A. Pendidikan Lanjut
Pendidikan berkelanjutan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, hubungan antar-manusia,
dan moral bidan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan/pelayanan dan standar yang telah di tentukan oleh konsul melalui
pendidikan formal dan nonformal.
Pendidikan formal yang telah dirancang dan di selenggarakan oleh pemerintah dan swasta dengan dukungan IBI adalah
program, DIII dan DIV kebidanan. Pemerintah telah berupaya untuk menyediakan dana bagi bidan di sector pemerintah
melalui pengiriman tugas ke luar negeri. Disamping itu, IBI mengupayakan adana badan-badan swasta dalam dan luar
negeri khusus untuk program jangka pendek. Selain itu, IBI tetap mendorong anggotanya untuk meningkatkan
pendidikan melalui kerjasama dengan universitas didalam negeri.
Pendidikan nonformal telah dilaksasnakan melalui program pelatihan, magang, dan seminar atau lokakarya. Kerjasama
antara IBI dan lemabaga internasional telah dilaksanakan berbagai program nonformal dibeberapa provinsi. Semua upaya
tersebut bertujuan meningkatkan kinerja bidan dalam memberikan pelayanan kebidanan yang berkualitas.
Visi:
Pada tahun 2010 seluruh bidan telah menerapkan pelayanan yang sesuai standar praktek bidan internasional dan
dasar pendidikan minimal D3 Kebidanan.
Misi:
1. Mengembangkan pendidikan berkelanjutan berbentuk "sistem"
2. Membentuk unit pendidikan bidan di tingkat pusat, provinsi, daerah, kabupaten, dan cabang.
3. Membentuk tim pelaksana pendidikan berkelanjutan.
4. Mengadakan jaringan dan bekerjasama dengan pihak terkait.
6. Meningkatkan Karier
Peluang peningkatan karier akan semakin bear siring peningkatan kualitas pelayanan, performa, dan prestasi
kerja. Semua in ditunjang oleh pendidikan bidan yang berkualitas.
7. Meningkatkan kemampuan konseptual.
Kemampuan intelektual dan konseptual bidan dalam menangani kasus pasien akan terasa sehingga bidan dapat
memberi asuhan kebidanan dengan tepat.
8. Meningkatkan keterampilan kepemimpinan (leadership skill).
Bidan akan memiliki kemampuan kepemimpinan yang baik. Sebagai seorang manajemen, bidan dibekali
keterampilan untuk dapat berhubungan dengan orang lain (human relation) dan bekerja sama dengan sejawat serta
multidisiplin lainnya guna memberi pelayanan yang berkualitas bagi klien.
9. Imbalan (Kompensasi)
Asuhan bidan yang berkualitas akan menarik konsumen dan meningkatkan penghargaan atas pelayanan yang
diberikan.
10. Meningkatkan kepuasan konsumen.
Kepuasan konsumen akan meningkat seiring dengan peningkatkan kualitas pelayanan kebidanan.
Jabatan Fungsional Bidan dan Angka Kreditnya diatur dalam Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara
01/PERM/M.PAN/1/2008 Tentang Jabatan fungsional Bidan
dan Angka Kreditnya sebagai penyempurnaan Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara Nomor
93/KEP/M.PAN/11/2001 yang dianggap sudah kurang sesuai lagi dengan perkembangan tuntutan kompetensi profesi
Bidan.
Peraturan diatas antara lain sebagai tindak lanjut diterbitkannya Peraturan Presiden Nomor 54 TH. 2007 Tentang
Tunjangan Jabatan Fungsional Rumpun Kesehatan; Salah satu upaya saya untuk meningkatkan kemampuan teknik,
hubungan antarmanusia, dan moral bidan adalah dengan cara menempuh pendidikan berkelanjutan. Mengingat semakin
meningkatnya kemajuan ilmu teknologi dan kebutuhan masyarakat, maka Pendidikan berkelanjutan sebaiknya menjadi
suatu keharusan bagi bidan agar bidan dapat bersaing secara shat di era global, tetap eksis dan bertahan dalam
menjalankan fungsinya sebagai bidan.
Pendidikan berkelanjutan dapat ditempuh melalui jalur formal dan norformal. Karena
saya telah menyelesaikan pendidikan Kebidanan program D-4, maka saya menempuh Pendidikan program S-1 untuk
mempertahankan profesionalisme bidan, memenuhi standar, meningkatkan produktivitas kerja, efisiensi, meningkatkan
kualitas pelayanan, meningkatkan moral, meningkatkan karier, meningkatkan kemampuan konseptual, meningkatkan
keterampilan kepemimpinan, imbalan, dan meningkatkan kepuasan konsumen.
