Anda di halaman 1dari 7

USULAN PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN SENGATAN UBUR-UBUR


LAUT DALAM PEMBERIAN EDUKASI KESEHATAN TENTANG
PENANGANAN PERTAMA DI DESA LEBETAWI
WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAMEDAN

Di Usulkan Oleh :

RIFDAYANI RAHMAN
PO7120218062

PROGRAM STUDI KEPERWATAN TUAL


JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALUKU
2021

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia. Indonesia

memiliki lebih dari 17.000 pulau, di mana hanya sekitar 7.000 pulau yang

berpenghuni. Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Sumatra dan Papua merupakan

pulau utama di Indonesia dan luas laut Indonesia adalah 70% dari luas

wilayahnya. Indonesia juga memiliki garis pantai terpanjang kedua di dunia.

Data Asian Development tahun 2014 menunjukkan bahwa wilayah pesisir

Indonesia adalah rumah bagi ribuan spesies laut (Maftuchan. 2016).

Menurut Kemdikbud RI,(2019) potensi sumber daya alam lautan

Indonesia sangat melimpah karena dua pertiga wilayah Indonesia berupa

lautan. Menurut Food and Agricultural Organization (FAO), potensi lestari

sumber daya perikanan tangkap laut Indonesia mencapai sekitar 6,5 juta

ton per tahun dengan tingkat pemanfaatan mencapai 5,71 ton per tahun.

Kekayaan laut Indonesia juga terlihat dari keanekaragaman hayati biota

laut. Laut Indonesia memiliki 8.500 spesies ikan, 555 spesies rumput laut,

dan 950 spesies biota terumbu karang. Maka Indonesia adalah negara

dengan keanekaragaman hayati laut terbesar di dunia (marine mega-

biodiversity). Namun adapun beberapa hayati biota laut yang dapat

mencederai manusia diantaranya yaitu ikan hiu, ular laut, dan ubur-ubur

(Maftuchan. 2016).

Ubur-ubur merupakan binatang laut yang berbahaya bagi

manusia. Ubur- ubur sering menyerang para wisatawan pantai melalui

sengatan yang dimiliki. Sengatan ubur-ubur dapat menyebabkan rasa


terbakar, sesak napas bahkan kematian bila tidak mendapat penanganan

yang tepat (Maulana, 2017)

Beberapa kasus sengatan ubur-ubur juga dilaporkan dari luar

negeri. Tidak kurang dari 3 kematian terjadi oleh sengatan ubur-ubur di

Amerika sejak tahun 1989. Sedangkan di Australia Barat dan Selatan

sekitar 500 kasus sengatan ubur-ubur juga dilaporkan, beberapa berakibat

fatal Rahmadayanti. 2017). Di Asia, kasus sengatan ubur-ubur beracun ini

juga mengakibatkan kematian 20-40 korban tiap tahunnya. Di Indonesia,

terutama di daerah wisata pantai selatan jawa sering dilaporkan adanya

kasus sengatan ubur- ubur, beberapa diantaranya berakibat fatal

(Aminy,2019)

Ubur-ubur menyengat melalui tentakel yang berbentuk seperti

sulur. Tentakel yang dimiliki ubur-ubur mengandung sel-sel penyengat atau

Nematocsyst (Ishomuddin. 2018). Sel penyengat yang mengenai tubuh

akan mengelurkan racun. Racun kemudian menyebar melalui pembuluh

darah, menuju paru-paru dan menyebabkan kerusakan jaringan (Aminy,

2014). Mayoritas korban sengatan ubur-ubur merupakan anak-anak

maupun orang dewasa sebagian besar korban tersangat dikarenakan rasa

penasaran dengan ubur-ubur yang berbentuk seperti balon kecil dan

warnanya gemilap kebiruan Ishomuddin. (2018). Gejala yang ditimbulkan

dari sengatan ini dapat berupa, rasa terbakar, bengkak, kemerahan, atau

perdarahan pada area sengatan. Gejala lainnya dapat mengenai seluruh

tubuh, seperti kram, diare, sesak napas, nyeri pada daerah ketiak, demam,

mual muntah, lemas, pusing, dan pingsan Kumaratih, (2016)


Tingginya prevalensi orang yang terkena sengatan ubur-ubur,

menuntut adanya peran tenaga kesehatan termasuk perawat dalam

mengatasi kejadian penyakit hipertensi. Peran dan fungsi perawat dalam

pelayanan keperawatan, bukan hanya sebagai pemberi asuhan

keperawatan saja namun sebagai pemberi edukator atau pendidik,

meningkatkan tingkat pengetahuan kesehatan, gejala penyakit bahkan

tindakan yang diberikan, maka terjadi perubahan perilaku dari klien

sesudah dilakukan pendidikan kesehatan (Kumaratih, 2016)

