Anda di halaman 1dari 19

SOAL UB XIX

1. Oklusi yang berhubungan dengan fungsi sitem stomatognatik, terdiri dari gigi geligi,
jaringan penyangga, sendi temporomandibular sistem neuromuskular dan nutrisi,
adalah...
A. Oklusi ideal
B. Oklusi statis
C. Oklusi normal
D. Oklusi dinamis
E. Oklusi sentrik
2. Salah satu kunci untuk menentukan oklusi normal menurut Andrew (1970)...
A. Migrasi gigi
B. Kurva wilson
C. Kontak interproksimal
D. Jumlah mesiodistal gigi
E. Hubungan kaninus antar lengkung
3. Maksud dari inklinasi labio-lingual mahkota gigi positif menurut Andrew (1970)...
A. Jika lengkung yang terbentuk tidak melebihi 1,5 mm dari bidang oklusal
B. Jika bagian gingival aksis panjang gigi lebih ke distal dari bagian oklusal
C. Jika bagian gingival aksis panjang gigi lebih ke mesial dari bagian oklusal
D. Jika area gingiva pada mahkota gigi posisinya lebih ke lingual daripada oklusal
E. Jika area gingiva pada mahkota gigi posisinya lebih ke bukal atau labial daripada
oklusal
4. Kurva Monson tidak selalu dipakai di Kedokteran Gigi karena...
A. Hanya bisa dilihat dari bidang sagital
B. Dapat berubah sesuai penggunaan gigi
C. Kurva tidak sama antara M1, M2, dan M3
D. Keterbatasan anatomis dalam hubungan fungsional
E. Terbentuk dari cups tip bukal dan lingual gigi molar dari lengkung gigi pada arah
frontal
5. Pernyataan oklusi ideal yang tepat adalah...
A. Hubungan gigi RA dan RB secara teoritis paling baik dan jarang ditemukan
B. Oklusi mengikuti kebiasaan pasien
C. Kontak antara tonjol gigi-gigi RA dan RB
D. Kontak antara tonjol dengan cekungan antara RA dan RB
E. Oklusi yang mengacu pada keinginan pasien
6. Apa yang digunakan untuk menentukan maloklusi skeletal atau dental adalah...
A. Garis orbita dari kaninus RB
B. Garis orbita
C. Gigi kaninus RB
D. Gigi kaninus RA
E. Garis orbita dari kaninus RA
7. Lengkung khayal yang menghubungkan dataran gigi-gigi oklusal pada siis rahang kanan
dan kiri dinamakan...
A. Kurva of Spee
B. Kurva Monson
C. Kurva Wilson
D. Kurva Angle
E. Kurva Wal Deyer
8. Berikut pernyataan yang benar tentang vertikal dimensi oklusi...
A. Ditentukan saat posisi istirahat fisiologis
B. Dapat diukur pada kondisi edentulous free end bilateral
C. Merupakan bagian dari relasi sentris
D. Lebih pendek daripada jarak VDRP
E. Selalu ada pada kasus edentulous total
9. Penentuan vertikal dimensi dengan metode catatan pra ekstraksi dilakukan dengan cara...
A. Mencatat tinggi wajah saat memakai protesa yang lama
B. Mengukur jarak papila incisiva ke incisivus RB
C. Mencatat overbite pasien sebelum pemasangan gigi tiruan
D. Mencatat posisi mandibula terhadap maksila
E. Menggunakan study model yang dipasang di artikulator
10. Bila vertikal dimensi yang ditetapkan terlalu rendah, maka akan mengakibatkan...
A. Horse shoe ound
B. Gangguan pengucapan huruf “s”
C. Gangguan pengucapan huruf “m”
D. Kelelahan otot
E. Terjadi resorpsi tulang
11. Seorang wanita usia 20 tahun datang ke dokter gigi mengeluhkan gigi depannya yang
tidak beraturan. Pasien mulai menyadari gigi depannya tidak beraturan sejak usia 16
tahun. Pemeriksaan objektif menunjukkan bahwa gigi 31 dan 41 terlihat lebih ke lingual
dari gigi 32 dan 42. Relasi gigi molar menunjukkan kelas II Angle. Pasien menginginkan
gigi depannya tersebut diperbaiki. Bagaimana karakteristik relasi gigi pada kasus diatas?
A. Lengkung maksila lebih besar dan ke arah posterior
B. Lengkung mandibula lebih besar dan ke arah posterior
C. Molar 1 maksila lebih ke distal daripada relasi molar kelas 1 Angle
D. Tonjol mesiobukal M1 Mandibula ada di CF M1 maksila
E. Molar 1 mandibula lebih ke mesial daripada relasi molar kelas 1 Angle
12. Bagian oklusal gigi yangberfungsi untuk menghaluskan makanan adalah...
A. Outer aspect
B. Inner aspect
C. Inner dan outer aspect
D. Oclusal plane
E. Inner dan outer incline

