama yang telah berdinas pada malam hari

(5) Daftar Pasien

Daftar pasien adalah daftar sejumlah pasien yang

menjadi tanggung jawab tiap tim selama 24 jam. Setiap

pasien mempunyai perawat yang bertanggung jawab

secara total selama dirawat dan juga setiap shift dinas.

Dalam daftar pasien tidak perlu mencantumkan diagnosa

dan alamat agar kerahasiaan pasien terjaga.Daftar pasien

dapat juga menggambarkan tanggung jawab dan tanggung

gugat perawat atas asuhan keperawatan pasien sehingga

terwujudlah keperawatan pasien yang holistik. Daftar

pasien juga memberi informasi bagi kolega kesehatan lain

keluarga untuk berkolaborasi tentang perkembangan dan

keperawatan pasien. Daftar pasien di ruangan diisi oleh

ketua tim sebelum operan dengan dinas berikutnya dan

dapat dimodifikasi sesuai kebutuhan.

2. Kajian Data

a. Evaluasi Tugas Kepala Ruangan

23
Berdasarkan hasil pengkajian pada Kepala Ruangan di ruang

perawatan srikaya, didapatkan bahwa tugas kepala ruangan telah

sesuai dengan penerapan model praktek keperawatan professional.

Namun tugas tersebut belum dilaksanakan secara optimal, hal ini

sesuai dengan hasil wawancara dengan Kepala Ruangan.

Permasalahan :

Berdasarkan hasil pengkajian, didapatkan data :

1) Kepala ruangan jarang memberikan pengarahan dan motivasi

kepada tenaga keperawatan.

Analisis :

Kepala ruangan adalah manager yang mempunyai

tanggung jawab untuk meletakkan konsep praktik, prinsip dan

teori manajemen keperawatan serta mengelola lingkungan

organisasi untuk menciptakan iklim yang optimal dan

menjamin kesiapan asuhan keperawatan oleh perawat. Standar

tugas pokok kepala ruangan yang ditetapkan oleh Depkes

(2002) meliputi kegiatan menyusun rencana kegiatan tahunan

yang meliputi kebutuhan sumber daya (tenaga,fasilitas, alat,

dan dana) menyusun jadwal dinas dan cuti, menyusun rencana

pengembangan staff, kegiatan pengendalian mutu, bimbingan

dan pembinaan staff, koordinasi pelayanan,melaksanakan

program orientasi, mengelola praktik klinik serta melakukan

penilaian kinerja dan mutu pelayanan.

24
b. Evaluasi Tugas Perawat Ketua Tim

Berdasarkan hasil observasi pada ketua tim di ruang perawatan

Srikaya, didapatkan bahwa tugas ketua tim telah sesuai dengan

penerapan model praktek keperawatan profesional yang bertugas pada

pagi hari, bersama perawat pelaksana menerima operan tugas jaga dari

perawat pelaksana yang tugas malam dan melakukan konfirmasi atau

supervisi tentang kondisi pasien segera setelah selesai operan tugas

jaga malam.

Lalu melakukan pre-conference dengan semua perawat

pelaksana yang ada dalam groupnya setiap awal dinas pagi, serta

membagi tugas atau pasien kepada perawat pelaksana sesuai

kemampuan dan beban kerja.Selanjutnya ketua tim melakukan

pengkajian, menetapkan masalah atau diagnosa dan perencanaan

keperawatan kepada semua pasien yang menjadi tanggung jawab ada

bukti direkam keperawatan.

Permasalahan :

Berdasarkan hasil pengkajian, didapatkan data :

1) Ketua tim jarang melakukan do’a bersama diawal dan diakhir

tugas dilakukan.

2) Ketua tim jarang melaksanakan post-conference pada setiap

akhir dinas

Analisis :

Ketua tim adalah seorang perawat yang bertugas yang

mengepalai sekelompok tenaga keperawatan dalam melaksanakan

25
asuhan keperawatan diruang rawat dan bertanggung jawab

langsung kepada kepala ruangan. Tugas dan tanggung jawab lain

yang harus diperhatikan oleh ketua tim adalah mengontrol

perkembangan kesehatan setiap pasien, mencatat hal – hal yang

terjadi pada pasien terutama yang tidak diinginkan, melakukan

revisi rencana keperawatan apabila diperlukan, melaporkan

perkembangan pasien pada perawat kepala ruangan serta kesulitan

yang dihadapi apabila ada.

c. Evaluasi Tugas Perawat Pelaksana

Berdasarkan hasil observasi pada perawatan pelaksana di

ruangan Srikaya, didapatkan bahwa tugas perawat pelaksana telah

sesuai dengan penerapan model praktek keperawatan profesional yang

melaksanakan operan tugas setiap awal dan akhir jaga dari dan kepada

perawat pelaksana yang ada dalam satu group.Perawat pelaksana

melakukan doa bersama setiap awal tugas yang dilakukan setelah

selesai serah terima operan tugas jaga.