Salah satu tindakan yang dapat dilakukan untuk pertolongan

pertama kalinya tersengat ubur –ubur yaitu dengan keluar dari air laut serta

kompres dingin untuk mengurang nyeri. Kompres dingin biasa digunakan

untuk mengobati luka, memar, bengkak yang baru, dalam 24-48 jam

setelah terjadinya cedera. Kompres dingin dilakukan dengan tujuan untuk

mengurangi peradangan, mengurangi perdarahan ke dalam jaringan, dan

mengurangi kejang otot serta nyeri, Hendra (2016)

Berdasarkan uraian permasalahan diatas, maka peneliti tertarik

untuk melakukan studi kasus dengan judul:“Asuhan Keperawatan Pada

Pasien Dengan Sengatan Ubur-Ubur Laut Dalam Pemberian Edukasi

Kesehatan Tentang Penanganan Pertama Di Desa Lebetawi Wilayah Kerja

Puskesmas Tamedan”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka hal yang menjadi masalah dalam

studi kasus ini adalah “Bagaimanakah : “Asuhan Keperawatan Pada

Pasien Dengan Sengatan Ubur-Ubur Laut Dalam Pemberian Edukasi


Kesehatan Tentang Penanganan Pertama Di Desa Lebetawi Wilayah Kerja

Puskesmas Tamedan”.

1.3. Tujuan Studi Kasus

Tujuan dari studi kasus ini adalah menggambarkan asuhan keperawatan

pada pasien dengan sengatan ubur-ubur laut dalam pemberian edukasi

kesehatan tentang penanganan pertama di Desa Lebetawi Wilayah Kerja

Puskesmas Tamedan”.

1.4. Manfaat Studi Kasus

1.4.1. Bagi Pasien Dan Masyarakat

Dapat memberikan manfaat bagi masyarakat terutama bagi

masyakat yang hidup di pesisir pantai, tentang cara penangan atau

pertolongan pertama saat terkena sengatan ubur-ubur.

1.4.2. Bagi Institusi Pendidikan

Untuk menambah informasi dan referensi perpustakaan institusi

Pendidikan Program Studi Keperawatan Tual tentang asuhan

keperawatan pada pasien dengan sengatan ubur-ubur laut dalam

pemberian edukasi kesehatan tentang penanganan pertama di

1.4.3. Bagi Penulis

Memperoleh pengalaman nyata dan menambah wawasan dalam

melakukan asuhan keperawatan pada pasien dengan sengatan

ubur-ubur laut dalam pemberian edukasi kesehatan tentang

penanganan pertama
Daftar Pustaka

Aminy, Sayyidah A. Munawir, Al. Efendi, Erfan. 2019. Pengaruh Induksi


Toksin Ubur-ubur (Physalia physalis) terhadap Gambaran
Histopatologi Paru- paru Tikus Wistar. e-Jurnal Pustaka
Kesehatan, vol. 2 (No. 3).

Hendra, 2016. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan.


Jakarta: Pustaka Sinar.

Ishomuddin. Wicaksono, Pribadi. William, Anton. 2018. Teror Ubur-ubur


di Pantai Selatan Jawa. www.tempo.co diakses 22 februari
2021

Kumaratih, 2016. Panduan Praktis P3K Pertolongan Pertama Pada


Kedaruratan. Surakarta: Mahkota Kita.

Rahmadayanti. 2017. Jurnal Kesehatan Masyarakat : Faktor resiko gangguan


akibat penyelaman pada penyelam tradisional. Pdf
https://www.scribd/UGM. com. Diakses pada tanggal 20 februari
2021

Maulana, dkk. 2017. Pengantar ilmu kesehatan penyelaman. Jakarta: Gramedia

Maftuchan. 2016. Buku Panduan Jurnalis Isu Kesehatan. Jakarta. Prakarsa


Lembar Persetujuan

Nama : RIFDAYANI RAHMAN

Nim : PO7120218062

Judul :Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Sengatan Ubur-Ubur

Laut Dalam Pemberian Edukasi Kesehatan Tentang Penanganan

Pertama Di Desa Lebetawi Wilayah Kerja Puskesmas Tamedan

Mengetahui :

Pembimbing Utama Pembimbing Pemdamping

John D. Haluruh. S.ST,.M.Kes Ns. Lucky. H. Noya. S.Kep.,M.Kep


NIP. 19710427 199003 1 001 NIP. 19690618 199603 1 001

Anda mungkin juga menyukai