13. Berikut ini yang menunjukkanpola oklusi normal gigi posterior adalah:

A. Tonjol bukal maksila berkontak dengancentra fossa mandibula

B. Tonjol bukal maksila berkontak dengan tonjol bukal mandibula

C. Tonjol bukal mandibula berkontak dengan central fossa maksila

D. Oklusal table mandibula berkontak dengan central fossa maksila

E. Tonjol bukal maksila berkontak dengan oclusal table mandibular

14. Berikut yang disebut sebagai centric cusp adalah :

A. Tonjol bukal posterior maksila

B. Tonjol bukal posterior mandibula

C. Tonjol bukal kaninus maksila

D. Tepi insisal insisivus maksila

E. Tonjol lingual posterior mandibula

15. Berikut yang disebut sebagai non centric cusp adalah:

A. Tonjol bukal posterior maksila

B. Tonjolbukal posterior mandibula

C. Tonjol bukal kaninus maksila

D. Tepi insisalins isivus maksila

E. Tonjol lingual posterior maksila

16. Padaoklusi normal maka...

A. Bucoocclusal line gigi mandibula berkontak dg linguoocclusal line gigi maksila

B. Bucoocclusal line gigi mandibula berkontak dg central fossa line gigi maksila

C. Bucoocclusal line gigi maksila berkontak dg linguoocclusal line gigi mandibula

D. Bucoocclusal line gigi maksila berkontak dg central fossa line gigi mandibula
E. Linguoocclusal gigi mandibula berkontak dg central fossa line gigi maksila

17. Saat mandibula bergerak kekanan, maka...

A. Terjadi laterotrusif contact pada gigi posterior kiri mandibula

B. Terjadi laterotrusif contact pada gigi posterior kanan mandibula

C. Terjadi protrusif contact pada gigi posterior kiri mandibula

D. Terjadi protrusif contact padagigi posterior kanan mandibula

E. Terjadi retrusif contact pada gigi posterior mandibula

18. Titik acuan ygdigunakan dalam menggambarkan gerak border oleh posselta dalah

A. Incisalgigi incisivus RA

B. Incisalgigi incisivis RB

C. Tonjol kaninus RA

D. Tonjol kaninus RB

E. Titik pogonion

19. Yang termasuk otot pembuka mulut adalah :


A. M. Masseter
B. M. Temporalis
C. M. Pterygoideus major
D. M. Pterygoideuslateralis
E. M. Pterygoideusmedialis

20.

Skenario untuk soal nomor 21-23

Seorang ibu membawa anak laki-lakinya yang berusia 16 bulan kedokter gigi dengan keluhan
gigi belum tumbuh tidak seperti anaklainnya, ibu mengatakan bahwa gigi depan rahang
bawahanaknya tumbuh pertama kali pada usia 10 bulan. Anak diketahui tidak mendapat ASI
dan mendapatkan nutrisi dari susu formula. Berdasarkan pemeriksaan klinis gigi 71 dan 81
erupsi sempurna dan gigi 51erupsi sebagian, tidak terdapat kelainan jaringan lunak rongga mulut.
gigi 71 belum tanggal, gigi 31 erupsi 1/3 mahkota, gigi 36 46 erupsis ebagian. gigi m2 kanankiri
RA lebih ke mesial darigigi m2 RB. terdapatcelah i2 dan c RA.