Kemudian mengikuti pre-conference yang dilakukan ketua tim

setiap awal tugas. Dan melaksanakan asuhan keperawatan kepada

pasien yang menjadi tanggung jawabnya dan ada bukti direkam

keperawatan.Selanjutnya perawat pelaksana menerima keluharan

pasien atau keluarga dan berusaha untuk mengatasinya dengan

melengkapi catatan asuhan keperawatan pada semua pasien yang

menjadi tanggung jawabnya. Perawat pelaksana juga melakukan

evaluasi asuhan keperawatan pada semua pasien yang menjadi

tanggung jawabnya dengan mengikuti post-conference yang diadakan

26
oleh ketua tim pada setiap akhir tugas dan melaporkan kondisi dan

perkembangan semua pasien yang menjadi tanggung jawabnya kepada

semua tim.

Permasalahan :

Berdasarkan hasil pengkajian, didapatkan data :

1) Perawat pelaksana jarang melakukan pre-conference dengan

perawat yang dinas sebelumnya

2) Perawat pelaksana jarang melakukan do’a bersama setiap

diawal dan akhir tugas.

Analisa :

Perawat adalah seseorang yang memiliki kemampuan serta

kewenangan tindakan keperawatan berdasarkan ilmu yang dimilikinya

yang diperoleh melalui pendidikan keperawatan (UU Kesehatan No.

23 tahun 1992).

Perawat pelaksana adalah seorang tenaga kesehatan yang

bertanggung jawab dan diberikan wewenang untuk memberikan

pelayanan keperawatan pada instansi kesehatan ditempat atau ruang

dia bekerja, yang menyangkut pemberian pelayanan kesehatan kepada

individu keluargaatau masyarakat berupa asuhan keperawatan yang

komprehensifmeliputi asuhan pencegahan pada tingkat satu,dua atau

tiga, baik langsung maupun tidak langsung.

d. Evaluasi Operan Pasien

27
Berdasarkan hasil observasi pada operan pasien di ruang

perawatan Srikaya didapatkan bahwa operan pesien telah dilakukan

setiap hari, prinsip timbang terima semua pasien baru masuk dan

pasien yang memiliki permasalahan yang belum teratasi serta

membutuhkan observasi lebih lanjut,ketua tim selalu menyampaikan

timbang terima pada ketua tim berikutnya, hal-hal yang sifatnya

khusus telah dicatat untuk diserahkan ke petugas berikutnya, diskusi

operan pasien telah dilakukan dan pelaporan timbang terima telah

dituliskan serta timbang terima telah ditutup kepala ruangan.

Permasalahan :

1) Operan pasien atau timbang terima di ruangan Srikaya belum

dilakukan secara maksimal, belum sesuai dengan penerapan

model praktek keperawatan profesional.

Analisa :

Isi operan pasien harus mencakup masalah keperawatan yang

terdiri dari pengkajian,tindakan mandiri, kolaborasi dan pendidikan

kesehatan serta rencana asuhan keperawatan merupakan suatu

kesinambungan dari proses pelaksanaan kegiatan harian.

e. Evaluasi Pre-Post Conference

Berdasarkan hasil observasi pada post dan pre conference

diruangan perawatan Srikaya didapatkan bahwa persiapan alat saat pre

dan post conference telah lengkap dan ketua tim telah memberikan

reinforcement serta membuka acara dengan berdoa sesuai dengan

penerapan model praktek keperawatan profesional.

28
Permasalahan :

1) Pre-post Conference di ruangan Srikaya belum dilakukan

secara maksimal, belum sesuai dengan penerapan model

praktek keperawatan profesional.

Analisa :

Pre dan post confrence berguna untuk menjaga kesinambungan

pelaksanaan asuhan keperawatan agar lebih efektif terhadap keadaan

pasien, sehingga masalah keperawatan dapat diketahui secara jelas dan

tindak lanjut antar setiap shift dilanjutkan secara optimal.

C. Analisa Data

Tabel 2.5
Rekapitulasi penerapan MPKP Di ruangan srikaya
No. Variable yang di nilai Jumlah (%) Keterangan
1. Tugas KaRu 94,4% Baik
2. Tugas ketua tim 69,8% Cukup
3. Tugas perawat pelaksana 63.1% Cukup
4. Evaluasi timbang terima 51.6% Cukup
(operan)
5. Evaluasi pelaksanaan pre-post 55% Cukup
conference
Jumlah rata-rata 73.5% Cukup

29
BAB III
MASALAH DAN RENCANA KEGIATAN

A. Identifikasi Masalah

Setelah dilakukan pengkajian dan analisa data maka ditemukan

masalah-masalah manajement di ruangan Srikaya, antara lain :

1. Pelaksanaan operan/timbang terima belum maksimal

2. Belum maksimalnya pelaksanaan pre-post conference

3. Tidak adanya buku laporan pada perawat pelaksana

4. Komunikasi terapeutik antar perawat ke pasien belum sesuai dengan

Standar Operasional Prosedur (SOP).