Tidak hanya menempuh pendidikan formal, saya sebagai bidan juga menempuh pendidikan nonformal yaitu melalui
pelatihan-pelatihan, seminar, workshop, dan lain-lain (misalnya pelatihan tentang Asuhan Persalinan Normal/APN,
Contraception Technology
Update/CTU).
Salah satu upaya yang dapat saya tempuh untuk meningkatkan pengetahuan danketerampilan adalah dengan cara
mengembangkan karier saya. Pengembangan karier merupakan cermin adanya peningkatan jenjang jabatan dan pada
pegawai negeri. Pengembangan karier bidan meliputi karier fungsional dan karier struktural. Secara karier fungsional
bidan memperoleh jabatan fungsional. Pengembangan karier fungsional bidan disiapkan melalui pendidikan
berkelanjutan baik secara formal dan nonformal.
Sementara itu, karier saya sebagai bidan dalam jabatan struktural sangat bergantung pada tempat saya bekerja dan
bertugas, apakah dirumah sakit, puskesmas, desa, atau instansi swasta. Karier tersebut dapat dicapai oleh bidan di setiap
tatanan pelayanan kebidanan/kesehatan sesuai dengan tingkat kemampuan, kesempatan, dan kebijakan yang ada.
Semakin tinggi pendidikan bidan, akan semakin meningkatkan kemampuan professional saya sebagai dalam menjalankan
fungsinya sebagai pelaksana, pendidik, peneliti, bidan koordinator, dan bidan penyelia sehingga saya sebagai seorang
bidan memiliki rasa tanggung jawab untuk terus menempuh pendidikan setinggi-tingginya.
PRINSI P PENG EMBANG AN KARI R BI DAN
A. Pendidikan Berkelanjutan
a. Visi
Tahun 2010 seluruh bidan telah menerapkan pelayanan yang sesuai standart
praktik bidan internasional dan dasar pendidikan minimal Diploma III kebidanan.
b. Misi
Misi pendidikan berkelanjutan, mencakup:
1) Mengembangkan pendidikan berkelanjutan berbentuk ”sistem”.
organisasi profesi bidan untuk mendapatkan izin memberi pelayanan
kebidanan kapada pasien.
2) Meningkatkan produktivitas kerja
pelayanan, performa dan prestasi kerja. Semua ini ditunjang oleh pendidikan
bidan yang berkualitas.
7) Meningkatkan kemampuan konseptual
5) Dukun beranak
6) Masyarakat umum
badan-badan swasta dalam dan luar negeri untuk program jangka pendek dan
kerjasama dengan Universitas di dalam negeri. Pendidikan berkelanjutan
direncanakan dan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan, dengan materi
pendidikan mencakup aspek klinik dan non klinik. Skema pendidikan
berkelanjutan secara formal dapat digambarkan seperti gambar berikut ini :
Spesialis II S 3
Spesialis I S 2
Diploma IV S1 Kebidanan
Diploma III
Bidan Pra
Diploma III SMA
1) Komprehensif
Sistem pendidikan berkelanjutan harus dapat mencakup seluruh anggota
profesi bidan
2) Berdasarkan analisis kebutuhan
3) Berkelanjutan
berkelanjutan.
b) Produksi tenaga kesehatan (health manpower production)
Pendidikan berkelanjutan bagi bidan merupakan salah satu sarana
untuk mencetak bidan bidan yang andal, berkualitas dan mem[unyai etika
moral yang baik, sehingga dapat memberikan pelayanan yang memenuhi
standar nasional maupun internasional.
c) Manajemen tenaga kesehatan (health manpower management )
Manajemen tenaga kesehatan bidan salah satunya dilakukan dengan
mengatur bidan sesuai dengan fungi dan strukturnya. Managemen
B. Jenis Jabatan
Jabatan dapat ditinjau dari dua aspek, yaitu jabatan struktural dan jabatan
fungsional.
1. Jabatan struktural
Jabatan yang secara jelas tertera dalam struktur dan diatur berjenjang dalam
suatu organisasi. Jabatan struktural bidan dilihat dari tempat kerja bidan ( RS,
Puskesmas, Institusi pendidikan dan lain-lain). Bidan yang menduduki jabatan
struktural berhak mendapat tunjangan struktural sesuai dengan struktur yang dipegang
dan kemampuan yang dimiliki.