21. Berdasarkan usia pasien tersebut, secara normal gigi desidui yang sudah erupsi yaitu

A. i1dan i2 RA-RB, c RB, m1 RA-RB

B. i1dan i2 RA-RB, c RA, m1 RA-RB

C. i1dan i2 RA-RB, c RA-RB, m1 RA

D. i1dan i2 RA-RB, c RA-RB, m1 RB

E. i1dan i2 RA-RB, m1 dan m2 RB

22.

23. Relasi dari pasien pada skenario

A. Gusi rendah

B. Kontak normal regio posterior lengkung gusi rahang menutup

C. Hubungan sagital rahang meningkat

D. Stabilisasi oklusi dicapai dengan tonjol mesiopalatal m2

E. Palatum lebih flat

24. terminal plane pada kasus tersebut menunjukan relasi..

a. mesial step

b. distal step

c. vertikal

d. flush terminal plane

e. staight terminal plane


25. berdasarkan terminal plane kasus, diprediksi relasi gigi permanen..

a. molar 1 kls 1

b. molar 1 kls 2

c. molar 1 kls 3

d. edge to edge

e. anterior cross bite

26. Berdasarkan usia pasien pada skenario, secara normal perkembangan oklusi akan terlihat..

a. sudut inklinasi insisal 90 derajat

b. permukaan oklusi datar

c.

d.

e. erupsi gigi sejajar tegak lurus antar rahang

27. Pada hasil pemeriksaan pasien dalam fase tumbuh kembang, dan terdapat perbedaan ukuran
gigi antara II I | II I dengan 12 11 | 21 22 pada rahang bawah sebesar kira-kira :
A. +/- 0,8 mm
B. +/- 1,5 mm
C. +/- 2,4 mm
D. +/- 5,0 mm
E. +/- 7,0 mm

Seorang anak dengan usia 9 tahun dating ke drg dengan ibunya. Pasien mengeluhkan gigi depan
atas tampak tidak rapi. Ibu menyangkal kebiasaan buruk pasien. Pemeriksaan klinis terdapat
celah gigi 11 - 21 dan gigi 12 - 22 sudah setengah erupsi mahkota. Hasil blench test (-) dan tidak
ada kelainan skeletal dan gigi malposisi lain. Relasi M1 kanan menunjukkan tonjol mesiobukal
M1 RA berkontak dengan tonjol bukal M1 RB dan relasi m2 kanan dan kiri menunjukkan m2
RB satu garis lurus terhadap m2 RA

28. Kondisi pasien tersebut menunjukkan


A. Ugly Duckling
B. Diastema
C. Crossbite
D. Edge to edge
E. Open bite

29. ruang yang timbul akibat adanya perbedaan lebar mesiodistal gigi pada pergantian gigi
kaninus, molar pertama dan molar kedua desidui oleh kaninus, premolar pertama dan premolar
kedua adalah
A. Lee way space
B. Free way space
C. Primate space
D. Diastema
E. Ugly ducking space

30.
31.

32. Manakah surveying tools dibawah ini yang dapat dipakai dalam survey model rahang?
A. Analyzing gauge
B. Analyzing marker
C. Wax trimmer
D. Undercut marker
E. Undercut gauge
33. Apakah nama surveyeing tools untuk mengetahui ada tidaknya undercut dan untuk
memberikan bidang bimbing (Analizyng Rod/tongkatAnalisis)
a.
b
c.
d.
e.
34. Apakah nama surveying tools untuk member tanda peletakan cengkram di daerah undercut
a. Wax gauge
b. Wax trimmer
c. Undercut marker
d. Undercut gauge
e. Carbon marker
35.

36

37.

38. Bagaimana posisi tonjol gigi caninus pada orthognatic bite....


A. Tonjol gigi C RAterletak diantara gigi Incisivus lateral dan gigi caninus RB
B. Tonjol gigi C RA terletak diantara gigi caninus dan gigi premolar satu RB
C. Tonjol gigi C RA terletak diantara gigi premolar satu dan premolar dua RB
D. Tonjol gigi C RA segaris dengan gigi caninus RB
E. Tonjol gigi C terletak pada bukal premolar satu RB

39. Manakah yg bukan termasuk 6 kunci oklusi....


a. Posisi mesiobukal M1 RA berada di fosaa central M2 RB
b. Axial pd insisal atau oklusal berada di lebih mesial dari....
c. Oklusal plane dari insisal dan oklusal RB terlihat datar
d. Tidak ada rotasi
e. Tidak ada diastema atau spacing