5. Kurangnya penyediaan fasilitas tempat pakaian bekas pakai pasien.

B. Penetapan Tujuan, Alternatif dan Pemecahan Masalah

Tujuan dan alternatif penyelesaian masalah dirumuskan dalam bentuk

pertanyaan yang mencakup apa, siapa, dimana, berapa lama tujuan tercapai.

30
Formulasi tujuan dan alternatif pemecahan masalah sesuai masing-

masing pemasalah sebagaimana berikut ini :

Tabel 2.1 Alternatif Pemecahan Masalah


No Masalah Alternatif pemecahan masalah

1 Pelaksanaan operan/timbang 1. Pelaksanaan operan/timbang


terima belum maksimal terima bersama dengan perawat
Tujuan : sebagai salah satu cara
sosialisasi efektif pada perawat.

2. Mengadakan review
operan/timbang terima bagi
semua perawat pelaksana
diruang kenari.
Tujuan : memberikan
penyegaran tentang operan /
timbang terima bagi perawat
pelaksana khususnya diruang
kenari.

2. Belum maksimalnya 1. Pelaksanaan pre-post conference


maksimalnya pelaksanaan pre- bersama dengan perawat
post conference Tujuan : sebagai salah satu cara
sosialisasi efektif pada perawat.

2. Mengadakan refiew pre-post


conference bagi semua perawat
pelaksana diruang srikaya.
Tujuan : memberikan
penyegaran tentang pre-pos
conference bagi perawat
pelaksana khususnya diruang
srikaya

31
3. Tidak adanya buku laporan 1. Mengadakan buku laporan harian
harian perawat pelaksana perawat pelaksana
Tujuan : agar mempermudah
perawat dalam mengidentifikasi
keluhan atau keadaan umum
pasien diruang srikaya

4. Komunikasi terapeutik antar 1. Menerapkan komunikasi


perawat ke pasien belum terapeutik antar perawat ke
sesuai dengan Standar pasien
Operasional Prosedur (SOP) . Tujuan :

5. Kurangnya penyediaan 1. Menyediakan fasilitas tempat


pakaian bekas pakai pasien
fasilitas tempat pakaian bekas
Tujuan :
pakai pasien.

32
BAB IV
PELAKSANAAN DAN EVALUASI

A. Langkah – Langkah Kegiatan

Tabel 3.1 Langkah-Langkah Kegiatan


INDIKATOR
NO PROBLEM DATA TUJUAN KEGIATAN
KEBERHASILAN

1 Belum Belum sesuai Selama 2 1. Menyusun rencana penerapan Diterapkannya model


maksimalnya dengan penerapan minggu model MPKP timbang terima praktek keperawatan
pelaksanaan model praktek diharapkan 2. Melakukan konsultasi penerapan profesional di
timbang keperawatan pelaksanaan MPKP dengan Kepala Ruangan ruangan.
terima/operan profesional timbang 3. Melakukan penerapan timbang
(MPKP) terima/operan terima/operan MPKP (Roleplay)
dapat dilakukan
sesuai model
MPKP

2 Belum Belum sesuai Selama 2 1. Menyusun rencana penerapan Diterapkannya model


maksimalnya dengan penerapan minggu model MPKP pre-pos conference praktek keperawatan
maksimalnya model praktek diharapkan 2. Melakukan konsultasi penerapan profesional di
pelaksanaan pre- keperawatan pelaksanaan MPKP dengan Kepala Ruangan ruangan.
post conference profesional timbang 3. Melakukan penerapan pre-post
(MPKP) terima/operan conference MPKP (Roleplay)

33
dapat dilakukan
sesuai model
MPKP

3 Tidak adanya Tidak terdapat Diharapkan 1. Menyusun rencana pelaksanaan Terdapat adanya
buku laporan buku catatan dengan adanya pengadaan buku laporan harian buku catatn laporan
harian perawat laporan harian buku laporan 2. Melakukan konsultasi dengan harian perawat
pelaksana perawat pelaksana harian dapat kepala ruangan pelaksana di ruangan
dinas mempermudah 3. Melakukan penerapan buku
perawat laporan harian
pelaksana untuk
mengidentifikasi
keluhan dan
keadaan umum
pasien

4 Komunikasi Tidak Diharapkan 1. Menyusun rencana komunikasi Di terapkannya


Terapeutik antar terlaksananya dengan terapeutik sesuai dengan SOP komunikasi
perawat ke pasien komunikasi terciptanya 2. Melakukan konsutasi dengan CI terapeutik sesuai
belum sesuai terapeutik sesuai komunikasi 3. Melakukan penerapan komunikasi dengan SOP antar
dengan Standar dengan Standar terapeutik antar terapeutik antar perawat ke pasien perawat ke pasien
Operasional Operasional perawat ke
Prosedur (SOP) Prosedur (SOP) pasien dapat
yang ada mengembangkan
pribadi pasien

