Anda di halaman 1dari 12

Teori-teori penuaan

Di susun oleh :
Kelompok 1
Firanti
Nurwahidah
Waode deviarni
DEFINISI

 Menua adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-


lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau
mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya sehingga
tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki
kerusakan yang di derita (Siti Bandiyah, 2009).
 Penuaan adalah sebuah proses yang pasti di alami semua
orang,hal ini berarti perubahan pada fisiologi dan anatomi
jantung juga akan terjadi juga pada semua orang.
Tanda-tanda penuaan
 Berkurangnya kekuatan otot,kapasitas paru,metabolisme,daya
pompa jantung
 Terjadi penumpukan pigmen dan otot
 Elastisitas kolangen pada kulit berkurang menyebabkan kulit
keriput dan kasar
 Mata kabur,rambutu banan,pendengaran berkurang dan
pelupa
 Tingkah laku seperti kanak-kanak keadaan ini mulai terlihat
umur 30 tahun.
Teori penuaan
Lebih dari 300 teori penuaan telah diselidiki selama berabad-
abad. Hingga saat ini teori penuaan dapat dibagi menjadi 2
kategori besar, yaitu
1. teori penuaan terprogram (programmed theories of aging)
2. teori penuaan akibat kerusakan ( error theories of aging)
1. Teori penuaan terprogram di bagi menjadi beberapa :

A. Hayflick Phenomenon
Teori penuaan ini ditemukan oleh Hayflick dan Moorehead pada awal
1960. Mereka menemukan bahwa sel kulit orang muda membelah terus
menerus sampai 50 kali. Ketika pembelahan mendekati angka ke-50, laju
replikasi sel melambat
B. Teori Telomerase (Telomerase Theory )
Teori ini berfokus pada telomerase, dimana telomerase adalah enzim yang
dapat memperbaiki dan mengganti suatu bagian dari telomer yang hilang
selama replikasi sel.
C. Teori Neuroendokrin (Neuroendocrine Theory)

Teori ini berpendapat bahwa perubahan atau penyakit dalam sistem syaraf
tubuh, yang mempengaruhi sistem endokrin, dan perubahan sensitivitas
reseptor neuroendokrin menimbulkan perubahan homeostatik atau
hemodinamik sehingga menyebabkan penuaan
D. Teori Mutasi Somatik (Somatic Mutation Theory)
Menurut teori ini, defek pada DNA sel somatik disebabkan oleh mutasi
(penambahan pasangan basa, delesi, pengaturan kembali) atau terjadi
kerusakan (struktur double helix DNA rusak).

E.Teori disdiferensiasi (dysdifferentiation theory)


Teori ini berpendapat bahwa pada penuaan terdapat pengurangan proses
differensiasi sel, sehingga sel-sel yang awalnya berbeda menjadi terlihat
sama satu dengan yang lainnya.

F. Teori Imunologi (Immunological Theory)

Teori ini berpendapat bahwa dengan bertambahnya umur, fungsi sistem


imun dalam tubuh menurun, dan respon serta efektivitas sel imun
melawan antigen berkurang, sehingga menyebabkan bertambahnya risiko
terkena kanker, penyakit autoimun, dan infeksi
2. Teori penuaan akibat kerusakan (error theories of
aging)

 Teori Penuaan Mitokondria (Mitochondrial Theory of Aging)


Mitokondria adalah organel sel yang penting untuk produksi energi sel
yang berguna dalam menjalankan fungsi sel, perbaikan kerusakan sel, dan
mengembalikan homeostasis
 Teori Ikatan Silang (Cross-linking theory )

Teori ini menyatakan bahwa dengan bertambahnya waktu, jaringan ikat


atau kolagen dalam tubuh akan mengalami proses cross-linking, dimana
protein yang dalam keadaan normal saling terpisah, berikatan satu sama lain
yang akhirnya membentuk suatu ikatan silang. Ikatan ini berhubungan
dengan berbagai penyakit dan menimbulkan kerusakan dan kematian sel
LANJUTAN

 Error Catastrophe Theory


Teori ini berpendapat bahwa akumulasi dari kesalahan dalam sintesis protein
dalam tubuh menimbulkan akibat yang fatal, dan terjadi penurunan fungsi sel
dalam tubuh
 Teori Pemisahan dan Keausan (Wear and Tear Theory of Aging)

Teori ini menggambarkan tubuh manusia sebagai sebuah mesin yang rusak
karena penggunaan yang berlebihan
 Teori Radikal Bebas (Free Radical Theory)

Teori radikal bebas pada proses penuaan ditemukan oleh Denham Harman
pada 1956, dan berfokus pada senyawa kimia dari organisme.
Perubahan-perubahan lanjut usia
Menurut buku ajar asuhan keperawatan gerontik, aplikasi
NANDA, NIC, dan NOC, (Aspiani, 2014), perubahan yang
terjadi pada lansia meliputi :
 Perubahan fisik
 Perubahan kognitif
 Perubahan psikososial
Proses penuaan
Proses penuaan disebabkan oleh beberapa faktor antara lain :
 aktivitas berlebih (Wear and TearTheory),
 hormonal (Neuroendocrinology Theory),
 genetik (The Genetic Control Theory),
 radical bebas (The Free Radical Theory) (Goldman and
Klatz,2007).
Faktor – faktor Yang Mempengaruhi
penuaan
1. Hereditas atau ketuaan genetik
2. Nutrisi atau makanan
3. Status kesehatan
4. Pengalaman hidup
5. Lingkungan
6. Stres
Daftar pustaka
Kholifah Siti Nur. 2016. Keperawatan Gerontik.
file:///C:/Users/MASTER/Downloads/Keperawatan-Gerontik-
Komprehensif.pdf (diakses pada tanggal 26 April 2021)

Anda mungkin juga menyukai