40.Pernyataan yang benar mengenai harmoni oklusi kecuali ...


a. Tonjol mesiobukal posterior mandibula berkontak dengan mesiobukal maxilla

41. Inklinasi mahkota dan akar gigi yang benar adalah


a. sudut 90 +-7 derajat
b. sudut 90 +-8 derajat
c. sudut 90 +-9 derajat
d. sudut 90 +-10 derajat
e. sudut 90 +-15 derajat

42 Pasien mengeluh trauma oklusi gambaran radiografi berupa


A radiolusen pada periapikal
B radiolusen pd sekitar akar gigi
C pelebaran jar periodontal
D resorbsi tl alveolar
E densitas tl semakin melebar

43 . dalam keadaan trauma oklusi biasa terjadi gejala klinis berupa :


a . bertambahnya perlekatan
b perlekatan CEJ
c perkusi positif
d hipertrofi gingiva
e hiperplasi gingival

44. Pada pemeriksaan klinis ditemukan prematur oklusi oada permukaan bukal dari tonjol bukal
gigi 34 terhadao inklinasi lingual dari tonjol bukal gigi 24. Kelas traumatik oklusi kelas?
A.1
B.2
C.3
D.4
E.5

45. Pada pemeriksaan gigi gigi yang mengalami traumatik oklusi diperoleh hasil bahwa
traumatik oklusi terjadi antara palatal tonjol palatal gigi molar terhadap inklinasi tonjol lingual
gigi molar. Kondisi ini termasuk klasifikasi premature oklusi kelas...

A. I
B. II
C. III
D. IV
E. V

46. Dibawah ini adalah yg benar tentang menentukan oklusal adjustment dengan teknik oklusi
equilibrasi berdasarkan Dawson:

47. Yang termasuk perawatan splinting provisional


A. Bite guide pada perawatan bruxism
B. Splinting pasca bedah
C. Splinting orthodontik
D. Splinting crown and bridge
E.splinting fiber

48. Dalam melakukan perawatan dgn splinting harus memperhatikan prinsip prinsip dasar
sebagai berikut, kecuali..
A. Oklusal adjustment adalah perawatan awal yg harus dilakukan terlebih dahulu
B. Diawali initial phase terapi untuk menghilangkan penyebab lokal
C. Mempertimbangkan gigi yg sehat sbg gigi pendukung
D. Mempertahankan fungai fonetik dn estetik
E. Menjadikan splinting sbg perawatan tersendiri diluar perawatan

49. Salah satu fungsi splinting untuk mengalihkan kekuatan yg diterima dari axial gigi ke gigi”
lain, yg merupakan pendukung splinting disebut juga:
a. intercuspal contact position
b. returded contact position
c. protusif contact position
d. psycological rest position
e. bilateral balanced oclusion
50.
51
52
53. Hubungan antar geligi bawah dengan lawannya di rahang atas
pada saat geligi tersebut berkontak disebut
a. oklusi seimbang
b. oklusi dinamis
c. oklusi statik
e. oklusi ideal
54. Keadaan beroklusinya semua gigi, kecuali insisivus central bawah
dan molar tiga atas
a. oklusi ideal
b. oklusi sentrik
c. oklusi normal
d. oklusi morfologis
e. oklusi seimbang
55. Kerusakan yang pertama kali diakibatkan dari trauma oklusal
dimulai dari
a. Tulang alveolar
b. Cementum
d. Jaringan Periodonsium
e. Periosteum
56. Trauma oklusi sekunder disebabkan
a. Kapasitas tekanan oklusi berlebihan
b. Restorasi yang terlalu tinggi
c. pemasangan protesa yang menyebabkan tekanan berlebih
d. Jaringan periodonsium telah kehilangan
e. Trauma oklusi
57.
58.
59.
60.
61.
62. Riwayat keluarga termasuk pemeriksaan yang bertujuan untuk

a. Mengetahui jumlah saudara dalam keluarga


b. Mengetahui ekonomi keluarga pasien
c. Mengetahui faktor herediter yang mungkin diturunkan
d. Mengetahui pola kebiasaan keluarga
e. Mengetahui tingkat kooperatif keluarga untuk mendukung keberhasilan perawatan ortho
63. Pada saat pemeriksaan bad habbit meliputi beberapa aspek pemeriksaan yaitu

a. Durasi, lokasi, intensitas, frekuensi


b. Durasi, jenis, intensitas, frekuensi
c. Durasi, lokasi, intensitas, jenis
d. Durasi, jenis, intermiten, frekuensi
e. Durasi, lokasi, intensitas, kekuatan