34
agar mencapai
kondisi yang
adaptif dan
positif

5. Kurangnya Kurangnya di harapkan 1. Menyediakan fasilitan tempat Terdapatnya tempat


penyediaan tempat pakaian dengan pakaian bekas pakai pasien pakaian bekas pakai
fasilitas tempat bekas pakai tersedianya yang cukup di
pakaian bekas pasien tempat pakaian ruangan
pakai pasien bekas pakai
ruangan terlihat
tampak rapi dan
bersih

35
B. Perencanaan dan Pelaksanaan Kegiatan

Tabel 4.2 PLANNING OF ACTION (POA)


No. Kegiatan Maret-April Sasaran Tempat Pelaksana

21 22 23 24 2 26 27 28 29 2 3
5
1. Identifikasi Kepala Ruang Mahasiswa DIV
Masalah ruangan, Srikaya Keperawatan
Ketua Tim Poltekkes Palu
RSUD
dan Perawat (Kelompok v)
Madani Palu
pelaksana
2. Seminar Awal Kepala Ruang Mahasiswa DIV
ruangan, Srikaya Keperawatan
Ketua Tim Poltekkes Palu
RSUD
dan Perawat (Kelompok v)
Madani Palu
pelaksana
3. Roll Play Kepala Ruang Mahasiswa DIV
ruangan, Keperawatan
36
Ketua Tim Srikaya Poltekkes Palu
dan Perawat (Kelompok v)
RSUD
pelaksana
Madani Palu
4. Ronde Pasien Ruang Mahasiswa DIV
Keperawatan dengan kasus Srikaya Keperawatan
halusinasi Poltekkes Palu
RSUD
pendengaran (Kelompok v)
Madani Palu
5. Seminar Akhir Kepala Ruang Mahasiswa DIV
ruangan, Srikaya Keperawatan
Ketua Tim Poltekkes Palu
RSUD
dan Perawat (Kelompok v)
Madani Palu
pelaksana

37
38
C. Anggaran Biaya Kegiatan

Tabel 4.3 Anggaran Kegiatan


ANGGARAN BIAYA
Rincian Satuan Harga Jumlah
1. Amplop 4 Buah Rp. 2.000 Rp. 2.000

2. Print Out + Penggandaan Rp. 6.000 Rp. 6.000

3. Map 1 Buah Rp. 2.000 Rp. 2.000

4. Air Mineral 6 Botol Rp. 3.600 Rp. 21.600

5. Kue Dos 6 Dos Rp. 7.000 Rp. 42.000

Jumlah Rp. 73.000

D. Evaluasi dan Hasil Kegiatan

Tabel 4.4 Evaluasi dan Hasil Kegiatan

NO KEGIATAN SEBELUM SESUDAH


1. Pelaksanaan timbang Belum maksimalnya Sudah maksimalnya
terima / operan pelaksanaan timbang pelaksanaan timbang
terima / operan terima / operan
2. Pelaksanaan pre-post Belum maksimalnya Belum maksimalnya
conference pre-post conference pre-post conference

3. Buku laporan pada Belum ada buku Belum ada buku


perawat pelaksana laporan pada perawat laporan pada perawat
pelaksana pelaksana
4. Komunikasi Belum sesuai SOP Sudah sesuai SOP
terapeutik antar komunikasi terapeutik komunikasi terapeutik
perawat ke pasien antar perawat ke pasien antar perawat ke pasien
5. Penyediaan fasilitas Belum ada penyediaan Sudah ada penyediaan
tempat pakaian fasilitas tempat pakaian fasilitas tempat pakaian
bekas pakai pasien bekas pakai pasien bekas pakai pasien

38
Tahap evaluasi dilakukan selama 2 hari yaitu pada tanggal 01-02

April 2021 (shift pagi dan sore) di ruangan Srikaya RSUD Madani Palu.

Setelah dianalisa dan mempertimbangkan kemampuan kelompok,

maka kelompok memutuskan untuk mengatasi beberapa masalah yang

ada di ruangan Srikaya seperti dibawah ini yang terkait dengan sistem

manajemen yang diintervensi oleh mahasiswa. Setelah diintervensi,

kelompok mengevaluasi kinerja dan membandingkan kembali dengan

konsep teoritis yang ada.

1. Pelaksanaan Timbang Terima / Operan

Dari hasil pengkajian yang dilakukan dari tanggal 21-23 April 2021

didapatkan masalah mengenai pelaksanaan timbang terima / operan yang

sudah dilaksanakan namun belum sesuai dengan MPKP.

