Anda di halaman 1dari 1

Keterlambatan Bicara

Oleh Jacinta F. Rini


Team e-psikologi
Jakarta, 4 September 2001
Banyak orang tua yang khawatir jika anaknya belum lancar bicara padahal dilihat dari segi
usia sepertinya sudah lewat dan jika dibandingkan dengan anak-anak tetangganya, temantemannya, saudara-saudaranya kok ketinggalan jauh. Kenyataan tersebut pada akhirnya
sering mengundang pertanyaan yang diajukan kepada e-psikologi. Untuk itu lah kami akan
mengulas persoalan keterlambatan bicara pada balita.
Gangguan kemampuan bicara atau keterlambatan bicara dan berbahasa ini haruslah
dideteksi dan ditangani sejak dini dan dengan metode yang tepat. Bagaimana pun juga,
bicara dan bahasa merupakan media utama seseorang untuk mengekspresikan emosi,
pikiran, pendapat dan keinginannya. Bayangkan saja, jika ia mengalami masalah dalam
mengekspresikan diri, untuk bisa dimengerti oleh orang lain atau orang tuanya, guru dan
teman-temannya, maka bisa membuat ia frustrasi. Mungkin pula ia akan merasa frustrasi
dan malu karena teman-temannya memperlakukan dia secara berbeda, entah mengucilkan
atau pun membuatnya jadi bahan tertawaan. Jika tidak ada yang bisa mengerti apa sih yang
jadi keinginannya atau apa yang dimaksudkannya, maka tidak heran jika lama kelamaan ia
akan berhenti untuk berusaha membuat orang lain mengerti. Padahal, belajar melalui
proses interaksi adalah proses penting dalam menjadikan seorang manusia bertumbuh dan
berhasil menjadi orang seperti yang diharapkannya.
Untuk memahami lebih lanjut tentang keterlambatan bicara, maka Ibu-Ibu dan Bapak-Bapak
perlu mengetahui beberapa hal sebagai berikut:

Apa yang dimaksud dengan keterlambatan bicara dan apa faktor penyebabnya ?

Pemeriksaan atau evaluasi seperti apa yang perlu dilakukan jika orangtua
mencurigai anaknya mengalami hambatan bicara ?

Apa saja tahap-tahap perkembangan kemampuan bicara dan apa yang harus
dilakukan oleh orangtua pada tahapan tersebut ?

Anda mungkin juga menyukai