64.Indeks bentuk kepala pasien ditentukan oleh presentase perimbangan antara

a. Jarak glabela-occipital dengan bizygomatik


b. Jarak Nasion-Gnation dengan bizygomatik
c. Jarak Nassion-Occipital dengan antara supramastoidea- zygomatik kanan kiri
d. Jarak Glabela-Gnation dengan antara supramastoidea- zygomatik kanan kiri
e. Jarak Glabela-Occipital dengan antara supramastoidea- zygomatik kanan kiri

65. Indeks bentuk muka pasien ditentukan oleh

a. Jarak glabela-occipital dengan bizygomatik


b. Jarak Nasion-Gnation dengan bizygomatik
c. Jarak Nassion-Occipital dengan antara supramastoidea- zygomatik kanan kiri
d. Jarak Glabela-Gnation dengan antara supramastoidea- zygomatik kanan kiri
e. Jarak Glabela-Occipital dengan antara supramastoidea- zygomatik kanan kiri

66. Bentuk muka leptoprosop adalah

a. Pendek lebar
b. Tinggi lebar
c. Pendek sempit
d. Tinggi sempit
e. sedang

67. perlekatan frenulum labialis yang tidak normal dapat didiagnosa dengan

a. tes kaca mulut


b. blench test
c. elektromyografi
d. tomografi
e. laser holography

68.Di bawah ini merupakan perubahan yang terjadi pada jaringan periodontal akibat dari
traumatic oklusi, kecuali

a. pelebaran ruang periodontal


b. cacat tulang angular
c. mobilitas gigi
d. cacat tulang angular
e. kerusakan furkasi tulang

69. faktor penyebab terjadinya spacing pada pasien dewasa antara lain

a. mikrodonsia
b. makroglosia
c. kehilangan gigipermanen
d. thounge trusting
e. semua benar

70. amel

71. Indikasi penggunaan bite plane adalah

a. shallow bite
b. ed to edge
c. cups to fossa
d. open bite
e. exessive bite

72. arum

73.fungsi dan mekanisme auxiliary sping adalah

a. mendorong kearah labiolingual oleh finger spring


b. mendorong kearah mesial-distal oleh simple spring
c. mendorong kedepan oleh pir retraktor
d. menarik ke distal oleh pir retraktor
e. mendorong ke belakang oleh simple spring