Intervensi yang diangkat yaitu melakukan roleplay dengan tujuan

diharapkannya pelaksanaan timbang terima / operan dilaksanakan sesuai

model praktik keperawatan profesional.

Setelah dilakukan implementasi didapatkan hasil sudah maksimalnya

pelaksanaan timbang terima / operan di ruangan Srikaya RSUD Madani

Palu.

2. Pelaksanaan Pre-Post Conference

Dari hasil pengkajian yang dilakukan dari tanggal 21-23 April 2021

didapatkan masalah mengenai pelaksanaan pre-post conference yang

sudah dilaksanakan namun belum sesuai dengan MPKP.

39
Intervensi yang diangkat yaitu melakukan roleplay dengan tujuan

diharapkannya pelaksanaan pre-post conference dilaksanakan sesuai

model praktik keperawatan profesional.

Setelah dilakukan implementasi didapatkan hasil sudah

maksimalnya pelaksanaan pre-post conference di ruangan Srikaya RSUD

Madani Palu.

3. Buku Laporan pada Perawat Pelaksana

Dari hasil pengkajian yang dilakukan dari tanggal 21-23 April

2021 didapatkan masalah belum ada buku laporan perawat pelaksana di

ruangan Srikaya.

Intervensi yang diangkat adalah mengadakan buku laporan perawat

pelaksana di ruangan Srikaya.

Setelah dilakukan implementasi, didapatkan hasil telah ada buku

laporan perawat pelaksana di ruangan Srikaya.

4. Komunikasi Terapeutik antar Perawat ke Pasien

Dari hasil pengkajian yang dilakukan dari tanggal 21-23 April

2021 didapatkan masalah belum sesuai SOP komunikasi terapeutik di

ruangan Srikaya.

Intervensi yang diangkat adalah melakukan roleplay komunikasi

terapeutik yang sesuai dengan SOP di ruangan Srikaya.

Setelah dilakukan implementasi, didapatkan hasil telah

dilaksanakannya komunikasi terapeutik antar perawat ke pasien di

ruangan Srikaya.

40
5. Penyediaan Fasilitas Tempat Pakaian Bekas Pakai Pasien

Dari hasil pengkajian yang dilakukan dari tanggal 21-23 April

2021 didapatkan masalah belum ada tempat pakaian bekas pakai pasien

di ruangan Srikaya.

Intervensi yang diangkat adalah memberi saran kepada kepala

ruangan untuk menyediakan tempat pakaian bekas pakai pasien di

ruangan Srikaya.

Setelah dilakukan implementasi, didapatkan hasil telah tersedia

tempat pakaian bekas pakai pasien di ruangan Srikaya.

41
42
LAMPIRAN

A. Surat Pelaksanaan Seminar Awal

Tabel 3.2 Surat undangan untuk pembimbing institusi

43
Tabel 3.3 Surat undangan untuk kepala ruangan

44
Tabel 3.4 Surat undangan untuk perawat pelaksana

45
B. Hasil Seminar

Moderator : Liana Ros

Pemateri : Salsabillah Bajamal

Notulen : Lisa Angraini

 Pengkajian data masalah dilakukan 2 hari dari hari senin dan selasa

 Identifikasi masalah yang didapatkan

1. Pelaksanaan operan timbang terima belum maksimal

2. Belum maksimalnya pelaksanaan pre-post conference

3. Tidak adanya buku laporan pada perawat pelaksana

4. Komunikasi terapeutik antar perawat ke pasien belum sesuai dengan

SOP

5. Kurangnya penyediaan fasilitas tempat pakaian bekas pakai pasien

 Sanggan/saran atau perntanyaan

1. Bapak kepala ruangan menyadari bahwa system dalam ruangan belum

maksimal, berhubungan dengan komunikasi terapeutik perawat banyak

terkonfirmasi covid sehingga perawat tidak diperbolehkan kontak

dengan pasien . untuk melakukan pre-post conference juga belum

maksimal .

2. Saran dari ibu katim semenjak bulan 10 perawat kurang focus

melakukan tindakan pada pasien karna situasi dan kondisi selama

pandemi sehingga menyebabkan kurangnya kontak dengan pasien,

tetapi tetap melaksanakan tindakan dengan berkolaborasi. Permasalan

yang kelompok angkat sesuai dengan apa permasalahan yang ada

46
diruangan . kemudian perawat juga menyadari bahwa pre-post

conference kurang maksimal. Perawat akan berusaha dalam melakukan

tindakan pada pasien sesuai dengan SOP

3. Dari bapak supirno untuk komunikasi terapeutik dalam teori dan

dilapangan selalu ada kesenjangan apalagi disaat pandemi itu yang

menyebabkan perawat lebih menjaga jarak dengan pasien sehingga

terapeutik tidak maksimal.

