a) Calon ketua ialah anggota biasa di cabang tersebut yang dibuktikan dengan KTA IDI yang
masih berlaku
b) Menyatakan kesediaannya secara lisan dan terbuka, serta menyampaikan curriculum vitae.
c) Pernah dan/atau sedang menjadi Pengurus IDI
d) Tidak sedang dalam permasalahan (* tidak sedang menjalani sanksi) etika, disiplin dan/atau
hukum dengan melampirkan bukti dari cabang setempat.
e) Calon ketua dapat mencalonkan dirinya sendiri dan/atau diusulkan secara tertulis oleh
anggota cabang.
f) Calon ketua sebagaimana dimaksud pada butir e) harus mendapatkan dukungan tertulis dari
anggota di cabang tersebut.
DRAFT TAHAPAN PEMILIHAN KETUA IDI CABANG
a. Calon ketua yang telah dinyatakan telah memenuhi syarat oleh tim seleksi, berhak
mengikuti proses pemilihan ketua.
b. Calon ketua sebagaimana dimaksud butir a) menyampaikan kesediaan kembali sebagai
calon ketua dan selanjutnya penyampaian visi dan misi calon ketua pada forum sidang pleno
muscab.
c. Presidium sidang Pleno dapat mengajukan mekanisme musyawarah mufakat melalui forum
sidang pleno muscab secara aklamasi.
d. Apabila calon ketua hanya 1 (satu) orang maka langsung di tetapkan sebagai ketua pada
sidang pleno muscab.
e. Apabila calon ketua lebih dari satu dan forum sidang pleno muscab tidak menyepakati
musyawarah mufakat secara aklamasi, maka dilanjutkan dengan mekanisme pemilihan
secara voting:
i. Calon ketua yang memperoleh suara anggota cabang terbanyak, dinyatakan sebagai
ketua.
ii. Apabila terdapat 2 (dua) atau lebih calon ketua yang memperoleh jumlah suara
anggota cabang terbanyak yang sama, maka dilakukan pemilihan ulang.
iii. Apabila dalam pemilihan ulang ternyata perolehan suara anggota cabang masih
tetap sama, maka untuk menentukan ketua dilakukan secara pengundian oleh
presidium sidang pleno muscab.