71. Indikasi penggunaan bite plane adalah :


A. Shalow bite
B. Edge to edge
C. Cups to fossa
D. Open bite
E. Exessive overbite
72. Kontraindikasi penggunaan bite plane adalah ;
A. Overbite berlebihan
B. Shalow bite
C. TMJ sakit karena gangguan dimensi vertikal
D. Cross bite
E. Bad habit
73. Fungsi dan mekanisme kerja auxillary spring adalah :
A. Mendorong kearah labio lingual oleh finger spring
B. Mendorong kearah mesial distal uleh simple spring
C. Mendorong kedepan oleh pirretraktor
D. Menarikke distal oleh pirretraktor
E. Mendorong kebelakangoleh simple spring
74. Koreksi relasi interincisal pada pasien dengan relasi skeletal klas I dan relasi incisivus kelas
II divisi I ringandapatdilakukan dengan
A. Proklinasi insisivus RA
B. Retroklinasi insisivus RA
C. Proklinasi insisivus RB
D. Retroklinasi insisivus RB
E. Retroklinasi insisivus RA dan RB
75. Crossbite anterior pada relasi skeletal klas III yang ringan dan dapat dikoreksi dengan
A. Proklinasi insisivus RA
B. Retroklinasi insisivus RA
C. Proklinasi insisivus RB
D. Retroklinasi insisivus RB
E. Retroklinasi insisivus RA dan RB
76. Pernyataan yang benar mengenai penjangkaran pada gigi incisivus adalah
A. Kebutuhan penjangkaran untuk gerakan tipping < kebutuhan penjangkaran untuk gerakan
bodily
B. Kebutuhan penjangkaran untuk gerakan tipping > kebutuhan penjangkaran untuk gerakan
bodily
C. Kebutuhan penjangkaran untuk gerakan tipping = kebutuhan penjangkaran untuk gerakan
bodily
D. Sulit memprediksi kebutuhan pengjangkaran pada gerakan tersebut
E. Kebutuhan penjangkaran untuk gerakan tipping tidak tersedia
77. Pernyataan yang benar mengenai penjangkaran pada perawatan gigi anterior berjejal dengan
pencabutan gigi premolar adalah
A. Pencabutan premolar pertama akan menyediakan penjangkaran lebih besar di posterior
B. Pencabutan premolar kedua akan menyediakan penjangkaran lebih besar di posterior
C. M
D. Sulit memprediksi besar penjangkaran yang tersedia pada perawatan dengan pencabutan
premolar
E. Tidak terdapat penjangkaran dengan dengan pencabutan premolar
78. Bagian aktif dari alatort ortodontik lepasan yang berfungsi hanya untuk menggerakan gigi-
gigi posterior kearah bukal :
A. “T” spring
B. Simple spring
C. Buccal retractor spring
D. Finger spring
E. Cantilever spring
79. Jarak maksimal yang dapat dihasilkan dari retraksi gigi insisivus maksila dalam batas
pergerakan gigi secara ortodontik sebesar:
A. 7 mm
B. 12 mm
C. 10 mm
D. 5 mm
E. 4 mm
80. Pasien dewasa dengan keluhan gigi berjejal ringan dan memilki profil cekung, maka rencana
pencarian ruangdilakukan dengan:
A. Mengurangi lebar mesiodistal gigi
B. Pencabutan gigi premolar pertama maksila
C. Pencabutan keempat gigi premolar pertama
D. Pencabutan gigi insisivus
E. Ekspansi lengkung gigi
81. Perawatan kamuflase dapat direncanakan pada kasus:
A. Maloklusi Angle kelas II divisi 1 tipe skeletal yang berat pada pasien dewasa
B. Maloklusi Angle kelas III tipe skeletal yang berat pada pasien dewasa
C. Maloklusi Angle kelas I tipe dental pada pasien dewasa
D. Maloklusi Angle kelas II divisi 2 tipe skeletal ringan pada pasien dewasa
E. Maloklusi Angle kelas II divisi 1 pada pasien masa tumbuh kembang
82. Diastema sentral pada pasien dewasa dapat disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut,
kecuali:
A. Proses erupsi gigi kaninus permanen rahang atas
B. Tidak terdapat benih gigi insisivus lateral rahang atas
C. Perlekatan frenulum yang abnormal
D. Kebiasaan menghisap ibu jari
E. Tongue thrusting
83. Alat ortodontik lepasan yang dapat digunakan untuk merawat maloklusi Angle kelas I
dengan diastema sentral pada pasien dewasa adalah:
A. Alat ekspansi lepasan
B. Aktivator
C. Plat aktif dengan spring
D. Bionator
E. Semua salah
84. Komponen alat ortodontik lepasan yang digunakan untuk merawat kasus gigi berjejal dengan
pencabutan keempat gigi premolar pertama adalah sebagai berikut, kecuali:
A. Coffin spring
B. Cengkeram Adams
C. Plat akrilik
D. Finger spring
E. Busur labial

85. Koreksi rotasi ringan gigi insisivus dengan alat ortodontik lepasan dapat menggunakan
komponen alat berupa:
A. Canine retractor spring
B. Double cantilever spring
C. Buccal retractor spring
D. Finger spring
E. Coffin spring
86. Penutupan diastema sentral pada maloklusi kelas I dapat menggunakan komponen alat
ortodontik lepasan sebagai berikut:
A. Canine retractor spring
B. Double cantilever spring
C. Split labial bow
D. Coffin spring
E. Busur labial
87. Gigi berjejal maloklusi kelas I disebabkan faktor2 berikut kecuali