Kesimpulan :

untuk komunikasi terapeutik belum maksimal karena pandemic perawat

harus mematuhi protocol kesehatan. Kemudian pre-post conference sejak bulan 10

kemarin system dalam ruangan sudah tidak maksimal sebagimana mestinya Karen

adanya perubahan dan kebijakan dari peraturan rumah sakit untuk mematuhi

protocol. Perawat ruangan juga menyadari akan kekurangan dalam ruangan dan

akan berusaha untuk melakukan tindakan sesuai dengan standar operasional

prosedur

47
C. Daftar Hadir Peserta Seminar Awal

Tabel 3.5 Datar Hadir peserta seminar awal

48
D. Rincian Biaya
Tabel 3.6 Tabel rincian biaya

No Nama Jumlah Harga


.

1. Amplop 4 Buah Rp. 2.000

2. Air Lemineral 6 buah Rp. 21.000

3. Kue 21 Biji Rp. 42.000

4. Fotocopy 24 Lembar Rp. 6.000

5. Map 1 Buah Rp. 2.000

Jumlah Rp. 73.000

E. Dokumentasi

Dok. Pemaparan Masalah yang telah di observasi

49
Foto Bersama Kepala Ruangan Srikaya, Pembimbing Institusi dan

Ketua Tim Perawat Pelaksana

50
PELAKSANAAN RONDE KEPERAWATAN PADA PASIEN
Tn. A DENGAN KASUS HALUSINASI PENDENGARAN
DIRUANG SRIKAYA RSUD MADANI PALU
A. Topik : Ronde keperawatan dengan kasus halusinasi pendengaran
B. Sasaran : Tn. A, Umur 22 tahun, Dirawat diruang Srikaya RSUD
Madani Palu
C. Waktu : 13.00 WITA s/d selesai
D. Hari/Tanggal : Kamis, 01 April 2021
E. Tujuan
1. Tujuan Umum :
Setelah dilakukan tindakan ronde keperawatan diharapkan masalah klien
dapat teratasi.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan ronde keperawatan diharapkan seluruh tim keperawatan
mampu :
a. Menumbuhkan cara berfikir kritis
b.Menumbuhkan cara berfikir tentang tindakan keperawatan yang
berorientasi pada masalah klien
c. Meningkatkan cara berfikir yang sistematis
d. Meningkatkan kemampuan validasi data klien
e. Meninkatkan kemempuan menilai hasil kerja
f. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi secara terapeuik kepada klien
F. Peserta Ronde
1. Kepela Ruangan : Salsabillah Bajamal
2. Ketua Tim : 1. Siti Rahma
2. Agnes Sawita Dewa
3. Perawat Pelaksana : 1. Lisa Angraini
2. Dhini Nursafira Ndeo
4. Pasien : Aditya Pratama
5. Narator : Nur Zahra
6. Penyusun : 1. Liana Ros
2. Nurhafifah
7. Dokumentasi : Djulfahrul Polontalo

51
G. Metode
1. Ronde Keperawatan
2. Diskusi Tanya Jawab

H. Media
1. Dokumentasi klien (status)
2. Informent Concert
3. Alat Tulis
4. Handphon (untuk dokumentasi vidio dan foto)

I. Mekanisme Kegiatan

Tahap Kegiatan Tempat Peleksana Kegiatan Waktu


an klien
Pra 1. menetapkan kasus Ruangan Semua - 2 hari
ronde dan topic srikaya anggoa klp sebelum
2. menenukan tim 5 pelaksanaa
ronde n ronde
keperawat
an
Ronde 1. pembukaan
a. melakukan pre Kepala
conferance
ruangan
b. kepala ruangan
Ruang - 5 menit
memberikan
arahan dan srikaya
berdoa bersama
c. mempersilahkan Ketua tim
1
ketua tim
menyampaikan
kasus

2. pelaksanaan
asuhan keperawatan

52
a. melakukan sp 1 PP 1 Berdiskusi 20 menit
Bad
b. melakukan sp 2 klien dengan PP
c. melakukan sp 3 PP2
d. melakukan sp 4

3. dokumentasi
kegiatan asuhan
keperawatan
PP 1 5 menit
a. mencatat respon Nurse
klien station

b. mencatat
tindakan apa PP 2
saja yang
dilakukan
c. mencatat obat
yang diberikan
kepada klien
Post 1. melaporkan hasil Nurse PP 1
asuhan
ronde station
keperawatan 5 menit

2. post conferance Ketua tim


3. melakukan overan 1

dengan dinas
siang

J. Strategi Pelaksanaan Halusinasi Pendengaran

53
STRATEGI PELAKSANAAN 1 (SP 1)

A. Proses Keperawatan

1. Kondisi

Klien terlihat bicara atau tertawa sendiri, marah-marah tanpa sebab,

mendekatkan telinga kea rah tertentu, dan menutup telinga. Klien

mengatakan mendengar suara-suara atau kegaduhan, mendengar suara

yang mengajaknya bercakap-cakap, dan mendengar suara menyuruh

melakukan sesuatau yang berbahaya.