2. Jabatan fungsional
Jabatan yang ditinjau serta dihargai dari aspek fungsinya yang vital dalam
kehidupan masyarakat dan negara.
Selain fungsi dan perannya yang vital dalam kehidupan masyarakat, jabatan
fungsional juga berorientasi kualitatif. Seseorang yang memiliki jabatan fungsional
berhak untuk mendapatkan tunjangan fungsional. Dalam konteks ini, dapat dilihat
bahwa jabatan bidan merupakan jabatan fungsional profesional sehingga berhak
mendapat tunjangan fungsional.
C. Pengembangan Karir
Karir
Karir sebagai suatu rangkaian promosi jabatan atau mutasi ke jabatan yang lebih
tinggi dalam jenjang hirarki yang dialami oleh seorang tenaga kerja selama masa
kerjanya.
Karir sebagai suatu penunjuk pekerjaan yang memiliki gambaran atau pola
pengembangan yang jelas dan sistematis.
Karir sebagai suatu sejarah kedudukan seseorang, suatu rangkaian pekerjaan
atau posisi yang pernah dipegang seseoranga selama masa kerjanya. Oleh karena itu,
pengertian yang terakhir ini sangat luas dan umum, karena setiap orang pasti
mempunyai sejarah pekerjaan yang berarti setiap orang pasti mempunyai karir.
Pengembangan Karir
Pengembangan karir merupakan kondisi yang menunjukan adanya
peningkatan jenjang jabatan dan jenjang pangkat bagi seorang pegawai pada suatu
organisasi dalam jalur karir yang telah ditetapkan dalam suatu organisasi.
Pengembangan karir (career development) meliputi aktivitas-aktivitas untuk
pengembangan karir. Bila setiap hari pekerjaan menyajikan suatu tantangan yang
berbeda, apa yang dipelajari di pekerjaan jauh lebih penting daripada aktivitas
rencana pengembangan formal.
b. Bentuk pengembangan skill yang dibutuhkan ditentukan oleh permintaan pekerjaan
yang spesifik. Skill yang dibutuhkan untuk menjadi supervisor akan berbeda
dengan skill yang dibutuhkan untuk menjadi middle manager.
c. Pengembangan akan terjadi hanya jika seorang individu belum memperoleh skill
yang sesuai dengan tuntutan pekerjaan. Jika tujuan tersebut dikembangkan lebih
lanjut oleh seorang individu maka individu yang telah memiliki skill yang dituntut
pekerjaan akan menempati pekerjaan yang baru.
d. Waktu yang digunakan untuk pengembangan dapat direduksi/dikurangi dengan
mengidentifikasi rangkaian penempatan pekerjaan individu yang rasional.
3. Komponen Pengembangan Karir
D. Pengembangan Karir Bidan
1) Pelaksana
Sebagai pelaksana, bidan memiliki tiga kategori tugas, yaitu tugas mandiri,
diberikan
(2) Memberikan pelayanan dasar pranikah pada anak remaja dan wanita
(9) Memberikan asuhan kebidanan kepada bayi dan balita dengan
melibatkan keluarga
(b) Tugas Kolaborasi
(3) Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada
Sebagai pendidik bidan memiliki dua tugas, yaitu sebagai pendidik dan
penyuluh kesehatan bagi klien serta pelatih dan pembimbing kader.
(a) Bidan memberi pendidikan dan penyuluhan kesehatan kepada klien
4) Peneliti atau investigator
Tanggung jawab bidan tidak hanya pada KIA, tetapi juga menyangkut
kesehatan keluarga. Bidan harus dapat mengidentifikasi masalah dan
kebutuhan keluarga serta pelayanan yang tepat. Pelayanan kesehatan
keluarga merupakan kondisi yang diperlukan ibu untuk rasa aman, kepuasan
dan kebahagiaan selama masa kehamilan. Sehingga bidan harus
mengerahkan kemampuan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan perilakunya
dalam memberikan pelayanan kesehatan keluarga
5) Tanggung Jawab Terhadap Profesi
SUMBER
Yulifah R, Surachmindari. 2013. Konsep Kebidanan Untuk Pendidikan
Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika
Sofyan, Mustika dkk. 2010. 50 Ttahun IBI Bidan Menyongsong
Masa Depan . Jakarta : PP IBI.
12 Handout Prinsip
pengembangan
Grhasta Dian Perestroika, SS