A. Supernumerary tooth

B. Premature Loss gigi decidui

C. Prolong retension gigi decidui

D. Micrognatia

E. Deskrpinasi akibat kekurangan lengkung gigi

88. Slah satu kondisi ideal utuk di lakukan perawatan kamuflase pd maloklusi angle kls 2 adalah

A pasien masih dalam masa tumbuh kembang

b. Hubungan skeletal kls 2 ringan

C. Gigi berjejal hebat

D. deep overbite berat dan curve of spee yg curam


E. Hubungan skeletal kelas 2 ringan

89. Pada perawatan maloklusi kelas II divisi I untuk mendapat overjet normal, dilakukan...

A. distalisasi gigi posterior RB

B. retraksi gigi incisiv RB

C. pencabutan gigi premolar

D. pencabutan gigi molar

E. grinding interproksimal

90. Kelaas 2 divisi 1 dikoreksi memggunakan

A. Anterior bite plame

B. Plat ekwpansi

C. Pendulim

D. Hawley retainer

E. Plat aktif dengan posterior bite plane

91.Perawatan crossbite anterior ringan dapat diatasi dengan perawatan

A. Anterior inclined bite plane pada rb

B. Plat ekspansi lateral

C. Frankle 2

D. Sved bite plane

E. Semua benar
92.Pemakaian anterior bite plane memiliki efek pada gigi-gigi posterior. Perubahan pada gigi
posterior yang diharapkan terjadi adalah:

A.Intrusi gigi posterior

B.Erupsi gigi posterior

C.Mesial tilting gigi posterior

D.Distal tilting gigi posterior

E.Semua benar

93. Faktor-faktor yang mempengaruhi perawatan gigitan silang anterior antara lain:

A. Perubahan dari posisi relasi sentrik ke posisi oklusi sentrik

B. Overbite

C. Susunan gigi anterior rahang bawah

D. Torque gigi anterior rahang atas

E. Semua benar

94. kelebihan sved bite plane adalah :

a. proklinasi gigi insisiv rahang atas

b. arah gigitan sejajar sumbu axial gigi gigi insisiv RA

c. retroklinasi insisiv RB

d. retroklinasi insisiv RA

e. ekstrusi gigi insisiv RA

95. Alat orthodontik yang dapat digolongkan dalam alat fungsional...

A. Plat aktif

B. Plat ekspansi lateral


C. Anterior bite plane

D. Plat ekspensi anteroposterior

E. Hawley retainer

96. Berikut ini adalah pernyataan yang benad mengenai double cantilever spring, kecuali :

A. Disebut juga Z spring

B. Dapat menggerakkan tiga gigi incicivus ke labial

C. Digunakan untuk mendorong gigi insisivus ke labial

D. Dapat digunakan untuk koreksi rotasi ringan pada gigi insisivus

E. Dibuat dari kawat stainless steel dengan diameter 0,5 mm

97. Berikut ini beberapa teori yang berhubungan dengan periode retensi pasca perawatan
orthodonsi, kecuali:

a. Over koreksi diperlukan untuk mencegah relaps

b. Perawatan pada masa tumbhh kembang memiliki resiko relaps yang lebih kecil

c. Menghilangkan faktor penyebab dapat mencegah relaps

d. Posisi I rahang bawah yang tegak terhadap tulang basal lebih stabil

e. Gigi yang digerakkan tidak memiliki kecenderungan kembali ke posisi awal

98. Kasus maloklusi yang relatif tidak memerlukan pemakaian retainer adalah:

A. Crossbite anterior

B. Deep bite

C. Diastema sentral

D. Rotasi berat
E. Spacing

99. Kasus maloklusi yang mungkin memerlukan reteiner permanen adalah

A. Cross bite anterior

B. Deep bite

C. Diastema sentral

D. Paska prosedur serial ekstraksi

E. Paska koreksi gigi caninus ektokpik pada perawatan maloklusi kelas 1 dengan pencabutan

100. Desain retainer lepasan yang baik digunakan pasca koreksi deep bite adalah:

A. Base plate rahang atas yang berkontak dengan gigi anterior rahang bawah

B. Terdapat peninggi gigitan anterior

C. Terdapat peninggi gigitan posterior pada rahang atas

D. Terdapat peninggi gigitan anterior dan posterior

E. Terdapat peninggi gigitan posterior pada rahang bawah

Anda mungkin juga menyukai