2. Diagnosis Keperawatan

Perubahan Persepsi Sensori: Halusinasi

3. Tujuan

a. Klien dapat membina hubungan saling percaya, dengan criteria

sebagai berikut.

1) Ekspresi wajah bersahabat

2) Menunjukkkan rasa senang

3) Klien bersedia diajak berjabat tangan

4) Klien bersedia menyebutkan nama

5) Ada kontak mata

6) Klien bersedia duduk berdampingan dengan perawat

7) Klien bersedia mengutarakan masalah yang dihadapinya.

b. Membantu klien mengenal halusinasinya

54
c. Mengajarkan klien mengontrol halusinasinya dengan menghardik

halusinasi

4. Intervensi Keperawatan

a. Bina hubungan saling percaya dengan prinsip komunikasi terapeutik

1) Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun nonverbal

2) Perkenalkan diri dengan sopan

3) Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai klien

4) Jelaskan tujuan pertemuan

5) Jujur dan menepati janji

6) Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya

7) Beri perhatian kepada klien dan memperhatikan kebutuhan dasar

klien.

b. Bantu klien mengenal halusinasinya yang meliputi isi, waktu terjadi

halusinasi, frekuensi, situasi pencetus, dan perasaan saat terjadi halusinasi

c. Latih klien untuk mengontrol halusinasi dengan cara menghardik. Tahapan

tindakan yang dapat dilakukan meliputi hal-hal sebagai berikut.

1) Jelaskan cara menghardik halusinasi

2) Peragakan cara menghardik halusinasi

3) Minta klien memperagakan ulang

4) Pantau penerapan cara ini dan beri penguatan pada perilaku klien yang

sesuai

5) Masukkan dalam jadwal kegiatan klien

55
STRATEGI PELAKSANAAN 2 (SP 2)

A. Proses Keperawatan

1. Kondisi klien

DO : Klien tenang

DS : Klien mengatakan mendengar ada suara-suara tapi suara itu tidak jelas

2. Diagnosa Keperawatan

Gangguan Persepsi Sensori : halusinasi

3. Tujuan

Ajarkan cara mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap

dengan orang lain.

4. Intervensi Keperawatan

Diskusikan dengan klien cara mengontrol halusinasi dengan bercakap-

cakap dengan orang lain.

STRATEGI PELAKSANAAN 3 (SP 3)

A. Proses Keperawatan

1. Kondisi klien

DO : Klien tenang

DS : Klien mengatakan sudah lebih mendengar suara-suara yang tidak jelas

2. Diagnosa Keperawatan : halusinasi

3. Tujuan

56
Agar klien dapat memahami tentang cara mengontrol halusinasi dengan

melakukan aktifitas / kegiatan harian.

4. Intervensi Keperawatan

Ajarkan klien mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktifitas

harian klien.

STRATEGI PELAKSANAAN 4 (SP 4)

1) Proses Keperawatan

1. Kondisi klien

DO : Klien tenang

DS : Klien mengatakan sudah lebih mendengar suara-suara yang tidak jelas

2. Diagnosa Keperawatan : halusinasi

3. Tujuan: Agar klien dapat mengontrol halusinasi dengan patuh obat.

4. Intervensi Keperawatan

Ajarkan klien mengontrol halusinasi dengan cara patuh obat yaitu

penggunaan obat secara teratur (jenis, dosis, waktu, manfaat, dan efek

samping)

57
K. Kriteria Evaluasi

1. Kriteria Evaluasi Struktur

a. persiapan dilakukan 2 hari sebelum pelaksanaan ronde keperawatan

b. penentuan pasien dan kasus yang akan dilaksanakan ronde

2. Kriteria Evaluasi Proses

Pelaksanaan ronde keperawatan berjalan dengan lancar dan masing-

masing anggota tim dapat menjalankan perannya dengan baik.

3. Kriteria Evaluasi Hasil

Dapat dirumuskan tindakan keperawatan untuk menyelesaikan masalah

pasien.

L. Evaluasi

Kegiatan operan pasien, pre-post conference sudah dilaksanakan setiap

hari selama 5 hari dalam rollplay dan ronde keperawatan selama sehari.

