Anda di halaman 1dari 6

RESUME

KONSEP LANISA
Mata Kulia : Keperawatan Gerontik
Dosen : Jonathan Kelabora, S.SiT.,M.Kes

DI SUSUN OLEH :

NAMA : Anita Latuconsina


RPL ANGKATAN III

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALUKU
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN TUAL
TAHUN AKADEMIK 2019/2020
A. Defenisi Lansia
Menurut World Health Organisation (WHO), lansia adalah seseorang yang telah
memasuki usia 60 tahun keatas. Lansia merupakan kelompok umur pada manusia yang
telah memasuki tahapan akhir dari fase kehidupannya. Upaya peningkatan
kesejahteraan sosial lanjut usia pda hakikatnya merupakan pelestarian nilai-
nilaikeagamaan dan budaya bangsa.

B. Batasan-Batasan Usia Lanjut


1. Menurut World Health Organitation (WHO) lansia meliputi :
a) Usia pertengahan (middle age) antara usia 45 sampai 59 tahun.
b) Lanjut usia (elderly) antara usia 60 sampai 74 tahun
c) Lanjut usia tua (old) antara usia 75 sampai 90 tahun
d) Usia sangat tua (very old) diatas usia 90 tahun
2. menurut Departemen Kesehatan RI (2006) pengelompokkan lansia menjadi :
a) Virilitas (prasenium) yaitu masa persiapan usia lanjut yang menampakkan
kematangan jiwa (usia 55-59 tahun).
b) Usia lanjut dini (senescen) yaitu kelompok yang mulai memasuki masa usia
lanjut dini (usia 60-64 tahun)
c) Lansia berisiko tinggi untuk menderita berbagai penyakit degeneratif (usia
>65 tahun)

C. Ciri-Ciri Lansia
1. Lansia memiliki status kelompok minoritas
2. Menua membutuhkan perubahan peran
3. Penyusuian yang buruk pada lansia

D. Perkmbangan Lansia
Usia lanjut yang mendekati akhir siklus kehidupan manusia didunia. Tahap ini dimulai
dari 60 tahun sampai akhir kehidupan. Lansia merupakan istilah tahap akhir dari prose
penuan. Semua orang akan mengalami proses menjadi tua ( tahap penuaan)
E. Permasalahan Lansia Di Indonesia
Jumlah lansia di indonesia tahun 2014 mencapai 18 juta jiwa dan diperkirahkan akan
meningkat menjadi 41 juta jiwa di tahun 2035. Kebijakan pemerintah terhadap
kesejhateraan lansia yaitu :
1. UU Kesejahteraan lanjut usia (UU No 13/1998)
2. Undang-undang No 36 tahun 2009 tentang kesehatan, upaya pemeliharaan
kesehatan bagi lanjut usia harus ditujukan untuk menjaga agar tetap hidup sehat
dan produktif secara sosial mampun ekonomi
Pendapat lain menjelaskan bahwa lansia mengalami perubahan dalam kehidupan
sehingga menimbulkan beberapa permasalahan. Permasalahan tersebut diantaranya
yaitu :
1. Masalah fisik
2. Masalah kognitif ( intelektual)
3. Masalah emosional
4. Masalah spiritual

F. Tujuan Pelayana Kesehatan


Pelayanan pada umunnya selalu memberikan arah dalam memudahkan petugas
kesehatan dalam memberikan pelayanan sosial, kesehatan, perawatan dan
meningkatkan mutu pelayanan bagi lansia. Tujuan pelayanan kesehatan pada lansia
terdiri dari :
1. Mempertahankan derajat kesehatan para lansia pada taraf yang setinggi-
tingginya, sehingga terhindar dari penyakit atau gangguan
2. Memelihara kondisi kesehatan dengan aktifitas-aktifitas fisik dan mental
3. Mencari upaya semaksimal mungkin agar para lansia yang menderita suatu
penyakit atau gangguan, masih dapat mempertahankan kemandirian yang
optimal
4. Mendamping dan memberikan bantuan moril dan perhatian pada lansia yang
berada dalam fase terminal sehingga lansia dapat mengadapi kematian dengan
tenang dan bermartabat.
G. Pendekatan Perawatan Lansia
Ada 3 pendekatan perawatan pada lansia, diantranya yaitu :
1. Pendekatan fisik
Perawatan fisik secara umum bagi pasien lanjut usia dapat dibagi atas dua
bagian, yakni :
a) Pasien lanjut usia yang masih aktif, yang keadaan fisiknya masih mampu
bergerak tanpa bantuan orang lain sehingga untuk kebutuhan sehari-hari
masih mampu melakukan sendiri.
b) Pasien lanjut usia yang pasif atau tidak dapat bangun, yang keadaan fisiknya
mengalami kelumpuhan atau sakit.
2. Pendekatan psikologis
Perawat harus mempunyai peranan penting untuk mengadakan pendekatan
edukatif pada pasien lanjut usia, perawat dapat berperan sebagai supporter,
interpreter terhadap segala sesuatu yang asing dan sebagai sahabat yang akrab.
Perawat hendaknnya memiliki kesabaran dan ketelitian dalam memberikan
kesempatan dan waktu yang cukup banyak untuk menerima berbagai bentuk
keluhan. Perawat harus selalu memegang prinsip “Triple S”, yaitu sabar,
simpatik, dan service
3. Pendekatan sosial
Mengadakan diskusi, tukar pikiran, dan bercerita merupakan salah satu upaya
perawat dalam pendekatan sosial. Memberi kesempatan untuk berkumpul
bersama dengan sesama klien lanjut usia berarti menciptakan sosialisasi mereka.
Perawat memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada para lajut usia
untuk mengadakan komunikasi dan melakukan rekreasi, misalnya jalan pagi,
menonton film, atau hiburan-hiburan lain.

H. Prinsip Etika Pelayanan Kesehatan Lansia


Bebrapa prinsip etika yang harus dijalankan dalam pelayanan pada lansia adalah :
a) Empati : istilah empati menyangkut pengertian “simpati atas dasar pengertian
yang dalam “artinya upaya pada lansia harus memandang seorang lansia yang
sakit dengan pengertian, kasih sayangdan memahami rasa penderitaan yang
dialami oleh penderita tersebut
b) Non maleficence dan beneficence. Pelayanan pada lansia selalu didasarkan pada
keharusan untuk mngerjakan yang baik dan harus menghindari tindakan yang
menambahkan penderitaan ( harm).
c) Otonomi yaitu suatu prinsip bahwa seorang individu mempunyai hak untuk
menentukan nasibnya, dan mengemukakan keinginannya sendiri.
Daftar Pustaka

Nugroho, W.2000.Keperawatan Gerontik & Geriatric. Edisi 3. EGC. Jakarta


Nugroho, W. 2008.Gerontik dan Geriatik. EGC: Jakarta
Nasrul, E.1998.Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat Edisi 2.Jakarta:EGC
Maryam, S dkk, 2008. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya .Salemba
Medika:Jakarta

Anda mungkin juga menyukai