M. Analisa SWOT

1. Faktor Internal

a. strenght/kekuatan

1) Hubungan antar perawat terjalin dengan baik

2) Hubungan antar perawat dan tenaga medis lainnya terjalin dengan

baik

3) Terdapat komunikasi terapeutik antar tenaga kesehatan dengan pasien

4) Memiliki jadwal dinas yang sudah tersusun dengan baik

58
5) Tersedianya nurse station yang memudahkan kontroling perawat ke

pasien

6) Pasien diberikan motivasi

7) Alat-alat yang tersedia sudah memenuhi kebutuhan ruangan dan

sesuai standar

8) Selama pandemi covid-19 tata tertib pengunjung selalu dipatuhi

9) Selama pandemi covid-19 sicial distancing diterapkan antara perawat

dan pasien

b. Weakness/Kelemahan

1) Perawat pelaksana belum melakukan doa bersama setiap awal dan

akhir tugas

2) Perawat pelaksana belum melaksanakan operan sebagaimana mestinya

3) Keua tim belum melakukan pre-post conference sebagaimana

mestinya sejak pandemi covid-19

4) Pelaksanaan ronde keperawatan belum pernah dilakukan selama

pandemi covid-19

2. Faktot Eksernal

a. Opporunity/ Peluang

1) Memperbolehkan staf untuk melakukan pembelajaran lanjutan


maksimal 2 orang
2) Rumah sakit memberi kebijakan untuk mengikuti pelatihan bagi
perawat diruangan
3) Satu-satunya Rumah Sakit yang berada di Palu Utara dan mempunyai
perawatan jiwa

59
Dokumentasi Ronde Keperawatan
Pre conference oleh kepala ruangan

Pelaksanaan sp

Post conference

60
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Manajemen keperawatan adalah suatu proses menyelesaikan suatu

pekerjaan melalui perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan

pengawasan dengan menggunakan sumber daya secara efektif, efisien dan

rasional dalam memberikan pelayanan biopsikososial-spiritual yang

komperehensif pada individu, keluarga dan masyarakat, baik yang sakit

maupun yang sehat melalui proses keperawatan untuk mencapai tujuan

yang telah ditetapkan. (Asmuji, 2016)

2. Model praktik keperawatan profesional merupakan penataan struktur dan

proses sistem pemberian asuhan keperawatan pada tingkat ruang rawat

sehingga memungkinkan pemberian asuhan keperawatan profesional.

(Ratnasitorus dan Rumondang Panjaitan, 2014)

3. Perencanaan adalah keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara

matang hal-hal yang akan dikerjakan dimasa mendatang dalam rangka

pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. (Siagian, 2015)

4. Pengorganisasian adalah pengelompokkan aktivitas untuk mencapai

tujuan, penugasan suatu kelompok tenaga keperawatan, menentukan cara

dari pengkoordinasian aktivitas yang tepat, baik vertikal maupun

horizontal, yang bertanggung jawab untuk mencapai tujuan

organisasi.Pengorganisasian kegiatan dan tenaga perawat di ruang MPKP

menggunakan pendekatan sistem penugasan modifikasi Keperawatan Tim-

61
Primer. Secara vertikal ada kepala ruangan, ketua tim, dan perawat

pelaksana. Setiap tim bertanggung jawab terhadap sejumlah pasien.

(Sutopo, 2015)

a. Berdasarkan pengumpulan data yang dilakukan di ruangan Srikaya,

prioritas masalah yang diperoleh adalah belum optimalnya penerapan dan

pelaksanaan MPKP (pre-confrence, timbang terima/operan, dan post-

confrence), buku laporan perawat pelaksana, komunikasi terapeutik, dan

penyediaan tempat pakaian bekas pakai

B. Saran

1. Institusi Pendidikan

Diharapkan makalah ini dapat menjadi pedoman atau masukan dalam

penelitian kesehatan dan pengembangan Mata Kuliah Manajemen

Keperawatan dan Kepemimpinan sebagai bimbingan terhadap mahasiswa

yang berkecimpung di bidang keperawatan khususnya untuk Prodi DIV

Keperawatan Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Palu.

2. Rumah Sakit dan Perawat

Diharapkan model praktik keperawatan profesional (MPKP) dapat

diterapkan secara maksimal diseluruh ruangan khususnya ruangan Srikaya,

agar dapat menjadi acuan / perbandingan dalam meningkatkan efektifitas

dan efisiensi pelayanan.

3. Mahasiswa

Setelah menyelesaikan praktik Manajemen Keperawatan, diharapkan

mahasiswa sudah mampu melakukan dan menerapkan proses manajemen

62
keperawatan. Serta menjadi change agent dalam perubahan dunia

keperawatan menjadi lebih baik.

63
DAFTAR PUSTAKA

Asmuji. 2012. Manajemen Keperawatan Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta : Ar-

Ruzz Media.

Nursalam. 2011. Manajemen Keperawatan.edisi 3. Jakarta : Salemba Medika.

Ratna & Rumondang. 2011. Manajemen Keperawatan di Ruang Rawat. Jakarta

: Sagung Seto.

Wayan Sudarta dkk. 2019. Managemen Keperawatan : Penerapan Teori Model

dalam Pelayanan Keperawatan. Yogyakarta : Gosyen.

64

Anda mungkin juga menyukai